Hai gengs. Dulu saya tuh ambisi buat kerjasama bareng temen peminatan lain buat nulis. Tentang gimana peminatan masing-masing. Kan saya udah tuh walaupun dikit. Seenggaknya biar orang diluar sana paham FKM itu ada apa aja.
Alhamdulillah kali ini berkesempatan posting tentang peminatan AKK. Saya baru inget gengs temen saya ini udah nulis setahun yang lalu. Belum sempet saya posting. MasyaAllah. Maafkan aku, Ade! *sungkem*. Ngga perlu banyak cakap lagi ya. Cekidoot!
Ade
Hai pembaca setia blognya Lulu. Sebelumnya kenalin, saya Ade K. Bisa dibilang temen “main” nya Lulu semasa perkuliahan ini. Well, kali ini saya berkesempatan “main” ke blognya Lulu untuk berbagi sedikit informasi dan pengalaman pribadi sebagai mahasiswa peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) FKM Undip.
Logo AKK |
Ok, hal pertama yang ingin saya ceritakan adalah mengenai, "Kenapa pilih AKK?"
Jadi pada dasarnya, sejak semester 1 saya adalah tipe orang yang netral terhadap semua peminatan. I mean, tidak ada satu peminatan yang paling bikin saya tertarik maupun sebaliknya. Seiring berjalannya waktu, sama aja. Bahkan hingga semester 4, tetap tidak ada perubahan. Sampai pada akhirnya, di semester 5 saya mulai meminta “intervensi” dari kakak tingkat karena, yaah saya masih merasa netral terhadap semua peminatan. Intervensinya berupa apa? Penjelasan mengenai prospek kerja, mata kuliah, dosen-dosen dan lain sebagainya.
Prospek kerjanya gimana?
Meskipun ketika maba kita udah mendapat penjelasan oleh kating dari masing-masing peminatan, rasanya akan berbeda ketika kita mendapat penjelasan untuk yang kedua kalinya mengenai hal ini. Karena, ya memang setidaknya kita udah lebih melek terhadap nasib kita yang berasa “udah di depan mata” :’)
Kata beliau, sebagai AKKers (sebutan bagi mahasiswa AKK), kita bisa bekerja di Puskesmas (sebagai kepala puskesmas, you should!), Rumah Sakit (di bagian komite mutu dan keselamatan pasien maybe), Dinas Kesehatan (sebagai kepala dinas, kepala sub bagian perencanaan program, dan lain sebagainya), Kementerian Kesehatan, Perusahaan Asuransi Pemerintah (BPJS) maupun Swasta, dan masih banyak lagi.
Sekalian nih saya mau cerita tentang beberapa alumni AKK yang Alhamdulillah Wa Syukurillah, bisa dibilang sudah menemukan jalan untuk mendapatkan rejeki yang halal #Oposih. Oke, yang pertama ada kaka ganteng dan cantik yang sekarang bekerja di BPJS Kesehatan. Trus ada juga yang bekerja di perusahaan asuransi swasta. Lalu ada Ibu cantik yang bekerja di Dinas Kesehatan, bahkan menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Program. Dan maaasih banyak lagi.
Mata kuliahnya apa aja sih?
Namanya juga Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, pasti mata kuliah yang didapat ya seputar administrasi serta kebijakan kesehatan. Lebih rincinya, nanti kita bakal belajar tentang how to administer/how to manage program-program kesehatan, mulai dari bagaimana cara menentukan permasalahan kesehatan, mencari akar penyebab dari masalah tersebut, menentukan solusi yang dilanjutkan dengan membuat rencana program/proyek kesehatan, melakukan monitoring serta evaluasi terhadap program/proyek kesehatan tersebut.
Ngga berhenti sampai situ aja. Kita juga belajar mengenai hukum kesehatan dengan berbagai kasus pidana maupun perdata, belajar ekonomi kesehatan dalam hal pembiayaan kesehatan, asuransi kesehatan, advokasi, etika dan budaya organisasi kesehatan, administrasi proyek kesehatan, administrasi rumah sakit, dan masih banyak lagi yang tentunya sangat menarik untuk dipelajari lebih mendalam.
Sebenernya ada 1 mata kuliah yang amat sangat berkesan untuk saya pribadi, yaitu seminar manajemen kesehatan. Jadi, di mata kuliah ini, AKKers belajar untuk membuat suatu perhelatan yang tentunya tetap membahas mengenai isu kebijakan kesehatan di Indonesia. Tahun ini (2017), AKKers angkatan 2017 membentuk sebuah kepanitiaan Round Table Discussion yang mengkaji mengenai Pajak Rokok dan Signifikansinya dalam Pembangunan Kesehatan Daerah.
Dosen-dosennya gimana?
Dosen-dosen AKK memang terkenal “Ada Kadang-Kadang”. Beliau-beliau ini memang pekerjaannya bukan hanya sebagai dosen, melainkan ada yang memegang peran sangat penting dalam sebuah organisasi profesi, ada yang menjadi konsultan proyek kesehatan, ada yang membantu membuat Peraturan Daerah (Perda), ada yang membantu melakukan evaluasi program kesehatan skala nasional, dan lain sebagainya.
Tapi percayalah teman-teman, beliau-beliau ini akan selalu berusaha mengatur waktu seadil mungkin. Dan ketika beliau dapat hadir ke dalam kelas untuk mengajar, jangan sia-siakan kesempatan itu. Yang berdiri di hadapan kita adalah orang-orang penting. Beliau adalah orang-orang yang berpengaruh dalam kebijakan kesehatan di Indonesia. So, silahkan bertanya apapun pada beliau-beliau ini.
AKKers bisa magang dimana aja?
Loh kok ada magang? Yaaps. Jadi di FKM kan memang ada mata kuliah magang alias Praktik Kerja Lapangan. Nah, waktu pelaksanaan magang di setiap peminatan berbeda-beda. But, rata-rata hanya sekitar 5 minggu.
Oke lanjut ke pembahasan AKKers bisa magang dimana aja? Ada banyak pilihan lokasi magang manteman. Kita bisa magang di Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Provinsi, Kementerian Kesehatan, dan BPJS. Setiap lokasi magang tentu memiliki kelebihannya masing-masing.
Contoh nih kalau magang di Puskesmas, kita bisa belajar tentang alur pembiayaan untuk pelayanan kesehatan maupun penyediaan fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) nya, pelayanan kesehatan apa saja yang dapat diberikan di puskesmas, kondisi pasien seperti apa yang harus dirujuk ke rumah sakit, dan lain sebagainya.
Kalau magang di Rumah Sakit, kita bisa belajar mengenai administrasi Rumah Sakit, perbedaan alur pelayanan pasien BPJS maupun pasien umum, dan lain-lain. Kalau magang di BPJS, kita bisa belajar mengenai apa itu premi, klaim, biaya kapitasi, pelayanan apa saja yang akan ditanggung oleh BPJS dan lain sebagainya.
Kalau saya kemarin berkesempatan magang di Dinkes Provinsi Jawa Tengah tepatnya di Sub Bagian Program. Disana saya belajar banyak mengenai alur penetapan anggaran untuk berbagai program kesehatan skala provinsi, sumber-sumber anggaran bagi program-program kesehatan, bagaimana melakukan monitoring dan evaluasi program tersebut, apa yang akan dilakukan apabila terjadi sisa anggaran, dan masih banyak lagi. Well, mau magang dimanapun sudah pasti berfaedah kok. Mungkin ini bisa jadi pertimbangan untuk memilih lokasi magang :
1. Pilih lokasi yang kamu inginkan untuk bekerja kelak dikemudian hari. Sehingga setidaknya kamu sudah mengenal budaya organisasi disana.
2. Pilih lokasi yang akan kamu jadikan sebagai wilayah penelitian tugas akhir alias skripsweet.
So, berdasarkan beberapa hal diatas, akhirnya saya memutuskan untuk “nyemplung” di dunia AKK. Dan bagaimana kondisi saya sekarang? Awalnya sih saya merasa cukup minder karena merasa bahwa AKK ini bukan saya banget. Saya hanya mendapat intervensi dan well…ini bukan murni keinginan dari hati saya. Tapi, sesungguhnya saya memang ingin menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Perencanaan Program di Dinas Kesehatan ataupun Kepala Puskesmas. Intinya sebagai pejabat struktural.
Dan saya pun semakin termotivasi ketika ada salah seorang dosen AKK yang mengatakan bahwa “Ranahnya AKK memang lebih ke pejabat struktural. Di AKK ini ya kalian semua akan dicetak untuk menjadi seorang manajer”. Dan percayalah guys, sekarang saya merasa sangat bersyukur dan bahagia “nyemplung” di AKK.
Gimana? Ada yang tertarik menjadi bagian dari AKKers? Fyi, syarat utama supaya kalian bisa bergabung bersama kami adalah IPK kalian minimal 3,0. Laluuu, nilai mata kuliah Organisasi Manajemen Kesehatan yang didapat ketika saya semester 3 (if I’m not mistaken) minimal B. Jadi nanti akan diseleksi terlebih dahulu berdasarkan nilai dan IPK oleh dosen AKK, selanjutnya akan dipilih 45 orang.
Bagi temen-temen yang sebenernya juga merasa “netral” terhadap semua peminatan seperti saya, sebaiknya kita posisikan IPK dan nilai mata kuliah prasyarat pada posisi aman terlebih dahulu. Jadi kalaupun di detik-detik terakhir pengisian form peminatan dan ternyata kalian berubah pikiran untuk masuk ke peminatan lainnya, it won’t matter. Anyway, good luck!
***
Let's thank Ade for giving us an insight! Enak kan tulisannya Ade? Iyalah dia tuu sobat saya juga di pers mahasiswa. Salah satu yang paling bersemangat pula. Hihihi. Semoga bermanfaat ya. See you!
Nice words,, kalo tiap anak bikin tulisan begini,, seneng banget deh temen-temen yang lagi bingung mutusin mau belajar ke mana.
ReplyDeleteAlhamdulillah, memang tujuannya pengen bantu yang kurang tau itu mba.
Deletekak bisa masuk AKK itu nilainya diambil dr semester brp aja dan nilainy apa aja ya yg dipake buat masuk AKK?
ReplyDeleteHai, ini udh jelas ya
ReplyDelete"Fyi, syarat utama supaya kalian bisa bergabung bersama kami adalah IPK kalian minimal 3,0. Laluuu, nilai mata kuliah Organisasi Manajemen Kesehatan yang didapat ketika saya semester 3 (if I’m not mistaken) minimal B."
Coba baca lbh teliti :)
Syarat administrasi nya apa aja kak magang di sana selain surat dari fakultas dan proposal?
ReplyDeleteCuma itu aja seingetku. Tapi mending kamu tanya dulu kesana (ke bagian umum dan kepegawaian) kuotanya berapa orang utk peminatan AKK, dan pastiin lagi ada syarat lain atau engga. Karena setiap tahun bisa aja berubah.
DeleteHalo kak, aku juga mahasiswa kesmas peminatan akk. Kebetulan baca tulisan kaka ini, seneng banget akhirnya ada gambaran buat magang karena aku sekarang semester 7. Aku udah punya topik skripsi tentang sistem rujukan,
ReplyDeleteMenurut kaka sebaiknya aku apply magang di dinkes bagian seksi SDMK atau pelayanan kesehatan rujukan. Tapi masih bingung buat topik proposal magang kalo di bagian pelayanan kesehatan rujukan.
Halo, terima kasih sudah berkunjung ke blogku. Menurutku sih lebih baik apply di seksi SDMK. Nantinya kalau keterima, bisa minta di rolling ke bagian2 lain termasuk pelayanan kesehatan rujukan. Jadi dapet ilmu dari masing2 bidang deh.
ReplyDeleteJangan lupa konsultasi ke dosen juga yaa biar dapet insight lain :)