Novel Indonesia
Hola! Udah trimester akhir nih di 2021. Berhubung reading challenge saya terlampaui, merasa reading slump dan nggak seambis bulan sebelumnya. Hahaha! Alasan adaa aja deh. Segala rencana perkontenan buku pun mandek. Gimana sih selalu semangat ngonten tuh aku habis kerja aja capek mulu. Weekend maunya leyeh-leyeh :))
Here we aree my October wrap up!
1. Rapijali 1 - Dee Lestari
2. Rapijali 2 - Dee Lestari
Akibat banyak racun untuk baca rapijali yaudah aku beli di BBW. Dan nggak menyesal sama sekali! Sebagus itu! Untuk ukuran Dee ya ini nggak "berat". Mirip lah vibesnya sama Perahu Kertas.
Kisah Ping si perempuan perfect pitch tapi nggak punya teori yang mumpuni. Dari Batu Karas pindah ke Jakarta karena hal yang dia nggak tau. Berusaha beradaptasi di sekolah dengan kelas sosial tinggi (jauh dari hidup sebelumnya).
Tema besarnya ada di romansa remaja, musik, konflik keluarga. Buat aku sih YES. Nggak sabar nunggu yang ketiga nih. Mana udah ada soundtrack lagunya dinyanyikan Maudy Ayunda. Terniat kan Dee buat nulis buku sekaligus lagu.
3. Al-Masih: Lelaki yang Diurapi - Tasaro GK
Ini pun sering yang kutunggu juga. Seru bangettt plot twist tokoh utamanya sangat membagongkan. Nggak nyangka sama sekali. Pantesan berasa ada aura misterius dari sosok Saathi. Ternyata memang bukan orang biasa.
4. All is Fair in Love and Game - Adhita Purwitasari
Udah kutulis komentarku disini.
5. Parenthink - Mona Ratuliu
Belum menikah kok baca buku parenting? YAA GAPAPA dong. Ini aku tulis di caption instagram.
6. Wonder - R. J. Palacio
Cerita sedih dan baru tau udah difilmkan cenah wkwkwk so telat. Gitu emang. Beberapa kali seliweran di base. Pas Google Playbook diskon ya belilaaah masa engga. Tentang anak berwajah beda dari lainnya karena penyakit yang diidap. Dari sebelumnya homeschooling, masuklah dia ke sekolah umum.
Selain dari sudut pandang tokoh utama, juga sudut pandang kakak dan temannya memandang dia. It tells us friendship!
7. Mozaik-Mozaik Terindah - Andrea Hirata
Ini sih kumpulan bab dari novel Pak Cik yang udah terbit sih. Semacam nostalgia sajooo.
10 aja ga nyampe ternyata :)) tak ape yang penting menikmati. Bagaimana dengan book mailnya? Ceki ceki.
1. Know My Name - Chanel Miller
2. Jakarta 2040 - Mashuri
Waah 2 doang. Sisanya langganan gramedia digital diskon 50% WKWK hemat bukaaan! Yaudah gitu aja gengs. Kamu baca apa di bulan Oktober?
Hola. Aku mulai overthinking lagi mendekati bulan-bulan akhir di 2021. Yang tandanya usiaku bertambah. Akkkk I don't want to get old! Haha.
Bulan September aku merasa nggak baca sebanyak di Agustus. Tapi belum crosscheck di goodreads sih. Mari kita crosscheck bersama ya!
Fiksi
Romance
1. Special Order - Alifiana Nufi
2. All That is Lost Between Us - Winna Effendi
3. Algoritme Rasa - Pradnya Paramitha
4. Savanna & Samudra - Ken Terate
5. Tarian Bumi - Eka Rusmini
Teenlit - Mystery
1. A Hole in The Head - Annisa Ihsani
Fantasy
1. Before The Cofee Gets Cold - Toshikazu Kawaguchi
Women empowerment & Human-ish (is that even a genre?)
1. A Woman is No Man - Etaf Rum
2. Sweat Bean Paste - Durian Sukegawa
Non-Fiksi
2. 148 Tips for Life - Desi Anwar
Total 12 buku. Betul ternyata lebih sedikit dibanding bulan lalu. Tidak apa. Tujuan membaca kan bukan sebanyak-banyaknya. Lebih ke apa yang didapat dan dirasakan setelah membaca *JIYAKKH.
Buku terbesar damage-nya alias nancep banget di hati: A Woman is No Man - Etaf Rum.
Buku ini udah jadi wish list-ku sejak berselancar di litbase. Ketika ada deals di amazon ya ambil lah! Dan sukses mengaduk emosi. Ceritanya tentang 3 generasi wanita Palestina: Mertua-Mantu-Cucu (aku lupa namanya HAHA). Ketiganya menjadi imigran di Amerika Serikat. Dituliskan menggunakan sudut pandang ketiganya.
Si Menantu ini tipe polos diluar tapi sebenernya suka mikir didalam. Maklum, pembaca. Ketika dia ikut suaminya pindah ke Amerika Serikat, dia pikir akan mendapatkan kebebasan dibanding di Palestina. Ternyata, salah. Peran Mertuanya disini justru menjadikan dia semakin terbebani. Menuntut punya anak laki-laki dan ketika yang dia lahirkan "hanya" anak perempuan, si Mertua memandang sebelah mata. Cenderung meremehkan malah.
Situasi nggak membaik karena dia nggak punya support system. Ibunya jauh di Palestina. Dan udah menjadi budaya bahwa perempuan yang bersuami, bukan lagi bagian dari anggota keluarga sebelumnya.
Suaminya kemana? Sebagai anak pertama, doi kerja lembur bagai quda. Macem sandwich generation gitulah. Lagi-lagi peran Mertua ini yang terus mendorong dan mendoktrin bahwa anak pertama tuh harus bisa bertanggung jawab atas keluarga. Termasuk adik-adiknya. Gila nggak? Iya, suaminya gila sampe mabuk-mabukan dan akhirnya membunuh istri (si Menantu). Hiks. Sad :"
Pada intinya lingkaran setan macam ini tuh harus terputus. Perempuan wajib berilmu. Berpendidikan. Dibuka akses pada banyak hal. Budaya patriarki jangan dipertahankan. Heran juga kenapa perempuan dipandang sebagai makhluk "kelas dua". Padahal perannya besar kan di kehidupan: melahirkan. Melanjutkan keturunan. Tapi selaluuuu laki-laki yang dinomorsatukan. Sigh. Harus kuat baca ini. Trigger warning.
Buku ter-plot twist: A Hole in The Head
Seriously buku ini vibesnya buku terjemahan! Padahal penulisnya orang Indonesia lho. Latar belakangnya di Swiss aduh cakep banget deh penggambaran bentang alamnya. Sampe aku googling dan sholawatin bisa traveling kesana *yuk aminin bareng2 yuk*
Ini tuh cerita detektif-detektifan ala bocah. Mencari penyebab kenapa penginapan ayahnya dibilang ada hantu? Sebagai anak yang kepo akhirnya cari tahu deh. Udah merinding duluan baca ini, taunya bukan buku horor :D
Favorite atau best book? Nggak ada. I think each book have their own charm gitu loh. After taste yang dikasih beda. Oh, kalo ada buku yang aku bingung apa maksudnya: Tarian Bumi. Alasan bacanya karena covernya itu cakep bener :') dan berakhir dengan: HAH? Trus ini maksudnya gimana? Alias aku nggak mendapatkan "sesuatu" dari buku tersebut. Yaudahlah ya...
***
Here goes the bookmails! Mayan boros nih bulan September :")) lagi seneng-senengnya beli di Amazon Kindle. Eh habis itu jadi ga bisa bayar karena dianggep regionnya beda. Hadeeh ga paham akutu. Doanya gini aja deh: yaAllah semoga dikasih rezeki buat beli buku original!
1. Rapijali 1: Mencari - Dee Lestari
2. Rapijali 2: Menjadi - Dee Lestari
3. Al-Masih 2 - Tasaro GK
4. The Spanish Love Deception - Elena Armas
5. The Little Book of Hygge: Danish Secrets to Happy Living - Meik Wiking
6. Before the Coffee Gets Cold: A Novel - Toshikazu Kawaguchi
7. Sweet Bean Paste - Durian Sukegawa, Alison Watts
8. My Brilliant Life - Ae-ran Kim, Chi-Young Kim
9. Black Girl Unlimited: The Remarkable Story of a Teenage Wizard - Echo Brown
10. Where the Crawdads Sing - Delia Owens
11. Wonder - R.J. Palacio
Nggak usah dicantumkan harganya ya. Lumayan bikin kaget ngapain aku beli sebanyak ini HAHA :)) PR banget buat menyelesaikan semuanya :P yang aku cetak tebal itu udah selesai dibaca kok!
So, how's your reading journey last month guys?
Judul: Bibi Gill (Unedited Version)
Penulis: Tere Liye
Tahun Terbit: Agustus 2021
Penerbit: Google Playbook (Buku Elektronik)
Jumlah Halaman: 438
Sinopsis
TIDAK ADA. Yak, begitulah yang terjadi ketika membeli versi elektronik sebelum dicetak.
Review
Oke, ini diluar ekspektasi. Aku kira bakal terbit buku Saragas terlebih dahulu. Ternyata oh ternyata. Ini bukan kelanjutan dari Lumpu ya. So, kamu nggak akan menemukan Raib, Seli dan Ali disini. Sebagai gantinya, kamu akan bertemu dengan Bibi Gill, Pak Tua dan Si Putih.
Baca: Review Lumpu - Tere Liye
Mo marah? Jangaan. Yang ini pun seru kok. Seingatku Bibi Gill banyak muncul pertama kali di buku Selena. Disitu Selena mengikuti jejak Bibi Gill menjadi pengintai. Setelah dinobatkan sebagai satu-satunya murid Bibi Gill di mata kuliah "Malam dan Misterinya". Jadi cerita ini jauh sebelum trio petualang ada, Selena ada, masih primitif-nya Klan Bulan.
Baca: Review Bulan - Tere Liye
Yap, ini adalah buku spin off seperti halnya Si Putih.
Diawali dengan pertarungan Bibi Gill dengan Raja Timur. Raja menggunakan teknik bonding dengan Naga. Nah untuk cerita bonding ini baca dulu di seri spin off: Si Putih ya biar nyambung. Bibi Gill bertekad mengalahkan mereka karena dia pun ingin melakukan bonding dengan Naga. Lebih tepatnya induk naga. Sayangnya, meskipun udah dikalahkan, Bibi Gill nggak mendapat petunjuk dimana induk naga berada.
Akhirnya dia melanjutkan perjalanan mencari itu bersama Pak Tua dan Si Putih. Petualangan paralelnya dibantu oleh robot bernama H3L0 (alay emang) dan karavan terbang. Dengan bantuan Si Putih, Bibi Gill berhasil menemukan portal dunia paralel. Terdamparlah mereka bertiga di Klan Polaris Minor.
Di klan ini ada dua matahari. Siklusnya berupa siang hari selama 1800 x 24 jam. Kemudian 1800 x 24 jam berganti malam. Tantangannya? Pada siklus malam keluarlah hewan purba mengerikan + penunggangnya. Mereka disebut dengan Penguasa Kegelapan.
Masyarakat klan ini suka memberi julukan yang unik. Si Putih saja ada beberapa julukan: Yang Imut Nan Menggemaskan, Yang Selalu Makan Banyak, Si Pengeong Merdu Nan Indah, dan Sang Pelipur Lara. Kedatangan Si Putih memang dinantikan di klan ini. Karena dialah yang melawan hewan purba tersebut selama siklus malam agar tidak masuk ke pemukiman.
Sayangnya, karena manusia yang melakukan bonding dengan dia yaitu N-Ou terpisah dari Si Putih maka dia tidak lebih dari kucing menggemaskan saja. Alhasil harapan satu-satunya pada Bibi Gill.
Nah, apa kekuatan Bibi Gill?
Teknik Es. Selama siklus malam, Bibi Gill membantu penduduk Klan Polaris Minor melawan hewan purba dan Penguasa Kegelapan. Tapi sesungguhnya inti ceritanya nggak disitu. Meskipun yaah, banyak adegan berantem ala petualang paralel di bagian ini. Menurutku sih seru karena memang belum ada di buku sebelumnya. Baik itu teknik maupun hewan yang muncul.
Sebenarnya pertanyaan dari buku ini adalah: apa yang dicari Bibi Gill? Apakah dia mendapatkannya?
Clue-nya bisa didapat dari interaksi Bibi Gill dan Pak Tua. Pak Tua punya kekuatan untuk "memaksa" lawan bicaranya bercerita tentang rahasia dirinya. Maka Bibi Gill pun menceritakan tiga kesedihan yang selama ini membebani hidupnya selama ratusan tahun.
"Wahai, yang menyedihkan itu bukan saat itu berakhir, melainkan dulu kita punya kesempatan, tapi tidak mau mengambilnya karena takut berakhir sedih." - Pak Tua
Clue lain: jika terjadi suatu masalah di kehidupanmu, sebelum mencari penyebab diluar coba cari dulu penyebab didalam. Bila perlu, tanyakan pada orang terdekat. Karena kadang orang lain bisa melihat apa yang kita nggak bisa lihat.
***
Overall cukup menghibur sih. Buktinya aku selesai baca dalam waktu sehari semalam (kepotong tidur yhaa). Udah buku ke-12 dan tampaknya ini bakal melebar kemana-mana. HAHA. Karena ada penyebutan klan dan sub klan. Di bagian bonus ending ada petunjuk bahwa tokoh yang udah mati, kemungkinan....belum mati. HAYOO SIAPAKAH ITUU.
Curiga deh seri ini ga bakal selesai-selesai saking banyaknya plot twist. PR juga buat mengingat ke-11 buku sebelumnya hehehe. Yuk penggemar seri ini buruan baca dan kasih komentarnya!
Kembali lagi di segmen perbukuan keenam! Wow mari berbangga masih konsisten meskipun ini satu-satunya yang jalan. Hahahaha yha daripada lumutan.
Menuliskan ini membuatku tersadar bahwa aku benar-benar nyaman membaca menggunakan e-reader. Dari daftar buku dibawah hanya 1 yang aku punya fisiknya: Nyala Semesta. Sisanya aku beli di Google Play Book dan pinjam di iPusnas.
Ah ya, perlu diingat bahwa nggak semua format buku elektronik di Google Play Book itu epub. Ada yang pdf seperti Hijrah itu Cinta contohnya. Nggak heran aku agak malas menamatkannya. Karena format pdf itu capek kudu ngezoom-in zoom-out. Nggak pas dengan ukuran layar. Makanya lebih baik cek dulu format buku elektronik itu apa agar yakin bukunya selesai dibaca.
Oke mari kita mulai!
1. When Breath Becomes Air - Paul Kalanithi
Beberapa kali beredar di timeline instagramku dengan takarir: sedih, bikin nangis, dan sejenisnya. Apakah aku juga? Ternyata pengalaman membacaku beda. Lebih ke "ngeri" karena ini memoar dari seorang neurosurgeon. Otomatis banyak hal-hal medis yang dibahas.
Bahasa Inggris yang digunakan agak sulit dipahami untukku. Banyak singkatan medis yang aku harus cari tahu sendiri. Pelajarannya jelas: manfaatkan hidupmu sebaik mungkin, selagi sehat, sayangi orang terdekatmu.
2. Purple Prose - Suarcani
Novel romantis bercerita tentang pelarian seorang pria karena masa lalunya. Pada suatu titik, dia justru kembali ke tempat yang paling dihindari. Ditempat ini mau nggak mau dia harus bertemu dengan orang-orang masa lalu. Tentu saja konflik pun muncul. Di saat yang sama, takdir mempertemukannya pada seorang wanita yang rendah diri. Diapun jatuh cinta.
Tapi nggak semudah itu mereka bersatu. Tanpa dinyana, wanita tersebut masih berhubungan dengan masa lalunya yang kelam. Oke novel ini agak "dark" ya kesannya. Emang bener karena berhubungan dengan kriminal meskipun nggak mendalam.
Yang membuat novel ini menarik adalah latar belakangnya di Bali. Ada beberapa adat istiadat serta kepercayaan yang ditulis disini. Jadi nambah pengetahuan tentang Bali deh selain pantainya :P
3. The Book of Joy - Dalai Lama dan Desmond Tutu
Bisa dibilang my favorite book of the month! Sebenarnya yang menuliskan ini bukan kedua tokoh tersebut. Melainkan oleh co-author: Douglas Abrams. Selama 7 hari Abrams mengikuti kegiatan Dalai Lama dan Desmond Tutu. Nah setiap harinya kedua tokoh tersebut memberikan wejangannya tentang Joy. Kebahagiaan.
Menurut buku ini, ada 8 pilar kebahagian:
1) Perspective (perspektif; sudut pandang)
2) Humility (kerendahan hati)
3) Humor (humor)
4) Acceptance (penerimaan)
5) Forgiveness (kemaafan)
6) Gratitude (rasa syukur)
7) Compassion (welas asih)
8) Generosity (kemurahan hati; kedermawanan)
Aku membayangkan kalau saja buku ini dibaca setiap orang di dunia dan dipraktekkan, apakah kekerasan masih ada? Penjajahan masih ada? Apalagi buku ini berkali-kali juga menyebut pengalaman Dalai Lama diasingkan oleh Pemerintah China.
Banyak bagian yang aku highlight dari buku ini. Bahkan aku tulis ulang di sticky notes untuk ditempel di dinding kamar :))
4. Gadis Kretek - Ratih Kumala
Termasuk barisan pembenci rokok tapi aku tetep baca ini dong. Menarik! Faktor pencarian orang dari awal bab menjadi kunciannya. Mau nggak mau harus ngikutin ini untuk menemukan orang yang dicari. Dari sini belajar waw ternyata sejarah kretek, tembakau, rokok di Indonesia cukup panjang ya. Dulu pernah dianggap "obat" asma. Pernah pula digunakan sebagai propaganda. Setting tempatnya di pulau Jawa sukses pula membuat kangen rumah :))
5. Ikan Kecil - Ossy Firstan
Buku sedih! Tentang orang tua yang dianugerahi anak autis. Awalnya sang ibu denial. Mati-matian menjauh dari anaknya. Merasa gagal. Dianggapnya kondisi anak seperti itu karena kesalahannya kurang menjaga kehamilan.
Pada akhirnya suami dan keluarganya yang menguatkan dia. Dari situ, perlahan sang ibu bisa menerima keadaan. Buku ini membuatku berpikir bahwa menikah dengan orang yang tepat itu penting, ya. Banyak hal setelah pernikahan terjadi diluar ekspektasi. Kalau nggak saling menguatkan, bagaimana caranya melanjutkan hidup?
Konfliknya dibumbui sosok Bude yang selalu komentar terhadap segala sesuatu. Semoga dijauhkan dengan Bude nyinyir macam itu, ya :))
6. A Week to Forever - Stephanie Zen
First love never die~ key point dari novel ini. Ternyata sekuat itu daya cinta pertama. Udah tunangan pun kekuatannya masih menggetarkan hati wkwk. Yak novel ini bercerita CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali) dari tokoh utamanya. Si cowok ini lebih muda dari ceweknya. Lalu apa yaa hmm cowoknya mendekati perfection seperti di drakor saja :"))
One thing I like about the maturity of the guy and how he choose life partner dengan cara "yang Tuhan suka". Bukan justru menentang-Nya.
7. Nyala Semesta - Farah Qoonita
Novel perdana dari kak Qoonit. Sekaligus buku ketiga yang aku punya dari dia. Wow sungguh pembaca loyal bukan aku ini. Oke next.
Dengan latar belakang perjuangan para mujahid di Palestina, kak Qoonit menceritakan "rasanya" hidup di Palestina. Digambarkan sebagai penjara terbesar (atau terluas ya?) di muka bumi. Pada dasarnya rakyat yang tinggal disitu sama sekali nggak merasakan kebebasan. Jelas-jelas itu tanah mereka sendiri. Kzl!
Ada beberapa bagian yang cukup eksplisit ya. Tapi itulah kenyataannya. Banyak sih yang aku suka dari novel ini. Pertama tentu referensinya cukup mendukung. Kak Qoonit juga mewawancarai orang Palestina sebagai data dukungnya. Kemudian di akhir novel kak Qoonit mencantumkan cara bagaimana membantu saudara seiman kita ini?
Cocok dibaca untuk kamu yang selalu merasa sengsara. Nyadar deh ujian kita (aku sih) belum ada apa-apanya dibanding mereka.
8. Di Kaki Bukit Cibalak - Ahmad Tohari
Tertarik baca karena beberapa kali akun literarybase ngangkat topik ini. Memang karyanya Ahmad Tohari mantul sih. Seringkali menunjukkan ketimpangan sosial, penyelewengan yang terjadi. Yang aku salut itu masih relevan hingga sekarang. Padahal udah terbit dari bertahun-tahun lalu.
Novel ini isinya seorang pemuda yang mengundurkan diri dari pekerjaannya di balai desa karena ketidakcocokan dengan kepala desa. Kades ini cenderung korup. Si pemuda nggak bisa menerimanya. Trigger-nya adalah sosok nenek yang membutuhkan bantuan untuk berobat. Namun ditolak karena sebelumnya nenek belum juga membayar hutang kepada koperasi desa.
Si pemuda tergerak untuk mengumpulkan dana dengan mengiklankannya di koran. Dulu belum ada platform crowdfunding seperti sekarang ya. Dan itu berhasil. Nggak cuma itu sih, ada bumbu romansa juga didalamnya. Seru!
9. Sayap Besi Volume 1, 2 dan 3 (1 seri isinya 3 buku!)
Yap ini adalah novel berseri. Aku ngira dia genre romantis. Ternyata salah besar. Ini kayak cerita detektif-detektifan. Tokoh utama yang bernama Erlangga punya kemampuan lebih untuk berpikir cepat dan mendeduksi sesuatu sehingga muncullah kesimpulan. Dari situ dia mulai mengerjakan "kasus" untuk dipecahkan.
Nah setiap volumenya ada cerita berbeda namun tetap berkaitan. Jujur sih cukup amaze ternyata ada penulis novel genre ini. Aku termasuk jarang baca sih, paling pol ya novel Dan Brown aja. Cukup berkesan dengan tokoh Erlan dan kecerdasannya :D
10. Kim Ji Young, Born 1982 - Cho Nam Joo
Udah nonton filmnya duluan dan sukses nangis. Lalu memutuskan untuk baca bukunya. Ternyata feel-nya beda lho. Versi film bikin sedih versi buku bikin marah. Marah karena patriarki di masa itu kuat banget. Marah karena perempuan masih dinomor duakan. Marah karena...sampai saat ini pun masih terjadi, lho.
Number one on the roster was a boy, everything began with the boys, and that felt like the right, natural thing. Boys lined up first, boys led every procession no matter where they were headed, boys gave their presentations first, and boys had their homework checked first while the girls quietly waited their turn, bored, sometimes relieved that they weren’t going first, but never thinking this was a strange practice. Just as we never question why men’s national registry numbers begin with a ‘1’ and women’s begin with a ‘2’.
Kalimat terakhir masih berlaku di nomor pegawaiku dengan kode "2" sebagai perempuan :)) nah loh. Wajib baca deh!
11. The Midnight Library - Matt Haig
Jarang banget aku baca buku yang lagi hype. Takut aja ga sesuai gegap gempitanya. Hahaha. Ternyata cukup menarik. Buku ini menceritakan tokoh utama yang bunuh diri dan nggak langsung ke "akhirat". Melainkan transit dulu di perpustakaan tengah malam. Nah disini dia bisa mencoba berbagai kehidupan yang selama ini hanya dibayangkan "seandainya" atau "what if". Pada akhirnya tetap saja kehidupan saat ini adalah versi terbaik untuk kita.
12. Hijrah itu Cinta - Abay Aditya
Kang Abay ini sepertinya pakar cinta (halal) ya :)) menceritakan pertobatan anak geng dan selebgram cantik. Diawali dengan pertemuan karena nafsu belaka, diakhiri dengan pernikahan mulia ~~ hiya. Banyak kutipan yang quote-able juga.
![]() |
Mari kita amin bersama gaes :") |
***
Pembelian buku bulan Juni ini yang agak mindful nomor 3 aja. Pernah diulas oleh Mas Sam (ikrib) di instagramnya. Lainnya iseng aja karena diskon :)) kebiasaan!
1. The Ghost Map (Rp 33.989)
2. Rosie Dunne (Rp 39.701)
3. Don't Sweat the Small Stuff at Work (Rp 31.889)
4. We Were Feminist Once (Rp 39.701)
Bulan ini sudah tercapai Reading Challenge yang aku ikuti dari Goodreads. Yess! Tetep semangat sih buat baca. Kamu udah baca buku apa aja bulan Juni?
Bulan Mei banyak liburnya ya! Seneng dong tandanya bisa baca buku lebih banyak. Apakah betul seperti itu? Mari menghitung bersama buku apa yang selesai dibaca.
Seri terakhir yang aku baca. Perjuangannya mirip dengan Diajeng. Bedanya, Nunik jualan di angkringan. Percakapan didalamnya lebih kasar. Tapi justru disitu poin plusnya: Semarang tenanan iki :))
1. Pelik - Ary Nilandari
Rekomendasi netijen litbase. Direkomendasikan karena seru dan enak dibaca. Aku setuju. Cerita struggle-nya penderita prosopagnosia ketika jatuh cinta. Disaat yang sama sahabatnya jatuh cinta dengan perempuan yang sama. Kisah cinta segitiga anak sekolah. Gemes banget!
Oh ya prosopagnosia ini beneran ada lho di dunia nyata. Salah satunya pemeran Moon Sang Tae (kakaknya Kim Soo Hyun di drakor It's Okay to Not Be Okay).
2. Di Simpang Jalan - Titi Sanaria
Entah kenapa aku merasa udah pernah baca ini :)) Rhe "terjebak" dalam pernikahan yang nggak pernah dia inginkan. Pasangannya adalah Dody. Anak baik yang selalu menuruti ibunya. Konfliknya adalah Dody masih cling into his past. Rhe yang mulai jatuh cinta pada Dody nggak bisa menerimanya. Rumah tangga mereka pun diujung tanduk.
Key message (halah) novel ini: komunikasi itu penting. Terbukalah sama pasangan. Kalo enggak, ya gimana caranya menjalani rumah tanggga? Apalagi dengan orang baru yang belum pernah bersinggungan sama sekali sebelumnya.
Another litbase recommendation. Sepertinya ini udah difilmkan ya? Aku nggak nyangka sih emang sebagus itu. Sebuah penggambaran depresi yang nggak kayak depresi. Lha penderitanya aja bingung apa yang terjadi sama dia. Sampe si Amanda ini konsultasi pun tetep masih ada rasa denial. Cukup menjelaskan bagaimana depresi bisa menyerang semua orang. Meskipun dimata orang lain, Amanda ini sempurna. Jadi tahu tentang Impostor Syndrome. Nicely written.
3. A untuk Amanda - Annisa Ihsani
Another litbase recommendation. Sepertinya ini udah difilmkan ya? Aku nggak nyangka sih emang sebagus itu. Sebuah penggambaran depresi yang nggak kayak depresi. Lha penderitanya aja bingung apa yang terjadi sama dia. Sampe si Amanda ini konsultasi pun tetep masih ada rasa denial. Cukup menjelaskan bagaimana depresi bisa menyerang semua orang. Meskipun dimata orang lain, Amanda ini sempurna. Jadi tahu tentang Impostor Syndrome. Nicely written.
4. Cinta Untuk Perempuan yang Tidak Sempurna - Najelaa Shihab
Kumpulan tulisan Mbak Ela *yak mulai sok ikrib* tentang perempuan. Kebanyakan yaa...menyentuh hati :"))
Ini rekomendasi litbase juga. HAHAHA. Ini vibesnya drakor banget. Masih seputar cinta masa remaja yang gemesss. Gak sukanya disini si author jelek-jelekin Lee Jong Suk! *mutung* LOL
5. Drama - Juna Bei
Ini rekomendasi litbase juga. HAHAHA. Ini vibesnya drakor banget. Masih seputar cinta masa remaja yang gemesss. Gak sukanya disini si author jelek-jelekin Lee Jong Suk! *mutung* LOL
6. 7 Kebiasaan Orang yang Nyebelin Banget - Henry Manampiring
Familiar dengan judulnya? Yap, Om Piring terinspirasi dari 7 Kebiasaan Orang yang Sangat Efektif. Pembahasannya ringan banget. Tentang orang nyebelin yang ada di a) bangku kuliah b) tempat kerja c) jalanan d) tempat umum dan dimana lagi lupa.
Bukunya seperti menyuarakan isi hati netijen. Suka sama idenya. Sederhana tapi jarang ada yang bahas dalam bentuk buku.
7. Hidup Satu Kali Lagi - Farah Qoonita
Lanjutan dari: Seni Tinggal di Bumi. Kembali menyoroti berbagai isu dari sisi agama. Ngingetin lagi tujuan hidup didunia apa. Lebih berwarna isinya karena diselipkan fiksi.
Terakhir, banyak tulisan tentang Palestina. Pas dengan berita belakangan ini Palestina kembali diserang :( cocok dibaca waktu iman lagi rendah. Mompa semangat banget ini.
8. Mara: Diktator, Eksim, dan Cinta yang Nayal-nayal - Wiwien Wintarto
Akhirnya baca series Gemblongers ini. Inget pernah denger kabar launchinfnya. Baru sekarang nemu di iPusnas. Lengkap pula 4 bukunya. Langsung marathon deh. Suka sangat! Huhuhu mainly because its setting located in Semarang. My hometown. My homebase. Where I left my heart at. Heleh.
Yang ini tentang Mara. Freelancer EO. Cantik. Banyak cowok nempel. Tapi sebenernya siapa yang dia taksir? Diluar dugaan :))
Btw aku ngga ngerti nayal-nayal apaan sik?
9. Alin: Montir, Berondong, dan Teori Kualat - Sophie Maya
Karma does exist. Berlaku untuk Alin. Prinsip hidup ga mau pacaran sama berondong. Musuhan sama sahabatnya yang lebih milih berondong dari dia. Eh ujung-ujungnya pas ada berondong suka, dia klepek-klepek juga. Kocak.
Berondong: umurnya lebih muda ya gaes. Lazim banget di Semarang. Gatau ditempat lain nyebutnya apa :))
Beda dari dua series sebelumnya yang perekonomiannya lumayan, kali ini kisah Diajeng struggle banget. Kelling Semarang demi nitipin jualan snack-nya. Kuliah di Universitas Terbuka karena harus ngutamain kerja.
10. Diajeng: Camilan, Gembolan, dan Cinta yang Belingsatan - Netty Virgiantini
Beda dari dua series sebelumnya yang perekonomiannya lumayan, kali ini kisah Diajeng struggle banget. Kelling Semarang demi nitipin jualan snack-nya. Kuliah di Universitas Terbuka karena harus ngutamain kerja.
Eh masih kena musibah bertubi pula. Lewat Diajeng, pembaca diajak keliling Semarang nemenin dia supply snack ke warung-warung. Nostaljik banget bahkan ada Toko Rahmat disebut. Anak Undip pasti tau :P
11. Ninuk: Angkringan, Jangkrik, dan Cinta yang Bergentayangan - Retni S.B.
Seri terakhir yang aku baca. Perjuangannya mirip dengan Diajeng. Bedanya, Nunik jualan di angkringan. Percakapan didalamnya lebih kasar. Tapi justru disitu poin plusnya: Semarang tenanan iki :))
Jujur aku senenggg banget baca Gemblongers series ini. Mengobatk rinduku pada Semarang. Eakk. Tiap lokasi atau nama jalan disebut, sambil mengingat-ingat dimana ya itu. Duh jadi kangen tahu gimbal deh *eh gimana.
***
Buku yang dibeli jujur banyak. Pas banget waktu Gramedia mengadakan sale gede-gedean. Akupun kalap. Mengingat sekarang udah pindah ke Bogor muncul AHA! Pasti ongkirnya lebih murah kan meskipun beli banyak LOL. Hasil dari menahan diri waktu BBW ya beginilah.
1. A World Without Islam - Graham E. Fuller (Rp 31.889)
2. Apa Yang Kita Pikirkan Ketika Kita Sendirian - Desi Anwar (Rp 59.500)
3. 00:00 - Ardelia Karissa (Rp 15.000)
4. Dari Timur 3 - Alfian Dippahatang (Rp 15.000)
5. Tentang Desir - Gladhys Elliona (Rp 18.000)
6. Di Kala Pagi - Reni Nuryanti (Rp 16.500)
7. All is Fair in Love and Game - Adhita Purwitasari (Rp 6.500)
8. Citylite: Di Simpang Jalan Dody & Rhe - Titi Sanaria (Rp 6.480)
9. Larutan Senja - Ratih Kumala (Rp 5.800)
10. Remedi - Discaria Paladinteri Montera de Manics (Rp 8.000)
WOWOWOW panjang ternyata list-nya. Yok semangat yok melahap semuanya :))
Hola. Long time no see! Sempet mager nih buat nulis postingan rutin. Tapi harus dilawan kan mager tuh. Jadilah ini dia daftar buku yang selesai kubaca di bulan April 2021 beserta buku baru yang aku beli.
Aaakkk ini! Feels-nya kena! Tentang perempuan yang addict dengan cokelat suatu kedai. Lalu kedainya tutup. Karena itu dia bertemu dengan laki-laki yang juga menggemari cokelat tersebut. Akhirnya mereka berdua dateng langsung ke owner-nya meminta penjelasan kenapa tutup.
1. Cinta Dalam Ikhlas - Bayu Adhitya
Dibeli lamaaa banget jaman diskon gede-gedean di Google Playbook. Cerita fiksi tentang seorang anak laki-laki usia SMA yang mengejar cintanya. Agak dramatis sih gimana perasaan cinta bisa mengubah anak band ke anak Rohis. But again, this is novel jadi yaa bebaslah.
Bagian favoritku saat si laki-laki ini taaruf. Praktikal banget, sepertinya bisa dicontek template-nya. LOL.
2. Cintaku Antara Jakarta dan Kuala Lumpur - Tere Liye
Iseng beli, katanya termasuk buku yang ditulis diawal karir Tere Liye. Dan emang sih cara penulisannya agak berantakan dan banyak pengulangan sehingga muncul kesan membosankan. Tentang sahabat jadi cinta *lah macam lagu yak*. Aku baca cepat karena males hahaha.
3. Hit Refresh - Satya Nadella
Nggak nyangka lho bisa baca buku ini. Banyak bercerita tentang teknologi. Yaiyalah secara dia kan CEO Microsoft setelah Bill Gates. Pengalamannya menjadi pemimpin raksasa teknologi (otomatis banyak personel) dan gimana dia memimipin, keren sih. Lalu penjelasannya tentang gimana teknologi akan memberikan dampak positif untuk kehidupan. Keliatan orangnya positif banget. Recommended.
4. Other Words for Home - Jasmine Warga
Sedih :( cerita anak dan ibunya yang terpaksa migrasi ke Amerika karena negaranya nggak stabil: Suriah. Sedangkan kakak laki-lakinya terlibat dalam pemberontakan melawan militer. Ayahnya yang hanya pedagang biasa memutuskan untuk bertahan sekaligus nemenin kakaknya.
Disini seolah merasakan gimana menjadi imigran. Yang pindah bukan karena kemauannya tapi terpaksa. Kondisi yang nggak memungkinkan. Gimana dia merasa "berbeda" dengan warga yang udah duluan tinggal di Amerika. Rasa berbeda yang nggak nyaman.
Buku ini sepertinya menyasar usia remaja. Kalimat yang digunakan pendek dan tingkat kesulitan rendah. Malah paragrafnya mirip puisi gitu bukan selayaknya novel. Makanya bisa cepet tamat.
5. Faces & Places: 35 Tokoh & 50 Tempat yang Menginspirasiku - Desi Anwar
Sungguh iri dengan pengalaman mbak Desi Anwar *ikrib*. Iya, bisa keliling banyak tempat. Ketemu tokoh penting termasuk Dalai Lama. Lumayan mengobati kerinduan untuk traveling. Heheh.
Romance ala remaja yang hmm biasa aja sih. Kurang greget.
6. Rinjani - Nabilla N. Haris
Romance ala remaja yang hmm biasa aja sih. Kurang greget.
7. Heartwarming Chocolate - Prisca Primasari
Aaakkk ini! Feels-nya kena! Tentang perempuan yang addict dengan cokelat suatu kedai. Lalu kedainya tutup. Karena itu dia bertemu dengan laki-laki yang juga menggemari cokelat tersebut. Akhirnya mereka berdua dateng langsung ke owner-nya meminta penjelasan kenapa tutup.
Cerita berlanjut dengan mereka berdua dikasih misi untuk bikin cokelat semirip mungkin dengan punya kedai. Seru jadi ngerti jenis-jenis cokelat. Dikasih resep cokelat pula. Sambil ngiler baca ini. Hahaha.
Untuk buku yang aku beli di bulan April ternyata berupa buku elektronik. Iya, aku jadi rajin ngintip Deals di Google Playbook. Nyaman banget baca di aplikasi tersebut dibandingkan iPusnas atau iJakarta. Karena formatnya kebanyakan epub, pilihan font bisa disesuaikan. Sedangkan di aplikasi iPusnas harus zoom in zoom out. Agak kurang nyaman.
Nah, apa sajakah buku yang aku beli?
1. The Alchemy of Happiness - Abu Hamid Al-Ghazali (Rp 3.986)
2. The Body - Bill Bryson (Rp 33.205)
3. Home Fire - Kamila Shamsie (Rp 33.205)
4. When Breath Becomes Air - Paul Kalanithi (Rp 45.116)
5. Other Words for Home - Jasmine Warga (Rp 71.800)
***
Untuk buku yang aku beli di bulan April ternyata berupa buku elektronik. Iya, aku jadi rajin ngintip Deals di Google Playbook. Nyaman banget baca di aplikasi tersebut dibandingkan iPusnas atau iJakarta. Karena formatnya kebanyakan epub, pilihan font bisa disesuaikan. Sedangkan di aplikasi iPusnas harus zoom in zoom out. Agak kurang nyaman.
Nah, apa sajakah buku yang aku beli?
1. The Alchemy of Happiness - Abu Hamid Al-Ghazali (Rp 3.986)
2. The Body - Bill Bryson (Rp 33.205)
3. Home Fire - Kamila Shamsie (Rp 33.205)
4. When Breath Becomes Air - Paul Kalanithi (Rp 45.116)
5. Other Words for Home - Jasmine Warga (Rp 71.800)
6. The Book of Joy - Dalai Lama XIV (Rp 33.205)
7. Hidup Satu Kali Lagi - Farah Qoonita
8. Nyala Semesta - Farah Qoonita (bundling sama diatas jadi Rp 128.000)
Buku diatas dibeli karena 1) diskon 2) rating di Goodreads lumayan. Kecuali buku Teh Qoonit beli karena murni penasaran. Fix aku ngefans. Ketiga bukunya aku punya semua :))
Dari daftar diatas, baru selesai 2 aja. Lainnya on going. Yep, aku pembaca beberapa buku dalam waktu bersamaan. Adakah buku yang udah dibaca dari yang kusebut diatas? Boleh banget lho berbagi ulasannya di komen! :D
Judul: Janji (Unedited Version)
Penulis: Tere Liye
Terbitan: Maret 2021
Penerbit: Google Playbook (Buku Elektronik)
Jumlah Halaman: 928
Sinopsis
TIDAK ADAA ~ emang misterius biar pembaca penasaran.
Review
Cerita diawali di sebuah sekolah agama. Tahun itu tahun politik. Seorang calon presiden berkunjung untuk “silaturahmi”. Dia disambut dengan baik oleh Buya (kiyai) pemilik dan juga para santri. Nggak lupa disuguhi pula teh dan kue.
Saat meminum teh, calon presiden dan stafnya keheranan. Yang mereka rasakan adalah asin. Hampir nggak bisa ditelan, tapi apa daya. Di hadapan calon presiden adalah kiyai. Banyak media yang meliput. Mau nggak mau harus menelannya dan mengatakan teh itu lezat.
Selesai acara, Buya memanggil Tiga Serangkai terbadung disekolah: Hasan, Baso dan Kahar. Sudah nggak terhitung kenakalannya. Dan Buya tahu bahwa mereka pelaku yang memasukkan garam ke teh calon presiden. Buya pun menghukum mereka. Bukan dengan cara dikeluarkan, karena dia nggak ingin menyerah seperti ayahnya. Ya, ayah Buya pernah mengeluarkan 1 murid sepanjang hidupnya.
Sebagai gantinya, Tiga Sekawan diminta untuk mencari sosok Bahar. Siapakah Bahar?
Bahar, puluhan tahun yang lalu merupakan murid dari ayah Buya. Pendiri sekolah agama tersebut. Sama dengan Tiga Serangkai, dia pun nakal. Anak yatim piatu, tidak tahu siapa orang tuanya, hanya diasuh neneknya hingga akhirnya dikirim ke sekolah agama. Kenakalannya memuncak hingga membangunkan orang sahur menggunakan meriam berbubuk mesiu. Celaka, sekolah agama itu terbakar. Seorang murid difabel ditemukan meninggal karena nggak bisa menyelamatkan diri.
Akhirnya yang diinginkan Bahar pun terpenuhi: dia dikeluarkan dari sekolah.
Namun setelah itu ayah dari Buya sering bermimpi buruk. Perasaan bersalah menghantui. Mimpi yang sering ia jadikan pertanyaan:
Ayahku bermimpi dia berada di tengah gurun pasir maha luas. Matahari terik di atas kepala, sejauh mata memandang hanya pasir. Itu seperti sebuah halte atau terminal, tempat pemberhentian sementara. Ada banyak orang di sana, yang hendak melanjutkan perjalanan, melintasi gurun pasir, pergi ke tujuan terakhir. Tempat manusia diadili seadil-adilnya.
Saat ayah berjalan lima-sepuluh langkah, mendadak sebuah kendaraan indah mendekat. Kendaraaan itu bagai melayang di udara, warnanya kuning keemasan, rodanya perak. Siapakah gerangan yang bisa menaikinya? Bahar.
“Mimpi seorang ulama, Bason, Hasan. Mimpi yang tidak kosong saja” - halaman 45Ketiga tukang biang onar tersebut diberikan misi mencari Bahar. Dan mencari jawaban apa alasan Bahar bisa menaiki kendaraan seindah itu? Apa yang dia lakukan semasa hidupnya, padahal dia terkenal sebagai pemabuk, kasar, bahkan membangkang Buya? Apabila Tiga Serangkai berhasil menemukan jawabannya, mereka boleh memilih keluar dari sekolah. Namun sebaliknya, apabila gagal mereka harus menyelesaikan sekolah hingga lulus.
Berangkatlah mereka bertiga mencari jejak Bahar…
Ada yang pernah baca buku Tere Liye berjudul Tentang Kamu? Seorang pengacara yang mencari jejak milyader hingga ke negara lain? Nah, cerita di Janji pun seperti itu. Bedanya, perjalanan dilakukan didalam negeri. Hanya mengandalkan beberapa petunjuk samar-samar.
“Orang-orang terbaik di muka bumi, mereka selalu melakukan perjalanan. Melihat dunia luas” - halaman 55
Sosok Bahar digambarkan agak misterius. Kisah kehidupannya justru didapat dari orang yang berinteraksi dengan dia. Setiap orang yang ditemui oleh Tiga Serangkai untuk mencari Bahar, selalu menceritakan hal baik. Bahar meninggalkan kesan mendalam pada mereka.
Padahal hidup Bahar sendiri biasa-biasa saja. Malah terkesan prihatin. Dia tidak ramah. Jika bicara sambil mendengus. Tidak punya keluarga. Tidak punya harta. Lalu bagaimana ceritanya dia bisa berada di mimpi seorang ulama dengan menaiki kendaraan terbang, pula? Apa yang dia lakukan?
Nah disinilah gong-nya. Bahar memegang teguh janji kepada ayah Buya (pendiri sekolah agama). apa sajakah janji itu? Baca aja bukunyaa! :D
Secara keseluruhan, aku suka sih buku ini. Banyak pesan agama yang diselipkan oleh Tere Liye. Maklum deh ya settingnya aja anak sekolah agama. Hehe. Lalu meminjam kata anak-anak di litbase, buku ini page turner. Alias nggak sabar untuk baca halaman selanjutnya.“Kita selalu bisa memilih, bersabar atau marah. Bersyukur atau ingkat. Bahkan saat situasi itu memang menyakitkan, boleh jadi tetap ada kebaikan di sana. Dan orang-orang yang memang sabar dan bersyukur, dia akan memilih mengingat hal-hal yang baik dibandingkan yang menyakitkan” - halaman 816
Iyalah, penasaran banget jejak hidup Bahar itu kayak apa! Apakah bakal ketemu atau enggak jawabannya. Setelah baca ini pun aku merenung beberapa saat. Apakah aku bisa menjalankan hidup bermakna seperti Bahar? Huhu :”)
Recommended bukunya!
Ada berapa hayo? Aku lumayan. 8 buku! 7 buku fisik dan 1 buku elektronik. Target tahun ini aku bisa menyelesaikan 40 buku. Semoga aja bisa. Melihat kondisi tahun ini sepertinya belum ada kemajuan dari tahun lalu (pandemi, maksudnya).
Buku yang aku baca ini stok tahun lalu. Hasil berburu di mizanstore. Apa aja?
Di seri Lumpu ini, trio Ali, Raib dan Seli kembali berpetualang. Aku berekspektasi latar kejadiannya akan di Klan Nebula. Artinya akan ada perkenalan Klan baru lagi. Ternyata enggak. Karena minimnya informasi tentang Klan Nebula, akhirnya Ali, Raib dan Seli justru berpetualang ke Klan Bulan. Kali ini tujuan mereka adalah ABTT (Akademi Bayangan Tingkat Tinggi).
Rencananya mereka akan bertanya kepada Master Ox dimana mereka dapat menemukan Lumpu. Dari Master Ox, mereka mendapat jawaban: Tamus. Akhirnya Ali, Raib dan Seli mencari Tamus untuk menemukan Lumpu. Iya, buku ini adalah tentang mencari dan menemukan. Ulasan lengkap bisa diklik judul ya.
(Baca ulasan Bumi dan ulasan Bulan)
Ada yang udah baca seri Muhammad-nya Tasaro? Konsep novel ini mirip. Fiksi sejarah. Berkisah tentang lahirnya Nabi Isa dari sudut pandang beragam agama. Nggak cuma Islam.
Untuk book mail alias belanja buku bulan Januari nggak terlalu banyak. Soalnya emang fokus menuntaskan yang udah ada dulu. Bahaya kalo nggak gitu, bisa-bisa numpuk terlalu banyak buku.
1. Cintaku Antara Jakarta & Kuala Lumpur - Tere Liye (Rp36.520 beli di Google Playbook)
Iseng aja belinya. Katanya ini salah satu karya diawal karir kepenulisan Tere Liye. Ulasan di Playbook bilang endingnya menggantung. Belom kebaca.
2. The Wisdom of Sundays - Oprah Winfrey (Rp130.000 di BBW Tokopedia)
1. Lumpu - Tere Liye
Di seri Lumpu ini, trio Ali, Raib dan Seli kembali berpetualang. Aku berekspektasi latar kejadiannya akan di Klan Nebula. Artinya akan ada perkenalan Klan baru lagi. Ternyata enggak. Karena minimnya informasi tentang Klan Nebula, akhirnya Ali, Raib dan Seli justru berpetualang ke Klan Bulan. Kali ini tujuan mereka adalah ABTT (Akademi Bayangan Tingkat Tinggi).
Rencananya mereka akan bertanya kepada Master Ox dimana mereka dapat menemukan Lumpu. Dari Master Ox, mereka mendapat jawaban: Tamus. Akhirnya Ali, Raib dan Seli mencari Tamus untuk menemukan Lumpu. Iya, buku ini adalah tentang mencari dan menemukan. Ulasan lengkap bisa diklik judul ya.
(Baca ulasan Bumi dan ulasan Bulan)
Bagi penggemar serial Bumi Bulan, wajib banget baca!
Kelanjutan dari Orang-orang Biasa. Tanpa baca buku sebelumnya menurutku masih bisa ngikutin. Ini cerita tentang Aini dan gurunya. Jadi makna Guru Aini itu bukan seorang guru bernama Aini, melainkan Aini punya guru namanya bu Desi.
Disini menceritakan gimana bu Desi seorang guru matematika mengajari Aini. Murid yang masuk jajaran 3 terbawah paling bodoh. Hopeless, madesu (masa depan suram). Karena ayahnya sakit, dia punya obsesi untuk jadi dokter. Maka dia pun berusaha sekuat tenaga untuk bisa mengejar ketertinggalannya.
Walaupun akhirnya dia belum bisa melanjutkan kuliah akibat ketiadaan biaya, kisah perjuangannya patut diacungi jempol.
Iseng beli bukunya Pandji. Sepertinya buku politik pertama saya. Iya, ini isinya semacam esai dan pemikiran Pandji tentang dunia politik. Apa alasannya pada pilkada dan pemilu dia memutuskan menjadi timses. Apa pendapat dia tentang demokrasi. Udah masuk teknis sih ya bukan teori lagi. Cukup menyenangkan untuk dibaca (bagi orang awam kayak aku). Menambah insight tentang politik itu kayak gimana. Meskipun ya, penjelasannya termasuk mendasar.
2. Guru Aini - Andrea Hirata
Kelanjutan dari Orang-orang Biasa. Tanpa baca buku sebelumnya menurutku masih bisa ngikutin. Ini cerita tentang Aini dan gurunya. Jadi makna Guru Aini itu bukan seorang guru bernama Aini, melainkan Aini punya guru namanya bu Desi.
Disini menceritakan gimana bu Desi seorang guru matematika mengajari Aini. Murid yang masuk jajaran 3 terbawah paling bodoh. Hopeless, madesu (masa depan suram). Karena ayahnya sakit, dia punya obsesi untuk jadi dokter. Maka dia pun berusaha sekuat tenaga untuk bisa mengejar ketertinggalannya.
Walaupun akhirnya dia belum bisa melanjutkan kuliah akibat ketiadaan biaya, kisah perjuangannya patut diacungi jempol.
3. Septictank - Pandji Pragiwaksono
Iseng beli bukunya Pandji. Sepertinya buku politik pertama saya. Iya, ini isinya semacam esai dan pemikiran Pandji tentang dunia politik. Apa alasannya pada pilkada dan pemilu dia memutuskan menjadi timses. Apa pendapat dia tentang demokrasi. Udah masuk teknis sih ya bukan teori lagi. Cukup menyenangkan untuk dibaca (bagi orang awam kayak aku). Menambah insight tentang politik itu kayak gimana. Meskipun ya, penjelasannya termasuk mendasar.
4. Al-Masih: Putra Sang Perawan - Tasaro GK
Ada yang udah baca seri Muhammad-nya Tasaro? Konsep novel ini mirip. Fiksi sejarah. Berkisah tentang lahirnya Nabi Isa dari sudut pandang beragam agama. Nggak cuma Islam.
Tapi ada tokoh utamanya, seperti Kashva yang mencari sang Nabi. Disini ada Saathi dan Gesu. Dua manusia yang berbeda segalanya. Asal muasal. Agama. Ras. Suku. Budaya. Nasib. Misinya beda, kemudian bertemu pada suatu titik. Berlatar belakang di Batavia. Menyuguhkan percakapan pada masa itu, sekitar abad ke-16. Alurnya lambat, bukunya masih bersambung ke buku kedua.
5. Bising - Kurniawan Gunadi
Pas banget sama fase yang sedang aku jalani. Dewasa muda, kali ya. Dimana tuntutan hidup bertambah. Yang belum nikah ya ditanya kapan. Udah nikah ditanya kapan punya anak. Nggak ngerti tujuan hidup apa setelah lulus kuliah. Sepanjang hidupnya diarahin orang tua. Seperti menuangkan kerisauanku pribadi, yang menuliskan Mas Gun.
Personally, I like this book. Mengingatkan bahwa di fase manapun akan selalu ada tantangannya sendiri. Manusia punya ujiannya sendiri. Yang jomlo diuji dengan orang tua mungkin. Yang udah menikah diuji dengan belum punya anak, atau bahkan perceraian. Isinya kemungkinan buruk yang bisa terjadi pada siapa aja.
6. Padang Bulan - Andrea Hirata
Ada 2 tokoh utama di buku ini: Ikal dan Enong. Keduanya sama-sama berjuang, tapi untuk hal yang berbeda. Ikal untuk mendapatkan kembali cinta A Ling. Enong untuk menghidupi keluarga & kursus bahasa Inggris.
Entahlah kenapa, menurutku ini agak susah untuk dipahami bukunya. Mungkin butuh konsentrasi penuh agar paham. Latar belakangnya di pulau Belitong, mengingat Ikal adalah sosok utama di Laskar Pelangi. Jadi ini kisah sekembalinya Ikal dari kuliah diluar negeri.
7. Cinta di Dalam Gelas - Andrea Hirata
Kelanjutan dari Padang Bulan. Tokoh utamanya masih Ikal dan Enong. Hanya saja kali ini bercerita tentang perjuangan Enong belajar catur. Untuk apa? Memberikan perlawanan atas tindakan semena-mena yang dia terima hanya karena dia perempuan. Si Ikal menjadi suporter Enong (alias Maryamah).
Plot yang cukup unik. Bagiku lagi-lagi agak susah dipahami. Alasannya lebih ke karena aku nggak paham dunia percaturan, sih. LOL. Menurutku ini kayak buku feminis malahan.
Beneran receh! Nan berbobot. Gimana dah tuh? Hahaha. Aku mengira ini bakal seperti esai. Ternyata lebih sederhana. Diisi dengan banyak gambar pula. Tetap saja banyak ilmu seputar bahasa yang aku dapatkan. Belajar bisa seseru ini, ternyata! ^^
8. Recehan Bahasa - Ivan Lanin
Beneran receh! Nan berbobot. Gimana dah tuh? Hahaha. Aku mengira ini bakal seperti esai. Ternyata lebih sederhana. Diisi dengan banyak gambar pula. Tetap saja banyak ilmu seputar bahasa yang aku dapatkan. Belajar bisa seseru ini, ternyata! ^^
***
Untuk book mail alias belanja buku bulan Januari nggak terlalu banyak. Soalnya emang fokus menuntaskan yang udah ada dulu. Bahaya kalo nggak gitu, bisa-bisa numpuk terlalu banyak buku.
1. Cintaku Antara Jakarta & Kuala Lumpur - Tere Liye (Rp36.520 beli di Google Playbook)
Iseng aja belinya. Katanya ini salah satu karya diawal karir kepenulisan Tere Liye. Ulasan di Playbook bilang endingnya menggantung. Belom kebaca.
2. The Wisdom of Sundays - Oprah Winfrey (Rp130.000 di BBW Tokopedia)
Ada yang menyarankan beli ini di literarybase. Ya sudah aku beli saja. Belum sempet unboxing, karena kirim paketnya ke kantor. Sedangkan anaknya jatah ngantor seminggu sekali :))
Sooo that's it. Berapa buku yang berhasil kamu baca bulan ini?
Adakah buku yang tertarik kamu baca diantara daftar diatas? Let me know!
Februari! Bulan pendek yang cuma punya 28 hari. Akhir bulan ini, kembali lagi di segmen monthly reads. Berhasil baca berapa buku kah di bulan Februari?
Baca: Monthly Reads - January
Di jurnal pribadi saya tulis target minimal sama dengan bulan Januari. Termasuk didalamnya mewajibkan selesai baca Awe-Inspiring Us-nya mbak Dewi Aisyah. Satu lagi The Subtle Art of Not Give a Fuck. Sayang yang disebut kedua itu masih belum berhasil diselesaikan.
Sisi baiknya, Alhamdulillah tetep memenuhi target menghabiskan baca buku 5. Semacam nggak nyangka aja. Perasaan bulan ini reading slump eh ternyata kuat habisin 5 buku.
Lanjutan dari buku Awe-Inspiring Me. Jika buku pertama lebih memotivasi untuk mengangkat prestasi diri, disini mulai lebih serius. Yang dibicarakan tentang menikah. Eits, jangan salah sangka dulu. Beda dengan kebanyakan buku motivasi yang nyuruh cepet nikah, Mbak Dewi enggak.
Baca: Menikah saat Kuliah, Yay or Nay?
Buku ini masih menyemangati para muslimah untuk tetap berprestasi, sembari menunggu (atau mencari?) jodoh. Mbak Dewi juga membuktikan bahwa udah menikah pun tetep bisa melanjutkan mimpinya, yaitu menuntut ilmu setinggi mungkin.
Baca: After Graduation Story: Study, Again?
Ulasan lengkap udah ada disini yah. Silahkan dicek aja
Rating: 5/5
Dibeliin ibu saat Boim Lebon ke Semarang. Ceritanya tentang Office Boy (OB) yang pengen buat menyejahterakan diri dan keluarga. Suatu ketika dia naik bus eh dikira pengamen, akhirnya nyanyi deh. Dari situ si OB mendapatkan pujian bahwa suaranya cukup merdu. Dia pun ngide untuk bikin band di kantornya.
Ngajakin OB lain, terbentuklah itu band. Hampir setiap hari serius latihan. Batu lompatannya saat band OB ikut kompetisi. Eh, menang! Tenar deh. Banyak orderan gitu. Gegara menang, dapet duit tuh bisa beli ini itu dan lanjut kuliah. Hehe.
Singkatnya gitu. Ditulis dengan gaya khas Boim Lebon yang ngocol. Mirip dengan Lupus gitu, deeh. Btw katanya ini based on true story loh...
Rating: 3/5
Baca karena pengen ikutan #MocoQuiz aja. Hahaha. Novel romance ini berkisah tentang Rintik. Wanita single parent yang ditinggal suami karena mendadak meninggal dunia. Berdua dengan anaknya, mereka pindah ke Paris. Di kota ini Rintik menemukan Angin. Yang kemudian menjadi pasangannya.
Tapi ternyata Angin begitu misterius. Rintik ngga pernah benar-benar mengenal Angin. Sampai akhirnya Angin pun jatuh sakit. Rintik terus menemani di sampingnya sambil mengingat kenangan bersama Angin. Yes, alurnya maju mundur gitu. Sejujurnya agak membingungkan sih. Dan kurang paham inti ceritanya apa lolol.
Rating: 3/5
Ada yang udah pernah baca buku 30 Paspor? Buku ini cukup fenomenal karena berasal dari tugas kuliah. Prof. Rhenald Kasali, dosen Pemasaran Internasional di UI memberi tugas 30 mahasiswa di kelasnya untuk keluar negeri. Tujuannya satu: biar nyasar. Menurut beliau dengan nyasar, mahasiswa akan bisa menemukan cara untuk survive.
Bahkan sebenarnya cara survive itu dimulai dari sebelum berangkat. Gimana nyiapin uang buat tiket, meyakinkan orang tua yang melarang, mengatur jadwal. Nah buku ini adalah seri perdamaian (?). Sayangnya menurut saya kontennya agak membosankan. Mungkin karena di buku pertama dan kedua itu pengalaman pertama banget yah jadi ceritanya seru.
Sedangkan di buku ini udah angkatan ke-sekian, mahasiswanya udah lebih prepare. Kurang kerasa gregetnya, perjuangannya. Hehe.
Rating:3/5
Hamdalah dapet novel ini sebagai doorprize saat ultah Gandjel Rel kemarin. Ceritanya tentang Gaby, perempuan yang mendirikan toko cokelat. Sebagai pelariannya karena....gagal nikah. Bayangin dong gagal nikah sama sahabat dari masa kecil. Belasan tahun kenal ternyata ngga menjamin jalan menuju pelaminan melenggang dengan mulus.
Baca: Meriahnya Perayaan Ultah Gandjel Rel ke-4 di Resto Pringsewu Semarang
Kemudian dia diajak menikah oleh Zee, pacarnya saat ini. Sayangnya menjelang pernikahan Zee justru akan ditempatkan di tempat nan jauh disana. Gaby merasa akan baik-baik saja, tapi nggak begitu dengan ibundanya. Nggak setelah ditinggal selingkuh oleh suaminya (papa Zee) dan kehilangan Ghea (adik Gaby) yang memutuskan meninggalkan rumah setelah menganggap keluarganya hancur berantakan.
Di tengah dilema itu, justru muncul Mirza. Sosok yang terang-terangan mendekati Gaby. Bukan salah Mirza, karena dia ngga tau Gaby akan menikah. Nah, pada akhirnya dengan siapakah Gaby duduk di bangku pelaminan? Hmmm...
Suka novel ini karena bisa diresapi hahaha. Nikah ngga sekadar menyatukan kedua sejoli aja. Ada suara orang tua, keluarga, yang mungkin butuh dipertimbangkan juga. Sungguh ribet.
Rating: 4/5
Baca: Monthly Reads - January
Di jurnal pribadi saya tulis target minimal sama dengan bulan Januari. Termasuk didalamnya mewajibkan selesai baca Awe-Inspiring Us-nya mbak Dewi Aisyah. Satu lagi The Subtle Art of Not Give a Fuck. Sayang yang disebut kedua itu masih belum berhasil diselesaikan.
Sisi baiknya, Alhamdulillah tetep memenuhi target menghabiskan baca buku 5. Semacam nggak nyangka aja. Perasaan bulan ini reading slump eh ternyata kuat habisin 5 buku.
1| Dewi Nur Aisyah - Awe-Inspiring Us (cetak)
Lanjutan dari buku Awe-Inspiring Me. Jika buku pertama lebih memotivasi untuk mengangkat prestasi diri, disini mulai lebih serius. Yang dibicarakan tentang menikah. Eits, jangan salah sangka dulu. Beda dengan kebanyakan buku motivasi yang nyuruh cepet nikah, Mbak Dewi enggak.
Baca: Menikah saat Kuliah, Yay or Nay?
Buku ini masih menyemangati para muslimah untuk tetap berprestasi, sembari menunggu (atau mencari?) jodoh. Mbak Dewi juga membuktikan bahwa udah menikah pun tetep bisa melanjutkan mimpinya, yaitu menuntut ilmu setinggi mungkin.
Baca: After Graduation Story: Study, Again?
Ulasan lengkap udah ada disini yah. Silahkan dicek aja
Rating: 5/5
2| Boim Lebon - Gue Bukan OB Lagi (cetak)
Dibeliin ibu saat Boim Lebon ke Semarang. Ceritanya tentang Office Boy (OB) yang pengen buat menyejahterakan diri dan keluarga. Suatu ketika dia naik bus eh dikira pengamen, akhirnya nyanyi deh. Dari situ si OB mendapatkan pujian bahwa suaranya cukup merdu. Dia pun ngide untuk bikin band di kantornya.
Ngajakin OB lain, terbentuklah itu band. Hampir setiap hari serius latihan. Batu lompatannya saat band OB ikut kompetisi. Eh, menang! Tenar deh. Banyak orderan gitu. Gegara menang, dapet duit tuh bisa beli ini itu dan lanjut kuliah. Hehe.
Singkatnya gitu. Ditulis dengan gaya khas Boim Lebon yang ngocol. Mirip dengan Lupus gitu, deeh. Btw katanya ini based on true story loh...
Rating: 3/5
3| Fira Basuki - Ma Chère Ville Lumière (iPusnas)
Baca karena pengen ikutan #MocoQuiz aja. Hahaha. Novel romance ini berkisah tentang Rintik. Wanita single parent yang ditinggal suami karena mendadak meninggal dunia. Berdua dengan anaknya, mereka pindah ke Paris. Di kota ini Rintik menemukan Angin. Yang kemudian menjadi pasangannya.
Tapi ternyata Angin begitu misterius. Rintik ngga pernah benar-benar mengenal Angin. Sampai akhirnya Angin pun jatuh sakit. Rintik terus menemani di sampingnya sambil mengingat kenangan bersama Angin. Yes, alurnya maju mundur gitu. Sejujurnya agak membingungkan sih. Dan kurang paham inti ceritanya apa lolol.
Rating: 3/5
4| J.S Khairen - 30 Paspor The Peacekeepers' Journey (iPusnas)
Ada yang udah pernah baca buku 30 Paspor? Buku ini cukup fenomenal karena berasal dari tugas kuliah. Prof. Rhenald Kasali, dosen Pemasaran Internasional di UI memberi tugas 30 mahasiswa di kelasnya untuk keluar negeri. Tujuannya satu: biar nyasar. Menurut beliau dengan nyasar, mahasiswa akan bisa menemukan cara untuk survive.
Bahkan sebenarnya cara survive itu dimulai dari sebelum berangkat. Gimana nyiapin uang buat tiket, meyakinkan orang tua yang melarang, mengatur jadwal. Nah buku ini adalah seri perdamaian (?). Sayangnya menurut saya kontennya agak membosankan. Mungkin karena di buku pertama dan kedua itu pengalaman pertama banget yah jadi ceritanya seru.
Sedangkan di buku ini udah angkatan ke-sekian, mahasiswanya udah lebih prepare. Kurang kerasa gregetnya, perjuangannya. Hehe.
Rating:3/5
5| Riawani Elyta - Love Catcher (cetak)
Hamdalah dapet novel ini sebagai doorprize saat ultah Gandjel Rel kemarin. Ceritanya tentang Gaby, perempuan yang mendirikan toko cokelat. Sebagai pelariannya karena....gagal nikah. Bayangin dong gagal nikah sama sahabat dari masa kecil. Belasan tahun kenal ternyata ngga menjamin jalan menuju pelaminan melenggang dengan mulus.
Baca: Meriahnya Perayaan Ultah Gandjel Rel ke-4 di Resto Pringsewu Semarang
Kemudian dia diajak menikah oleh Zee, pacarnya saat ini. Sayangnya menjelang pernikahan Zee justru akan ditempatkan di tempat nan jauh disana. Gaby merasa akan baik-baik saja, tapi nggak begitu dengan ibundanya. Nggak setelah ditinggal selingkuh oleh suaminya (papa Zee) dan kehilangan Ghea (adik Gaby) yang memutuskan meninggalkan rumah setelah menganggap keluarganya hancur berantakan.
Di tengah dilema itu, justru muncul Mirza. Sosok yang terang-terangan mendekati Gaby. Bukan salah Mirza, karena dia ngga tau Gaby akan menikah. Nah, pada akhirnya dengan siapakah Gaby duduk di bangku pelaminan? Hmmm...
Suka novel ini karena bisa diresapi hahaha. Nikah ngga sekadar menyatukan kedua sejoli aja. Ada suara orang tua, keluarga, yang mungkin butuh dipertimbangkan juga. Sungguh ribet.
Rating: 4/5
***
Sekarang baru ngeh kenapa ngerasa reading slump. Karena rating buku yang saya kasih ngga seberapa tinggi. Artinya saya ngga terlalu berkesan sama bukunya. Ngerti kan, buku yang bagus itu bisa meninggalkan "rasa" sampai beberapa lama setelah dibaca?
Kalian baca apa aja di bulan Februari?
Ada wish list buat Maret?
Boleh di-share disini siapa tau saya pengen baca juga. Hoho. Kayanya saya pengen baca Komet Minor-nya Tere Liye deh. Kepooo abis! Baru baca preview gratis aja di Google Playbook.
Ada wish list buat Maret?
Boleh di-share disini siapa tau saya pengen baca juga. Hoho. Kayanya saya pengen baca Komet Minor-nya Tere Liye deh. Kepooo abis! Baru baca preview gratis aja di Google Playbook.
Hola. Ini adalah sebuah ((segmen)) terbaru di blog lulukhodijah.com. Lah udah berasa youtuber aja ya. Isi postingan ini adalah ulasan singkat buku yang saya baca selama sebulan. Mumpung di awal tahun nih, harus memulai hal baik khaaan.
Baca: 2018 Year in Review + 2019 Plans
Di tahun ini saya menargetkan membaca buku sebanyak 50 judul. Banyak? Hmm relatif. Tahun sebelumnya pernah menargetkan 100. Apa yang terjadi? Nggak konsen bacanya. Tahun ini fokusnya ke mendapatkan ((hikmah)) dari buku yang dibaca.
Oh ya, saya tipe yang baca beberapa buku sekaligus. Bosen? Ganti buku. Bosen? Ganti. Gitu terus sampe rak currently reading di Goodreads menumpuk. Saya juga nggak segan buat nyetop di tengah jalan saat ngga bisa lagi menikmati bukunya. Kenapa harus memaksakan diri yha kan.
Baca: 5 Langkah Mudah agar Gemar Membaca
Untuk bulan Januari, ada 5 buku yang berhasil saya selesaikan. 4 diantaranya novel dan 1 sisanya buku motivasi. Apa sajakah itu?
Penggemar novel romantis sepertinya nggak asing dengan nama Agnes Jessica. Saya baca bukunya dari jaman SMP. Novel ini pun udah lama. Hanya dicetak ulang dengan sampul baru. Ceritanya tentang seorang gadis bernama Kiara. Dia yang udah punya kekasih tiba-tiba diminta orang tuanya untuk menikah dengan orang lain. Alasannya? Balas budi. Sebagai anak satu-satunya dia ngga bisa menolak.
Akhirnya menikahlah dia dengan Cadenza. Tapi Cadenza justru bersikap dingin dari awal pernikahan. Nah novel ini menceritakan gimana Kiara menjalani pernikahannya. Dan pertemuannya dengan Charles - kakak Cadenza - mengubah tujuan pernikahannya.
Hmm, ini ceritanya agak membosankan. Interaksi antara Kiara - Cadenza justru minim. Padahal tokoh utamanya kedua orang ini. Endingnya pun nggak menjawab pada akhirnya bagaimana perasaan mereka berdua sebagai orang yang menikah karena dijodohkan?
Rating: 3/5
Apakah kamu ngikutin serial fantasi dari Tere Liye ini? Dimulai dari Bumi, Bulan, Bintang, Matahari, Komet. Loh, Ceros dan Batozarnya masuk mana? Nah. Novel ini merupakan spin-off. Kayak selingan tapi tuh mempengaruhi jalan cerita. Makanya buku ini bukan buku ke-5, buku ke 4,5. Serius. Tulisan di bukunya kaya gitu.
Baca: Review Bumi dan Review Bulan
Ceritanya bukan petualangan Raib, Seli, dan Ali di klan lain. Justru di bumi dan menyingkap ada rahasia apa. Ceros dan Batozar adalah tokoh diluar tokoh utama yang biasa muncul. Sepertinya peran keduanya ada di Komet Minor (buku lanjutan setelah Komet).
Inti ceritanya bagus. Masih tentang persahabatan. Sedangkan dari Batozar didapatkan pelajaran tentang keluarga. Hiks. Terharu bacanya, tauuu...
Rating: 5/5
Kesalahan saya adalah baca Komet dulu sebelum Ceros dan Batozar. Bikin agak nggak nyambung. But it's okay. Masih bisa diikuti. Setelah Raib, Seli dan Ali berhasil mencegah keruntuhan klan, masalah lain timbul. Siapa lagi kalau bukan si Tanpa Mahkota.
Kali ini petunjuk pencarian Komet masih abu-abu. Apakah Komet ini sebuah klan sebagaimana bumi, bulan, matahari, bintang? Atau justru "komet" yang dikenal di bumi?
Katanya dengan menemukan komet bisa mengabulkan permintaan apa aja. Dan pengejaran si Tanpa Mahkota oleh ketiga sahabat ini membawa mereka untuk mencari Komet. Pola ceritanya mirip banget dengan seri sebelumnya (Matahari dulu atau Bintang sih lupa. LOL).
Mereka harus menyusuri 7 pulau. Barulah di pulau terakhir menemukan clue baru. Iya, clue. Ngga langsung jawaban. Ending dari novel ini masih menggantung. Lanjutannya bisa dibaca di Komet Minor. Udah tersedia versi daring di Google Playbook.
Buat saya ini jalan cerita dan plot twist-nya ketebak. Serius, coba deh baca dan hubungkan satu sama lain. Langsung ketemu jawabannya tentang pencarian si Tanpa Mahkota ini. Atau karena saya kebanyakan baca novel, ya? Hahaha
Rating: 5/5
Cerita ini mengangkat topik tentang cungpret. Apaan tuh, cungpret? Kacung kampret slash budak korporat slash pegawai. Sesuai judulnya, sekumpulan pegawai di kantor konsultan membuat taruhan. Siapa yang terakhir resign harus mentraktir makan di restoran super mewah.
Demi menghindarinya, Alranita, Calro, Karenina dan Andre berlomba untuk menjadi yang pertama resign. Mereka diam-diam rajin mengirim CV ke perusahaan lain. Ternyata, Tigran si bos tau polah anak buahnya.
Dimarahi? Enggak. Dipanggil ke ruangan? Enggak. Disindir habis-habisan? YA. Hahaha. Tigran ini tipe bos ganteng ganteng galak dan sengak.
Lucu deh baca buku ini. Buat yang berprofesi sebagai pegawai pasti bisa relate. Mau resign kok belum dapet kerja yang baru? Mau resign tapi kok begitu ngelihat bonus gede yang keluar bikin hepi? Emang dasar cungpret ada aja tingkahnya.
Rating: 5/5
Buku terakhir ini bukan novel. Melainkan sebuah buku motivasi karya mbak Dewi N Aisyah ((akrab)). Dia adalah mahasiswi lulusan Epidemiologi FKM UI yang melanjutkan studi S2 di London. S3-nya dimana lupa. London tjuy idaman sayaah! :')
Baca: 10 Akun Instagram yang Sering Dikepoin
Awe Inspiring Me maknanya menjadi seorang muslimah yang ketika dipandang orang lain menimbulkan kesan "Awe" alias "WAAAWW". Bukan sekadar kecantikannya secara fisik, melainkan kecerdasannya.
Fokus buku ini lebih ke bagaimana mengoptimalkan masa muda. Cocok dibaca mahasiswa baru. Karena mbak Dewi membeberkan bagaimana caranya aktif di 13 organisasi. Jangan menganga gitu, kata mbak Dewi bisa aja kok dilakukan.
Baca: Plus Minus Jadi Aktivis Kampus
Mbak Dewi nggak mewajibkan pembacanya mengikuti jejak dia. Cuma ya memotivasi ini loh muslimah itu harus produktif. Masa muda itu jangan disia-siakan. Buatlah planning sejelas mungkin. Jangan putus asa. Karena Allah akan selalu menjawab doa yang dipanjatkan.
Is it a good book? I can say yes. But...it's a little bit boring. Terutama buat yang udah sering baca buku sejenis ataupun ikut training motivasi. Mirip-mirip seperti itu lah. Value yang diberikan ke pembacanya yang bisa bikin saya bilang buku ini bagus.
Rating: 4/5
Dari kelima buku diatas, ada yang mau dibuatkan postingan sendiri untuk ulasan lengkap? Bisa banget colek saya :P btw kalo kepo juga buku apa aja yang saya baca cek di akun Goodreads ya. Happy reading, peeps!
Baca: 2018 Year in Review + 2019 Plans
Di tahun ini saya menargetkan membaca buku sebanyak 50 judul. Banyak? Hmm relatif. Tahun sebelumnya pernah menargetkan 100. Apa yang terjadi? Nggak konsen bacanya. Tahun ini fokusnya ke mendapatkan ((hikmah)) dari buku yang dibaca.
Oh ya, saya tipe yang baca beberapa buku sekaligus. Bosen? Ganti buku. Bosen? Ganti. Gitu terus sampe rak currently reading di Goodreads menumpuk. Saya juga nggak segan buat nyetop di tengah jalan saat ngga bisa lagi menikmati bukunya. Kenapa harus memaksakan diri yha kan.
Baca: 5 Langkah Mudah agar Gemar Membaca
Untuk bulan Januari, ada 5 buku yang berhasil saya selesaikan. 4 diantaranya novel dan 1 sisanya buku motivasi. Apa sajakah itu?
1| Agnes Jessica - Dongeng Sebelum Tidur (iPusnas)
Penggemar novel romantis sepertinya nggak asing dengan nama Agnes Jessica. Saya baca bukunya dari jaman SMP. Novel ini pun udah lama. Hanya dicetak ulang dengan sampul baru. Ceritanya tentang seorang gadis bernama Kiara. Dia yang udah punya kekasih tiba-tiba diminta orang tuanya untuk menikah dengan orang lain. Alasannya? Balas budi. Sebagai anak satu-satunya dia ngga bisa menolak.
Akhirnya menikahlah dia dengan Cadenza. Tapi Cadenza justru bersikap dingin dari awal pernikahan. Nah novel ini menceritakan gimana Kiara menjalani pernikahannya. Dan pertemuannya dengan Charles - kakak Cadenza - mengubah tujuan pernikahannya.
Hmm, ini ceritanya agak membosankan. Interaksi antara Kiara - Cadenza justru minim. Padahal tokoh utamanya kedua orang ini. Endingnya pun nggak menjawab pada akhirnya bagaimana perasaan mereka berdua sebagai orang yang menikah karena dijodohkan?
Rating: 3/5
2| Tere Liye - Ceros dan Batozar (iPusnas)
Apakah kamu ngikutin serial fantasi dari Tere Liye ini? Dimulai dari Bumi, Bulan, Bintang, Matahari, Komet. Loh, Ceros dan Batozarnya masuk mana? Nah. Novel ini merupakan spin-off. Kayak selingan tapi tuh mempengaruhi jalan cerita. Makanya buku ini bukan buku ke-5, buku ke 4,5. Serius. Tulisan di bukunya kaya gitu.
Baca: Review Bumi dan Review Bulan
Ceritanya bukan petualangan Raib, Seli, dan Ali di klan lain. Justru di bumi dan menyingkap ada rahasia apa. Ceros dan Batozar adalah tokoh diluar tokoh utama yang biasa muncul. Sepertinya peran keduanya ada di Komet Minor (buku lanjutan setelah Komet).
Inti ceritanya bagus. Masih tentang persahabatan. Sedangkan dari Batozar didapatkan pelajaran tentang keluarga. Hiks. Terharu bacanya, tauuu...
Rating: 5/5
3| Tere Liye - Komet (iPusnas)
Kesalahan saya adalah baca Komet dulu sebelum Ceros dan Batozar. Bikin agak nggak nyambung. But it's okay. Masih bisa diikuti. Setelah Raib, Seli dan Ali berhasil mencegah keruntuhan klan, masalah lain timbul. Siapa lagi kalau bukan si Tanpa Mahkota.
Kali ini petunjuk pencarian Komet masih abu-abu. Apakah Komet ini sebuah klan sebagaimana bumi, bulan, matahari, bintang? Atau justru "komet" yang dikenal di bumi?
Katanya dengan menemukan komet bisa mengabulkan permintaan apa aja. Dan pengejaran si Tanpa Mahkota oleh ketiga sahabat ini membawa mereka untuk mencari Komet. Pola ceritanya mirip banget dengan seri sebelumnya (Matahari dulu atau Bintang sih lupa. LOL).
Mereka harus menyusuri 7 pulau. Barulah di pulau terakhir menemukan clue baru. Iya, clue. Ngga langsung jawaban. Ending dari novel ini masih menggantung. Lanjutannya bisa dibaca di Komet Minor. Udah tersedia versi daring di Google Playbook.
Buat saya ini jalan cerita dan plot twist-nya ketebak. Serius, coba deh baca dan hubungkan satu sama lain. Langsung ketemu jawabannya tentang pencarian si Tanpa Mahkota ini. Atau karena saya kebanyakan baca novel, ya? Hahaha
Rating: 5/5
4| Almira Bastari - Resign! (iPusnas)
Cerita ini mengangkat topik tentang cungpret. Apaan tuh, cungpret? Kacung kampret slash budak korporat slash pegawai. Sesuai judulnya, sekumpulan pegawai di kantor konsultan membuat taruhan. Siapa yang terakhir resign harus mentraktir makan di restoran super mewah.
Demi menghindarinya, Alranita, Calro, Karenina dan Andre berlomba untuk menjadi yang pertama resign. Mereka diam-diam rajin mengirim CV ke perusahaan lain. Ternyata, Tigran si bos tau polah anak buahnya.
Dimarahi? Enggak. Dipanggil ke ruangan? Enggak. Disindir habis-habisan? YA. Hahaha. Tigran ini tipe bos ganteng ganteng galak dan sengak.
Lucu deh baca buku ini. Buat yang berprofesi sebagai pegawai pasti bisa relate. Mau resign kok belum dapet kerja yang baru? Mau resign tapi kok begitu ngelihat bonus gede yang keluar bikin hepi? Emang dasar cungpret ada aja tingkahnya.
Rating: 5/5
5| Dewi N Aisyah - Awe Inpiring Me (beli cetak)
Buku terakhir ini bukan novel. Melainkan sebuah buku motivasi karya mbak Dewi N Aisyah ((akrab)). Dia adalah mahasiswi lulusan Epidemiologi FKM UI yang melanjutkan studi S2 di London. S3-nya dimana lupa. London tjuy idaman sayaah! :')
Baca: 10 Akun Instagram yang Sering Dikepoin
Awe Inspiring Me maknanya menjadi seorang muslimah yang ketika dipandang orang lain menimbulkan kesan "Awe" alias "WAAAWW". Bukan sekadar kecantikannya secara fisik, melainkan kecerdasannya.
Fokus buku ini lebih ke bagaimana mengoptimalkan masa muda. Cocok dibaca mahasiswa baru. Karena mbak Dewi membeberkan bagaimana caranya aktif di 13 organisasi. Jangan menganga gitu, kata mbak Dewi bisa aja kok dilakukan.
Baca: Plus Minus Jadi Aktivis Kampus
Mbak Dewi nggak mewajibkan pembacanya mengikuti jejak dia. Cuma ya memotivasi ini loh muslimah itu harus produktif. Masa muda itu jangan disia-siakan. Buatlah planning sejelas mungkin. Jangan putus asa. Karena Allah akan selalu menjawab doa yang dipanjatkan.
Is it a good book? I can say yes. But...it's a little bit boring. Terutama buat yang udah sering baca buku sejenis ataupun ikut training motivasi. Mirip-mirip seperti itu lah. Value yang diberikan ke pembacanya yang bisa bikin saya bilang buku ini bagus.
Rating: 4/5
***
Detail
Judul: Romansa Puber Kedua
Penulis: Ni Roha Panjaitan
Terbitan: November 2018
Penerbit: Diandra Kreatif
Jumlah halaman: xii + 421 halaman
Sinopsis
“Dewasa dan ABG itu hanya status, tapi ketika terjerembab dalam kubangan cinta, keduanya akan merasakan sakit yang sama.”
Kami terdiam beberapa saat...kehabisan kata-kata. Kucuri pandang ke arahnya. Tangan kirinya berpangku dagu diatas meja. Sementara jari jemari tangan kanannya mengetuk meja dengan irama tak beraturan. Tatapan matanya menyebar ke arah taman di samping ruang privat. Beliau jujur, pancaran kekecewaan jelas tergambar di matanya, namun tak terlihat sirat kemarahan di sana.
Aku kembali merasakan gejolak di dada. Untuk kesekian kalinya aku kehilangan bayang-bayang wajah pak bojo. Ah...godaan apalagi ini. Kami sudah menuntaskannya dengan sangat elegan, kenapa kini hatiku malah berkecamuk tak karuan melihat kekecewaan yang bersemayam di bola matanya. Tak ingin kembali goyah, kugugah pak dokter yang masih terbuai dengan dukanya.
Review
Setelah sekian lama ngga baca novel romantis, saya memberanikan diri untuk membacanya lagi. Dari judulnya aja udah menggelitik. Puber kedua? Saya kira awalnya novel ini berisi kisah cinta 2 manusia sebagaimana umumnya. Ternyata lebih rumit dari itu. Ini tentang seorang pria dewasa yang disebut dengan Pak Dokter, dan Nyonya. Ibu dari seorang anak bernama Maghrib.
Iya, novel ini menceritakan pria yang jatuh cinta pada wanita bersuami. Pertemuan yang awalnya dimulai sebagai hubungan pasien dan dokter perlahan berubah. Pak Dokter yang terang-terangan jatuh hati pada ibu dari Maghrib. Pak Dokter yang ngga pernah lelah untuk mengejar apa yang dia anggap sebagai cinta.
“Kita ini ibarat dua garis lurus, walau kita selalu berdampingan, tapi tidak akan pernah ada titik temu, Dok,” ujarku lagi. (Hal. 124)
Layaknya perempuan biasa, Nyonya Maghrib pun sempat tergoda. Siapa yang nggak tergoda oleh dokter mapan, tampan, dan menjanjikan cinta yang romantis? Meskipun sudah ada suami disisi, nggak menjamin hati untuk berada di tempat. Wanita tetaplah wanita. Diberi perhatian lebih, hatinya mulai condong kemana perhatian itu berasal.
“Ukuran moral bagi setiap orang tu beda, Dok. Seperti yang kita lakukan sekarang ini, dua manusia dewasa, yang memendam rasa, duduk berduaan di ruang privat, mengobrol bebas tentang cinta dan perasaan. Bagi sebagian orang yang kita lakukan ini biasa aja, wong Cuma ngobrol. Bagi anak-anak ABG, mungkin kita dianggap orang tua ganjen. Bagi yang menjaga aqidahnya dengan sempurna, perbuatan kita ini salah besar, dosa besar...” (Hal. 161)
Syukurlah akal sehat Sang Nyonya masih tidak kalah dari kata hati. Sekuat tenaga, ibu dari Magrib tetap setia dengan Pak Bojo.
Jadi...cinta itu memang dahsyat. Aku tak ingin takabur dengan cinta yang tergenggam sekarang. Namun mawas diri itu jauh lebih penting. (Hal. 172)
***
Saya hampir angkat tangan baca novel ini. Bapernya itu loooh, berkali-kali lipat. Hiks. Ternyata walaupun ada ikatan pernikahan, ngga menjamin hati bisa menetap ke pasangan yang sah. Meleng dikit bisa terjerumus.
Saat jatuh cinta, mau bagaimana pun harus melibatkan akal sehat. Kalo enggak? Keluarga yang dibangun bisa berantakan. Pasangan dan anak-anak pun jadi korbannya.
Lalu gimana, apa yang harus dilakukan saat (mungkin) kita ada di posisi Ibu Maghrib? Ditaksir sama dokter yang nyaris idaman buk ibuk? Atau jadi Pak Dokter yang jatuh cinta sama wanita bersuami? Lebih lengkapnya baca deh novel ini. Kita bisa ngambil pelajaran harus bagaimana menghadapi perasaan jatuh cinta pada orang lain...setelah menikah.
Baca novel ini membuat saya sadar. Mungkin banyak yang pernah ngalamin hal kayak gini. Cuma ya nggak pernah diungkapkan ke orang lain. Dengan baca novel ini barangkali bisa sedikit banyak membantu. Bantu apa? Menghilangkan sedikit kegalauan yang dirasakan. Hehehe.
Yaa walaupun belum menikah ya, justru novel ini jadi pembelajaran buat waspadalah..waspadalah..
Subscribe to:
Posts (Atom)