Wednesday, January 29, 2025

Review Water Moon - Bahasa Indonesia

Review Water Moon - Bahasa Indonesia

Judul: Water Moon
Penulis: Samantha Sotto Yambao
Bahasa: Bahasa Inggris
Jumlah Halaman: 372 halaman
ISBN: 9780593725009

Blurb

A woman inherits a pawnshop where you can sell your regrets, and then embarks on a magical journey when a charming young physicist wanders into the shop, in this dreamlike and enchanting fantasy novel.

On a backstreet in Tokyo lies a pawnshop, but not everyone can find it. Most will see a cozy ramen restaurant. And only the chosen ones—those who are lost—will find a place to pawn their life choices and deepest regrets.

Hana Ishikawa wakes on her first morning as the pawnshop’s new owner to find it ransacked, the shop’s most precious acquisition stolen, and her father missing. And then into the shop stumbles a charming stranger, quite unlike its other customers, for he offers help instead of seeking it.

Together, they must journey through a mystical world to find Hana’s father and the stolen choice—by way of rain puddles, rides on paper cranes, the bridge between midnight and morning, and a night market in the clouds.

But as they get closer to the truth, Hana must reveal a secret of her own—and risk making a choice that she will never be able to take back.

Review

Sejujurnya saya jarang baca fantasi. Baru belakangan berusaha untuk melebarkan range bacaan. Buku ini saya kira dari penulis Jepang. Melihat nama tokoh dan settingnya disana. Ternyata bukan, penulisnya sepertinya orang Filipina. Tapi entahlah.

Baiklah lanjut ke cerita bukunya. Ada 2 tokoh utama disini. Hana dan Keishin. Dimulai dari Hana. Anak semata wayang yang hanya tinggal bersama ayahnya. Dia merupakan pewaris toko gadai. Toko ini letaknya di salah satu tempat ramen terkenal di Tokyo. 

Apa yang digadaikan disini? Choice. Pilihan hidup. Pengunjung atau klien bisa menggadaikan pilihan hidup yang nggak mereka sukai untuk ditukar dengan teh premium. Hanya orang tertentu saja yang ditakdirkan untuk masuk ke toko gadai ini. Kenapa? Ya, karena toko ini letaknya di dunia paralel. Kalau kebingungan dengan konsep ini, mirip drama The King. Ada dua dunia berbeda yang sama-sama "hidup" walau nggak bersinggungan.

Suatu hari, Hana kebangun dengan kondisi toko gadai berantakan seperti dirampok. Ayahnya nggak ada ditempat. Di waktu yang sama, Keishin yang berasal dari dunia nyata (versi pembaca) masuk ke toko. Di pandangan pertama ini Keishin langsung menunjukkan ketertarikannya ke Hana. Melihat Hana yang terluka karena membereskan toko, Keishin berinisiatif untuk membantunya.

Perjalanan mencari...

Setelah dipaksa Kei untuk cerita, Hana bilang bahwa ayahnya hilang membawa pilihan yang tergadai. Tapi dia curiga bukan diculik. Melainkan sengaja hilang. Hal ini digambarkan dari terstrukturnya rumah yang berantakan dan ada clue yang ditinggal, yaitu kacamata mendiang ibu Hana.

Akhirnya Hana memutuskan mencari ayahnya. Ditemani Keishin. Sambil dikejar Shikuiin. Semacam makhluk pengepul pilihan yang udah tergadai di toko milik Hana.

Perjalanan inilah yang membawa mereka ke petualangan. Menguak rahasia. Mengharuskan memilih.

Tentang takdir dan pilihan

Hana dan Keishin berasal dari dua dunia berbeda. Di dunia Hana, semua udah ditakdirkan dan tergambar di tato yang tertoreh di badannya. Bagaimana akan menjalani hidup sampai nama jodohnya. Tugas Hana di dunia itu hanya mengikuti takdir yang udah digoreskan.

Di sisi lain, Kei sebagai manusia dari "dunia nyata" sebaliknya. Nggak pernah tahu jalan hidup dan takdir yang digariskan. Mereka saling iri. Hana iri dengan kebabasan Kei memilih. Kei iri dengan kepastian hidup yang diperoleh Hana. Manusia nggak pernah puas, bukan?

Freedom. Knowing your future would have stripped you of every choice, every chance you could have turned left instead of right. You would lose the ability to dream and hope, to wish for an outcome other than what is written.

Bisa dibilang buku ini tuh lumayan berat. Gabungan fantasi, science fiction, romance, dan menurut saya banyak dialog yang filosofis banget. Cocok buat manusia yang suka merenungkan kehidupan ini (saya maksudnya).

Do not be so quick to fall in love with things in this world, Kei. You will find that many things here are not as they seem.

Unanswered questions were like boxes you never opened, their contents vanishing and reappearing, stretching and contracting, being nothing and everything all at once.

Banyak hal-hal nyeleneh yang di kehidupan kita nggak masuk akal. Contohnya, saat kunjungan mereka ke museum. Pembayarannya pakai waktu. Atau saat mereka harus bepergian, tapi alat transportasinya menggunakan lagu didalam pikiran. Sehingga ketika konsentrasinya pecah mengingat lagu itu, alat transportasinya pun ikut terguncang.

Meskipun berat, yang menguntungkan adalah tiap chapternya pendek. Alhasil nggak berasa aja setiap membalikkan lembaran berikutnya sampai habis. 


Cocok banget dibaca waktu punya banyak waktu dan mau berkontemplasi tentang hidup. Kalau cari bacaan ringan sih, mending skip.

Post a Comment

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!