Yang jelas aku nggak menyesal menonton Our Beloved Summer. Hanya perlu maraton 3 hari untuk menyelesaikan 16 episode. Paksuuu!
Drama ini bergenre romantic-comedy. Berkisah antara Choi Ung dan Kook Yeon Su. Dua manusia dengan kepribadian serta kehidupan yang bertolak belakang. Ung - ranking terbawah di sekolah dan biasa hidup "enak". Sedangkan Yeon Su - ranking teratas di sekolah, terkenal egois, dari kalangan menengah bawah.
Keduanya dipertemukan dalam program dokumenter yang mengangkat kehidupan siswa dengan ranking berbeda jauh itu. Masing-masing bilang nggak suka satu sama lain. Eeeh ujung-ujungnya jadian. Emang witing tresno jalaran saka kulina kata orang Jawa mah.
Fast forward, 10 tahun kemudian mereka bertemu dengan status: mantan pacar. Mulailah konfliknya disini. Yeon Su yang butuh Ung untuk kerjasama mau nggak mau berhadapan lagi dengan Ung. Sedangkan Ung yang merasa hidupnya udah "tenang" tanpa Yeon Su kelabakan kenapa ni orang dateng lagi deh di hidup gueee ketika gue udah berusaha keras melupakan dia?
Ini tuh bukan drama yang WOW banget. Enggak sama sekali. Bisa dibilang klise malahan. Sederhana tapi mengena. Lah bahasannya itu pasangan yang putus nyambung :P tapi ya mungkin karena emang dah lama aku tidak ngebucin nonton drakor tetep aja ditonton. Plus lagi nggak mood nonton drama yang bikin mikir.
Seperti biasa ini bukan ulasan pada umumnya ya hahaha. Lebih ke perspektif yang aku dapetin setelah menamatkannya.
Pertama dari tokoh utama dulu ya. Choi Woo Shik oemji ini orang bisa dibilang melejit jauuuh. Awal aku ngeh performanya di Rooftop Prince. Jadi salah satu dari pengawal si raja. Di situ nggak terlalu bersinar berhubung bukan pemeran utama. Kemudian nggak ngikutin lagi drama selanjutnya. Terakhir nonton di Parasite wow kok mendapatkan Oscar. Aktingnya sama Park So Dam tuh banyak dipuji kan. Berkibar lagi deh. Di OBS ini beneran aaaaaaaaakkkk mengidamkan Choi Ung! HAHAHA.
Kemudian Park Da Mi. Beda banget tampilannya dari dia di Itaewon Class. Disini beneran keliatan dewasa padahal sebelumnya dapet feel childish dan sociopath. Yaa mirip sih dengan karakter Yeon Su yang egois. Tapi di Itaewon Class lebih parah egoisnya hahaha.
Kim Da Mi di Itaewon Class. Keliatan savage kan? |
Sinematik-nya dapet. Soundtrack-nya juara. Apalagi Christmas Tree yang dinyanyiin V. Ditambah adanya artwork berupa gambar-gambar bangunan yang ditampilkan disitu. Itu beneran kerjasama sama artist loh! Super memanjakan mata.
***
Beberapa pesen yang aku dapetin dari drama ini:
1. It's okay to be yourself and not bothered by other's achievement
Ingat dengan cita-cita Ung "memandang matahari pagi dibawah rindangnya pohon dan bintang di malam hari"? Simpel banget yah. Kalo itu aku dulu yang nggak kenal mindfulness dan penuh ambisi pasti udah mikir: IHHH APAAN HIDUP KOK GAK PUNYA CITA-CITA. Mana cowok lagi kan *toxic masculinity*
Sekarang dipikir: eh iyaya kenapa nggak menikmati hidup?
Keliatannya kayak nggak ada rencana, ya. Padahal sebenernya....emang enggak. Hahaha. Jadi sadar loh tujuan hidup manusia di bumi ini tuh beda-beda. Yaudah nggak usah maksain jalan hidup orang dengan cara kita kan.
Merasa tertohok sebab ada masa dimana aku menemukan manusia kayak gini (2 orang pula wkwkwk) dan aku memandang mereka sebelah mata alias not compatible with me. LOL. Disaat yang sama akupun bisa memaklumi kenapa Yeon Su se-ambis itu.
Sebab dia nggak punya privilege untuk bersantai. Hidup membuatnya bertanggung jawab atas diri sendiri DAN hutang dari orang yang disebut "saudara". Alhasil impiannya dia ya keluar dari jeratan hutang dan nggak jatuh miskin. Biar nggak diinjak-injak karena kemiskinannya, dia memilih menampakkan topeng sok kuat.
Life beats her hard.
Sedikit nyambungin ke gimana hidup kita dijungkirbalikkan pandemi. Pada akhirnya orang tuh menyadari kita nggak bisa mengontrol jalan hidup kan. So the best way to live is to enjoy "now".
2. Insecurity kills (and even ruin relationship)
Meskipun udah menampakkan sosok kuat, toh akhirnya Yeon Su tetep insekyur kan. Buktinya dengan bertanya sesuatu yang menurut Choi Ung tuh...aneh.
Aku bisa relate sama Yeon Su disini. Karena apa ya, dia merasa too amazed to be loved, maybe? Dan dia tuh pengen mastikan apa yang dia punya sekarang nggak terenggut *HALAH*.
3. Pahami love language masing-masing
Eaak. Love language-nya Ung tuh act of service ga sih? HAHA. Sedangkan Yeon Su word of affirmation. Jadilah bertahun-tahun mengejar kata "I Love You" dari Ung. Dan baru didapatkan 10 tahun kemudian :')
4. Confess or one sided-love? Choose your fighter!
Ngomongin second lead male characternya disini si Ji-Ung. Akkk sakit hati tidak tertahankan melihat cinta bertepuk sebelah tangan. Mana dipendem sendiri pulaa! Beda sama NJ yang secara blak-blakan bilang suka.
Sama-sama sakit emang, putuskan sendiri mana yang kamu pilih :"))
5. Jangan pernah merasa sendiri
...kayak Yeon Su :( merasa berjuang sendiri dan lelah. Menghindari sakit hati tapi justru menyakiti orang yang dia sayang. Duh sulit sulit. Sampe bahas ini di sirkelku. Yah, emang banyak orang merasa ga punya temen. Ga ada support. Padahal itu hanya di pikiran dia sendiri.
Pas capek ya bilang.
Butuh bantuan ya bilang.
Katakan saja~
*gak semudah itu si wkwk huft*
Ya ngonolah bund. Dari drama ini aku bisa merefleksikan banyak hal. Terutama tentang kehidupan percintaan orang dewasa dan segala keruwetannya. Emang ruwet kan hidup ini?
HALAHHH cute banget ga tahan liatnya |
Ada irinya juga deng bisa menikah sama high school babe HAHA apakah akan terjadi pada hidupku?? Apakah?? Apakah?? Gini nih salah satu alasan mandek nonton drakor. Terlalu invest di perasaan :)))))
Aku belum nonton ini, tapi beberapa kali lihat di medsos cuplikannya kayaknya banyak yang nonton ya
ReplyDeleteBetul banget. Jangan pernah merasa sendiri. Karena sejatinya kita nggak pernah benar-benar sendiri.
ReplyDeleteSebenarnya, drama yang klise-klise begini tu lebih asyik dinikmatinnya. Lebih ke ini nih aku banget dah. Semacam gitu.
Heboh banget ya drama ini trending melulu, rencana pengen nonton nih, tahun 2022 belum nonton satu drama pun, tertarik karena Choi Wo Sik, aku lupa lho wo sik di Rooftop Prince jugaa..
ReplyDeleteSungguh aku jadi ikutan baper dengan invest mu dari nonton drakor, Luk 😆
ReplyDeleteMemang lebih nyaman menikmati dan menjalani kehidupan kita. Entah sendiri atau dengan pasangan, dan gak perlu melihat milik orang lain
Waa aku juga suka drama iniii emang ceritanya gemes bgttt:( Terus emang semakin bisa menghargai lah cita-citanya si Ung yang sederhana. Kalo dipikir-pikir, misalkan udah bisa menghidupi diri sendiri dan udah merasa cukup, ya udah gapapa. Tapi emang bisa dimengerti juga sih kalau Ung itu lahirnya sangat berkecukupan jadi ngga perlu mikir muluk-muluk.
ReplyDeleteAku belum nonton ini mbak, aku suka banget nonton drakor yg genrenya romantis-komedi, jadi ada lucu-lucunya, nanti kalau udah kelar marathon yg skrg aku mau nonton ini hihihi
ReplyDelete