Korean Drama
It's been soooo long nulis tentang k-drama. Is my life that busy? Nggak juga sih. Aku hanya mengalihkan kesukaan ke fangirling. Haha. Ditambah kemungkinan bahwa memang hari-hari ini focus span memendek. Alhasil nonton berjam-jam nggak bisa konsentrasi.

But, no more! (semoga).
Dengan langganan OTT baru lagi akhirnya memutuskan buat ikutan yang lagi tren. Bahkan bela-belain nonton meskipun waktu itu masih on-going. Kayaknya terakhir nonton sesuatu on going tuh udah bertahun lalu, deh.

And, what's the title of the drama? Ya udah kebaca dari judul postingan sih: Resident Playbook. 


Seri ini merupakan spin off dari Hospital Playlist. Drama genre slice of life yang duluan udah tayang sampe 2 season. Jujur, bahkan Hospital Playlist pun aku nggak nonton sampai selesai. Seingetku sih karena bosen ceritanya terlalu datar.

Lalu, apa yang membuat Resident Playbook ini menarik untuk ditonton?

1. Jumlah episodenya sedikit

In this economy? 12 episode? Termasuknya ngga banyak ya. Bagi aku si pekerja sok sibuk ini sih best deal. Cukup meluangkan waktu 2 jam seminggu sebanyak 6 kali aja. Tiap episodenya kurang lebih 1 jam. Kecuali di episode pamungkas sampai 90 menitan.

Cocok buat kesabaran setipis tisu ini.

2. Akting pemainnya oke banget

....meskipun terbilang aktor baru! Bahkan pemeran Kim Sabi malahan baru aja debut di akting dramanya. Performanya? TOP! Karakter cold-hearted nerdy girl ini justru paling memikat buatku. Tipe manusia pintar dan rasional, minim empati bukan karena jahat tapi emang karena nggak terbiasa aja dan lebih sering mendengarkan logika daripada perasaan.

Gongnya si Sabi ada acting dancenya oemji suka banget <3

Nggak cuma dia sih. Tiga rekan lainnya yaitu Oh Yi Young, Pyo Nam Kyung dan Uhm Jae Il juga berhasil menampilkan karakter mereka dengan baik. Sampai di twitter pun seliweran meme bukan menjiwai tapi memang jiwanya. Saking dapetnya feel mereka saat acting.

3. Dinamika dengan rekan kerja mirip kenyataan

Ini baru kurasakan saat udah kerja beberapa tahun ternyata. Ada banyak scene yang bikin ngerasa, "Oooh...ternyata dinamika kerjanya juga mirip ya".

Contoh:
- Penerapan hierarki. Udah cukup sering sih bahwa hierarki ini penting di Korea. Liat aja sederhananya dari per-idol-an ada istilah sunbae-hubae. Kalau di drama ini hierarkinya dengan title kedokteran. Ada gyusu (profesor), resident, intern. 

Siapapun yang terletak di pyramid bawah itulah yang bakal sering diomelin dan banyak kerjaan (teknis)-nya :P

- Sikut menyikut buat "naik pangkat" ataupun hanya demi keuntungan pribadi. Ouch. That was familiar.

- Banyak melakukan kesalahan di awal bekerja. Nggak bisa dihindarkan sih. Yang paling kasihan dan respect tuh sama Uhm Jae Il. Dia tetep semangat dan mau memperbaiki diri ketika melakukan kesalahan. Seniornya juga mau menegur. Jae Il-nya nggak baperan. No hard feeling. The dynamic was sooo good!

Dan masih banyak lainnya yang ketika ditonton tuh relate banget.

4. Totalitas! Paling terkejut dengan adanya boyband imajiner

Ceritanya si Jae Il ini kan mantan anggota boyband yang banting setir jadi dokter. Nah siapa sangka penonton beneran dikasih perform dance-nya? Sampe ada MV-nya? Sampe ngedance beneran bikin grup sama TXT? Perform di music show?


Sungguhlah ini bagian terfavoritku! Lagunya pun masuk playlist belakangan ini. Aseli ini totalitas banget. Amat sangat memanjakan jiwa fangirl-ku ini so lafff T_T

5. OST-nya oke punya

Satu lagi yang kusuka dari drama Korea: totalitasnya. Beneran menyeluruh dipikirin. Soundtrack-nya pun cocok banget sama scene yang ada di drama. Nama-nama yang nyanyiin? Khan maen. 


Semua yang emang vokalnya nggak perlu diragukan: D.O, DK, Minnie, Winter, Yujin. Dahlah tepuk tangan sama production crew-nya.

6. Nggak ada tokoh jahat kriminal

Nyebelin sih ada ya. Namanya juga tempat kerja. Wajar kalau ketemu sama macem-macem manusia. Disini pun ada. Orang yang mencurangi orang lain demi keuntungannya sendiri. Hamdalahnya bukan sampe kriminal gitu. Dan dikasih balesannya pula di akhir episode. Jadi nggak mengganjal hahaha.

7. Banyak suasana haru yang jarang ter-capture 

Namanya juga slice of life ya. Di rumah sakit pula settingnya. Banyak scene yang keliatannya sederhana padahal itu berarti. Ketika Yi Young yang dokter pun masih punya rasa takut buat melakukan tindakan operasi, menjahit. Ketika Nam Kyung nangis, pasiennya meninggal dunia. Tapi di sisi lain masih harus menjalankan profesionalismenya dan nggak bisa nangis lama-lama.

That was....beautiful, I think? Membuat penonton sadar bahwa emosi manusia sangat beragam dan penting buat mengenalinya :')

8. Munculnya cameo dari pemain Hospital Playlist

Paling banyak ditunggu penggemar. Siapa nungguin Lee Ikjun? Jang Gyeoul? Naah kerinduan para fans Hospital Playlist sedikit terbayarkan disini. Mereka ikut muncul sebagai cameo.


Yang bisa kutebak sih cuma ketika Uhm Jae Il bilang tentang first love-nya adalah cewek cuek yang suka makan tokpokki pedes. Pasti Gyeoul :)) dan beneran. Lagi-lagi production crew-nya beneran mendengarkan suara hati ((rakyat)) kdrama. Haha.

***

Cukup banyak yah ternyata alasan nonton Resident Playbook. Udah tamat pun nggak mengecewakan endingnya. Fair enough. Penonton malah pada minta Season 2. Kenapa sih, pada suka banget melanjutkan apa yang harusnya udah usai? Eaaa...

Ada romance-nya? Ada kok. Tipis-tipis yang berhasil menggetarkan hati. Hahaha. Tipe slow burn dan kek flirting gemeccc.

Kamu udah nonton belum nih Resident Playbook? Suka nggak?
Drama koreaaa oh drama korea. Betapa turun drastis ketertarikanku ke dia belakangan ini. Kontras dengan masa-masa SMA dan mahasiswa dimana dalam sehari ngga nonton drakor ga sah. Masa dimana hafal drama korea on going. Aktor aktrisnya. Prediksi ending. Hafal Original Sound Track (OST)-nya. Pokoknya bisa dibilang penggemar drakor garis keras :')

Drama Korea: Dulu dan Sekarang

Fun fact: penghasilan pertamaku dari blog adalah postingan tentang drama Korea!

Kirain bakal selamanya begitu. Ternyata manusia bisa berubah. Tahun ini aja terakhir hanya berhasil menyelesaikan Our Beloved Summer. Meskipun muncul drama Lee Jong Suk, biasku terzheyeng habis balik wamil tetep nggak kutonton. Whyyy oh whyyy?


Sebelum menjelaskan kondisi saat ini, marilah kita flashback dengan berjuta alasan nonton drakor.

1. Waktunya luang

Jaman itu belum banting tulang pagi sore mencari nafkah *HALAH. Masih nyaman dirumah. Makan, listrik, wifi dan segala kebutuhan hidup lain ditanggung orang tua. Dahlah kek gak ada beban dan bukan tipe aktivis jadilah waktu yang luang ituu kuhabiskan dengan marathon drakor.

Nonton sampe subuh? GAS. 
Nungguin subtitle Inggris rilis? GAS.
YOLO emang.

2. Pilihan genre banyak

Romance menye-menye? Ada.
Drama anak sekolahan? Ada.
Hukum? Ada.
Thriller nyerempet bunuh-bunuhan? Ada.
Paralel universe? Ada.

Sebutin aja mau genre apa. Hampir semua ada. Tinggal pilih mana yang dimau. Sangat bervariasi. Ketika bosen dengan genre A bisa banget pindah ke genre B. Beda dengan sinetron Indonesia yang isinya bisa ditebak. Umumnya alurnya sama. Kalo ga azab ya balas dendam karena cinta atau kekayaan wkwkwk sungguhlaah ga bisa dibandingin.

3. Bertabur bintang

AAAKKKK ini terpenting sih! Drakor kan jual visual banget yah. Nah ini aktor aktrisnya emang cangtip gila :') banyak orang yang bilang kecantikan orang Korea tuh sama. Padahal engga lho, kalauu diamati dengan baik-baik. Memang mayoritas yang perempuan kurus, rambut lurus, kulit putih mulus. Tapi ada yang stand out dengan warna kulitnya sendiri seperti Gong Hyo Jin.

Begitu pun aktornya. Mayoritas flower boy betul. Tapi tetep ada yang manly seperti Jang Hyuk. Ditambah lagi umurnya tuh beragam lol. Jadi nggak merasa "ketuaan" karena selalu ada ajusshi rasa oppa untuk dipantengin :P

4. OST-nya menarik dan eargasm

Asli ini no debat. Setiap drama korea dilengkapi dengan soundtracknya. Penyanyi dan pembuatannya tuh nggak main-main lho. Malah ada satu album yang sengaja dirilis untuk OST drama korea. Nggak nonton drakornya tapi denger OST nya tetep bisa banget lho dinikmati.

Aku adalah salah satu penggemar berat OST rilisan drakor. Ringtone handphoneku aja Bravo My Life dari drakor Prison Playbook *TMI. 

5. Belajar bahasa Korea

Sebagai manusia yang ketertarikan kepada Koreanya tinggi, ada lah keinginan untuk belajar bahasa Korea. Ini adalah waktu yang tepat. Belajar langsung dari percakapan sehari-harinya. Nambah vocab. Paling seru sih ketika tau Korean slang. Berasa anak gaul korea gituuu...

Tapii...tapi tapi...
Semakin kesini pemikiranku semakin berubah. Dan bisa dibilang berkembang. Ditambah dengan kesibukan sehari-hari sebagai umbi, menurunkan keinginanku untuk nonton. Selain alasan itu, ada alasan personal lainnya.

1. Mulai nyerempet LGBT

Yes. Beberapa drama Korea udah mulai terang-terangan menunjukkan LGBT. Didalam kepercayaanku, aku nggak support LGBT. 

"Ah kan cuma tontonan aja. Selewat-selewat". 
JUSTRU ITU. Takut banget kalau dengan frekuensi paparan yang rutin, akan membuat otakku ini otomatis berpikir LGBT adalah hal biasa. Bukan penyimpangan. Sementara itu bertentangan dengan apa yang aku percaya. So yeah, lebih baik mengurangi paparan. Usahaku untuk menjaga iman juga :')

2. Menjual mimpi

LOL. Yaiyalah sinetron juga menjual mimpi kali. Tapi gimana yaah drama Korea tuh bisa menarik penonton sampai terbuai. Menggunakan bahasaku: invested. Mau banget diceburin ke kisahnya. Masih inget ketika netijen Indonesia menghujat Han So Hee di kolom instagramnya hanya karena berperan sebagai antagonis? Itu halu tingkat dewa.

Halu lainnya: jadi berekspektasi pengen punya pasangan kayak di drakor. WKWK ini mah sindrom kelamaan jomblo kali? Tapi ya gitu sih aku merasanya hidup didunia berbeda. Lupa sama realita. Atau justru pelarian dari realita yang ngga sesuai ekspektasi? Haduh berat kali bun.

***

Karena alasan itu pada akhirnya sekarang udah berkurang banget frekuensi nonton drama korea. Yah begitulah realita manusia yang selalu berubah-ubah. Nggak tau sih kedepannya apakah aku bakal rajin nonton drakor? No one knows.
Drama Korea pertama yang aku tamatin di 2022. Sekaligus setelah sekian lama hiatus nonton. Entah apa faktor yang membuatku tertarik. Choi Woo Shik? Kim Da Mi? Atau original soundtrack-nya melibatkan Ha Seung Woon?

Notes from Our Beloved Summer

Yang jelas aku nggak menyesal menonton Our Beloved Summer. Hanya perlu maraton 3 hari untuk menyelesaikan 16 episode. Paksuuu!

Drama ini bergenre romantic-comedy. Berkisah antara Choi Ung dan Kook Yeon Su. Dua manusia dengan kepribadian serta kehidupan yang bertolak belakang. Ung - ranking terbawah di sekolah dan biasa hidup "enak". Sedangkan Yeon Su - ranking teratas di sekolah, terkenal egois, dari kalangan menengah bawah.

Keduanya dipertemukan dalam program dokumenter yang mengangkat kehidupan siswa dengan ranking berbeda jauh itu. Masing-masing bilang nggak suka satu sama lain. Eeeh ujung-ujungnya jadian. Emang witing tresno jalaran saka kulina kata orang Jawa mah.

Fast forward, 10 tahun kemudian mereka bertemu dengan status: mantan pacar. Mulailah konfliknya disini. Yeon Su yang butuh Ung untuk kerjasama mau nggak mau berhadapan lagi dengan Ung. Sedangkan Ung yang merasa hidupnya udah "tenang" tanpa Yeon Su kelabakan kenapa ni orang dateng lagi deh di hidup gueee ketika gue udah berusaha keras melupakan dia?

Ini tuh bukan drama yang WOW banget. Enggak sama sekali. Bisa dibilang klise malahan. Sederhana tapi mengena. Lah bahasannya itu pasangan yang putus nyambung :P tapi ya mungkin karena emang dah lama aku tidak ngebucin nonton drakor tetep aja ditonton. Plus lagi nggak mood nonton drama yang bikin mikir. 

Seperti biasa ini bukan ulasan pada umumnya ya hahaha. Lebih ke perspektif yang aku dapetin setelah menamatkannya.

Pertama dari tokoh utama dulu ya. Choi Woo Shik oemji ini orang bisa dibilang melejit jauuuh. Awal aku ngeh performanya di Rooftop Prince. Jadi salah satu dari pengawal si raja. Di situ nggak terlalu bersinar berhubung bukan pemeran utama. Kemudian nggak ngikutin lagi drama selanjutnya. Terakhir nonton di Parasite wow kok mendapatkan Oscar. Aktingnya sama Park So Dam tuh banyak dipuji kan. Berkibar lagi deh. Di OBS ini beneran aaaaaaaaakkkk mengidamkan Choi Ung! HAHAHA.

Kemudian Park Da Mi. Beda banget tampilannya dari dia di Itaewon Class. Disini beneran keliatan dewasa padahal sebelumnya dapet feel childish dan sociopath. Yaa mirip sih dengan karakter Yeon Su yang egois. Tapi di Itaewon Class lebih parah egoisnya hahaha.

Kim Da Mi Itaewon Class
Kim Da Mi di Itaewon Class. Keliatan savage kan?

Sinematik-nya dapet. Soundtrack-nya juara. Apalagi Christmas Tree yang dinyanyiin V. Ditambah adanya artwork berupa gambar-gambar bangunan yang ditampilkan disitu. Itu beneran kerjasama sama artist loh! Super memanjakan mata.

***

Beberapa pesen yang aku dapetin dari drama ini:

1. It's okay to be yourself and not bothered by other's achievement


Ingat dengan cita-cita Ung "memandang matahari pagi dibawah rindangnya pohon dan bintang di malam hari"? Simpel banget yah. Kalo itu aku dulu yang nggak kenal mindfulness dan penuh ambisi pasti udah mikir: IHHH APAAN HIDUP KOK GAK PUNYA CITA-CITA. Mana cowok lagi kan *toxic masculinity*

Sekarang dipikir: eh iyaya kenapa nggak menikmati hidup?
Keliatannya kayak nggak ada rencana, ya. Padahal sebenernya....emang enggak. Hahaha. Jadi sadar loh tujuan hidup manusia di bumi ini tuh beda-beda. Yaudah nggak usah maksain jalan hidup orang dengan cara kita kan.

Merasa tertohok sebab ada masa dimana aku menemukan manusia kayak gini (2 orang pula wkwkwk) dan aku memandang mereka sebelah mata alias not compatible with me. LOL. Disaat yang sama akupun bisa memaklumi kenapa Yeon Su se-ambis itu.

Sebab dia nggak punya privilege untuk bersantai. Hidup membuatnya bertanggung jawab atas diri sendiri DAN hutang dari orang yang disebut "saudara". Alhasil impiannya dia ya keluar dari jeratan hutang dan nggak jatuh miskin. Biar nggak diinjak-injak karena kemiskinannya, dia memilih menampakkan topeng sok kuat.

Life beats her hard.

Sedikit nyambungin ke gimana hidup kita dijungkirbalikkan pandemi. Pada akhirnya orang tuh menyadari kita nggak bisa mengontrol jalan hidup kan. So the best way to live is to enjoy "now".

2. Insecurity kills (and even ruin relationship)


Meskipun udah menampakkan sosok kuat, toh akhirnya Yeon Su tetep insekyur kan. Buktinya dengan bertanya sesuatu yang menurut Choi Ung tuh...aneh.

Aku bisa relate sama Yeon Su disini. Karena apa ya, dia merasa too amazed to be loved, maybe? Dan dia tuh pengen mastikan apa yang dia punya sekarang nggak terenggut *HALAH*. 

3. Pahami love language masing-masing


Eaak. Love language-nya Ung tuh act of service ga sih? HAHA. Sedangkan Yeon Su word of affirmation. Jadilah bertahun-tahun mengejar kata "I Love You" dari Ung. Dan baru didapatkan 10 tahun kemudian :')

4. Confess or one sided-love? Choose your fighter!


Ngomongin second lead male characternya disini si Ji-Ung. Akkk sakit hati tidak tertahankan melihat cinta bertepuk sebelah tangan. Mana dipendem sendiri pulaa! Beda sama NJ yang secara blak-blakan bilang suka.

Sama-sama sakit emang, putuskan sendiri mana yang kamu pilih :"))

5. Jangan pernah merasa sendiri


...kayak Yeon Su :( merasa berjuang sendiri dan lelah. Menghindari sakit hati tapi justru menyakiti orang yang dia sayang. Duh sulit sulit. Sampe bahas ini di sirkelku. Yah, emang banyak orang merasa ga punya temen. Ga ada support. Padahal itu hanya di pikiran dia sendiri. 

Yeon Su Our Beloved Summer

Pas capek ya bilang.
Butuh bantuan ya bilang.
Katakan saja~ 
*gak semudah itu si wkwk huft*

Ya ngonolah bund. Dari drama ini aku bisa merefleksikan banyak hal. Terutama tentang kehidupan percintaan orang dewasa dan segala keruwetannya. Emang ruwet kan hidup ini?

Kim Da Mi Choi Woo Shik
HALAHHH cute banget ga tahan liatnya

Ada irinya juga deng bisa menikah sama high school babe HAHA apakah akan terjadi pada hidupku?? Apakah?? Apakah?? Gini nih salah satu alasan mandek nonton drakor. Terlalu invest di perasaan :)))))

Saat netijen heboh nonton Start-Up, aku melipir ke Birthcare Center. Niatnya nyari drama yang dikit episodenya. Udah ngga kuat hati sabaran ternyata nonton alur 16 atau 20 episode.


Poster di drama ini ada 4 orang wanita. Dari kiri ke kanan:

1. Jang Hye Jin sebagai Choi Hye Suk: direktur Birthcare Center.

2. Uhm Ji Won sebagai Oh Hyun Jin. Di kantor dinobatkan sebagai eksekutif perempuan termuda. Pada saat yang sama dia juga ibu tertua saat melahirkan (39 tahun).

3. Park Ha Sun sebagai Cho Eun Jung. Idola para ibu di Birthcare Center karena imej-nya yang ideal. 

4. Choi Ri sebagai Lee Roo Da. Ibu nyeleneh. Punya anak tanpa status menikah maupun suami


***


Cerita diawali oleh Oh Hyun Jin. Sebagai ibu hamil, dia nggak keliatan terganggu. Masih kerja. Lembur hingga tengah malam. Kehadiran janin di perutnya justru terasa aneh. Dia belum bisa mengatakan cinta kepada bayinya. Selayaknya ibu lain. 


Berbanding terbalik dengan suaminya. Sering menyapa janin, hingga mengikuti kelas ibu hamil. Menggantikan istrinya yang sibuk bekerja. 


Hingga akhirnya ketuban Oh Hyun Jin pecah saat meeting dengan client dari luar negeri, dia tetap santai menuju rumah sakit. Disini lah perjuangan penderitaan dimulai.

Bayi yang lama ngga keluar. 

Menahan rasa malu dilihat dokter. 

Mengejan keras-keras hingga bayinya lahir.

Oh Hyun Jin nggak pernah menyangka akan seberat itu. Setelah bayinya lahir pun ternyata dia masih nggak bisa secara verbal mengatakan "I Love You".


Sesuai kebiasaan, setelah melahirkan ibu akan dibawa ke Birthcare Center. Ini merupakan tempat dimana ibu diajari untuk merawat bayinya. Mereka menginap selama beberapa lama. 


Disini drama per-ibu-an dimulai. Ada 2 kategori ibu. Ibu yang tahu segalanya alias ibu teladan, dan ibu yang berada di ranking bawah. Ibu teladan ini adalah Sarangi Eomma/Cho Eun Jung. Istri dari pemain baseball. Selebgram dengan kembar yang dianggap sukses mengasuh anaknya. Meskipun kembar, dia berhasil memberikan ASI eksklusif. Dia pun menjadi contoh ideal bagi para ibu di birthcare center.

Setelah hamil, melewati persalinan, tibalah masa menyusui. 

Drama menyusui pun nggak kalah banyak dari persalinan. 

1. ASI yang sulit keluar

2. Bayi nggak kenal puting ibunya

3. Menyesuaikan posisi menyusui

4. Tubuh ibu yang masih kesakitan (bahkan untuk duduk) sehingga kemana-mana bawa bantal duduk

5. Makanan sehat yang hambar dan membosankan

...dan lain-lain. Semua itu masih ditambah dengan tekanan. Berlomba-lomba menjadi ibu ideal.


Nah, disinilah menariknya drama ini. Kita diajak realistis. Iya sih punya anak seneng ya. Iya ada orang yang untuk punya anak harus menunggu bertahun-tahun. Keguguran berkali-kali.


Lalu setelah punya anak, berlomba kasih yang terbaik untuk anaknya. Ingin menjadi ibu sempurna. Ibu deal. Sementara, definisi sempurna itu apa, sih?

Apakah ibu harus selalu mengutamakan anaknya?

Apakah ibu harus langsung punya rasa sayang ke anaknya?

Apa bener hanya dengan lihat anak, perjuangan dan rasa sakit saat persalinan hilang gitu aja?


You'll see it in this drama. Kehadiran Lee Roo Da sebagai ibu muda yang hamil diluar nikah menambah sisi humanisme drama ini. A rebel. Nggak mau makan sehat khusus ibu menyusui. Memutuskan kasih susu formula ke anaknya. Lalu apakah itu semua membuat dia menjadi ibu yang buruk?


***


Dengan jumlah episode hanya 8, drama ini pas banget. Ceritanya cukup untuk dinikmati. Nggak membutuhkan waktu lama. Tapi ngenaaa banget.


Entahlah, belakangan saya lagi tertarik ke family drama. Ketimbang young adult romance. Menonton ini seperti diingatkan. Habis nikah tuh nggak cuma yang enak aja, lo. Apalagi memutuskan punya anak. 


Mungkin bagi para bapak, bisa tetap melanjutkan karier. Bisa menyerahkan pengasuhan ke ibu. 


Tapi inget nggak, apa peran ibu sebelum anak itu ada? Seperti Oh Hyun Jin yang menjadi Managing Director perempuan termuda di kantornya. Setelah melahirkan, apa dia tetap bisa melanjutkan karier? Atau lebih baik berhenti untuk fokus mengurus anak?


Suami Oh Hyun Jin disini digambarkan sebagai suami dan bapak...apa ya? Siaga? Bertanggung jawab?


Dia paham betul ngurus anak ngga cuma tanggung jawab istri. Kan yang memutuskan berdua. Ya ngasuhnya berdua, dong. Dia tetap membolehkan Oh Hyun Jin berkarier. Dan mencari pilihan bagaimana cara jaga anaknya selama Oh Hyun Jin bekerja. 


Buat saya drama ini justru cocok banget ditonton laki-laki. Terutama emang yang udah berniat untuk nikah. Nih lho liat nanti bagaimana pekerjaan sebagai "ibu" tuh butuh kerjasama dengan para bapak.


Such an eye opener, indeed. Must watch!

Nan hangsang i jari eyoo ~ hayo siapakah yang auto nyanyi baca ini? Apa cuma aku aja? LOL. Yes aku akan menulis review drama lagi! Hits pula. Aduh seneng rasanya. Aku kan anaknya FOMO.

www.soompi.com

Pertama tahu ini dari instagram. Udah mengira ini bakalan bucin. Ingin sekali aku menghindarinya. Ditambah sinopsisnya tuh bercerita tentang hubungan percintaan Korsel-Korut. Waduh, alamat nggak happy ending nih! Bakal menguras air mata nih! Iyalah liat aja tuh Doctor Stranger-nya Lee Jong Suk. Kezel. Patah hati aku melihat Lee Jong Suk :"

Tapi ya karena ((dedek)) butuh hiburan why don't I give it a try? Pemeran utamanya adalah Hyun Bin. Yang nggak tau Hyun Bin ga usah ngaku-ngaku fans drakor *jahat*. Eh beneran ya Hyun Bin tuh masuk ke daftar top aktor Korea.

Beberapa dramanya yang pernah kutonton: Secret Garden. Ini lama buanget. Lucu. Hyde and Jekyll. Aku ga terlalu suka. Waktu tayang sama Kill Me Heal Me aku lebih memilih Jisung Oppa. Terakhir pasti kalian masih inget Memories of Alhambra. Lawan Mainnya Park Shin Hye. Well, I do watch it. But I didn't get to finish. Bosen sama ceritanya. Aktingnya sih ya bagus-bagus aja.

Baca: Review Kill Me Heal Me

Ok let's start the review itself.

Cerita dimulai dari Yoon Se Ri (diperankan Son Ye Jin). Seri adalah anak chaebol. Konglomerat Korea. Bisnisnya banyak. Tajir melintir. Sayangnya, Seri anak kesepian yang menjadi outcast di keluarganya. Nggak heran akhirnya dia banyak bikin skandal dengan aktor maupun idol.

Ri-Ri couple

Suatu hari, Seri ingin meluncurkan produk fashion terbarunya dia, yaitu baju olahraga. Spesial untuk paralayang. Tentunya sebelum dilaunching ngadain uji coba pemakaiannya dulu dong. Seri bersikukuh untuk nyobain sendiri. Artinya dia harus paralayang. Kebayang nggak, perempuan cantik mau olahraga ekstrim kayak gitu? Nah, itu poin yang ditunjukkan di drama.

Awalnya semua baik-baik aja. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Cuaca memburuk. Ada angin tornado yang pusarannya besar. Dan membuat dia crash landing di.....Korea Utara. Yup, you read it right. Korut. Sebuah negara tetangga yang justru musuh besarnya Korsel.

Posisi landingnya Seri nggak di tanah. Melainkan di atas pohon. Menggantung. Di tengah ketidakberdayaan (halah) dia nyobain HT buat menghubungi stafnya. Nggak nyambung. Apa boleh buat, modal suara deh dia teriak-teriak minta tolong.

Nah teriakannya ini didengar oleh Ri Jeong Hyeok (diperankan Hyun Bin). Tentara Korut berpangkat kapten yang lagi patroli. Setelah tahu Seri dari Korsel, Kapten Ri berniat mengembalikan Seri. Upaya pertamanya dilakukan sebelum 4 anak buahnya tau. Sayang nggak membuahkan hasil.

Miss komunikasi antara keduanya justru membuat Seri semakin mendekat ke perkampungan Korut. Untungnya pada saat yang sama ketemu Kapten Ri. Akhirnya Seri ((bersembunyi)) di rumah Kapten Ri.

Disinilah ceritanya mulai seru. Mereka berdua mencari cara biar Seri balik ke Korsel.

Pertama: pake paralayang lagi. Siapa tau bisa nyampe Korsel. Gagal.
Kedua: diselundupkan lewat kapal gede di laut. Fyi ini beneran kejadian loh sama warga Korut yang membelot. Liat aja video wawancaranya Asian Boss. Mereka cerita gitu beneran. Cara ini gagal.
Ketiga: Seri dikasih identitas palsu. Pura-puranya sebagai atlet kompetisi internasional. On the way to airport dia diserang. Akhirnya gagal.

Lalu siapakah antagonisnya di sini? Cho Cheol Gang. Pegawai pemerintahan (bukan militer ya berarti hmm entahlah). Namanya State Department gitu. Cheol Gang ini emang dasarnya evil sih. Dia rakus dan iri dengki sama keluarga Kapten Ri. Oh iya, ayahnya Kapten Ri ini jabatannya dibawah General. Senangkep saya sih General itu berarti Kim Jong Un. Lalu ada 2 Direktur. Direktur militer dan direktur state department (?). Nah ayah Kapten Ri yang direktur militer.

Cho Cheol Gang menyadap Kapten Ri. Makanya dia tau kalo Kapten Ri menyembunyikan warga Korsel, yaitu Yoon Se Ri.

Begitulah. Ceritanya antara percintaan Yoon Se Ri - Kapten Ri - dendam Cho Cheol Gang - kelucuan empat anak buah Kapten Ri.

***

Yang membuatku ngga bosen sama drama ini adalah kroco-kroconya Kapten Ri. Seriously mereka lucunya kebangetan. Good looking pula hehehe.

Menghibur banget setiap 5 orang ini berada dalam 1 scene
Anak buah 1: Pyo Chi Su. Paling tua, over confident diantara berempat. Awalnya paling nggak suka juga sama Seri. Suka nyindir gitu deh. Padahal di dalam hatinya ikutan bersimpati dan lama-lama sayang juga sama Seri.

Anak buah 2: Kim Ju Mok. Tergemasshhh! Ju Mok penggemar berat drama korea. Bahkan waktu tugas jaga dia justru nonton drakor. Cita-citanya pengen ketemu Choi Ji Woo. Terfasih dengan slang bahasa Korsel. Iya, meskipun sama-sama Korea tuh ada gap-nya. Ngerti kan Korut komunis dan Korsel sebebas apa? Ju Mok menjadi ((penerjemah)) istilah Korsel saat temen-temennya ga paham.

Anak buah 3: Geum Eun Dong. Ini paling kyoti alias imut hahaha. Polos banget sih ceritanya. Tipikal anak kampung yang amazed dengan banyak hal.

Anak buah 4: Park Kwang Beom. Tentara dengan muka seganteng idol Korsel lol.

Bagian serunya lagi ketika Se-Ri berhasil ke Korsel, Cho Cheol Gang juga menyusup. Dia pengen membawa Se-Ri kembali sebagai alat bukti kalau Kapten Ri udah menyembunyikan warga Korsel. Hukumannya mati kalo ketahuan. Kapten Ri tau rencana Cho Cheol Gang. Akhirnya ikutan juga nyusup ke Korsel.

Nggak di Korut nggak di Korsel tetep ada tembak-tembakan hufty. Serunya waktu keempat anak buah Kapten Ri di Seoul. Mereka ketemu Kim Soo Hyun sebagai cameo! Kim Soo Hyun ngasih masukan aja gimana cara bertahan hidup di Seoul. Kyoeptaa!

***

Menurutku kenapa drama ini menarik adalah banyak hal-hal...menarik *lah gimana. Ada gap sosial antara Korut-Korsel, gimana sistem pemerintahan Korut. Ngga ngerti sih berapa persen dengan kondisi realitas. Tapi keliatannya dibuat semirip mungkin. Pernah baca testimoni warga Korea (yang defector) adalah 60%-nya. Lumayan bangeet kan!

Di Korut tuh berasa desa bapak ibu kita jaman dulu (kita banget nih?)

Yang masih pake kayu bakar buat masak. Nyimpen bahan makanan di traditional storage. Nyimpen daging di tumpukan garam karena belum ada kulkas. Listrik seadanya. Nyalain lampu teplok setiap malam. Harga barang masih murah banget. Nyuci baju bareng sama tetangga. Ini penggambaran desa Korut dimana Kapten Ri tinggal.

Geng emak-emak Korut
Meskipun begitu digambarkan juga gap dengan Pyongyang. Ibu Kota Korut. Disana udah ada mall bagus, hotel yang ternyata.....kudu hati-hati. Selalu ada alat penyadap dimanapun, sis!

Kalo ngomong harus hati-hati banget. Nyanyi penghormatan buat pemimpinnya. Ah ya, logat Korutnya tuh dapet banget sih. Kerasa beda sama di drakor pada umumnya. Tiap orang manggil yang lain ngga pake nama, harus pake Comrade/Dongmu di belakangnya. Kehidupan per-kasta-an juga masih dijunjung tinggi.

Terakhir, second lead. Tidaklah berbumbu drama korea tanpa second lead lol. Disini second leadnya yang sebelah Hyun Bin. Tunangannya. Sebelah Son Ye Jin, itu pernah ((naksir)) Yoon Seri. Ternyata mereka dikasih kisah cinta sendiri uwu walaupun tidak happy ending buat mereka :"

***

Bagian kentangnya cuma Yoon Seri dan Kapten Ri yang tetep bisa bertahan hidup sih setelah beberapa kali melewati masa kritis. Tipikal drakor lah ya. Lalu ada terlalu banyak "kebetulan" antara Yoon Seri dan Kapten Ri di masa lampau.

Overall sih aku menikmati drama ini. Apalagi disuguhi sama pemandangan Swiss yang kalian harus tau super duper bagussss banget! Sangat memanjakan mata. Well, untuk kalian pecinta perbucinan direkomendasikan nonton! :))
Gaes akhirnya aku berhasil menamatkan drama Korea gaes! Se-happy itu bisa menikmati hiburan ini lagi. Yass, banyak banget drama Korea baru tiap tahun. Dan pilihanku jatuh pada Search: WWW. Alasannya kok kayaknya menarique? Beneran dong. Emang pilihanku ngga pernah salah. Eaeaea.


Pernah membayangkan gimana rasanya kerja di perusahaan IT? Seberapa berat targetnya? Di saat yang sama kehidupan percintaanmu nggak berjalan mulus?

Love life, work life, life as a whole. Semua digambarkan di drama Korea Search: WWW.

Dipikir-pikir ternyata di drama ini nggak ada pemeran utama pria. Sesuai dengan poster promosinya, pemeran utamanya adalah ketiga wanita ini. Sama-sama bekerja di industri IT, mendefinisikan wanita karir yang sesungguhnya, sekaligus wanita normal yang butuh ((kasih sayang)) dari lelaki.

Kiri ke kanan: Song Ga Gyeong - Bae Ta Mi - Cha Hyeon
Bae Ta Mi (Im Soo Jung) dan Song Ga Gyeong (Jeon Hye-Jin). Hubungan senior-junior menjadi hubungan kerja. Dimulai dari perintisan web portal “Unicon” oleh mereka berdua hingga akhirnya besar dan diakuisisi oleh KU Group. Ga Gyeong menikah dengan Jin Woo (Ji Seung Hyun), anak terakhir Chairwoman Jang (Ye Soo Jung) – pemilik KU.

Pernikahan mereka berdua merupakan marriage of convenience. Menikah karena bisnis. Demi menyelamatkan bisnis orang tua Ga Gyeong yang kolaps. Sebagai “tumbal”-nya, banyak keputusan Unicon dilakukan untuk kepentingan KU Group. Salah satunya menghapus real time keyword. Semacam trending topic yang hot dibicarakan.

Satu kejadian besar yaitu saat KU Group memihak salah satu kandidat presiden. Makanya ketika kandidat A terjerat skandal dan menjadi pembicaraan publik, Unicon dengan sengaja menghapus keyword tentang kandidat A agar ngga keluar artikel terkait. Alasannya sih mereka melindungi hak asasi kandidat A.

Tapi ini dirasa ngga masuk akal, alhasil disemprit lah oleh pemerintah. Pihak Unicon dipanggil untuk menghadiri sidang, dengan tuduhan fabricated alias manipulasi. Bae Ta Mi sebagai karyawan Unicon diminta untuk menjadi saksi. Padahal yang bertanggung jawab sebenarnya Song Ga Gyeong. Ta Mi pun nggak mau jadi kambing hitam. Di persidangan, dia menyerang anggota parlemen. Namanya pun menjadi trending topic. Masuk ke jajaran real time keyword.

Karena tingkahnya, Ta Mi dipecat dari Unicon. Dari sini dia mendapat tawaran dari Barro, web portal kompetitor Unicon. Barro dan Unicon selalu bersaing untuk menjadi top 1. Lebih tepatnya sih Barro yang berusaha menjegal Unicon. Selama ini Unicon selalu menjadi nomor 1 dan Barro hanya di urutan kedua.

Saat Ta Mi masuk Barro, Cha Hyeon/Scarlett (Lee Da Hee) menolak. Akhirnya Ta Mi menjanjikan jika dalam waktu 6 bulan Barro ngga berhasil meraih titel top 1, dia bakal keluar. Dari situ Scarlett menerima. Ta Mi pun ditunjuk Brian (Kwon Hae Hyo), CEO Barro untuk membentuk TF (Task Force) team. Tim ini ditujukan untuk membuat Barro menjadi nomor 1. Ta Mi mengajak A Ra (Oh Ah Yeon) dan Choi Bong Gi (Woo Ji Hyun) dari Unicon untuk bergabung. Sedangkan dari Barro ada Scarlett, Jennie (Ha Seung Ri), dan Alex (Song Ji Ho).

Kehidupan ala start-up di Barro


Meskipun sesama bergerak di bidang IT, kultur perusahaan Unicon dan Barro ini beda. Jika di Unicon terkesan kaku dan formal, di Barro sebaliknya. Ruangan demi ruangan didesain dengan apik, jauh dari kesan “kantor”. Setiap karyawan bebas pake gaya fashion apapun. Plus, mereka dipanggil dengan nama bahasa Inggris. Seperti Cha Hyeon yang dipanggil Scarlett. Min Ho Jung CEO Barro dipanggil Brian. It sounds fuuun!

Penonton ditunjukkan betapa serunya kerja di Barro. Sekaligus menekankan meskipun keliatan fun, mereka tetep kerja.

Ada banyak term yang familiar bagi kalian yang emang kerja di bidang IT maupun internet. Page view, click bait, real time keyword, homepage.

Konsep Barro dan Unicon ini mirip kayak Google. Web portal pencarian yang juga menyediakan banyak fitur. Barro misalnya, ada fitur game, buku, dll.

Nah ternyata untuk mendesain homepage halaman web portal itu nggak gampang lho. Perusahaan harus menempatkan diri di user. Apa kebutuhannya. Kecenderungan pencariannya. Minatnya. Gimana sulitnya mempersuasi bidang yang dianggap kurang menguntungkan.

Saya suka banget dengan penggambarannya. Sedikit banyak ngerti, oh gini loh kerja di industri IT tuh. Mereka harus bisa berpikir ke depan. Apa yang di masa depan kira-kira yang user nggak tertarik lagi? Dan kemana interest mereka shifting? Gambling pun saat mengambil keputusan. CEO yang keliatannya nggak banyak kerja secara teknis, keputusan strategisnya bisa mempengaruhi kehidupan banyak karyawan dibawahnya.

Sisi humanis seorang CEO digambarkan saat CEO Brian memutuskan untuk mengundurkan diri karena kena skandal. Meskipun Ta Mi dan Scarlett meyakinkan bahwa Brian nggak perlu resign, dia kekeuh. Kata dia, mungkin permohonan maaf ke publik cukup untuk business area. Tapi ketika berkaitan dengan image perusahaan, dia harus resign. Kenapa? Untuk meyakinkan publik bahwa image Barro itu baik. Yang salah adalah Brian sebagai CEO. Uwuw, so thoughtful.

Saya pun saat baca berita pejabat publik yang mengundurkan diri itu sempet mikir juga. "Lho, bukannya itu malah lari dari tanggung jawab, ya?". Salah satu alasannya ternyata ya menyelamatkan nama baik instansi diatas dirinya sendiri. Bhaiq.

Love line yang rumit


Nah, ini juga seruuu! Agak mellow sih sebenernya. Cuma ya itu, buat saya pribadi bikin mikir. Disini ada 3 wanita.

Pertama Cha Hyeon. Dia pacaran sama temen sekantor. Ngga taunya si pacar cheating di belakang dia. Lucunya si pacar ini mantannya Ta Mi jaman kuliah dulu. Cha Hyeon menggambarkan perempuan strong dan ngga mau keliatan lemah. Begitu tau si pacar cheating, dia menghajar habis-habisan. Beneran dihajar ampe masuk rumah sakit cuy. Maklum, mantan atlit taekwondo.

Cha Hyeon ini wanita yang nggak mau diem aja ketika ada ketidakadilan. Laff Scarlett. Nah bagian lucunya, Scarlett suka nonton drama opera soap alias sinetron abis! 

Diceritain, dia kesangkut sama si aktor gegara sotoy dan bikin aktornya terluka. Seol Ji Hwan, rookie actor yang namanya ngga pernah kedengeran. Akhirnya Scarlett entah kenapa ngaku sebagai manajernya Seol Ji Hwan. Semua demi Seol Ji Hwan bisa lebih di-acknowledge kemampuannya. Baik oleh publik maupun rekan kerja kaya sutradara, director, dkk. Akhirnya mereka berdua pun jatuh cinta.

Drama banget ya, dari fans-idol jadi couple. IS DAT EVEN REAL? *melirik Ha Sung Woon LOL*

Kedua ada Song Ga Gyeong. Seperti yang udah ditulis diatas, dia tuh ngga menikah karena cinta. Akhirnya dia punya simpenan, suaminya pun punya simpenan. They are not a normal couple. 
Semuanya berubah ketika Ga Gyeong meminta untuk cerai. Alasannya biar bisa keluar dari kungkungan Chairwoman Jang. Jin Woo pun menyanggupi. Bilang kalo at least ini hal terakhir yang bisa dilakukan selama 10 tahun pernikahan.

Coba bayangkan 10 tahun pernikahan tanpa cinta, what will you do? Tinggal pun nggak serumah. Bener-bener nikah karena formalitas dan bisnis semata. Daku turut bersedih atas apa yang menimpa Ga Gyeong :(

Nggak taunya menjelang perceraian, Jin Woo justru jatuh cinta sama Ga Gyeong. Lucu emang. Cara jatuh cintanya pun nggak eksplisit bilang “I Love You”. Saya bilang sih lebih ke act of kindness. Dia mau menuruti segala permintaannya Ga Gyeong. Bahkan ketika Ga Gyeong minta maaf karena bakalan ngeribetin dia saat cerai, apa kata Jin Woo? I will forgive you even if you kill me. WHAT? WHAT? Tolong ini writernya siapa ya menciptakan pick up line yang begitu dramatis? HAHAHA

Terakhir dan paling complicated adalah Bae Ta Mi.

Bagian terbaperrrr di drama ini ya hubungan Bae Ta Mi dengan Park Morgan alias Mas Ki Yong. ((mas)) hahaha. Jang Ki Young sungguh bucin disini.



Di tengah kepenatan kerjanya, Ta Mi ngegame di semacam tempat maen. Ketemu dengan Park Morgan. Lucu sih. Berawal dari obrolan ngalor ngidul eh berakhir dengan one night stand.....pikir Ta Mi. ternyata buat Morgan engga. He likes Ta Mi from the first sight. 

Akhirnya ya dikejar lah tuh Ta Mi. Seorang wanita 38 tahun, dikejar pria 28 tahun. Iri gak, you? Iri pasti.

Ta Mi nggak mau cuma main-main yang pacaran aja. Uniknya, Ta Mi ini nggak punya keinginan untuk menikah. Konsep “love” untuk Ta Mi: living together is yes, but marriage is no. Berbanding terbalik dengan Morgan yang justru mengharapkan untuk menikah dan punya keluarga bahagia. Wajar dia punya keinginan kayak gitu. Dari kecil Morgan “dibuang” ke panti asuhan oleh ibunya.

Yang membesarkan dia orang tua yang mengadopsi. Dari awal hubungan Ta Mi dan Morgan, perbedaan prinsip ini yang menjadi sumber masalah. Ribet juga sih, udah ngerti keduanya punya tujuan beda dalam pacaran. Tapi tetep dilanjutkan. Kata Morgan, “we can still in love”. 


Tapi ya namanya Ta Mi, dia complicated banget. Saya bisa relate sama ke-complicated-annya Ta Mi. because.... love is never makes sense. Hahaha.

Ta Mi bilang, gimana hubungan ini bisa berjalan? Akhirnya nanti salah satu dari kita bakal ada yang tesakiti. Entah Morgan yang ngga bisa mewujudkan impiannya untuk menikah, atau Ta Mi yang terpaksa menikah demi bisa melanjutkan hubungan sama Morgan.

It’s waaay toooo complicated.

Mungkin ini banyak dirasain juga sama orang Korea disana. Mereka menganggap menikah itu mengganggu kebebasan. Jadi punya tanggung jawab ke orang lain. They think as long as they’re happy, marriage is already out of their league.
Menyoroti soal ini dari sisi saya pribadi sih, gimana yaa.... Ya salah saja kalo ngga mau menikah. Soalnya prinsip saya juga menikah itu kan ibadah. Untuk melanjutkan keturunan. Dan ada perintahnya di kitab suci.

But again, pada dasarnya di Korea bukan penganut agama yang religius. Saya ngga serta merta mementahkan pendapat mereka. Tapi saya cuma pengen bilang if you’re also have the same value with me, this drama can be dangerous brainwashing hehehe. Berlaku hanya jika kamu seorang overthinker yang dikit-dikit dipikirin kaya saya.

Iya kalo mikirnya kejauhan kaya saya. Kalo cuma mikir buat hiburan aja sih ngga papa. Bisa memperkaya pikiran malahan. Ada lho, orang yang ngga minat menikah. Ada lho, orang yang menganggap itu normal.

Bahkan Ta Mi juga bilang, normal nggak normal itu standarnya manusia yang buat. Huwaw setiap percakapan Ta Mi dan Morgan selalu menohok deh pokoknya. Syukaa!


So?


Saya sih suka banget nget nget sama drama ini. Feel-nya dapet. Jalan ceritanya bagus. Endingnya? Ngga bisa dibilang happy, tapi masuk akal. Maaf akupun bukan pemuja happy ending. I’d rather choose a make sense ending hahaha *lirik jahat ke Goblin yang endingnya so meh*.

Jadi gimana, setelah baca review saya tertarik buat nonton nggak?
Mari kita awali Februari dengan review drakor! Udah berapa purnama ngga nulis review nih. Drama Korea ini aku nominasikan ke Top 3 Korean Drama tahun 2019. Bagus banget ngga boong! Di negara asalnya aja dia mendapatkan rating dua digit. Sampe 23,8% loh. Rekor buat drama yang ditayangin di saluran kabel. Udah berhasil ngalahin Goblin. So proud! 


Emang, ceritanya tentang apa sih? Aku bakal ngereview sekomplit mungkin dan akan spoiler. Jadi yang ngga mau kena bocoran, skip ae postingan ini okay.

Cerita dimulai dari kisah keluarga elite a.k.a kelas kakap. Hestek horangkayah gitu. Mereka tinggal di perumahan elite bernama SKY Castle. Mereka ini keluarga berada. Harta, tahta, wanita? Punya! Profesi yang ditunjukkan disini dokter dan profesor di perguruan tinggi.

Alkisah keluarga Profesor Park Soo Chang lagi seneng banget. Karena anak satu-satunya, Park Young Jae berhasil lolos di fakultas kedokteran Seoul National University (SNU). Sama kayak di Indonesia, masuk kedokteran dan perguruan prestise itu amat sangat bergengsi. Seakan kalo udah masuk ke jurusan dan universitas itu masa depan mereka bakal terjamin.

Lucunya, yang seneng keluarga Park Young Jae yang ngadain ((syukuran)) malah Han Suh Jin. Tetangganya. Sebenernya sih ngga murni syukuran. Lebih ke Han Suh Jin, Noh Seung Hye, dan Jin Jin Hee - para tetangga deket -  kepo gimana bisa masuk ke fak. kedokteran SNU.

Ini tuh di Indonesia semacam SNMPTN kali ya. Karena special admission tanpa harus ikut Suneung (SBMPTN-nya di Korea). Kalo kamu tau, Suneung di Korea itu penting buangeeett nget nget. Dimana kalo ada penerbangan pada hari itu ditunda dulu sampe Suneungnya selesai. Semua harus hening intinya.

Pola pertetanggaan di SKY Castle ini pretentious. Penuh dengan kepura-puraan. Di depan keliatan baik, saling memuji satu sama lain, di belakang saling menggunjing. Niat Han Suh Jin dkk buat ngepoin ibunya Park Young Jae ngga berhasil. Tapi mereka tetep kekeuh buat mendekati ibunya Park Young Jae.

*** 

Karena udah berhasil menghantarkan anaknya masuk SNU, ibunya Park Young Jae diberi hadiah wisata kapal pesiar oleh suaminya. Young Jae juga memutuskan untuk traveling keliling Eropa.

Disinilah mulai muncul konfliknya. Ibunya Young Jae pulang lebih cepet dari yang diperkirakan. Tetangganya heran kan tuh, kenapa emang? Dan keesokan harinya ibunya Young Jae ditemukan bunuh diri, di pinggir danau, saat bersalju, menggunakan senapan angin yang biasa dipake untuk suaminya berburu (my heart broken cuyyy nonton scene ini masyaAllah huhuhu).

Selang beberapa waktu kemudian, datanglah penggantinya keluarga Park Soo Chang. Mereka menempati rumah bekas dia. Keluarga Profesor Hwang dan Lee Sue Lim.

Akhirnya keempat keluarga ini ditambah satu coach yang jadi pemeran utamanya. Iya, emak-emak cuy pemerannya. Drama ini menggambarkan perbedaan cara mendidik anak antar keluarga. Ambisi orang tua yang pengen anaknya jadi "terbaik". 

Lebih detailnya tentang keluarga ini aku jabarin.

Keluarga Kang Joon Sang dan Han Suh Jin 


Pasangan dokter dan anak dari bankir. Profesor Kang ini keturunan dokter. Ibunya punya ambisi buat bikin third generation doctor. Kek anak turunannya wajib dokter gitu. Mereka punya anak dua. Kang Ye Suh dan Kang Ye Bin. Anak pertamanya, Ye Suh ini yang jadi korban ke-ambisius-an dari neneknya. Dari kelas 4 SD kerjaannya belajar, belajar, dan belajar. Semua demi masuk fak. kedokteran SNU. Anaknya egois, ngga punya temen, yang ada di otaknya ya belajar. Anak kesayangan Han Suh Jin karena dianggap menurut.


Beda dengan Yeh Bin, adiknya. Yeh Bin justru biasa-biasa aja. Malah cenderung ngga pinter. Karena itu Suh Jin jarang menganggap Yeh Bin ada. Kasian, ya?

Han Suh Jin ini ternyata bohong tentang dia anak bankir. Bahkan dia bohong tentang namanya. Nama aslinya Kwak Mi Hyang, anak dari penjual jeroan daging di pasar. Karena kebohongannya inilah, mertuanya menuntut dia harus berhasil memasukkan Ye Suh ke fak. kedokteran SNU.

Keluarga Woo Yang Wo dan Jin Jin


Ini keluarga paling gemasss lucu banget pokoknya. Profesor Woo ini sidekick-nya Profesor Kang Joon Sang. Jin Jin-nya sidekick Han Suh Jin. Sebenarnya si Jin Jin ini baik, cuma dia nggak punya arah aja hidupnya hahaha. Sukanya ngikutin orang lain. Omongannya blak-blakan.

Anaknya satu, Woo Soo Han. Seumuran dan temenan sama Yeh Bin. Sama juga, dia tipe yang susah buat belajar. 

Keluarga Profesor Cha Min Hyuk dan Noh Seung Hye 



Keluarga ini punya anak tiga, Cha Se Ri, Cha Suh Joon dan Cha Ki Joon (dua terakhir ini kembar). Profesor Cha bangga banget sama Se Ri yang berhasil masuk Harvard. Padahal....itu semua bohong. Se Ri terpaksa bohong demi membahagiakan ayahnya. Karena kalo dia ngga bisa masuk Harvard ngga dianggap anak.

Sedangkan Suh Joon dan Ki Joon didoktrin tentang piramid. Mereka harus bisa mencapai puncak piramid demi mendapatkan power. Profesor Cha satu-satunya orang tua yang mampu buat ngajarin anak-anaknya. Bahkan punya study room sendiri.

Tapi Seung Hye, ibunya merasa kasian sama anak-anaknya. Terlihat tersiksa. 

Keluarga Profesor Hwang Chi Young dan Lee Sue Lim 


Keluarga yang paling adem. Punya anak satu namanya Hwang Woo Joo. Peraih peringkat dua di sekolah tanpa ikut les tambahan apapun. Woo Joo ini anak profesor Hwang dari istri sebelumnya. Jadi statusnya dia adalah anak tiri Lee Sue Lim.

Sue Lim sendiri penulis. Dari sini kisah dibalik konflik SKY Castle terjadi. Kenapa? Karena Lee Sue Lim penasaran apa yang terjadi dengan penghuni rumah sebelumnya (keluarga Park Soo Chang). Setelah tahu latar belakangnya, dia berusaha untuk menuliskannya ke dalam novel. 

Coach Kim Joon Young 


Center dari segala keruwetan di SKY Castle. Siapakah dia? Nah di Korea, sekolah aja tuh nggak cukup buat seorang siswa. Dibutuhkan private lesson / private academy untuk bisa bersaing ke universitas bergengsi. Coach Kim ini top class coordi (coordinator). Semua anak bimbingannya dijamin masuk fak. kedokteran SNU.

Termasuk Park Young Jae tadi hasil didikan dari Coach Kim. Tapi ternyata dia punya cara-cara yang bikin uuh merinding bener dah. Segala cara dihalalkan untuk bisa membuat anak didiknya masuk fak. kedokteran SNU. Dan biaya untuk menggunakan jasanya ini mihil bingit. Sampe ke angka ribuan dolar / jutaan won.

*** 

Duh panjang amat hahaha. Ceritanya berlanjut dengan Ye Suh berhasil dipilih Coach Kim untuk dikasih private lesson. Kok dipilih? Iya. Coach Kim memilih mana anak yang mau diambil buat digembleng habis-habisan.

Termasuk juga orang tuanya setuju dengan semua persyaratan yang diajukan. Wagelaseeh. Pernah nggak kepikiran kalo belajar itu butuh suhu ruangan berapa derajat celcius? Lampunya seberapa terang? Kayak gitu diatur sama Coach Kim.

Ibu dari anak didiknya pun diwajibkan jadi ibu rumah tangga. Ngga boleh kerja. Harus fokus ngurusin kebutuhan anaknya, dan nggak boleh buat si anak stress.

Perseteruan di SKY Castle terjadi akibat Lee Sue Lim yang mengenali bahwa Han Suh Jin itu Kwak Mi Hyang. Disamping itu dia khawatir dengan Ye Suh yang dididik Coach Kim. Sue Lim khawatir keluarga Han Suh Jin bakal berakhir menyedihkan kayak keluarga Park Soo Chang.

Menurutnya, Coach Kim punya andil dalam rusaknya keluarga Park Soo Chang. Di sepanjang perjalanan cerita drama ini, penonton ditunjukkan gimana Coach Kim menggembleng Ye Suh. Persaingan ketat antara Ye Suh dan Hye Na. Daaan masih banyak lagi. Ruwet? Banget.

Kalo kamu bukan penyuka drama yang banyak konflik dan ribet pasti ngga suka. Karena di tiap episode adaaa aja konfliknya.

Dan paling legend dong OST-nya. "We all lie... Tell you the truth". Penonton setia SKY Castle paham setiap lagu ini dimainkan akan terjadi tragedi. Hiks.

*** 

Dari drama ini nunjukin kompetitifnya sistem pendidikan di Korea. Kata kritikus sih, semacam black comedy. Kemudian penonton juga ditunjukkan ini loh, ngga ada keluarga yang sempurna. Keempatnya punya masalah masing-masing. Cara penyelesaiannya pun berbeda-beda.


Pada akhirnya keluarga yang mau berkomunikasi dengan baik, memperjuangkan satu sama lain, dan bekerja sama bisa memperbaiki sedikit demi sedikit. Masalah yang ada saat dihadapi bersama justru dapat mempererat hubungan anggota keluarga.

Laafff this drama! Kamu udah nonton, belum?
Haee gaes. Masih kembali lagi di BPN 30 Day Blog Challenge. Tema hari ke 10 adalah rekomendasi buku/film/musik. Mau pilih buku, kok ya udah lama nggak baca buku baru. Bacaan saya dari taun kapan belum dihabisin. Jadi skip.


Mau pilih musik? Dengerinnya Wanna One doang. Pilihan saya jatuh ke film.....Korea. Haha. Yha, masih ada unsur-unsur Koreanya.

Selera film saya tuh cethek banget. Sekelas Frozen, Wreck it Ralph, The Lego Movie dan konco-konconya. Intinya yang animasi lah. Nggak sesuai umur? Sesuai kok kan masih dibawah 17 tahun. Belum punya KTP pun :P

Mau tau rekomendasi film Korea apa aja, dan alasannya kenapa? Yuuk lanjut baca.

Along with God 1

asianwiki.com
Film Korea ter-hype tahun lalu. Di variety show banyak yang ngomongin. Running Man juga adaptasi game dari film ini. Orang sekeliling saya (yang juga pecinta Koreyaa) pada ngerekomendasiin. Reaksi mereka waktu tau belum nonton, "APA, KAMU BELUM NONTON?". Reaksi lainnya, "MAU AKU DOWNLOAD-IN?"

Hm bhaiqlah melihat antusiasme mereka saya terdorong untuk nonton. Ceritanya tentang apa sih?

God disini artinya bukan Tuhan ya. Lebih ke "dewa". Ya, film ini kental dengan unsur Buddha yang mempercayai adanya dewa. Ada seorang petugas pemadam kebakaran yang meninggal saat bertugas. Di TKP, dia (dalam keadaan arwah) ketemu dengan 3 dewa yang akan membawa dia ke akhirat. Perjalanan di akhirat ini yang jadi inti cerita.

Di dalam kepercayaan Buddha, ada 7 neraka pengadilan yang bakal dilewati. Jika arwah tersebut lolos ketujuhnya, dia dapat "hadiah" berupa reinkarnasi. 7 neraka itu ada neraka kemalasan, neraka kebohongan, neraka kekerasan, apalagi lupa deh. Di setiap neraka ini ada dewanya lagi. Mereka yang memutuskan apakah si arwah akan dihukum dulu atau boleh lanjut ke neraka berikutnya.

Yang namanya pengadilan, ada kasus dan ada bukti. Arwah yang diadili, diperlihatkan kelakuan dia waktu hidup itu kayak gimana. Apakah dosanya berat? Atau banyak amal kebaikan yang dia lakukan?

This is really interesting. I'm a Muslim. Wajib hukumnya untuk mempercayai hari Akhir. Seperti yang ada di rukun iman. Visualisasi dalam film ini sedikit menggambarkan hari Akhir itu kayak gimana. Of course nggak bisa dipertanggungjawabkan ya. Since they inspired by Buddhist. Tapi menurut saya nilai moralnya lebih ke "peringatan" untuk manusia.

"Ini lho, kalian tu dimonitor SETIAP SAAT."
"Mau sekecil apapun dosa itu, akan ada balasannya."
"Are you already prepared for your death?"

Lebih mencengangkan lagi, film berbalut hari Akhir kaya gini justru diproduksi di Korea. Yang notabene masyarakatnya kapitalis dan lebih menganggap uang sebagai Tuhan. Negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi. Confused, enough?

Along with God 2

screenanarchy.com
Yang ini lanjutannya. Adek dari petugas pemadam kebakaran. Sama-sama tentang perjalanan arwah, tapi lebih ngeri. Karena dia matinya dibunuh. Trus ceritanya lebih banyak ke flashback sih gimana 3 dewa yang nganterin dia ke pengadilan di neraka itu, ingat? Gimana dulu waktu mereka hidup ternyata their path crossed. Apa ya padanannya? Pokoknya ternyata mereka punya hubungan gitu, waktu hidup.

Mereka ni para 3 dewa ini nggak tau. Soalnya ingatan mereka waktu hidup dihapus semua. Untuk bisa nyambung ya harus nonton yang pertama dulu sih.

Little Forest

Megabox Plus M
Setelah nonton yang agak berat, nonton ini deh. Saya tau ini dari instagram story kak Atit (nanti di postingan terpisah saya jelasin ya siapa doi). Film ini tuh yaAllah menggambarkan heaven in earth banget. Hidup yang peaceful di desa.

NGILER NGGAAAK? (koreajoongangdaily.joins.com)
Ceritanya ada perempuan yang bosen hidup di Seoul (kota). Akhirnya dia balik ke desa kelahirannya. Disana ngapain? Bebikinan makanan, bercocok tanam, gitu terus repeat. Hahaha. Nggak ada konfliknya sama sekali. Penonton disuguhi pemandangan desa di Korea dari musim dingin ampe balik ke musim dingin lagi. Gimana pengolahan makanannya. Cantik banget dan bikin ngiler. Sampe bunga aja dimakan, gaes saking alaminya disana.

Miracle in Cell No. 7

hancinema.net
Siapin tisu banyak-banyak nonton ini. Film ini juga salah satu yang nge-hype di Korea. Udah lama banget sih. Ceritanya ada seorang bapak didakwa memperkosa anak-anak. Si bapak ini punya keterbelakangan mental. Sedangkan anak yang jadi korban adalah anak orang kaya. Orang tua dari si anak orkay ini menuntut bapak itu dihukum seberat mungkin. Tanpa mau investigasi mendalam siapa pelaku sebenarnya.

Si bapak yang jadi tersangka ini punya anak perempuan. Masih kecil. Yhaa SD gitu lah, seumuran mungkin sama anak kecil korbannya. Anaknya si bapak inilah yang berusaha membela, nyari tau bukti-bukti biar bisa membebaskan bapaknya. Sampe dia dewasa tetep mencoba mencari kebenaran.

Terharu banget sih akutuuu. Acting dari aktor yang memerankan bapak dengan keterbelakangan mental bagus bangeet! Dan bikin terenyuh. Meskipun si bapak kurang sehat, penonton bisa ngerasain seberapa sayang si bapak sama anaknya. Dan juga sebaliknya. Hiks.

Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo


Last! Bukan film sih tapi drama. Hehehe. Yang suka drama menguras air mata (LOL beneran tapiii) nonton ini deh. Feel-nya dapet banget nget nget. Saya nonton ulang 3 kali ada, kayaknya. Pertama streaming. Kedua nonton bareng temen. Ketiga minta ngopy temen karena pengen nonton lagi. Hahaha.

Udah pernah aku review juga komplit plit disini baca aja. Sekalian baca komennya deh. Pada niat banget nulisnya hahaha.

***

Diantara kelima itu, udah pernah nonton yang mana nih?

#BPN30DAYCHALLENGE2018
DAY 1 / DAY 2 / DAY 3 / DAY 4 / DAY 5 / DAY 6 / DAY 7 / DAY 8 / DAY 9
Calling for Lee Jun Ki lovers! Mana suaranya?!?!?! Drama korea kedua yang berhasil saya tonton setelah Secret Forest (Stranger). Dari judulnya udah ketahuan ya genre drama ini apa. Yep, seputar politik dan hukum.

https://alibaba.kumpar.com
Bong Sang Pil (Lee Jun Ki) seorang pengacara yang juga anggota gangster. Dia cukup sukses dan terkenal di Seoul karena kelicinannya. Kepintarannya dia gunakan untuk meloloskan klien dari jeratan hukum. Ha Jae Yi (Seo Ye Ji) juga seorang pengacara. Dia taat hukum dan selalu membela rakyat jelata. Jadi Bong Sang Pil dan Seo Ye Ji adalah dua kutub yang berseberangan.

Suatu ketika Bong Sang Pil mendapat paket berisi buku catatan. Buku ini membawa dia kembali ke Kiseong. Kota kecil kelahirannya. Padahal mendiang ibunya udah mengingatkan untuk jangan pernah kembali ke Kiseong. Pada saat yang sama Ha Jae Yi harus pulang juga ke Kiseong. Dia dapet skors karena berani memukul hakim yang dia anggap nggak adil.

Short story, kedua orang ini bertemu dalam kondisi Ha Jae Yi pengutang dan Bong Sang Pil yang ngutangin. Untuk membayar utangnya, Jae Yi "dipaksa" kerja di law firm punya Sang Pil. Awalnya Jae Yi cuma sekedar kerja buat bayar utangnya. Lama kelamaan Jae Yi tau ternyata Sang Pil punya misi balas dendam ke Hakim Cha Moon Sook.

Siapakah Cha Moon Sook? Sosok perempuan ini bisa dibilang pemeran kunci di Lawless Lawyer. Dia hakim yang punya kekuasaan di Kiseong. Kekuasaannya lebih tinggi daripada walikota. Tapi nggak semua orang tau bahwa sebenernya pemegang aturan dan kekuasaan itu Cha Moon Sook. Di hadapan publik, dia tampil sebagai hakim yang adil dan bijaksana. Pokoknya muka dua banget dan tipe antagonis yang menyebalkan.

Sebaliknya, bagi Jae Yi dan keluarganya Cha Moon Sook udah ibarat pahlawan. Apalagi semenjak ibu Jae Yi kehilangan. Cha Moon Sook dianggap ibu sendiri.

Nah, balas dendamnya Sang Pil ke Cha Moon Sook karena ibunya dibunuh saat Sang Pil kecil. Of course yang bunuh ngga Cha Moon Sook langsung. Melainkan menggunakan "tangan kanan"-nya. Seorang gangster yang bernama Ahn Oh Joo.

***

Sukaa sama drama ini! Akting pemainnya oke. Terutama Lee Jun Ki dan Cha Moon Sook (Lee Hye Young). Lee Jun Ki siapa yang belum tau? Penggemar drakor pasti tau banget. Saya juga udah nonton beberapa dramanya doi. Diantaranya Arang and Magistrate, Scholar Who Walks at Night, Criminal Minds, dan yang paling bikin kesengsem di Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo!! Yang saya sebutkan terakhir ini malah baru aja saya tonton ulang. Hahaha.


Kemudian ada Lee Hye Young beneran bikin orang sebel. Padahal saya liat dia main di Mother bukan antagonis. Cuma apa ya, karakternya dia itu kuat banget dan bikin orang seakan-akan yakin kalo dia sifat aslinya di dunia nyata sebagaimana yang dia mainkan. Nah, loh.


Secara cerita awalnya saya suka banget. Tapi kelamaan jadi biasa aja. Kenapa? Soalnya drama tentang balas dendam itu udah buanyak banget dan klise. Sebut aja tuh dramanya Lee Jong Suk kebanyakan genrenya balas dendam gitu. Kayak Doctor Stranger, Pinocchio, I Can Hear Your Voice. Itu semuanya...balas dendam -_-


But overall saya suka saya suka. Suka karena bikin mikir. Dan seneng saat nebak-nebak eh ngga taunya tebakan saya bener. Hehe. 


Oh ya dan seperti biasa drama Korea kurang greget tanpa kisah romance. Disini disuguhin juga romantisme Sang Pil dan Jae Yi. Untung ngga terlalu banyak jadi ngga perlu baper lol.
Cerita diawali dari seorang anak laki-laki bernama Hwang Si Mok. Remaja ini melakukan operasi pada kepalanya yang berdampak pada kehilangan untuk merasakan sesuatu. Singkatnya, dia menjadi emotionless. Nggak pernah merasa marah, sedih, atau senang. Datar-datar aja.

www.dramafever.com
Beberapa tahun kemudian Hwang Si Mok (Cho Seung Woo) berhasil menjadi jaksa. Suatu hari dia berniat untuk mengunjungi pebisnis bernama Park Moo Sung. Orang ini dia kenal dari teman sesama jaksa. Di jalan dia bertemu dengan nenek yang ternyata ibu dari Park Moo Sung. Bersama si nenek, Si Mok menuju ke rumah Moo Sung. Sesampainya disana, Park Moo Sung ditemukan tewas dengan luka tusukan. 

Tanpa banyak cakap Si Mok langsung menginvestigasi untuk mencari siapa pembunuh Moo Sung. Ternyata kematian Park Moo Sung menguak bobrok yang ada di kejaksaan. Park Moo Sung merupakan "sponsor" alias penyuap ke banyak orang di kejaksaan. Tujuannya nggak lain dan nggak bukan untuk memuluskan bisnis-bisnis yang dia punya.

Kasus berlanjut saat pelaku pembunuhan Park Moo Sung melakukan pembunuhan lainnya. Kali ini korbannya Kwon Min Ah / Kim Ga Young. Seorang perempuan penghibur yang banyak di-booking oleh pejabat pemerintahan. Dengan sadis, Ga Young dibiarkan diletakan di bath tub kamar mandi  rumah Park Moo Sung dengan banyak luka. Saat dikira meninggal, Ga Young memperlihatkan tanda kehidupan. Dia pun segera dibawa ke rumah sakit. 

Karena dua kasus ini menarik perhatian publik, Hwang Si Mok memilih cara untuk tampil di TV. Di dalam wawancara itu, dia berjanji bakal menangkap pelaku dalam waktu dua bulan.

Penyelidikan yang awalnya berusaha mencari pelaku pembunuhan bertambah lagi saat Sungmoon Daily (koran harian di Korea) merilis berita bahwa kejaksaan menerima suap dari Park Moo Sung. Hwang Si Mok pun ditunjuk oleh Kepala Kejaksaan Lee Chang Jun untuk membentuk tim spesial investigasi. Tim ini terdiri dari beberapa orang termasuk diantaranya Letnan Han Yeo Jin (Bae Doo Na).

Tim spesial investigasi
https://mymyooz.files.wordpress.com
Dari penyelidikan ini banyak nama yang terseret menjadi tersangka. Nggak tanggung-tanggung, kepala kepolisian Yongsan pun ikut tertangkap. Dan mereka ini berhubungan satu sama lain.

Prinsip Si Mok dalam menentukan anggota tim spesial ini "Keep your friend close and enemy closer". Benar saja, ternyata pelaku pembunuhannya adalah.... ((SPOILER)) salah satu dari anggota tim penyelidikannya sendiri. BOOM! That was quite a plot twist.

***

Another finished drama! Ya, drama ini tayang tahun 2017 kemarin. Tapi baru sempat nonton tahun ini and I have no regret! Dramanya bagus bagus bagus banget mulai dari plot cerita sampe ending-nya pun nggak mengecewakan!

Drama ini berkutat pada politik, kekuasaan, dan sedikit bumbu keluarga. Ceritanya menggambarkan bagaimana korupsi yang udah menggurita di lini pemerintahan. Dan itu banyak orang terlibat mulai dari bawah sampe atas. Nah parahnya lagi mereka yang udah diatas ini bener-bener licin seakan nggak bisa tertangkap. Semakin penyelidikan memunculkan nama mereka, justru mereka dipromosikan ke tempat yang lebih tinggi.

Contohnya Lee Chang Jun. Dia yang awalnya cuma kepala divisi secara cepat naik menjadi kepala kejaksaan. Sampai akhirnya naik lagi menjadi Sekretaris di Blue House (kantor presiden Korea Selatan).

Lee Chang Jun
www.dramabeans.com
Dan korupsi ini pasti ada kaitannya dengan perusahaan tertentu. Disini ada Hanjo Group. Dimana Hanjo Group ini milik mertua dari Lee Chang Jun. 

Sebenarnya inti dari ceritanya mencari pelaku pembunuh Park Moo Sung. Tapi di proses pencarian itu banyak banget rahasia yang terkuak. Ternyata ini maksudnya kenapa drama ini dinamakan Secret Forest. Banyak rahasia terkuak di setiap progress yang dilakukan. 

Pencarian pelaku ini sungguh melelahkan karena apa? Pelakunya pinter banget nyusun rencana sampe memanipulasi barang bukti. Seakan-akan si A melakukan ini itu padahal yang melakukan orang lain.

***

Dari drama ini saya ngerasa lumayan banyak makna yang tersirat (LOL). Pertama, tentang kekuasaan. You know orang yang punya kekuasaan itu bener-bener sulit untuk disentuh. Kalaupun kecurangan dan kejahatan mereka terbongkar, mereka punya banyak strategi. 

Kedua, korupsi. Nah korupsi ini nggak hanya terjadi di negara berkembang kayak negara kita aja. Negera maju kayak Korea pun bisa. Di dunia nyata pun beneran ada, sudah tau mantan presiden Korsel Park Geun Hye yang divonis belasan tahun penjara karena KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme)? 

Hwang Si Mok pun mempertanyakan kenapa korupsi ini bisa begitu menggurita. Apakah salah satu penyebabnya memang sistem yang didesain sedemikian rupa hingga mau nggak mau setiap orang yang menjadi bagian dari sistem pasti "terjebak" mengikuti arus?

Ketiga, betapa besarnya peran media. Liat dari berita yang dirilis Sungmoon Daily tentang korupsi di kejaksaan. Tentu bisa menimbulkan gejolak di publik. Pada akhirnya diambil tindakan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki siapa aja yang terlibat. 

Keempat, family means everything. Yang ini bakalan dipahami setelah nonton episode menjelang akhir-akhir. I wanna cryyy huft.

Overall saya tentu merekomendasikan untuk nonton drama ini. Bagi yang suka cerita dengan plot twist tentunya. Cerita oke, acting pemain oke, ending oke. Bahkan drama ini sampe disebut New York Times di daftar Top 10 International Drama! Ratingnya di Kore pun terhitung tinggi untuk ukuran tv kabel.

Seru sih nonton drama ini ikutan nebak-nebak siapa pelaku sebenarnya, hubungan si A dengan si B itu apa, yang terjadi setelah ini apa. Seakan ikut jadi pemeran di dramanya. LOL I'm too hooked.