Saturday, December 19, 2020

Review Birthcare Center: Perjuangan Menjadi Ibu Ideal

Saat netijen heboh nonton Start-Up, aku melipir ke Birthcare Center. Niatnya nyari drama yang dikit episodenya. Udah ngga kuat hati sabaran ternyata nonton alur 16 atau 20 episode.


Poster di drama ini ada 4 orang wanita. Dari kiri ke kanan:

1. Jang Hye Jin sebagai Choi Hye Suk: direktur Birthcare Center.

2. Uhm Ji Won sebagai Oh Hyun Jin. Di kantor dinobatkan sebagai eksekutif perempuan termuda. Pada saat yang sama dia juga ibu tertua saat melahirkan (39 tahun).

3. Park Ha Sun sebagai Cho Eun Jung. Idola para ibu di Birthcare Center karena imej-nya yang ideal. 

4. Choi Ri sebagai Lee Roo Da. Ibu nyeleneh. Punya anak tanpa status menikah maupun suami


***


Cerita diawali oleh Oh Hyun Jin. Sebagai ibu hamil, dia nggak keliatan terganggu. Masih kerja. Lembur hingga tengah malam. Kehadiran janin di perutnya justru terasa aneh. Dia belum bisa mengatakan cinta kepada bayinya. Selayaknya ibu lain. 


Berbanding terbalik dengan suaminya. Sering menyapa janin, hingga mengikuti kelas ibu hamil. Menggantikan istrinya yang sibuk bekerja. 


Hingga akhirnya ketuban Oh Hyun Jin pecah saat meeting dengan client dari luar negeri, dia tetap santai menuju rumah sakit. Disini lah perjuangan penderitaan dimulai.

Bayi yang lama ngga keluar. 

Menahan rasa malu dilihat dokter. 

Mengejan keras-keras hingga bayinya lahir.

Oh Hyun Jin nggak pernah menyangka akan seberat itu. Setelah bayinya lahir pun ternyata dia masih nggak bisa secara verbal mengatakan "I Love You".


Sesuai kebiasaan, setelah melahirkan ibu akan dibawa ke Birthcare Center. Ini merupakan tempat dimana ibu diajari untuk merawat bayinya. Mereka menginap selama beberapa lama. 


Disini drama per-ibu-an dimulai. Ada 2 kategori ibu. Ibu yang tahu segalanya alias ibu teladan, dan ibu yang berada di ranking bawah. Ibu teladan ini adalah Sarangi Eomma/Cho Eun Jung. Istri dari pemain baseball. Selebgram dengan kembar yang dianggap sukses mengasuh anaknya. Meskipun kembar, dia berhasil memberikan ASI eksklusif. Dia pun menjadi contoh ideal bagi para ibu di birthcare center.

Setelah hamil, melewati persalinan, tibalah masa menyusui. 

Drama menyusui pun nggak kalah banyak dari persalinan. 

1. ASI yang sulit keluar

2. Bayi nggak kenal puting ibunya

3. Menyesuaikan posisi menyusui

4. Tubuh ibu yang masih kesakitan (bahkan untuk duduk) sehingga kemana-mana bawa bantal duduk

5. Makanan sehat yang hambar dan membosankan

...dan lain-lain. Semua itu masih ditambah dengan tekanan. Berlomba-lomba menjadi ibu ideal.


Nah, disinilah menariknya drama ini. Kita diajak realistis. Iya sih punya anak seneng ya. Iya ada orang yang untuk punya anak harus menunggu bertahun-tahun. Keguguran berkali-kali.


Lalu setelah punya anak, berlomba kasih yang terbaik untuk anaknya. Ingin menjadi ibu sempurna. Ibu deal. Sementara, definisi sempurna itu apa, sih?

Apakah ibu harus selalu mengutamakan anaknya?

Apakah ibu harus langsung punya rasa sayang ke anaknya?

Apa bener hanya dengan lihat anak, perjuangan dan rasa sakit saat persalinan hilang gitu aja?


You'll see it in this drama. Kehadiran Lee Roo Da sebagai ibu muda yang hamil diluar nikah menambah sisi humanisme drama ini. A rebel. Nggak mau makan sehat khusus ibu menyusui. Memutuskan kasih susu formula ke anaknya. Lalu apakah itu semua membuat dia menjadi ibu yang buruk?


***


Dengan jumlah episode hanya 8, drama ini pas banget. Ceritanya cukup untuk dinikmati. Nggak membutuhkan waktu lama. Tapi ngenaaa banget.


Entahlah, belakangan saya lagi tertarik ke family drama. Ketimbang young adult romance. Menonton ini seperti diingatkan. Habis nikah tuh nggak cuma yang enak aja, lo. Apalagi memutuskan punya anak. 


Mungkin bagi para bapak, bisa tetap melanjutkan karier. Bisa menyerahkan pengasuhan ke ibu. 


Tapi inget nggak, apa peran ibu sebelum anak itu ada? Seperti Oh Hyun Jin yang menjadi Managing Director perempuan termuda di kantornya. Setelah melahirkan, apa dia tetap bisa melanjutkan karier? Atau lebih baik berhenti untuk fokus mengurus anak?


Suami Oh Hyun Jin disini digambarkan sebagai suami dan bapak...apa ya? Siaga? Bertanggung jawab?


Dia paham betul ngurus anak ngga cuma tanggung jawab istri. Kan yang memutuskan berdua. Ya ngasuhnya berdua, dong. Dia tetap membolehkan Oh Hyun Jin berkarier. Dan mencari pilihan bagaimana cara jaga anaknya selama Oh Hyun Jin bekerja. 


Buat saya drama ini justru cocok banget ditonton laki-laki. Terutama emang yang udah berniat untuk nikah. Nih lho liat nanti bagaimana pekerjaan sebagai "ibu" tuh butuh kerjasama dengan para bapak.


Such an eye opener, indeed. Must watch!

1 comment

  1. Wah, makasih rekomendasinya Lu..

    Saya belum nonton jg tuh start-up😂 Kayaknya yg ini lebih menarik. Pas krn lagi promil baby ke 2, jadi kayaknya perlu diingatkan lagi secara visual, sebagai persiapan mental.

    ReplyDelete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!