review
Review I Am Not Jessica Chen - Bahasa Indonesia

Judul: I Am Not Jessica Chen
Penulis: Ann Liang
Bahasa: Bahasa Inggris
Jumlah Halaman: 384 halaman
ISBN: 9781335523129

Blurb

After getting rejected by every single Ivy League she applied to and falling short of all her Asian immigrant parents’ expectations, seventeen-year-old Jenna Chen makes a wish to become her smarter, infinitely more successful Harvard-bound cousin, Jessica Chen—only for her wish to come true. Literally.

Now trapped inside Jessica’s body, with access to Jessica’s most private journals and secrets, Jenna soon discovers that being the top student at the elite, highly competitive Havenwood Private Academy isn’t quite what she imagined. Worse, as everyone—including her own parents—start having trouble remembering who Jenna Chen is, or if she ever even existed, Jenna must decide if playing the role of the perfect daughter and student is worth losing her true self forever.

Review

So, buku ini adalah salah satu yang lama kutunggu. Aku sudah baca 4 karya sebelumnya: If You Could See The Sun, I Hope This Doesn't Find You, This Time It's Real, dan A Song to Drawn Rivers. Rating yang kuberikan bervariasi sih, mulai dari 3 sampai 5. Terbaik itu If You Could See The Sun.

Di buku ini tokoh utamanya adalah Jenna Chen. Jessica Chen merupakan sepupunya. Sesama imigran, keturunan China, dengan nasib berbeda. Jessica hidup ((bergelimang harta)). Dari mata Jenna, semua yang dia inginkan udah dimiliki oleh Jessica.

Sampai gongnya ketika menunggu pengumuman kelolosan Harvard, Jessica keterima dan Jenna enggak. Layaknya Asian parent yang suka membanding-bandingkan anaknya, orang tua Jessica pun begitu.

Di mata orang tuanya yang ekonomi lebih rendah daripada keluarga Jessica, pendidikan adalah segalanya. Dengan mendapatkan tempat di Ivy League, bagi orang tuanya maka itu menjadi gerbang menuju masa depan yang terjamin.

Do you think the world is a fair place? If you're too weak, you'll be eliminated.

Saking putus asanya, ketika ada bintang jatuh pun dia berharap dengan sepenuh hati: I wish I was Jessica Chen. And then? Dunia mengabulkannya. Keesokannya dia bangun dalam tubuh Jessica. Hanya saja jiwanya masih Jenna Chen.

Cerita tentang imigran Asia dan keambisiusannya..

Apakah ketika Jenna sudah menjadi Jessica, dia bahagia?
Perhatian warga sekolah diperoleh. Guru-guru selalu menyanjungnya. Sayangnya, hanya wujud fisiknya yang Jessica. Pemikiran dan kemampuannya masih Jenna Chen. Dia pun melakukan "kesalahan" dengan nggak memperoleh nilai sempurna di suatu ujian.

Nilai yang menurut Jenna cukup. Tapi bagi seorang Jessica udah dibawah standar. Akhirnya Jenna mengerti kalau strugglenya manusia sempurna adalah mempertahankannya. Standar buatnya udah tinggi. Sekelilingnya akan selalu beranggapan dia selalu memenuhinya. Ternyata melelahkan, seakan harus lari. Lari. Dan lari mengejar kesempurnaan.

A model student causes no trouble. A model student makes no noise. A model student gives everything they have and asks for nothing. They simply keep their head down and study and get the best scores on behalf of the school, and then they graduate as valedictorian, with their perfect winning streak, and they head to the best universities in the world to train even harder to become a model citizen, so they can continue to be good. They’re so good that nobody bothers to notice when something’s wrong. They’re so good they’re an afterthought. They’re so good they might as well not exist, except to be used as evidence that success is possible, that the system is perfectly sound, that anyone who struggles can only blame themselves.

Berat banget ya jadi imigran Asia di negara Barat tuh. Harus selalu membuktikan diri dan berusaha keras untuk unggul. Sekalinya buat kesalahan, yang dibawa-bawa adalah rasnya.

Di sisi lain Jenna berwujud Jessica ini mencari-cari dimana sebenernya jiwa Jessica. Di kehidupan nyata pun, Jenna seolah-olah hilang. Orang udah nggak mengingatnya, sampai orang tuanya sendiri.

Akhirnya, Jenna sadar.

Let it go back to the way it was. I don’t want to be Jessica Chen anymore; I wish I could be Jenna Chen again. I’m Jenna Chen. I’m Jenna. Please, I miss it. I miss everything. I miss my life, because even when I felt like I had nothing, I had everything. I just didn’t know it at the time. You never do, until it’s in hindsight.

Kata orang Jawa sih: sawang sinawang

Pasti ada titik dimana kita iri sama kehidupan orang lain. Kok keliatannya dia gampang ya dapetin ini itu? Kok dia sering banget keluar negeri? Ini dan itu lainnya. Pencapaian orang lain selalu lebih banyak dari kita.

Terlalu sering lihat keluar sampai lupa mensyukuri apa yang udah dikasih ke kita.

***

Well, berhubung topiknya tentang prestasi sekolah, nilai, dan pertemanan, buku ini lebih relate dibaca sama remaja sih menurutku. Buat dewasa, konfliknya itu kayak, "Alah gitu doang?". But to be fair maybe back than I also did the same. Just different level ambisiusnya aja :"))

Lalu alurnya agak lambat. Terlalu bertele-tele di bagian Jenna berkonflik dengan diri sendiri. Untungnya ada bumbu romance dikit. Jadi hidup Jenna nggak berkutat di akademik mulu. 

Gimana, tertarik buat baca?
Review Water Moon - Bahasa Indonesia

Judul: Water Moon
Penulis: Samantha Sotto Yambao
Bahasa: Bahasa Inggris
Jumlah Halaman: 372 halaman
ISBN: 9780593725009

Blurb

A woman inherits a pawnshop where you can sell your regrets, and then embarks on a magical journey when a charming young physicist wanders into the shop, in this dreamlike and enchanting fantasy novel.

On a backstreet in Tokyo lies a pawnshop, but not everyone can find it. Most will see a cozy ramen restaurant. And only the chosen ones—those who are lost—will find a place to pawn their life choices and deepest regrets.

Hana Ishikawa wakes on her first morning as the pawnshop’s new owner to find it ransacked, the shop’s most precious acquisition stolen, and her father missing. And then into the shop stumbles a charming stranger, quite unlike its other customers, for he offers help instead of seeking it.

Together, they must journey through a mystical world to find Hana’s father and the stolen choice—by way of rain puddles, rides on paper cranes, the bridge between midnight and morning, and a night market in the clouds.

But as they get closer to the truth, Hana must reveal a secret of her own—and risk making a choice that she will never be able to take back.

Review

Sejujurnya saya jarang baca fantasi. Baru belakangan berusaha untuk melebarkan range bacaan. Buku ini saya kira dari penulis Jepang. Melihat nama tokoh dan settingnya disana. Ternyata bukan, penulisnya sepertinya orang Filipina. Tapi entahlah.

Baiklah lanjut ke cerita bukunya. Ada 2 tokoh utama disini. Hana dan Keishin. Dimulai dari Hana. Anak semata wayang yang hanya tinggal bersama ayahnya. Dia merupakan pewaris toko gadai. Toko ini letaknya di salah satu tempat ramen terkenal di Tokyo. 

Apa yang digadaikan disini? Choice. Pilihan hidup. Pengunjung atau klien bisa menggadaikan pilihan hidup yang nggak mereka sukai untuk ditukar dengan teh premium. Hanya orang tertentu saja yang ditakdirkan untuk masuk ke toko gadai ini. Kenapa? Ya, karena toko ini letaknya di dunia paralel. Kalau kebingungan dengan konsep ini, mirip drama The King. Ada dua dunia berbeda yang sama-sama "hidup" walau nggak bersinggungan.

Suatu hari, Hana kebangun dengan kondisi toko gadai berantakan seperti dirampok. Ayahnya nggak ada ditempat. Di waktu yang sama, Keishin yang berasal dari dunia nyata (versi pembaca) masuk ke toko. Di pandangan pertama ini Keishin langsung menunjukkan ketertarikannya ke Hana. Melihat Hana yang terluka karena membereskan toko, Keishin berinisiatif untuk membantunya.

Perjalanan mencari...

Setelah dipaksa Kei untuk cerita, Hana bilang bahwa ayahnya hilang membawa pilihan yang tergadai. Tapi dia curiga bukan diculik. Melainkan sengaja hilang. Hal ini digambarkan dari terstrukturnya rumah yang berantakan dan ada clue yang ditinggal, yaitu kacamata mendiang ibu Hana.

Akhirnya Hana memutuskan mencari ayahnya. Ditemani Keishin. Sambil dikejar Shikuiin. Semacam makhluk pengepul pilihan yang udah tergadai di toko milik Hana.

Perjalanan inilah yang membawa mereka ke petualangan. Menguak rahasia. Mengharuskan memilih.

Tentang takdir dan pilihan

Hana dan Keishin berasal dari dua dunia berbeda. Di dunia Hana, semua udah ditakdirkan dan tergambar di tato yang tertoreh di badannya. Bagaimana akan menjalani hidup sampai nama jodohnya. Tugas Hana di dunia itu hanya mengikuti takdir yang udah digoreskan.

Di sisi lain, Kei sebagai manusia dari "dunia nyata" sebaliknya. Nggak pernah tahu jalan hidup dan takdir yang digariskan. Mereka saling iri. Hana iri dengan kebabasan Kei memilih. Kei iri dengan kepastian hidup yang diperoleh Hana. Manusia nggak pernah puas, bukan?

Freedom. Knowing your future would have stripped you of every choice, every chance you could have turned left instead of right. You would lose the ability to dream and hope, to wish for an outcome other than what is written.

Bisa dibilang buku ini tuh lumayan berat. Gabungan fantasi, science fiction, romance, dan menurut saya banyak dialog yang filosofis banget. Cocok buat manusia yang suka merenungkan kehidupan ini (saya maksudnya).

Do not be so quick to fall in love with things in this world, Kei. You will find that many things here are not as they seem.

Unanswered questions were like boxes you never opened, their contents vanishing and reappearing, stretching and contracting, being nothing and everything all at once.

Banyak hal-hal nyeleneh yang di kehidupan kita nggak masuk akal. Contohnya, saat kunjungan mereka ke museum. Pembayarannya pakai waktu. Atau saat mereka harus bepergian, tapi alat transportasinya menggunakan lagu didalam pikiran. Sehingga ketika konsentrasinya pecah mengingat lagu itu, alat transportasinya pun ikut terguncang.

Meskipun berat, yang menguntungkan adalah tiap chapternya pendek. Alhasil nggak berasa aja setiap membalikkan lembaran berikutnya sampai habis. 


Cocok banget dibaca waktu punya banyak waktu dan mau berkontemplasi tentang hidup. Kalau cari bacaan ringan sih, mending skip.
Review Yeonnam-Dong's Smiley Laundromat - Bahasa Indonesia

Judul: 연남동 빙굴빙굴 빨래방
Judul Terjemahan: Yeonnam-Dong's Smiley Laundromat
Penulis: Kim Jiyun
Penerjemah: Shanna Tan
Bahasa: Bahasa Inggris
Jumlah Halaman: 304 halaman
ISBN: 9781639368044

Blurb

For readers who loved Welcome to the Hyunam-Dong Book Shop, this heartwarming Korean bestseller tells the story of a  mysterious diary left in a laundromat brings together residents from all walks of life.

Yeonnam-Dong's Smiley Laundromat is a place where the extraordinary stories of ordinary residents unfold. Situated at the heart of rapidly gentrifying district of Seoul, it's a haven of peace and reflection for many locals. 

And when a notebook is left behind there, it becomes a place that brings people together. One by one, customers start jotting down candid diary entries, opening their hearts and inviting acts of kindness from neighbours who were once just faces in the crowd. 

But there is a darker story behind the notebook, and before long the laundromat's regulars are teaming up to solve the mystery and put the world to rights. 

Instantly capturing the hearts of readers around the world, this is a novel about the preciousness of human relationships and the power of solidarity in a world that is increasingly cold, fast-paced, and virtual.


Review

Buku ini belum diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Saya baca dalam versi bahasa Inggris. Seperti blurb-nya, vibes yang diberikan buku ini mirip dengan Welcome to the Hyunam-Dong Book Shop. Ingin bawa perasaan damai dan healing dengan kehangatan yang diberikan.

Btw judul bahasa Koreanya lucu ternyata. 
연남동 = Yeonnam-Dong (nama area)
빙굴빙굴 = Bing geul bing geul ga ada arti harfiahnya. Dialihbahasakan ke Smiley
빨래방 = Laundromat atau tempat laundry, cuci baju koin

Terbagi menjadi 5 bagian, menceritakan 5 tokoh berbeda yang saling berhubungan. Ada Mira, ibu rumah tangga dengan permasalahan keuangan. Yeorum dan Hajoon. Satunya bercita-cita menjadi penulis skrip dan satunya penyanyi yang membangun karir dari busking. Lalu ada Jaeyool yang ditinggal bunuh diri adiknya. Kemudian ada Jang Daegu. Anak dari Old Jang.

Siapa itu Old Jang? Disini dia menjadi sosok paling bijak. Pensiunan apoteker yang tinggal berdua dengan anjingnya dirumah tapak.

Jadi, Yeonnam-dong ini merupakan sebuah area kekinian di Seoul. Diantara kafe yang menjamur, ada tempat laundry 24 jam. Dari luar, terlihat seperti kafe dengan pencahayaan dan dekorasinya. Ditambah ada rak buku pula.

Yang menjadi kuncian cerita disini adalah tergeletaknya buku harian tanpa disengaja. Buku harian ini kemudian digunakan untuk para pengunjungnya berkomunikasi. Ada yang curcol tentang kehidupannya yang berat. Ada pula yang menjawab dan memberikan wejangan.

My heart is full of doubts. What am I even doing? Is this the right path for me? Can I really get where I want to be? I feel so lost.

Menurut saya hal yang pengen diangkat dari buku ini yaitu pentingnya membangun komunitas, berkomunikasi, beramah tamah ke orang lain.

Karakter di buku ini diawal hanya tahu sebatas tulisan di buku harian. Di bagian-bagian akhir, mereka jadi bertemu dan saling tolong menolong ketika membantu Jaeyool menjebak scammer yang menyebabkan adiknya bunuh diri. Sejujurnya bagian ini menurut saya agak "meh". Kenapa tiba-tiba ada genre action?

If you feel like you owe him something, then keep that kindness in your heart and repay it. That’s how life works. We help one another out. Do you want to be the snail that goes everywhere alone with its house on its back?

Bagian pertama dan terakhir paling mengena buat saya. Yang pertama karena "pengorbanan" Mira menjadi seorang ibu. Harus mengencangkan pinggang untuk biaya hidup. Di sisi lain mau membantu nambah penghasilan, biaya day care anak satu-satunya yaitu Nahee mahal. Meski diawal belum ketemu ujungnya, perjalanan ke tempat laundry malam-malam menjadi salah satu bentuk healingnya yang sederhana.

Di bagian akhir menceritakan anak satu-satunya Old Jang yang seorang dokter. Kalau Mira butuh uang untuk biaya hidup, dia untuk gaya hidup anak dan istrinya yang tinggal di US. Gimana akhirnya dia ambil pekerjaan yang melanggar aturan, jadi kurir, sampai kecelakaan dan malah bikin dia terpaksa unpaid leave.

Menurut saya, buku ini ringan dan mudah dipahami. Malah beberapa bagian ketebak buat saya. Kalau dibandingkan dengan Welcome to the Hyunam-Dong Book Shop, saya lebih pilih Hyunam-Dong. Mungkin jenis buku ini lagi ngetren di Korea karena pace hidupnya yang cepat. Penulis seakan pengen ngingetin: semua ada waktunya. Hiduplah sesuai kemampuan. Nggak perlu membandingkan dengan orang lain. Dan, jangan lupa untuk selalu berbuat baik ke sesama.

Rekomendasi buku sejenis
The Healing Season of Pottery - Yeon Somin
The Marigold Mind Laundry - Yun Jung Eun
Namanya tinggal di Kota Hujan, tiap siang sampe sore was-was. Perkara jemuran takut kena hujan. Maklum deh pekerja kantoran. Sedih banget gitu loh rasanya kalau udah nyuci eh kena hujan. Kering enggak, masih ditambah sama bau apek. Potek hatiku.


Kayaknya aku nggak sendirian deh. Pasti buibu (dan bisa pakbapak) diluar sana ada yang merasakan hal serupa. Iya apa iya?

Selama ini aku mengakali dengan menyemprotkan parfum. Eh tapi kok tetep aja ya parfum kecampur bau apek tuh nggak semenyenangkan yang dibayangkan? Padahal kan udah work from office (WFO). Ketemu temen kantor lain, bahkan kadang ada dari pelanggan yang harus dilayani. Malu deh kalo bau.

Cari cari apa ada solusi lain? Akhirnya aku memutuskan buat cobain Molto Korean Strawberry. Pewangi pakaian Korea yang terinspirasi dari wangi oppa Korea. 

"Ihhh kok apa-apa Korea sih?"

Nggak bisa dipungkiri ya demam Korea a.k.a hallyu ini kuat banget di Indonesia. Malahan karena pandemi 2 tahun yang mengharuskan dirumah aja ini muncul penggemar drakor (drama korea) jalur pandemi. Siapa yang jadi salah satunya? Aku sih enggak. Udah lebih dulu demen drakor dari jaman kuliah :P

Suara hatiku ketika Ung peluk Yeon Su. LOL

Jujurly sih udah nggak seintens dulu ngikutin judul drakor. Terakhir nonton aja Our Beloved Summer. Tapiii...ini ngena banget di aku. Nggak rela deh Choi Ung jatuh di pelukan Yeon Su. Bisa nggak, aku menggantikan Yeon Su? :P rela deh tinggal dirumahnya yang keliatan cozy itu. Kegiatan bebersih rumah, masak sampe cuci pakaian boleh deh aku lakukan demi Choi Ung. 


Oke balik lagi ke Molto Korean Strawberry. Strawberry di Korea disebut dengan "ddalgi". Kalo ngeliat lewat drakor tuh ya kek enaaak banget. Gede-gede seger. Belum pernah cobain sih, lumayan pricey soalnya buat kantongku. Untungnya masih bisalah ya untuk tahu wanginya kek mana.

Molto Korean Strawberry ini bisa ((menumpas)) 7 jenis bau membandel. Apa aja tuh?
1. Bau apek
2. Bau asap
3. Bau rokok
4. Bau badan
5. Bau bawang
6. Bau polusi
7. Bau keringat

Cucmey banget kan sama keluhanku diatas tadi?

Bau Korean Strawberry kayak gimana tuh? Yang namanya dari buah ya pastinya menyegarkan. Fruity kata anak jaman jigeum mah. Terus ada bau manis. Jadilah manis + menyegarkan. Haduh, #WANGINYABIKINJATUHCINTA! Kira-kira baunya Choi Ung kayak gini nggak ya? Hahaha.


Nggak cuma sebagai pewangi pakaian terbaik aja loh. Molto Korean Strawberry yang punya perlindungan dari 7 bau membandel ini juga berguna untuk melembutkan pakaian. Kata pepatah sambil menyelam minum air. Atau sekali dayung dua tiga pulau terlampaui? Hihi.

Dengan produk berbentuk pouch liquid ukuran 680 ml seharga Rp 16.900 aku udah bisa dapet pewangi + pelembut pakaian. Mana gampang pula didapetin tuh tinggal nyebrang gang ada minimarket terdekat. Pun bagi yang nggak suka rempong bisa ceki ceki di e-commerce kesayangan macem Tokopedia, Shopee atau JD.ID.

Yes, perkara pakaian terselesaikan. Tapiii...sejujurnya pengen juga dapet vibes kekoreaan nggak cuma di pakaian. Bisa nggak ya, serumah gitu punya bau Korean Strawberry? Bakalan makin menghayati deh kayaknya nonton drakor. Hahaha.


Produk seri Korean Strawberry lainnya masih banyak lho. Ada Superpell Korean Strawberry, Sunlight Extra Korean Strawberry, dan Rinso Korean Strawberry Powder 700 gram. Untuk rumah yang mana nih? Jelas Superpell Korean Strawberry dong! Wangi menyegarkan, tahan lama hingga 8 jam, dan punya teknologi power clean yang bikin lantai kilau higienis maksimal.

Bagi yang masih suka deterjen bentuk serbuk bisa banget tuh cobain Rinso Korean Strawberry Powder 700 gram. Kelebihannya apa?

1. Hilangkan bau tak sedap & bau apek pada pakaian 
2. Hilangkan noda hanya sekali kucek
3. Jaga warna pakaian tetap cemerlang
4. Surfaktan mudah terurai (penting banget nih bagi pegiat lingkungan!)
5. Mengandung ekstra pelembut, membuat serat kain lembut & halus 
6. Lembut & tidak panas di tangan
7. Wangi Molto tahan lama hingga 21 hari
8. 99.99% efektif bunuh bakteri dan virus*

Untuk Sunlight Extra Korean Strawberry tangguh bersihkan lemak membandel dengan ekstrak jeruk nipis asli, wangi Korean Strawberry bikin piring bersih, kesat dan makin segar. Betewe aku biasa pake Sunlight seri lain haruskah beralih ke seri Korean Strawberry juga? Hihi.

***

Gimana, udah totalitas belum jadi fans drakor dengan pakai seri produk Korean Strawberry? :P
Konsep hotel kapsul sudah beberapa tahun belakangan ini hits. Pertama aku tahu dari influencer instagram (memang aku anak instagram sekaleee) bernama Bobobox. Pada saat itu yang dipromosikan adalah Bobobox Bandung.

Mon maap bukan foto Bobobox ini mah 

Lalu pandemi parah, nggak berani dong pesen hotel kapsul. Kamar mandi komunal gitu sementara kita kan disuruh jaga jarak dengan orang lain yah. Skip deh hotel kapsul.

Alhamdulillah, angka positif Covid-19 mulai melandai. Sampai pengetatan dan aturan tentang plesiran + nginep di hotel dilonggarkan. Cuss, jalan-jalan. Sebagai backpacker pemula, ada beberapa alasan aku pilih Bobobox.

1. Budget (utama)

2. Ada “temen”-nya. Nah, meskipun backpacker nggak mau ngerasa sendiri. Hotel konvensional kan jelas mengutamakan kenyamanan sehingga interaksi antar pelanggan seminim mungkin. Masing-masing punya kamar bertembok. Nginep di hotel kapsul sedikit menghapus batas itu. Dapet kamar sendiri tapi tetep berasa ada temennya. Hihihi. Ada loh orang yang parno nginep sendiri.

3. Butuh internet oke. Buat yang belum tahu, Bobobox itu menawarkan IoT sebagai keunggulannya ya. Wifi, bluetooth speaker dan lampu warna-warni(?) tersedia di tiap kamar.

4. Lokasi strategis. ASLIKKKK ini strategis banget di Jalan Slamet Riyadi. Jalan utama di kota Surakarta. Kemana-mana gampil bangeeet!

Berhubung aku pernah ke Bobocabin yang notabene satu manajemen, aku nggak merasa asing dengan fasilitas di Bobobox.

Baca: Pengalaman Glamping di Bobocabin Ranca Upas

Nah, Bobobox Slamet Riyadi ini ada di seberang Kurnia Sari. Agak gak keliatan sih emang jadi harus teliti liat logo yang nempel di bangunannya (gak ada plang). Ancer-ancernya Hotel Front In nah pelan aja deh ntar nemu. Ini lokasinya lebih mendekat kearah Balai Kota ya daripada deket Solo Grand Mall.

Pertama dateng aku disambut sama mas resepsionis. Seragamnya kaos santai warna abu-abu dan bawahan motif bergaris. Sama kayak Bobocabin. Aku late check in, sebelumnya konfirmasi dulu lewat Whatsapp apakah bisa langsung dateng ato gimana. Ternyata dateng aja gak ada persyaratan tertentu. Pemesanan bisa lewat Traveloka/aplikasi Bobobox. Aku pilih yang kedua. Dengan pertimbangan dapet cashback jadi jatuhnya lebih murah. Lumayan kan jajan bakso.

Check in cukup dengan klik “Check-in” di aplikasi. Kapsulku ada di lantai 1 (lantai yang sama dengan resepsionis). Tapi aku dengan bodohnya ngeiyain dan naik nyari nomernya HAHA yaAllah entah apa yang ada dipikiranku.

Di seberang meja resepsionis ada loker untuk naruh sandal dan kotak UV untuk kuncinya. Yups, selama di dalem Bobobox ngga boleh pake sandal/sepatu luar yaa. Disediakan sendiri kayak gini. Katanya demi menjaga kebersihan. Setuju dengan pernyataan ini.


Nah di Bobobox ini untuk jenis kapsulnya harus diperhatikan. Yang pertama ada single dan double. Double maksimal 2 dewasa dan 1 anak. Single yaa tahu dirilah sendirian aje ga usah bawa siapa-siapa.

Kemudian ada pilihan sky dan earth. Jadi ini tuh konsepnya nempel. Sky untuk dapet atas. Earth dapet bawah. Sebaris ada 4 kapsul: 2 sky dan 2 earth.


Aku pesen kamar tipe apa? Sky double. Lah kok double kan sendirian? Kata orang single itu kek simulasi alam kubur :”)) ngeri dong ah. Pilih double aja biar leluasa. Toh harganya ga beda jauh kok cuma beberapa puluh ribu. Kemudian kenapa sky? Aku ga sukaa dengerin ada sesuatu diatasku. Antisipasi aja kalo yang diatas berisik, ga bisa tidur dengan tenang.

Kudu manjat gitu gaes

Ngomong-ngomong soal tenang, di Bobobox ada quiet hours-nya. Dari pukul 21.00-07.00 WIB. Selama nginep sih Alhamdulillah semua menaati aturan tersebut.

Gimana pengalaman menginapku di Bobobox?

Aku sih merasa B aja ya. Dalam artian it’s okay. Karena mungkin pernah dikecewakan di Bobocabin jadi aku hanya butuh tempat menginap aja ga ekspektasi macem-macem.

1. Kunci berupa QR code berfungsi dengan baik

2. Kamar mandi dan toilet komunal lumayan bersih (aku liat ulasannya ada bilang jorok). Ini engga.

3. Sabun dan shampo tersedia cukup

4. Handuk bersih

5. AC cukup dingin

6. Tersedia wastafel dan peralatan makan bisa digunakan (sungguh membantu saat gofood bakso :P)


Minusnya:

1. Bluetooth speaker ga bisa. Udah coba dari 2 device berbeda tetep ga bisa. Yowis.

2. Sprei dan selimutnya agak kotor dalam artian bekas-bekas noda itu masih keliatan :))

3. Petugasnya nggak seramah di Bobocabin si wkwkwk disini nggak yang rajin menyapa gitu lhoooo

4. Gak ada lift dan parkir khusus

Aku ngga ada pembanding hotel kapsul lain jadi kurasa sih kalau yang dibutuhkan cuma nginep (banyak kelayapannya kek aku) oke aja.

***

Ada suatu kebodohan yang kulakukan yaitu…salah buka kapsul WKWKWK maafkan aku yang merasa terganggu. Kirain QR code-nya rusak (lagi) ternyata aku yang salah kapsul. Mana ada orang didalemnya lagi sungguh maloe. Untung bermasker.

Yak, begitulaah. Bagi yang single backpacker okelah. Kalo untuk family ya no. Ada yang pernah coba juga?
Tahun baru, kantor baru. Inilah yang aku alami di 2022. bukan berganti pekerjaan sih, melainkan karena menemukan bangunan kantor yang lebih memadai. Senang saja karena lebih tertata rapi. Sedihnya, kantor sekarang berjarak cukup jauh dari tempat tinggal. Sekitar 7 kilometer. Yang tadinya bisa ditempuh dengan jalan kaki saja, sekarang harus menaiki kendaraan dan berjibaku di jalanan bersama beragam kendaraan bermotor lainnya.

Hal ini tentu berpengaruh dengan kulit wajah. Aku amati kok…kok…kok keliatan kusam, ya. Padahal biasanya glow in the dark. Ditambah kewajiban memakai masker yang masih diterapkan. Kalo nggak rutin ganti masker, bisa tumbuh jerawat. Begitu jerawat kempes, muncul bekas jerawat. Hahaha. Problematika banget gak sih? Kulit kusam dan bekas jerawat. Bisa aja sih ditutupin sama make up. Sebut aja foundation atau cushion. Tapi aku golongan pake make up untuk occasion tertentu shayyy bukan daily.

Terus solusinya apa, dong?

First Impression: Pond's Triple Glow Serum dan Triple Glow Serum Mask

Skincare! Yup, akhirnya aku memutuskan untuk menambahkan regimen baru ke tahapan skincare routine ku. Selama ini aku tergolong disiplin dengan basic skincare: cleansing, toner, moisturizer, dan protection berupa sunscreen. Yang paling cocok untuk diselipkan diantaranya nggak lain dan nggak bukan adalah serum.

Dari banyaknya serum yang beredar diluar sana, pilihanku jatuh ke Pond’s Triple Glow Serum. Alasan utamanya sih produk ini mudah dicari di minimarket terdekat seperti Indomaret. Kebetulan tempat tinggalku hanya beberapa langkah dari minimarket. Hihi. Kalo kehabisan nggak repot kan untuk nunggu kurir teriak, “PAKEEETTT”.

Alasan lainnya? Of course klaim dari serum ini cocok dengan keluhanku sekarang. Pond’s Triple Glow Serum ini salah satu serum pencerah wajah yang kandungannya mantul. Sesuai dengan namanya, triple. Apa sajakah itu?

1. Gluta-Boost-C: mengandung glutathione yang bermanfaat sebagai antioksidan pencerah kulit. Formulanya bisa menyamarkan flek hitam, wajah tampak lebih cerah daan…penting nih: warna kulit lebih merata.

2. Vitamin B3+: menyamarkan pori-pori wajah

3. Hyaluronic Acid: melembapkan. Ini untuk skincare junkie udah khatam deh pasti. Kulit yang lembap bisa memunculkan glow karena terhidrasi dengan baik.

Ketiga konsentrat ini digabungkan dan menghasilkan kekuatan yang bekerja 60x lebih efektif dari Vitamin C.

Ini adalah penampakan produk yang kumaksud. Mungil ya? Iya. Karena aku mau coba dulu. Nanti kalo cocok baru deh re-purchase. Kemasan ini juga pas banget untuk dibawa traveling. Jadi nggak bikin tas berat deh.

Pond's Triple Glow Serum

Tekstur dari serum ini cair cenderung gel berwarna putih yang nggak terlalu pekat. Yang aku notice nih wanginya floral nggak terlalu menyengat. Pas lah ya. 

Tekstur Pond's Triple Glow Serum

Nah pas diratakan nih ternyata lumayan cepet menyerapnya. Ada efek glowingnya kayak gini.

Tekstur Pond's Triple Glow Serum

Pertama kali diaplikasikan ke wajah reaksinya normal. Nggak ada rasa panas atau cekit-cekit. Malah ada sedikit sensasi dingin di kulit. Bakal aku cobain nih beberapa waktu kedepan, pengen banget kembali mendapatkan kulit glowing-kuuu. Hahaha.

Untuk mendapatkan Pond's Triple Glow Serum yang berisi 7,5 gram ini cukup merogoh kocek 18 ribuan ajaaah! Pastinya produk Pond's berizin BPOM ya.

***

Selain serum, untuk menemani nonton drakor di weekend pas banget nih pake sheet mask. Paripurna banget yak me time nya. Masih dari rangkaian produk Pond’s bernama Pond's Bright Beauty Triple Glow Serum Mask. Kandungannya sama dengan serumnya. Hanya saja ini diformulasikan dalam bentuk sheet mask sekali pakai.


Penggunaan sheet mask ini paling enak digunakan di malam hari. Sebagai penutup dari rangkaian night skincare. Jangan dibilas ya setelah pakai sheet mask. Pastikan essence yang terkandung terserap dengan baik di wajah.

Siapa tau kan dengan pemakaian rutin, ditambah memperbaiki pola makan dan gaya hidup bisa dapetin kulit secerah Wendy Red Velvet. Hihihi. 

Serius lho, untuk dapet kulit cerah harus balance usahanya donggss. Bukan kulit putih, ya! Kulit cerah itu berlaku untuk segala warna kulit. Sawo matang kayak aku? Bisa dong. Cantik itu nggak harus dengan punya kulit putih. Selama terawat dengan baik, akan cerah dan memunculkan glow-nya sendiri!

Untuk sheet mask ini harganya lumayan terjangkau, sekitar 19 ribu rupiah. Tertarik nyoba?
“Waduh, jerawat lagi” - setelah menggumamkan kalimat tersebut, aku buru-buru mencari acne spot. Skincare yang aku yakini bisa mengempeskan jerawat dengan kilat. Sebagai pemilik kulit acne prone, produk tersebut sudah menjadi andalanku.

Review eBright Skin Matcha O'Cica Soothing Cream: Natural and Probiotic Skincare

Ada rasa cekit-cekit saat aku mengaplikasikannya. Nggak papa. Beauty comes with pain, isn’t it? Aku menahan rasa tingling itu. Hari kedua, ketiga, keempat….HAH, apa ini? Apa yang terjadi pemirsa? Jerawatnya nggak mengempes, tapi justru kulit di sekitar jerawat tersebut terlihat gosong. Area berwarna gelap itu tampak melebar. Seperti lebam. Duh, sedih.

Mana letaknya di dahi pula. Nggak bisa ketutupan masker. Sedih ku sedih~~ akhirnya aku memutuskan untuk berhenti menggunakan acne spot. Serum? Stop dulu deh. Aku kembali ke basic skincare: cleanser - toner - moisturizer - sunscreen. Yup, sudah beberapa minggu belakangan aku back to basic skincare.

Kali ini aku menggunakan moisturizer dengan kandungan unik: Centela Aciatica, Matcha, Aloe Vera, Lactobacillus Kefir/Milk Ferment Filtrate. Kesemua kandungan tersebut berpadu menjadi eBright Skin Matcha O'Cica Soothing Cream.

eBright Skin Matcha O'Cica Soothing Cream: Natural and Probiotic Skincare

Aku udah beberapa kali loh mengulas produk Ebright. Pertama: body care-nya. Kedua: make up (lebih tepatnya cushion). Dan terbaru, ternyata mereka mengeluarkan produk skincare! Oh tentu saja ada keunggulannya dong: they have both natural skincare and probiotic skincare.

Oh iya, selain 4 hero ingredients yang udah aku sebutin, masih ada hero lainnya nih. Apa aja? Skuy cek nih plus manfaatnya untuk kulit wajah.

  1. Matcha: Mengecilkan pori-pori, mengurangi jerawat & mengontrol minyak berlebih.
  2. Centela Asiatica: Menenangkan kulit, merangsang regenerasi sel kulit & menghilangkan jerawat.
  3. Niacinamide: Memperkuat skin barrier dan mencerahkan kulit.
  4. Aloe Vera: Mengurangi peradangan & menghidrasi kulit.
  5. Madu: Antimikroba dan anti-inflamasi.
  6. Hydrolyzed Hyaluronic Acid: Melindungi kadar air di setiap lapisan kulit & mengunci kelembapan kulit.
  7. Vitamin E: Membantu pembentukan kolagen untuk meningkatkan elastisitas kulit.
  8. Kefir: PROBIOTIK yang membantu meremajakan kulit dan melawan radikal bebas.

Ingredients-nya yang lagi hits semua nih, termasuk probiotik. Eh, udah tahu belum apa itu probiotik?

Probiotik adalah mikroorganisme hidup/bakteri baik yang memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa beberapa probiotik memberikan bakteri sehat untuk menyeimbangkan pH kulit dan melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.

Dengan kandungannya tersebut, eBright Skin Matcha O'Cica Soothing Cream mengklaim dapat menenangkan dan mengobati jerawat. Selain itu, bisa mengontrol produksi minyak berlebih (which causes acne, girls!) dan menjaga hidrasi sehingga pori-pori wajah terlihat mengecil.

I’m in lah kalo ada klaim lawan jerawatnya. We’ve been enemies for years! Haha.

Aku menggunakan ini selama 2 minggu terakhir sebagai tambahan moisturizer. Jadi aku pake double moisture. Hihi. Khusus untuk eBright Skin Matcha O'Cica Soothing Cream aku gunakan di bagian kulit berjerawat dan bekas jerawat.

Ingredients eBright Skin Matcha O'Cica Soothing Cream Natural and Probiotic Skincare

Ingredients: Water, Disodium EDTA, Allantoin, Polyacrylate-13, Polyisobutene, Polysorbate-20, Glycerine, Cetearyl Alcohol, Glyceryl Stearate, PEG-40 Stearate, Ceteareth-20, Cetyl Alcohol, Dimethicone, Stearic Acid, Ethylhexylglycerin, Phenoxyethanol, Centella asiatica (leaf) extract, Elaeis guineensis Oil, Honey, Camelia sinensis leaf extract, Lactobacillus/ Milk Ferment Filtrate (Kefir), Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Niacinamide, PEG-40 Hydrogenated Castrol Oil, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Propylene Glycol, Potassium Sorbate, Sodium Benzoate, Citric Acid, Sodium Metabisulfite, Tocopheryl Acetate, E102, C.I. 19140, FD&C Yellow 5, Acid Yellow 23, Food Yellow 4, trisodium 1-(4-sulfonatophenyl)-4-(4-sulfonatophenylazo)-5- pyrazolone-3-carboxylate), Brilliant blue FCF, Acid Blue 9, Erioglaucine, Black PN/Black C/Black VI.

eBright Skin Matcha O'Cica Soothing Cream comes in handy packages. Kemasannya mungil. Ada dua pilihan: 5 gram atau 10 gram. Tenang, keduanya udah berizin edar BPOM NA18210106340 dan tersertifikasi Halal, yah.

Tekstur eBright Skin Matcha O'Cica Soothing Cream

Secara tekstur, ini cenderung gel. Ringan ketika diaplikasikan ke wajah dan ada efek semriwing. Sepertinya sih karena kandungan aloe vera ya. Yang biasa pake aloe vera pasti setuju deh. Untuk aromanya jujurly dia tipis banget hampir-hampir ga ada. Good thing for you yang sensitive terhadap fragrance.

Performanya selama dipake gimana?

OK I tell ya. Di dahiku ada 2 bekas jerawat. Ketika aku mulai pake ini kayak mo nambah 1 jerawat. Aku buru-buru pake rutin si eBright Skin Matcha O'Cica Soothing Cream. Trus? Ga jadi membesar jerawatnya huhu ku sungguh senang.


Lalu di dagu ada jerawat. Kali ini emang udah numbuh dan cukup gede. Sama kayak sebelumnya, aku aplikasiin ini deh. Jadi semacam acne spot ga sih malahan? :)) Alhamdulillah jerawatnya kalem. Nggak menimbulkan rasa ngilu gitu.

Puas, aku tuh :))

Oh ya si eBright Skin Matcha O'Cica Soothing Cream ada kembarannya! Hihi, this is why they called the twin cream. Namanya eBright Skin Niacinamide 4% + Turmeric + Propolis Advanced Luminous Cream. 

eBright Skin Niacinamide 4% + Turmeric + Propolis Advanced Luminous Cream

Perbedaannya ada di hero ingredients. Dimana krim satu ini mengandung niacinamide 4% (waw lumayan tinggi juga ya!), turmeric, propolis, hyaluronic acid, vitamin E, vitamin C, arbutin dan kefir. Selain itu, krim kembarannya ini lebih berfokus ke anti aging.

Tekstur eBright Skin Niacinamide 4% + Turmeric + Propolis Advanced Luminous Cream

Secara tekstur nggak terlalu beda. Tapi aku belum mencoba serutin eBright Skin Matcha O'Cica Soothing Cream. Karena aku memang fokus ke jerawat. Kalau permasalahan kulitmu kusam, flek hitam, kulit kering dan mulai ada tanda-tanda penuaan, you can choose eBright Skin Niacinamide 4% + Turmeric + Propolis Advanced Luminous Cream yah.

***

Selain klaim yang udah aku sebutin tadi, twin cream ini both alcohol free, fragfrance free, paraben free, not tested on animal, no harmful ingredients, natural ingredients, and probiotic skincare. Cocok untuk remaja, dewasa muda (kek aku, ahzek), ibu hamil maupun menyusui. But of course for the two latest I strongly recommed you to consult to your doctor first! :)

The Twin Cream

Sooo, how is it? Which one catch your interest? Untuk mendapatkan keduanya kamu bisa beli di website atau marketplace kesayangan ya. #BetterWithProbiotic #NaturalSkincare #CantikYangMenenangkan
Hai gaes. Apakah kamu punya permasalahan jerawat kaya aku? Di usiaku sekarang masih aja menyebut jerawat menjadi permasalahan utama.

Review BASE: Skincare Aman untuk Remaja

Rasanya udah berganti skin care berkali-kali tapi permasalahan ini belum juga selesai. Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke basic skin care. Kamu udah tahu apa itu basic skin care?

Mudahnya, basic skin care bertujuan untuk membersihkan, melembabkan, serta melindungi kulit wajah dari sinar matahari. Jika kamu masih berusia remaja, mulailah memupuk kebiasaan merawat kulit dengan basic skin care terlebih dahulu. Belum perlu tuh penggunaan retinol, AHA, BHA dan bahan aktif lainnya. Semakin dini kamu merawat, semakin baik. Karena kulit wajah jadi terlindungi.

Nah kali ini aku mencoba skin care aman untuk remaja yang menyediakan rangkaian basic tersebut. Bisa banget untuk kamu yang 1) pemula yang baru pertama kenal skin care tapi nggak mau ribet, atau 2) kulitnya bermasalah tapi nggak ngerti bahan yang cocok apa saking banyaknya tren diluar sana.

Aku udah tertarik merek skin care ini cukup lama. Kenapa? Karena skin care ini menawarkan untuk personalized alias diformulasikan untuk kita.

Skin care ini menawarkan rangkaian perawatan wajah yang diracik dengan bahan pilihan kamu, disesuaikan dengan permasalahan kulit wajah. Tunggu-tunggu, berarti apakah ini skin care ini DIY (Do It Yourself)? NO. Bukan seperti itu ya. Yang dimaksud adalah skin care ini memiliki key ingredient berdasarkan jenis dan permasalahan kulit wajah.

Cara tahu karakteristik kulit menurutku tuh gampang-gampang susah. Jenis kulit pun bisa berubah berdasarkan banyak faktor: pertambahan usia, lingkungan tempat tinggal, diet sehari-hari, hingga aktivitas yang dijalani.

Finally I found you: BASE

Eh, daritadi aku belum sebut mereknya ya? Udah kebaca tuh di judul postingan ini: BASE Skincare. Yup, merek lokal punya. Skincare tanpa SLS, tanpa paraben, bahan aktif alami.

Selain itu, kelebihan BASE lainnya adalah:

1) Aman untuk kulit remaja
2) Bahan dengan kualitas tinggi yang bersumber dari seluruh dunia
3) Vegan
(OMG I love this!)
4) Bebas dari phthalates

Cara mendapatkan BASE: Skincare Aman untuk Remaja


Untuk mendapatkan personalized skincare, aku diminta mengisi skin test yang tersedia di website BASE. Dimulai dari data umum seperti nama, tanggal lahir, jenis kelamin, apakah sedang hamil atau menyusui. Kemudian pertanyaan mengenai kulit dan gaya hidup yang kita jalani.

BASE Skin Test Your Skin

Pertanyaan mengenai kulit diantaranya, bagaimana kondisi kulit kamu? Kombinasi? Berminyak? Kering? Kondisi kulit apa yang diinginkan? Seberapa sering berjerawat? Tipe apa jerawat yang muncul? Di bagian mana? Dan beberapa kondisi khusus. Jangan lupa untuk mengisinya sejujur mungkin ya. Semakin kamu jujur maka akan semakin akurat formulasi skin care yang kamu dapatkan.

BASE Skin Test Your Lifestyle

Di bagian lifestyle akan muncul beberapa pertanyaan. Diantaranya berapa lama kamu berada di di bawah paparan sinar matahari langsung tiap hari? Jam berapa kamu tidur? Apakah kamu sering bepergian menggunakan mobil, motor ataukah berjalan kaki? Nggak ketinggalan pertanyaan mengenai diet, yaitu makanan sehari-hari

Dengan pertanyaan mendetail tersebut, BASE menganalisisnya untuk menemukan key ingredients yang tepat.

Aku mendapatkan 10 key ingredients. Penasaran nggak, apa aja?

1) May Chang (Kalimantan-Indonesia): meminimalkan pori-pori wajah
2) Jojoba Seed Oil (Tucson-USA): mengunci kelembapan kulit
3) Tea Tree Oil (Assam-India): mencegah timbulnya jerawat
4) Oat Silk Powder (Shrewburry-United Kingdom): mengurangi minyak berlebih
5) Salicylic Acid (Buchs-Switzerland): merawat kulit berjerawat
6) Witch Hazel (Suffolk County-USA): mengecilkan pori-pori
7) Niacinamide (Buchs-Switzerland): meratakan warna kulit

8) Allantoin (Champlan-France): memperbaiki sel kulit
9) Vitamin E (Champlan-France): melembutkan kulit
10) Chamomile Water (Cornwall-United Kingdom): penenang kulit

Wow, bahan bakunya melanglang buana yah! Keenam bahan-bahan tersebut dipadukan menjadi 3 basic skin care: cleanser, toner dan moisturizer.

BASE Skincare Package

First impression aku: keliatan mevvah! Rangkaian skin care ini di dikemas di 2 kemasan. Kemasan utamanya merupakan botol berbahan keramik dan kemasan luar kardus. Ketiganya menggunakan sistem pump, yaitu dengan menekan bagian atas kemasan, maka produk akan keluar sesuai dengan kebutuhan. Kemasan pump ini bisa dibilang higienis karena nggak perlu colek-colek produknya.

Nah ketiganya ini punya aroma sama. Aromanya ini unik banget! Aku belum pernah menggunakan skin care beraroma jamu. Iya bener. Jadi bahan-bahan yang aku sebutin tadi aromanya tradisional. Mengingatkanku saat sensasi pijat *eh gimana.

Nine to Ten Nourishing Cleanser


BASE Nine to Ten Nourishing Cleanser

Isi: 100 ml
Harga: Rp 98.000
Ingredients:
Aqua, Glycerin, Niacinamide, Triticum Vulgare Germ Oil, Glyceryl Caprylate Caprate, Cocamidopropyl Betaine, Decyl Glucoside, Sodium Levulinate, Sodium Anisate, Chamomilia Recutita Matricaria Flower Extract, Lysolecithin, Sclerotium Gum, Xanthon Gum, Pullulan, Squalane, Camellia Sinensin Leaf Extract, Butylene Glycol, Litsea Cubeba Fruit Oil, Pelargonium Graveolens Oil, Sodium Chloride, Citric Acid, Potassium Sorbate, Sorbic Acid.
Klaim:
Sabun pembersih wajah yang akan membantu membersihkan kotoran, debu dan makeup dengan lembut

BASE Nine to Ten Nourishing Cleanser Texture

Cara pakai:
Tekan cairan pembersih wajah sebanyak 2-3 kali dan pijat secara lembut dengan gerakan memutas untuk membersihkan kotoran, dabu dan makeup. Gunakan setiap hari, pagi dan malam.
Review:
Pembersih berwarna krem agak bening ini teksturnya kental namun ringan. Bukan tipe yang pekat. Nah ketika dicampur air, dibanding cleanser yang lain busanya terbilang sedikit. Sewaktu diusap ke wajah, rasanya nyaman. Nggak ada sensasi ketarik. Justru setelah dibilas kulit terasa lembap.

Freshly Dew Toner


BASE Freshly Dew Toner

Isi: 100 ml
Harga: Rp 159.000
Ingredients:
Aqua, Anthemis Nobiis Flower Water, Glycerin, Polyglyceryl 4 Caprate, Propanediol, Sodium PCA, Sodium Levulinate, Sodium Anisate, Tocopherol, Cucumis Sativus Fruit Extract, Butylene Glycol, Hamamelis Virginiana Leaf Extract, Moringa Oleifera Leaf Extract, Citric Acid, Sodium Benzoate, Potassium Sorbate, Alcohol.
Klaim:
Cairan penyegar wajah untuk membantu kulit lembab setelah penggunaan rutin.

BASE Freshly Dew Toner Texture

Cara pakai:
Gunakan dua kali sehari setelah menggunakan sabun pembersih dengan menggunakan kapas. Usapkan secara perlahan di area wajah serta leher. Diamkan beberapa saat sehingga cairan toner menyerap sempurna di kulitmu. Gunakan moisturizer setelahnya.
Review:
Tekstur toner ini seperti air. Beneran seringan itu. Malah waktu dituang langsung gliding saking ringannya. Pada saat kulit muka masih lembap (tidak kering sempurna), aku langsung mengaplikasikan toner. Ada 2 cara yang aku pake. Pertama dituang ke kapas lalu diusap ke wajah. Kedua, dituang ke tangan lalu ditepuk-tepuk ringan. Biasanya aku pakai cara kedua kalau keadaan kulitku kering, misalnya sepulang kerja dari luar dan langsung terpapar matahari.

Nggak ada sensasi tertentu yang aku rasakan sih. Toner ini tergolong cepat meresap. Aku suka pakai agak banyak biar makin kerasa lembap.

Ultra Clarity Balancing Lotion


BASE Ultra Clarity Balancing Lotion

Isi: 30 ml
Harga: Rp 189.000
Ingredients:
Aqua, Anthemis Nobiis Flower Water, Avocado Persea Gratissima Oil, Simmondsia Chinensis Seed Oil, Glycerin, Niacinamide, Squalane, Avena Sativa Kernel Flour, Dehydroacetic Acid, Tocopherol, Allantoin, Cetearyl Olivate, Sorbitan Olivate, Lysolecithin, Sclerotium Gum, Xanthan Gum, Pullulan, Boswellia Carterii OIl, Melaleuca Alternifolia Leaf Oil, Salicylic Acid, Sodium Hydroxide, Benzyl Alcohol, Benzoic Acid, Citric Acid, Sodium Benzoate, Potassium Sorbatte
Klaim: 
Krim wajah yang membantu untuk melembapkan dan membuat kulit terlihat lebih sehat.

BASE Ultra Clarity Balancing Lotion Texture

Cara pakai: 
Gunakan krim di area wajah dan leher yang sudah dibersihkan setiap hari, pagi dan malam. Pijat krim dengan gerakan ke atas atau memutas untuk penyerapan maksimum.
Review:
Aku paling suka dengan moisturizer ini! Rasanya enaaak banget ketika dipakai. Lembapnya kerasa sampe dalem nggak cuma di permukaan aja. Teksturnya lebih thick daripada cleanser-nya. Untuk aromanya masih sama. Biasanya aku pake sebanyak 2 pump untuk seluruh wajah. Sambil dipijit ringan, moisturizernya nggak meninggalkan kesan lengket ketika diaplikasikan.

***

Setelah kurang lebih 2 minggu pemakaian, sejujurnya aku belum merasakan perubahan signifikan. Masih muncul jerawat di tempat yang biasa berjerawat. Terutama di bagian bawah bibir yang sering tertutup masker. Iya, aku hampir setiap hari pakai masker meskipun di kos. Karena banyak orang kan, aku hanya melepas masker ketika di dalam kamar.

Before After Penggunaan BASE Skincare

Namun yang aku notice dari penggunaan rangkaian BASE ini, kulitku terasa lembapnya lebih lama. Biasanya menjelang jam 11 udah terasa kering. Sekarang sampai terbasuh air wudhu masih terasa sisa-sisa lembapnya. Kemudian meskipun berjerawat, dia terhitung kalem. Bukan tipe yang bikin nyut-nyutan gitu loh. I think soothing agent in the skincare works well! Jadi aku nggak cranky deh.

Aku mau coba rutinin pake deh semoga bisa mengurangi jerawat di wajah :D buat kamu yang punya permasalahan wajah sama denganku, bisa coba BASE skincare yah. Psst, jangan khawatir dengan harganya. Aku punya kode diskon spesial untuk kamu. Gunakan kode LK35 untuk mendapatkan diskon 35% dengan minimal pembelanjaan Rp 100.000 yah! Kode ini hanya berlaku di website yah.

Bagi yang lebih suka belanja melalui e-commerce, BASE tersedia di Shopee! Happy shopping, BASE friends!
Review Bibi Gill - Tere Liye

Judul: Bibi Gill (Unedited Version)
Penulis: Tere Liye
Tahun Terbit: Agustus 2021
Penerbit: Google Playbook (Buku Elektronik)
Jumlah Halaman: 438

Sinopsis


TIDAK ADA. Yak, begitulah yang terjadi ketika membeli versi elektronik sebelum dicetak.

Review


Oke, ini diluar ekspektasi. Aku kira bakal terbit buku Saragas terlebih dahulu. Ternyata oh ternyata. Ini bukan kelanjutan dari Lumpu ya. So, kamu nggak akan menemukan Raib, Seli dan Ali disini. Sebagai gantinya, kamu akan bertemu dengan Bibi Gill, Pak Tua dan Si Putih.


Mo marah? Jangaan. Yang ini pun seru kok. Seingatku Bibi Gill banyak muncul pertama kali di buku Selena. Disitu Selena mengikuti jejak Bibi Gill menjadi pengintai. Setelah dinobatkan sebagai satu-satunya murid Bibi Gill di mata kuliah "Malam dan Misterinya". Jadi cerita ini jauh sebelum trio petualang ada, Selena ada, masih primitif-nya Klan Bulan. 


Yap, ini adalah buku spin off seperti halnya Si Putih.

Diawali dengan pertarungan Bibi Gill dengan Raja Timur. Raja menggunakan teknik bonding dengan Naga. Nah untuk cerita bonding ini baca dulu di seri spin off: Si Putih ya biar nyambung. Bibi Gill bertekad mengalahkan mereka karena dia pun ingin melakukan bonding dengan Naga. Lebih tepatnya induk naga. Sayangnya, meskipun udah dikalahkan, Bibi Gill nggak mendapat petunjuk dimana induk naga berada.

Akhirnya dia melanjutkan perjalanan mencari itu bersama Pak Tua dan Si Putih. Petualangan paralelnya dibantu oleh robot bernama H3L0 (alay emang) dan karavan terbang. Dengan bantuan Si Putih, Bibi Gill berhasil menemukan portal dunia paralel. Terdamparlah mereka bertiga di Klan Polaris Minor.

Di klan ini ada dua matahari. Siklusnya berupa siang hari selama 1800 x 24 jam. Kemudian 1800 x 24 jam berganti malam. Tantangannya? Pada siklus malam keluarlah hewan purba mengerikan + penunggangnya. Mereka disebut dengan Penguasa Kegelapan. 

Masyarakat klan ini suka memberi julukan yang unik. Si Putih saja ada beberapa julukan: Yang Imut Nan Menggemaskan, Yang Selalu Makan Banyak, Si Pengeong Merdu Nan Indah, dan Sang Pelipur Lara. Kedatangan Si Putih memang dinantikan di klan ini. Karena dialah yang melawan hewan purba tersebut selama siklus malam agar tidak masuk ke pemukiman.

Sayangnya, karena manusia yang melakukan bonding dengan dia yaitu N-Ou terpisah dari Si Putih maka dia tidak lebih dari kucing menggemaskan saja. Alhasil harapan satu-satunya pada Bibi Gill.

Nah, apa kekuatan Bibi Gill?

Teknik Es. Selama siklus malam, Bibi Gill membantu penduduk Klan Polaris Minor melawan hewan purba dan Penguasa Kegelapan. Tapi sesungguhnya inti ceritanya nggak disitu. Meskipun yaah, banyak adegan berantem ala petualang paralel di bagian ini. Menurutku sih seru karena memang belum ada di buku sebelumnya. Baik itu teknik maupun hewan yang muncul.

Sebenarnya pertanyaan dari buku ini adalah: apa yang dicari Bibi Gill? Apakah dia mendapatkannya?

Clue-nya bisa didapat dari interaksi Bibi Gill dan Pak Tua. Pak Tua punya kekuatan untuk "memaksa" lawan bicaranya bercerita tentang rahasia dirinya. Maka Bibi Gill pun menceritakan tiga kesedihan yang selama ini membebani hidupnya selama ratusan tahun.

"Wahai, yang menyedihkan itu bukan saat itu berakhir, melainkan dulu kita punya kesempatan, tapi tidak mau mengambilnya karena takut berakhir sedih." - Pak Tua

Clue lain: jika terjadi suatu masalah di kehidupanmu, sebelum mencari penyebab diluar coba cari dulu penyebab didalam. Bila perlu, tanyakan pada orang terdekat. Karena kadang orang lain bisa melihat apa yang kita nggak bisa lihat.

***

Overall cukup menghibur sih. Buktinya aku selesai baca dalam waktu sehari semalam (kepotong tidur yhaa). Udah buku ke-12 dan tampaknya ini bakal melebar kemana-mana. HAHA. Karena ada penyebutan klan dan sub klan. Di bagian bonus ending ada petunjuk bahwa tokoh yang udah mati, kemungkinan....belum mati. HAYOO SIAPAKAH ITUU.

Curiga deh seri ini ga bakal selesai-selesai saking banyaknya plot twist. PR juga buat mengingat ke-11 buku sebelumnya hehehe. Yuk penggemar seri ini buruan baca dan kasih komentarnya!
Review Shine - Jessica Jung
Covernya lebih cantik berwarna sebenernya!

Judul: Shine
Penulis: Jessica Jung
Terbitan: November 2020
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 360 

Sinopsis


Apa yang bersedia kau pertaruhkan demi mewujudkan impianmu? 

Bagi Rachel Kim, remaja Korea-Amerika yang berusia tujuh belas tahun, jawabannya adalah: hampir segalanya. Enam tahun lalu ia direkrut oleh DB Entertainment—salah satu perusahaan musik K-pop terbesar di Seoul. Aturan menjadi trainee DB Entertainment cukup sederhana: latihan 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, tampil sempurna, dilarang berkencan. Mudah, bukan? 

Tidak juga. Ketika skandal-skandal mulai bermunculan dalam industri yang berusaha keras mempertahankan citra kesempurnaan tersebut, apakah Rachel cukup kuat untuk menjadi pemenang? Atau apakah ia akan berakhir dalam keadaan hancur? 

JESSICA JUNG, bintang K-pop dan mantan vokalis utama dalam girl group paling terkenal di Korea, Girls Generation, mengajak kita masuk ke dunia K-pop yang penuh warna dan intrik, di mana harga yang harus dibayar untuk kesuksesan—dan cinta—sangat tinggi. Kini saatnya bagi dunia untuk mengetahui apa yang harus dilalui seorang gadis untuk mencapai impiannya sebagai bintang K-pop yang BERSINAR.

Review


Jujurly aku tidak mempunyai ekspektasi apa-apa terhadap novel ini. Pun sebelumnya nggak pernah membaca buku terbitan idol Korea. Jessica Jung memang bukan pertama kali. Ada Tablo, Lee Chan Hyuk (Akdong Musicion) salah duanya. Pernah mengintip dikit bukunya Lee Chan Hyuk: Fish in The Water. Tapi nggak cocok yaudah nggak berlanjut.

Ok, sinopsisnya cukup menggambarkan secara keseluruhan. Kisah Rachel Kim berjuang menjadi idol. Yang ngikutin pasti familiar nih dengan istilah trainee. Yep. Calon idol ini perlu ditraining sebelum debut. Latihan utamanya udah pasti dance (menari) dan nyanyi. Dua hal itu menjadi basic skill seorang idol. Apakah cukup sampai situ? Enggaklah. Ada latihan interview, latihan berpakaian, kontrol berat badan, dan sebagainya.

Menjadi trainee pun nggak setahun dua tahun. Ada yang 3, 5, bahkan 7 tahun demi menjadi idol. Nggak heran, bisa aja seorang idol menjadi trainee sejak usia belasan tahun. Rachel Kim salah satunya. Demi mewujudkan impiannya itu, keluarga mereka pindah dari Amerika ke Korea Selatan.

Statusnya sebagai blasteran ternyata cukup menyulitkan untuk bergaul. Yep, isu rasis diangkat disini. Saat di Amerika, Rachel dibilang terlalu Asia. Namun setibanya di Korea Selatan, dia sering dianggap terlalu Amerika. Miris nggak, sih? Iya. Salut dengan Jessica yang mengangkat isu ini di novelnya.

Kemudian diceritakanlah gimana cara Rachel Kim berusaha debut. Awalnya dengan membuat dirinya viral. Jadi gaes kalo ada idol kalian viral karena suatu hal, bisa jadi itu settingan. Bukan bukan. Malahan sebagian besar aktivitas per-idol-an itu udah settingan. Demi apa? Ya demi cuan lah.

Udah tau kan industri idol tuh termasuk yang bawa banyak keuntungan? Bukan dari penjualan album aja ya. Photocard, fanmeet, light stick, sampai kolaborasi seperti BTS Meal. Eh malah nyasar sampe BTS...HEHE.

Jadilah novel ini menceritakan lika-liku Rachel hingga debut. Dibumbui romance (apalah arti Korea tanpa romance story) serta perundungan yang dialami.

***

Dengan membaca novel ini aku malah berpikir, "Berapa persen ya yang beneran dialami sama Jessica?" Hahaha. Maklum ya tokoh Rachel disini punya adik perempuan 1 bernama Leah. Meanwhile in real life Jessica terkenal kan dengan sisterhoodnya sama Krystal.

Ada beberapa hal yang aku suka dari novel ini.

1. Niat Rachel untuk menjadi idol. Bukan untuk membahagiakan orang tua - yang umum digunakan oleh idol. Melainkan dia merasa saat di Amerika, Kpop lah yang menghibur dia. Yang menguatkannya. Seperti tau makna Kpop dihidupnya dan gimana perannya gitu loh. Sampe di poin kadang justru dia merasa bersalah karena demi mengejar mimpi itu, keluarganya pindah ke Korea.

2. Memasukkan budaya Korea Selatan, tepatnya haenyo di Jeju. Haenyo adalah wanita penyelam, pencari ikan. Legend banget sih ini hampir di variety show berkunjung di Jeju pasti ditampilkan. 

"Ini pekerjaan yang sulit. Tapi kami melakukan demi menghidupi keluarga kami, demi mencari nafkah, dan menewuskan warisan budaya. Kami adalah generasi haenyo yang terakhir, dan kami mengemban tugas itu dengan bangga. 

Walaupun air laut sangat dingin dan rasa lelah menusuk tulang, yang terpenting bagi kami adalah tetap ingat bahwa kami kuat. Kami berani. Kami kuat. Ketika kami merasa tidak sanggup melakukan pekerjaan ini lagi, kami teringat bahwa kami sudah melakukannya, dan kami akan terus berusaha melakukannya.

Penting sekali bagi kita untuk mengingatkan diri sendiri bahwa kita adalah orang-orang kuat, terutama sebagai wanita di Korea. Siapa lagi yang akan berkata seperti ini kepada kita? Tidak seorang pun. Kitalah yang harus mandiri, kitalah yang harus meyakinkan diri kita sendiri tentang apa yang mampu kita lakukan, dan kitalah yang harus melakukan apa yang kita tahu mampu kita lakukan".

Dari sini aku menangkap pesan women empowerment yang disampaikan Jessica. Apalagi ketika ada momen dimana Rachel dinomor duakan karena dia perempuan. Dibanding idol lelaki. Diceritakan pula menjadi idol perempuan tuh bebannya lebih berat daripada lelaki. Rasanya salah dikit aja karirnya tamat.

Bisa diliat deh ya sama HyunA akhirnya kaya gimana *LHO MALAH GOSIP*. Yha begitulah. Klean yang mengikuti kehidupan pribadi idol gak cuma lagu-lagunya doang sedikit banyak bisa ngerti jalan ceritanya. Udah banyak variety show pun yang memperlihatkan betapa hidup jadi trainee itu perjuangan. Paling populer? Produce 101. Ya populer karena bertabur muka cantik - ganteng. Ya populer karena kontroversi pemungutan suaranya. Hahah.

Fyi aku membaca buku ini versi Bahasa Indonesia di Gramedia Digital. Terjemahannya nggak memusingkan dan nyaman dibaca. Menurut info yang beredar buku ini ada sekuelnya. Yup, endingnya memang bisa dibilang open sih. Nggak happy tapi juga nggak sad. Di Goodreads sendiri tertulis judulnya Bright dan prediksi terbit Oktober 2021.

Apakah aku akan membaca sekuelnya? Hmm blm tau. Kita liat aja nanti.
Anyway, apakah kamu sudah membaca novel ini? Bagaimana menurutmu?