Ramadhan 66 hari lagi!


Lagi asyik-asyiknya ngepoin timeline instagram, muncul postingan reminder dari salah satu lembaga dakwah kampus. Tanggal postingan 3 hari lalu. Berarti hari ini udah 63 hari lagi menuju bulan Ramadhan! Wah, bener-bener nggak terasa ya. Kayaknya baru aja kemarin bingung buka bersama mau pake baju apa. Hihihi.

Temen-temen mungkin mikir, 62 mah masih lama! Jangan salah lho. Waktu 2 bulan ini tanpa terasa nanti udah didepan mata aja. Nah biar nggak kaget kita perlu melakukan persiapan nih. Bukan persiapan numpuk bahan makanan loh ya. Walaupun dengan alasan harganya cenderung naik saat Ramadhan nanti, tetep beli sesuai kebutuhan aja. Ramadhan juga identik dengan Lebaran. Kedua hal ini memang nggak bisa dipisahkan deh. Untuk itu, coba deh simak beberapa persiapan ala-ala yang perlu dilakukan menyambut Ramadhan dan Lebaran tentunya.

1| Membayar hutang puasa

Hayooo siapa yang sampe sekarang belum bayar puasa? Biasanya nih para cewek-cewek yang pasti ada aja hutang puasanya. Masih inget kan berapa jumlah hari yang harus dibayar? Yuk yuk segera dibayar hutangnya. Jangan sampe kelupaan malah udah ketemu Ramadhan lagi. Hitung-hitung latihan membiasakan diri juga untuk puasa lagi. 

2| Jawaban dari pertanyaan jebakan

"Wah udah semester 8 ya, kapan wisuda?"
"Kayaknya udah cocok nikah nih, kapan nyebar undangan?"
"Nikahnya udah berapa tahun? Kapan mau ngasih ponakan baru?"
Hayooo siapa yang tiap lebaran dapet pertanyaan jebakan betmen ini? Alhamdulillah tahun lalu saya enggak. Yaiyalah siapa juga yang mau tanya. Tahun lalu saya nggak sempet mudik gara-gara masih ada agenda magang di Kalimantan

Lebaran memang salah satu momen kumpul keluarga yang paling lengkap. Mulai dari kakek, nenek, om, tante, pakdhe, sepupu, semua tumpah ruah berkumpul di satu tempat. Dulu waktu saya kecil Lebaran ditunggu-tunggu banget datangnya. Pada saat itu semua orang serasa dermawan. Ya, nggak? :D 

Tapii..seiring bertambahnya usia, malah kadang males bersosialisasi saat Lebaran. Karena ada aja sodara yang usil nanyain pertanyaan yang udah disebutin diatas tadi. Nah biar nggak bikin momen Lebaran rusak, mendingan disiapkan mentalnya dari sekarang. Plus siapin opsi jawaban dari jebakan betmen tadi. 

Mau tau jawaban versi saya?
"Calonnya belum ada tante. Masih di Korea sana cari nafkah buat keluarga masa depan."
Hahaha.

3| Beli tiket mudik jauh-jauh hari

Yesss, satu lagi kekhasan Lebaran di Indonesia. Mudik! Nggak ada waktu dimana berjuta-juta rakyat Indonesia bepergian dalam satu waktu kecuali saat Lebaran. Udah nentuin belum tahun ini mudik ke pihak ayah atau pihak ibu? Ehm sengaja nggak ngomong mudik ke orang tua atau mertua. Calon mertua aja belum punya *eh

Salah satu transportasi favorit mudik adalah...kereta api! Yup! Dan for your information, penjualan tiket kereta api untuk Lebaran udah bisa dipesan lho mulai tanggal 7 Maret sampai 28 Maret nanti untuk jadwal keberangkatan 5 - 26 Juni 2018. Udah tau kan pembelian tiket kereta api saat ini bisa lewat bermacam cara. Lewat web resmi KAI bisa, situs Jual Beli Online bisa, KAI access bisa, daaan masih banyak lagi caranya!

Khusus di situs jual beli online biasanya Promo Tiket Lebaran bertebaran. Itu yang dicari kan? Haha. Serius deh. Jangan sampe kehabisan tiket mudik dan menyesal di kemudian hari kayak kakak saya. 

Doi pernah tuh mau pulang ke Semarang dari Jakarta. Karena nggak persiapan jauh-jauh hari, akhirnya pilih naik bus. Dan apesnya kena macet Brexit yang dulu mengular panjang itu. 

www.dream.co.id
Waktu ditelpon sama ibu, 
"Mas sampe mana?"
"Sampe Tegal"
2 jam kemudian ditelpon
"Mas udah sampe mana?"
"Ini masih di Tegal. Kok Tegal luas banget ya kayaknya. Nggak nyampe-nyampe."
Antara kasihan dan geli sendiri. Yaiyaah namanya macet gimana mau cepet nyampe, kan? Gara-gara pengalaman itu pula kakak saya akhirnya balik ke Jakarta menggunakan pesawat. Say no to macet-macetan!

Kalau teman-teman, butuh persiapan apa aja nih menyambut Ramadhan dan Lebaran? :)
Halo! Apa kabar weekend-nya teman-teman? Masih ngerjain skripsi? Rehat dulu lah. Skripsi bisa menunggu. Jangan sampe indahnya weekend dirusak oleh skripsi. Oh wow ngomong sama diri sendiri ini. LOL.


Biasanya untuk melepas stress, salah satu cara yang saya lakukan yaitu buka Youtube. Yeah right. Platform yang isinya video ini menjadi salah satu favorit. Dan saya yakin nggak cuma saya aja tapi kalian-kalian semua. Ya, nggak? Saat ini sih saya masih jadi penonton Youtube aja belum sampe Youtube Creator. But hey, saya penasaran nih. Kalian di Youtube pada nonton apa sih? Tutorial make up? Konser oppa-oppa? Channel selegram?

Jujur aja saya nggak terlalu suka dengan orang yang ngikutin banget channel selebgram. You know who lah ya selebgram ini. Saya bertanya-tanya sebenarnya faedahnya apa sih? Maaf ya bukan bermaksud menyinggung. Mungkin yang merasa bisa kasih jawabannya dibawah. Hehe.

Untuk menambah daftar channel yang bisa ditonton, saya punya nih rekomendasinya. Nggak perlu saya masukin Channel TED atau TED-ed ya. I think that was a must watch channel for whoever wants to upgrade their knowledge. Trus, siapa aja nih? Check it out!




This is my favorite channel everrrr! Asian Boss ini channel yang memberikan video tentang isu-isu terkini di Asia. Creator-nya Steve yang saat ini tinggal di Korea Selatan. Pertama kali tahu channel ini nggak sengaja karena penasaran tentang Korea Utara which is masih jarang banget informasinya (dibanding Korea Selatan). Selesai nonton 1 video saya ngelihat video yang lain dan...WOW it was meaningful. Mereka mengangkat isu yang kadang buat kita aja cuma selintas lewat. 

Negara-negara yang isunya pernah diangkat diantaranya Korea Selatan, Korea Utara, Jepang, India, dan..Indonesia! Mereka ini sistemnya ada pewawancara yang turun ke jalan secara random menanyai orang-orang tentang isu yang terpilih. Yang bikin menarik adalah pertanyaan mereka itu menggali sampe dalem jadi kita yang nonton juga ikut mikir dan dapet pengetahuan tentang isu tersebut.

Sampe saat ini saya paling suka video tentang Korea Utara. Bikin terharu banget dan bakalan bersyukur sepanjang nonton video karena Alhamdulillah bisa tinggal di Indonesia. Dan isu mereka itu unpredictable. Nggak melulu tentang politik. Film Black Panther yang baru-baru ini tayang aja bisa mereka jadiin isu. Ditambah lagi setelah nonton video, coba baca komen penontonnya deh. Hampir semuanya menyuarakan pendapat dan panjang-panjang, beneran diskusi! Hahaha.



Diantara banyaknya Youtuber Indonesia, saya cuma subscribe Gitasav dan Aulion. Aulion dari jaman dulu banget. SMP apa ya? Doi kreatif banget! Sedangkan Gitasav baru beberapa tahun ini. Awalnya juga nggak sengaja sih. Ada video tentang Jerman gitu. Saya sempet pernah pengen ke Jerman jadi nonton.

Lama-lama liat videonya yang lain kok bagus juga, ya? Hahaha. Paling suka sama segmen Beropini. Emang nggak semua opininya saya menyetujui. But I love her way to tell the viewers. Selow, bahasanya nggak menggurui dan apa ya..sopan aja dalam menyampaikan pendapat. Sama kayak Asian Boss, kadang juga Gitasav ngajak penontonnya buat ikut diskusi di kolom komentar. Dan disitu saya merasa bangga ngelihat orang Indonesia bisa berkomentar properly tanpa menjatuhkan atau malah ngomentarin soal fisik.

Soalnya saya gemes sendiri kalo liat di Youtube tuh komentarnya orang Indonesia banyak yang butuh disaring. Huhuhu.

Buat yang suka nontonin tips and trick beauty ala-ala, Gitasav juga ada video beberapa yang bertema kayak gitu. So it's your pick mau video yang asik-asik aja (tapi tetep bermutu) atau video inspiratif :)




I guess I'm a curious person. Curiousity could kill a cat, you know? Channel ini agak lebih ringan dikit daripada dua channel diatas. "Kok Bisa?" adalah channel yang isinya video motion grafis berdurasi singkat berisi tentang hal-hal penting nggak penting. Misalnya video yang saya masukin diatas tuh. Ternyata rindu itu ada prosesnya sendiri. Hahaha.

Meskipun moton grafisnya unyu unyu, bukan berarti semua videonya bisa ditonton anak-anak tanpa didampingi ya. Ada beberapa video yang justru ditujukan untuk orang dewasa. Jadi harus pilih-pilih juga. Oh ya, suara pengisinya empuk-empuk gimana gitu hahaha jadi di telinga enak banget didengernya.

***

Itulah 3 channel youtube wajib tonton versi saya! Semoga bisa menjadi referensi kalian dalam menonton Youtube. Ingat, apa yang kalian tonton bakal memberikan pengaruh ke pola pikir kita. Makanya pintar-pintarlah dalam memilih tontonan. Jangan sampai apa yang kalian tonton justru membawa ke-unfaedah-an dalam hidup. Eyakk. Sekian! 

Eh, kalo ada yang mau nambahin juga boleh! :)
Lagi dan lagi, pemerintah melakukan hal yang menimbulkan pertanyaan netijen budiman. Melalui Kominfo, platform blogging Tumblr diblokir. Ini bukan pertama kalinya kebijakan Kominfo menuai polemik. Masih terngiang di ingatan, Kominfo sempat memblokir website yang dianggap menyebarkan paham radikalisme. Lucunya, website-website ini justru menyuarakan persatuan NKRI. Ada apa sebenarnya?


Alasan Kominfo menutup Tumblr karena ada laporan bahwa konten Tumblr mengandung unsur porno. Padahal, jika kita perhatikan baik-baik, sepertinya hampir semua situs media sosial ada hal semacam ini. Sebut aja Instagram, Youtube, Facebook, Twitter. Kalo mau dengan sengaja nyari konten porno, pasti ada.

Bahkan di Instagram pernah nggak sengaja keluar di explore gambar tak senonoh. Huhu. Biasanya explore ini berhubungan sama following kita yang menyukai postingan semacam itu. Huh, who's dare to do that? 😥

Saya sebagai pengguna Tumblr dari zaman ngefans sama One Direction sampe sekarang berubah haluan jadi The Jannah Seeker merasa kurang setuju dengan pemblokiran ini. Begini, konten porno itu ibarat penyakit yang menyerang tubuh. Untuk bisa sembuh, pastilah kita berusaha mengobati bagian yang kena penyakit. Bukan mengubur hidup-hidup tubuh tersebut kan? OK I'm so bad dalam permisalan huft.

Nah, seharusnya Kominfo memblokir akun Tumblr yang menyediakan konten porno. Bukan Tumblr-nya. Jujur loh, sejak saya berhijrah a.k.a berusaha ke jalan yang lebih baik saya mengikuti akun-akun yang tulisannya luar biasa. Menegur tanpa membuat orang ciut. Malahan berulang kali saya repost menjadi status Facebook saking menurut saya orang perlu membaca tulisan ini. Dan akun inspiratif kayak gini tuh buanyakkkk pake banget! Dari penulis Indonesia ada, dari luar juga nggak sedikit.  Bahkan nggak jarang dari yang awalnya berupa tulisan lepas di Tumblr bisa dibukukan. "Cuma" dari hobi menulis aja di Tumblr! Again, it depends on the user.

Garis bawahi user alias pengguna ini ya. Sebagai alternatif menangkal keberadaan konten porno, ada baiknya memberikan edukasi ke pengguna internet. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Kominfo bisa membuat lebih banyak lagi penyuluhan, sosialisasi, apapun itu namanya yang bertujuan mengedukasi pengguna. Terutama anak usia dini yang sekarang udah dibekali gadget oleh orang tuanya. I said lebih banyak karena saya pernah ikut acara Kominfo yang isinya bertujuan untuk menggunakan internet secara positif.

Kita nggak bisa terus-terusan memblokir ini itu padahal manfaatnya ada dan nyata. Dan kita sebagai bagian dari masyarakat pun juga punya tanggung jawab. Mulai dari keluarga sendiri, adik misalnya. Dari awal diwanti-wanti agar nggak terjerumus buat buka konten porno. Tentu dengan pendekatan sesuai usianya.

Dampingi saat menggunakan gadget. Saya nggak menentang penggunaan gadget bagi anak-anak. Malah saya mndukung. It's a part of technology we shouldn't avoid. Seperti kata Eyang Habibie, untuk jadi bangsa yang maju kuasailah teknologi tanpa mengesampingkan iman kepada Allah. Then success will definitely be ours.

I hope Kominfo will unblock Tumblr as soon as possible and find another solution to prevent bad content. Kalopun Kominfo masih keukeuh ngeblok Tumblr karena nggak patuh, dear Tumblr ikutin aja regulasi di Indonesia selama itu nggak merugikan dan positif. Biar penulis insporatif Indonesia nggak kehilangan wadah. Rasanya tuh beda baca di blog dan baca di Tumblr. Well, yah meskipun sama-sama menghasilkan tulisan. Tetep aja feel-nya waktu baca tuh beda. And once it unblocked I will share to you guys what account I followed so that you can get inspired, too!
Udah jadi rahasia umum setiap KKN mahasiswa menyempatkan untuk melipir main. Entah ke kota lain atau eksplore daerahnya sendiri. Pemalang sebagai salah satu kabupaten yang diapit Kota Tegal dan Kota Pekalongan bukanlah favorit untuk mahasiswa. Karena mahasiswa jaman now lebih suka jalan-jalan ke Mall. Alhasil ngacirnya ke Transmart Tegal atau Pekalongan (ngga tau nama mall-nya apa).


Lucky me kelompok saya bukan tipe anak mall untuk liburan. Dari awal kami udah merencanakan ke tempat wisata alam (lebih tepatnya Kordes, sih...). Wisata Guci di Tegal yang dipilih dengan argumen: tempatnya bagus. Murah. Dan nostalgia masa kecil Kordes. LOL.

Kami memutuskan berangkat ke Tegal pada 6 Februari lalu. Hmm ternyata sudah hampir sebulan. Malam sebelumnya kami berdiskusi menentukan siapa bonceng siapa, nginep dimana, berangkat jam berapa. Dan saya mencetuskan untuk membawa bekal sarapan. Udah kaya piknik beneran ku terharu gitu deh :"") Rencananya kami habis subuh udah berangkat. Realitanya? Jam 8 pagi baru jalan. Udah bisa ditebak sebenarnya berkaca dari kebiasaan bangun anak-anak cowok.

Sedangkan kami para cewek bangun pagi saking antusiasnya. Kami bela-belain masak nasi, nugget, tempe, sosis, masukin ke kertas minyak. Kok bisa ya kepikiran bawa bekal?

Saya sih karena nggak bisa makan pagi-pagi banget. Udah di-set sarapan harus diatas jam 7. Sebelum itu rasanya di perut nggak enak. Dan untuk jalan harus sarapan, nggak boleh enggak. Biar ada pelengkap rasanya kami sampe bawa saos tomat dan saos sambal yang botolan itu. Siapa yang bawa? Saya. Udah macem mamak-mamak bawain bekal anaknya. Siapa yang bawa minum 1 liter? Saya. Mari tepuk tangan.

Perjalanan dari Beji ke Guci memakan waktu 2 - 2,5 jam. Di perjalanan kami sempat berhenti untuk menikmati bekal yang dibawa. Syahduu~ Hahaha. Lucunya waktu berhenti ini ketemu Bapak Sekdes Pulosari yang baik hati itu. 

Sesampainya di Guci, kami diharuskan membayar tiket. Tiap orang kena Rp 5.000 ditambah tiap motor Rp 1.000. That was one of best momen in my life, I think. Sepanjang jalan bela-belain buka masker demi merasakan udara yang bersih dan sejuk. Hihihi. Udah lama banget nggak touring (halah) macam ini. Terakhir tahun 2016 ke Ambarawa itu pun barengannya cewek semua.

Untuk mencari penginapan nggak sulit-sulit amat. Banyak apa ya namanya yang suka nawarin di pinggir jalan? Makelar? Pokoknya udah nawarin gitu lah. Kami dapet vila di lantai 2, isinya 3 kamar. Ada ruang berkumpulnya. Kamar mandi luar 2 tanpa air panas. Harganya Rp 350.000. Lumayan lah yaa. Apalagi kami check-in nya jam berapa? Jam 11.00 bukan jam 13.00 pada umumnya. Nggak perlu khawatir kehabisan vila karena banyak banget emang disana. Cuma kalo weekend teteup harus siaga satu buat cari vila. Hehe.

Kesan pertama di Guci adalah: dingin. Lebih dingin dari Bandungan. Kabutnya banyak pula. Tapi ku senang dong. Haha.


Setelah istirahat sejenak kami caw buat ke pemandian air panas. Nah, di Guci ini ada beragam pilihan pemandian air panas. Ada yang private, ada yang terbuka, tinggal pilih aja sesuai preferensi dan kantong, tentunya.

Pilihan kami jatuh ke Pancuran 13 karena alasan terdekat dan (kayaknya) termurah. Cuma Rp 5.000 aja boleh masuk. Isinya air terjun mini (yha nggak terlalu tinggi sih) dan pemandian air panas. Sayang beribu sayang kami para cewek-cewek nggak ikutan nyebur. Ngirit baju ganti. Tau sendiri kan cewek itu agak ribet kalo udah urusan basah-basahan apalagi yang berhijab? Mikirnya beribu-ribu kali. Nyesel sih kemarin waktu berangkat KKN sempet masukin baju renang tapi ujung-ujungnya dikeluarin *sigh*

Penampakan air terjun

Bagian kiri yang lumutan itu pemandian air panas
Biasanya pemandian air panas ada bau-bau belerang nah ini enggak ada baunya sama sekali. Air dari air terjunnya juga ada sensasi panas di radius 1 - 2 meter. Lebih dari itu airnya bersuhu normal. Hasil dari memaksakan diri buat nyemplung. Nggak papa kaki doang yang penting ngerasain kaan.

Apalah daya nggak bisa nyebur cukup memandang dari kejauhan..
Sembari menunggu cowok-cowok maen di air (literally main nggak jelas gitu deh sambil foto-foto) daripada sirik yaudah kami mah foto-foto juga hahaha. Kalo bosen ya memandang  air terjun. Saking seriusnya sampe punya buntut banyak kayak gitu. Asli ini nggak sadar kalo difoto. Tau-tau di album udah ada aja foto kayak gitu. Thanks gengs kalian sungguh kreatif.

Karena bosen dan laper, kami memutuskan untuk makan! Yeay. Ini yang ditunggu-tunggu. Banyak pilihan makanan di Guci, sebut aja sate, siomay, jagung bakar, kios-kios penjaja oleh-oleh berderet-deret pun.

Harganya standar tempat wisata yang cukup menguras dompet mahasiswa. Kami pilih makan sate. Sate ayam dibanderol per-porsi Rp 20.000 sedangkan sate kelinci Rp 25.000. Nggak tega saya pilih sate kelinci, akhirnya beli sate ayam. Demi pengiritan, kami beli sebotol air mineral 600 ml buat berempat :))

Tujuan kami selanjutnya adalah..hiking! Luar biasa apa habis makan langsung hiking? Tapii...ceritanya disimpen buat postingan selanjutnya aja deh! Udah panjang banget ini soalnya.

See you!
Bagian ini masih berlanjut tentang program multidisiplin dan kegiatan lain diluar proker yang kami kerjakan.


Sambil berjalannya program monodisiplin kami mulai memikirnya mau program multidisiplin apa, ya? Yang bisa merangkul tiga keilmuan (Kesehatan Masyarakat, Hukum, dan Teknik) secara bersamaan. Beberapa malam kami lewati untuk brainstorming. Kami semua turut menyumbangkan ide mau apa. Yang sudah sudah, biasanya pemberdayaan UMKM. Coret. Lokasi KKN kami belum punya UMKM. Baru sebatas home industry. Desa wisata? Coret. Nggak punya lokasi wisata pun.

Akhirnya setelah melalui perdebatan panjang kami memilih satu. Apa itu? Bikin vertical garden. Permasalahannya diambil dari program yang udah ada. Namanya KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh). Program milik pemerintah ini berjalan di salah satu RW. Kami mencetuskan untuk mendukung gimana ya biar nggak keliatan kumuh? Solusinya vertical garden. Tanaman yang dipilih berjenis TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Tujuannya apalagi kalau bukan untuk dimanfaatkan oleh warga. Kalau cuma bunga bagus dilihat aja kurang bisa dimanfaatkan, gitu.

Kami mulai membuat daftar alat dan bahan apa yang akan dibutuhkan. Ada tanaman, botol bekas untuk menanam, pipa pralon, cat, dan pritilan lainnya. Perlahan tapi pasti kami mencicil untuk mendapatkannya.

Yang jadi pe-er pertama, dimana nyari tanamannya? Cari info sana sini dapet buat nyari di daerah Pulosari. Daerah ini wilayah gunungnya Pemalang. Sejenis sama Bandungan-nya Semarang. Adem dan banyak tanaman yang bisa dipilih. Diputuskanlah kami untuk ke Pulosari langsung demi mendapatkan bibit yang murah.

Dan, di bagian ini drama KKN saya terjadi. Intinya saya nggak ikut ke Pulosari karena suatu hal. Saya ngambek LOL kok malu juga ya setelah dipikir-pikir. I just hate the fact I'm being left alone. Nggak alone deng, being left. Selama ada kesempatan buat pergi I will try hard to join. But the reality hits me with NO. Akhirnya nggak ikut HUHUHU krai aku iri gaes dengan kalian yang ikut kesana. Capek-capek ria pun aku relaaaa! 

Skip.

Singkatnya, di sesampainya di Pulosari yang waktu tempuh 1 - 2 jam dari Beji ini teman-teman langsung menuju ke Balai Desanya. Disitu perkenalan diri dan menceritakan tujuan hidup untuk cari bibit Toga. Kami diterima oleh Sekretaris Desa setempat dan diarahkan ke seorang Ibu yang masyaAllah baeknya luar biasa. Nanti saya ceritakan sendiri di postingan tentang liburan ya hihi. Ibu Nunung namanya. Beliau guru yang juga seorang pengusaha. Punya kebun yang luaaaaaaaaaas banget pokoknya luas banget gaes itu macem-macem isinya. Tanaman bunga ada, TOGA ada, sayuran ada, jamur ada. Punya kolam lele juga. Luar biyasa beliau ini di mata kami orang kaya yang baik hatinya.

Kami yang awalnya berniat untuk beli bibit malah dikasih GRATIS TIS TIS tanpa membayar sepeser pun. Padahal lumayan susah nyari bibit TOGA dibanding bibit bunga atau sayuran. Malah kami juga dibekali sirup jahe buatannya sendiri. Cerita ini versi Kordes yang satu-satunya berani mendekati saya saat galak LOL. 

“Kok bisa ya di dunia yang sekarang ini masih ada orang sebaik beliau? Pokoknya nanti waktu liburan bareng-bareng kita harus mampir kesana lagi!”

Berapi-api dia ngomongnya. Saya waktu itu diem aja karena masih...KZL hahaha sorry. Ya Alhamdulillah, ternyata masih banyak orang baik di bumi ini. Saya termasuk ke dalam orang yang percaya kalau orang baik ya insyaAllah ketemunya sesama orang baik. Bukan berarti saya udah baik, saya sih masih berusaha jadi orang baik :)

Tanaman udah dapet. Kami mencari botol bekas ukuran 1,5 L (nggak perlu nyebutin merk kan :p). Dari hasil nanya ke ibu kader, ada tuh tempat pengepul di deket rel kereta api. Kami pun meluncur kesana. Dapet 100 botol seharga Rp 25.000 udah mentok banget ditawar nggak mau. Entah kami yang nggak pandai menawar. Kocaknya waktu ngambil botol bekas ini koh On dan Bob yang dapet giliran. Bob bilang, “Bawa-bawa ini tuh nggak berat. Cuma malunya itu looo berasa banget di jalan diliatin orang”. Terima kasih Bob udah mau menahan malu demi program multidisiplin kita! 

Selanjutnya pipa pralon beli di pasar loak nggak ngerti berapaan harganya yang ngurus mah cowok-cowok. Beli cat. Lem pralon. Pritilan kayak gitu memenuhi posko dan suaranya saat motong-motong botol, potong pralon, nauzubillah brisik minta ampun! Demi program multi ini kami rela begadang sampe lewat tengah malem. *mendadak kangen*

Persiapan lain yang kami lakukan sowan dulu ke ketua RW dan ketua RT setempat. Tentunya setelah diberi lampu hijau dari pak Lurah, ya! Ngukur tembok yang mau dipasangin vertical garden. Beneran ngukur pake meteran kami ini para cewek. Sekali-kali merasakan jadi anak teknik nggak ada salahnya yha sis. Seru kan tapi? Seru lah! 

Prosesi pemasangan Alhamdulillah nggak menemui banyak masalah. In fact, we had lot of fun! Dibantu para ibu-ibu kader yang baik hatinya mau buat berkotor-kotor ria. Disedian makanan (tolong ini di highlight) bejibun.



Intinya kami melihat penerimaan masyarakat itu sebagai salah satu indikator kesuksesan program kami. Nggak berhenti sekedar menanam aja, kami pun memberikan sedikit penjelasan di forum arisan PKK kegunaan TOGA yang kami tanam ini apa. Begitu selesai rasanya WUSSS lega banget coy. Thanks team for working hard back then!

Selesai nih? Udah? Belum laah! Masih ada tugas membuat video profil desa KKN. Di video ini isinya selain profil desa ada potensi desa dan kegiatan selama KKN. Lagi-lagi, di bagian bebikinan video ini menyenangkan shekaleee dan nggak terlupakan. Kami berembuk lagi mau konsep video kayak apa. Dan saran ditampung. Eksekusi dengan keluarannya parodi Dilan menjadi: Dolan 1945! 

Tau nggak sih ternyata saat saya cerita ke temen-temen, mereka surprised gitu. Kok bisa sih punya ide sekreatif itu? *lirik Kordes*. Semua bahu membahu demi mengerjakan video berdurasi 17 menit ini. Ada yang jadi kameramen, sutradara, pemeran utama, pemeran pembantu (kata Her jangan pake pembantu tapi FIGURAN lol baiklah), editor, narator, penulis naskah. Mayan banyak ugha ternyata. Lucunya kami nggak membagi ke satu persatu orang langsung. Tinggal yang merasa bisa ngerjain apa, ya udah dikerjain aja. Kurang simpel apa kelompok kami coba?

Para cewek dapet bagian masing-masing. Dit camera woman, Uul editor, Con pemeran utama, dan saya nulis naskah (dikit) dan kebagian narator. Sejak proses shoot sampai editing kerasa banget kebersamaannya. Kami ngebut ngerjainnya setelah liburan (salah satunya ke Bukit kukusan) leha-leha 3 hari 2 malam melupakan kepenatan KKN :”D

Yang bikin terharu lagi para cowok-cowok yang mau begadang buat ngerjain video. Iya, mereka berlima begadang beberapa hari. Kami para cewek cukup menjadi supporting system yang beliin makan, bikinin minum, semacam itu. Seriously guyssss I can still feel proud of us for this time. Kelompok lain tuh yang editing satu dua orang, ini berlima! Kami nggak ada beranteman. Nggak ada saling lempar tanggung jawab. Kalem banget kayak air mengalir. Seandainya saya nggak bikin drama waktu itu mungkin ini kelompok ter-selaw selama KKN. Berterima kasihlah ke saya gaes atas penciptaan dramanya *ketawa jahat*. 

Mau nonton videonya nggak? Tunggu ya, belum dirilis resmi di Youtube nih. Nanti kalo udah pasti bakal saya share disini. Wajib nonton ya dan dengarkanlah betapa medoknya suara saya.

Rangkaian terakhir dari KKN ini adalah penyusunan Laporan Rencana Kegiatan (LRK) dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK). Sebenarnya pengerjaan LRK dan LPK ini nggak ribet. Yang bikin ribet adanya info tambahan dan serba dadakan dari yang diatas (entah siapa lol). Perjuangannya tuh: ngeprint malem-malem di kantor kelurahan, nyari tempat yang bisa jilid soft cover, drama nge-burn CD dan DVD. Saking hectic-nya keteledoran saya terulang. 

Saya pun heran, kenapa saya teledor di saat yang genting? Sebelum KKN saya niatnya mau bawa motor. Pas banget sebelum hari H pengumpulan motor dan ngecek dompet: STNK-nya nggak ada. Udah lemes. Dan ini di lokasi KKN saya meninggalkan absen di tempat fotokopian. Rasanya tuh........WHY oh WHY? Alhamdulillahnya absen yang udah kayak jimat nggak boleh ilang itu bisa ditemuin. Kalo enggak.......entah gimana nasib saya sebagai Sekdes. Tinggal nama kali.

Saking nggak terlupakannya, nulis ini pun sambil senyum senyum nggak jelas mengingat momen-momen itu. Padahal saat itu udah pengen nangis rasanya lollll.

***

Disamping kegiatan inti, kami juga mengikuti kegiatan yang lain. Ada posyandu tiap awal bulan, hampir tiap hari di dusun yang berbeda. Selama kami bisa ikut, ya kami ikut. Seringnya ikut juga sihhh. Nggak cuma yang FKM aja, yang lain juga ikut. Seru aja liat cowok-cowok ini nimbang, jadi perhatian ibu-ibu yang dateng ke posyandu.

Brb nyari foto waktu posyandu yang ada cowonya dulu hahaha
Kemudian ada Poliklinik Desa (PKD) setiap Selasa dan Jum’at. Yang ini Cuma cewek-cewek aja yang ikut dan giliran, berdua setiap jatahnya. PKD ini kepanjangan tangan dari puskesmas. Ditujukan buat warga yang pengen memeriksakan diri bila ada keluhan kecil semacam panas, gatal-gatal. Disini nggak ada dokter, sebagai gantinya bidan yang memeriksa. Saya kurang paham sebenernya, bidan itu bolehkah memberikan diagnosis dan meresepkan obat diluar ibu hamil? Yang tau bisa share di kolom komentar yahh! Obatnya jenis generik. 

Peran kami disitu jadi....pencatat registrasi ahahahaha kok nggak keren ya kedengerannya. Selain itu kami juga meracik obat kok, jadi belajar baca tulisan bidan (penting!).

Di bidang agama (azek) saya dan Uul turut berpartisipasi di salah satu RW berupa ngajar ngaji bocil. Nggak nyangka banget anak-anak ini begitu seneng diajar sama kami yang galak. Hehe. Saya strict banget soalnya tentang ngaji ini. Kalau nggak lancar ya nggak dinaikin. Nggak ada tuh prinsip nggak tega. Justru harus tega biar nanti waktu dewasa lancar bacanya. Bapak ketua RW, ibu, dan keluarganya baik banget. Menerima kami dengan tangan terbuka. Malah di akhir pertemuan kami yang nggak ngasih apa-apa diberikan bejibun buah tangan huhuhu nggak tau harus berterima kasih kayak apa.


Sedihnya, denger kabar kalau ibu dipanggil duluan sama Allah. I was shocked. Pengen banget ke Pemalang waktu itu. Sempet nggak percaya waktu dikabarin Pak Lurah. It was...so sudden. Kami berdua merasa kehilangan. Belum sempet buat berkunjung lagi kesana, ibu udah nggak ada. I even cried back then. Kami Cuma bisa kirim doa semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amiin...

***

Nulis sambil me-recall bikin saya sadar ternyata WOW 6 minggu bersama itu bukan waktu yang sebentar ya. Udah berapa postingan ini? Masih ada tentang gimana kami bertahan hidup bersama dan liburan yang belum sempat ditulis. Bear with me yah, it's still a long way to end this story :P