Finance
Hei. Ini beneran belajar, ya. Sebelumnya aku harus menegaskan ini: aku selalu berusaha netral dalam menanggapi setiap isu yang beredar di media sosial. Aku menahan diri untuk ngga ikutan mengomentari atau justru menjelek-jelekkan salah satu pihak. This is purely my thought.
Sangat disesali memang dengan kasus Jouska ini. Mengingat namanya yang sedang naik daun. Kayak pepatah: karena nila setitik rusak susu sebelanga. Berharap semoga kasusnya cepet kelar dan seluruh pihak mencapai kata sepakat.
Tau akun Jouska dari kak Ica @annisast. Waktu itu bahas tentang kepemilikan apartemen kalo ga salah. Pertama kali banget nih tertarik sama topik finansial. Maklum ya, fresh graduate baru punya gaji. Pasti berhati-hati dalam membelanjakan. Ga mau dong gaji numpang lewat?
Tau akun Jouska dari kak Ica @annisast. Waktu itu bahas tentang kepemilikan apartemen kalo ga salah. Pertama kali banget nih tertarik sama topik finansial. Maklum ya, fresh graduate baru punya gaji. Pasti berhati-hati dalam membelanjakan. Ga mau dong gaji numpang lewat?
Baca: Tips Mengatur Gaji Biar Kantong Nggak Jebol
Dari situ aku belajar:
Dana Darurat! Hal pertama yang diwanti-wanti kebanyakan financial planner. Sebelum menabung dan investasi. Aku yang ngga pernah diajarin keuangan sama sekali oleh orang tua langsung memutuskan. Berapa besaran dana darurat yang harus disisihkan per bulan. Alhamdulillah sampai sekarang rutin. Masih belum mencapai target. Semoga 10 bulan lagi tercapai. Biar bisa ke tujuan finansial lain ❤️
Investasi! Ini kan yang didengungkan juga setelah Dana Darurat terpenuhi? Meskipun Dana Darurat ku masih harus diisi, aku mulai investasi. Jouska ini selalu bilang lho jangan pelit sama diri sendiri. Investasi itu termasuk yang ada didalam kepala alias investasi ilmu.
Apakah berhasil? Iya. Aku jadi rajin ngikutin instagram live. Waktu itu jadwalnya Jouska adalah tiap jumat sore :) aku sempet beli tiket J-Talks juga! Lumayan pricey bagiku. Sayang ngga jadi ikut. Alasannya? Venue pilihan dia pindah di sebuah bar.
Dari situ aku belajar:
Dana Darurat! Hal pertama yang diwanti-wanti kebanyakan financial planner. Sebelum menabung dan investasi. Aku yang ngga pernah diajarin keuangan sama sekali oleh orang tua langsung memutuskan. Berapa besaran dana darurat yang harus disisihkan per bulan. Alhamdulillah sampai sekarang rutin. Masih belum mencapai target. Semoga 10 bulan lagi tercapai. Biar bisa ke tujuan finansial lain ❤️
Investasi! Ini kan yang didengungkan juga setelah Dana Darurat terpenuhi? Meskipun Dana Darurat ku masih harus diisi, aku mulai investasi. Jouska ini selalu bilang lho jangan pelit sama diri sendiri. Investasi itu termasuk yang ada didalam kepala alias investasi ilmu.
Apakah berhasil? Iya. Aku jadi rajin ngikutin instagram live. Waktu itu jadwalnya Jouska adalah tiap jumat sore :) aku sempet beli tiket J-Talks juga! Lumayan pricey bagiku. Sayang ngga jadi ikut. Alasannya? Venue pilihan dia pindah di sebuah bar.
As a hijabi aku merasa ngga cocok. Kayak menggadaikan iman, gitu. Kan ada hadisnya ya jangan mendekat minuman keras. Aku tau aku ngga minum. Tapi somehow kalo aku tetep kekeuh dateng merasa support usaha miras. Nauzubillah. Akhirnya refund, deh. Padahal udah kutunggu-tunggu tuh acara :))
Oh ya invest pertamaku berupa SBN! Katanya sih ini sekaligus membantu negara yekan. Ada kok pilihan yang syariah sesuai dengan dewan syariah MUI. Sampai sekarang masih kupegang. Alhamdulillah tiap bulan dapet kupon. Buat bayar biaya admin bulanan bank 🤣
Apalagi?
Strategi marketing! Nyadar ga sih Minjou ini mendongeng alias story tellingnya bagus banget? Each words they wrote left quite impression in my heart. Hahaha. Aku beberapa kali ngescreen shot kalimatnya. Sesuka itu!
Oh ya invest pertamaku berupa SBN! Katanya sih ini sekaligus membantu negara yekan. Ada kok pilihan yang syariah sesuai dengan dewan syariah MUI. Sampai sekarang masih kupegang. Alhamdulillah tiap bulan dapet kupon. Buat bayar biaya admin bulanan bank 🤣
Apalagi?
Strategi marketing! Nyadar ga sih Minjou ini mendongeng alias story tellingnya bagus banget? Each words they wrote left quite impression in my heart. Hahaha. Aku beberapa kali ngescreen shot kalimatnya. Sesuka itu!
Konten yang mereka sampaikan hampir selalu relevan. Meskipun kurang relate ya yang sering dishare keuangan kelas atas lol. Terlepas dari kritik banyak orang tentang fear mongering ya. I decide to take the good lesson instead.
Ngga berhenti sampe situ. Aku beli buku yang ditulis co-foundernya. Apakah aku beneran termehek-mehek oleh Jouska? 🤣 Jujur sih buat orang awam kaya aku ya membantu banget. Beda ya kata orang ahli sih itu ilmu basic. Kalo ngga kenal Jouska aku ngga ngerti sih apakah bisa sampe tahap ini literasi finansialku.
Baca: Dimanakah Posisimu Saat Ini?
Ngga berhenti sampe situ. Aku beli buku yang ditulis co-foundernya. Apakah aku beneran termehek-mehek oleh Jouska? 🤣 Jujur sih buat orang awam kaya aku ya membantu banget. Beda ya kata orang ahli sih itu ilmu basic. Kalo ngga kenal Jouska aku ngga ngerti sih apakah bisa sampe tahap ini literasi finansialku.
Baca: Dimanakah Posisimu Saat Ini?
Makanya aku menyayangkan banget sih dengan adanya kasus ini. Beneran plot twist :( reputasi yang dibangun bertahun-tahun hancur seketika. Lha wong medsosnya aja udah deaktif semua.
Well, ini pelajaran juga sih buat kita. Integritas itu mahal. Sekali kepercayaan masyarakat hilang, wuss hilang sudah kita dari peredaran. Semogaaa selaku ingat ya jujur itu yang utama. Also don't be blinded by money. Because at the end of the day, all of our possession is nothing more than tools. To bring us whether to good or bad place later in another life.
Well, ini pelajaran juga sih buat kita. Integritas itu mahal. Sekali kepercayaan masyarakat hilang, wuss hilang sudah kita dari peredaran. Semogaaa selaku ingat ya jujur itu yang utama. Also don't be blinded by money. Because at the end of the day, all of our possession is nothing more than tools. To bring us whether to good or bad place later in another life.
Hola pipol! How’s life? Mine is gradually better. Alhamdulillah. Thanks to the ability to interact with other. Yep. Kantorku mulai memberlakukan kerja dari kantor/work from office (WFO). Aku belum sempet cerita ya gimana adaptasi dengan WFH selama kurang lebih 2 bulan. Tau-tau cerita udah balik kantor aja. So sorry.
Aku berusaha keras nggak membandingkan diri dengan orang lain. I’ll only compare myself as “now” me and “past” me. That’s enough.
Belakangan aku kembali memikirkan hidup ini mau dibawa kemanaa *seperti lagunya Armada*. Sounds cliche, eh? Tapi bener lho dengan punya tujuan, hidupmu akan lebih greget. You have something that push you and encourage you to get up, dress up, show up and never give up #EhGimana #YangPahamAja.
So I’ve been evaluating my money. Momennya tuh pas banget di akhir semester I. anaknya ngitung waktu banget emang. Seperti kata Teh Dini, ada dimanakah aku sekarang? This is how I locate my position:
What about jajan baju, skinker, makeup? Jujur nih sejak dirumah aja aku cuma pake baju yang nyaman. PR banget kan ternyata kalo mau beli karakteristik utamanya nyaman. Baru kemudian multiguna. Artinya harus bin wajib bisa dipake either nyantai dirumah or jalan. Skinker selama ada staple skincare bisa. Yang Alhamdulillah udah nemu yang harganya terjangkau kantong.
Baca: Skincare Rutin Kulit Berminyak dan Mudah Berjerawat
Dari basic spending diatas aku total dan dikalikan 12 untuk memenuhi Dana Darurat. Why 12? you’re still single! Well, ini jumlah yang buat aku merasa “secure”. tiap orang beda, ya. Biarlah ini ukuran “ketenangan”-ku.
Perlu juga menghitung aset biar tau apakah aset tersebut menguntungkan? Atau malah banyak rugi gegara rutin ngeluarin biaya perawatannya?
![]() |
Ada banyak hal yang berputar di kepalaku. Mari kita uraikan satu persatu. Tentang apa nih? Oh tentu saja update kehidupan. Believe it or not, aku bersyukur masih mau menyempatkan diri untuk menulis. Bukan demi traffic, comment, engagement ataupun hal bersifat angka dan materialistik lainnya. Aku menulis untuk diri sendiri. Melalui tulisan, aku bisa menge-track sejauh mana aku berproses. Serta mencatat progress sampai mana.
Baca: Dari Curhat Sampai Menantang Diri, Ini Alasanku Ngeblog
Baca: Dari Curhat Sampai Menantang Diri, Ini Alasanku Ngeblog
Aku berusaha keras nggak membandingkan diri dengan orang lain. I’ll only compare myself as “now” me and “past” me. That’s enough.
Belakangan aku kembali memikirkan hidup ini mau dibawa kemanaa *seperti lagunya Armada*. Sounds cliche, eh? Tapi bener lho dengan punya tujuan, hidupmu akan lebih greget. You have something that push you and encourage you to get up, dress up, show up and never give up #EhGimana #YangPahamAja.
Aku ingat jaman kuliah pasang target mau lulus kapan. IPK berapa. Nggak masalah walaupun di akhir nggak sesuai target. Yang penting adalah aku bisa menggunakan waktu dan sumber daya lain untuk mewujudkannya. I have a clear purpose.
Baca: Perjalanan Menuju Skripsi
What now? Aku lagi baca buku Finchickup 2-nya kak Farah Dini. One of Jouska’s adviser. Tau lah ya Jouska yang sempat viral (lagi) karena biaya persalinan 88 juta yang diulasnya. But no. I’m not going to talk about that.
Buku ini menarik banget dari segi penuturan. It feels like you listen to your best friend! Kayak ngobrol biasa gitu lho cuy. And it feels strangely good! No intimidating feel at all.
Baca: Perjalanan Menuju Skripsi
What now? Aku lagi baca buku Finchickup 2-nya kak Farah Dini. One of Jouska’s adviser. Tau lah ya Jouska yang sempat viral (lagi) karena biaya persalinan 88 juta yang diulasnya. But no. I’m not going to talk about that.
***
![]() |
Beli obralan murah banget di mizan store tokped guis |
Satu kalimat yang nyantol di kepalaku, “In order to get what you want, ada tahapan awal yang sama pentingnya. Apa? You kow where you are standing”. Where am I? Financially?
Kenapa finansial? As you know guys. Mungkin kalian juga merasakan. This pandemic has affected lotssss of things in our daily life. Ya, kan? Terutama dari segi keuangan. Berapa banyak coba orang yang pendapatannya menurun? Penjual makanan di kantin sekolah. Pengelola tempat wisata yang harus tutup. 1 - 2 bulan awal pandemi banyak penggalangan donasi.
Puncaknya, one of my inner circle also told me the possibility of getting lay off :( how do you feel??? sigh. Ini perusahaan travel terbesar berlogo burung biru lho. They suffered a lot!
Nah trus gimana dah tuh caranya bertahan hidup dengan pemasukan yang terpotong? Atau malah hilang? That is, my friend. The urgency of: Emergency Fund. Dana darurat. Akhirnya karena kondisi ini, banyak orang sadar kudu evaluasi cash flow mereka.
Baca: Tips Mengatur Gaji Biar Kantong Nggak Jebol
I also reflected a lot after Ramadan. Di bulan suci tersebut pengeluaranku untuk makan menurun tajam. Tenang, aku tetap makan kok. Order ojek online pula bukan yang masak sendiri. Yet I can still have some money left. Jadi kalo masak sendiri bisa hemat berapa banyak, ya? :)) perlahan deh ngumpulin niat.
Baca: Pertama Kalinya: Lebaran Sendiri di Perantauan
Kenapa finansial? As you know guys. Mungkin kalian juga merasakan. This pandemic has affected lotssss of things in our daily life. Ya, kan? Terutama dari segi keuangan. Berapa banyak coba orang yang pendapatannya menurun? Penjual makanan di kantin sekolah. Pengelola tempat wisata yang harus tutup. 1 - 2 bulan awal pandemi banyak penggalangan donasi.
Puncaknya, one of my inner circle also told me the possibility of getting lay off :( how do you feel??? sigh. Ini perusahaan travel terbesar berlogo burung biru lho. They suffered a lot!
Nah trus gimana dah tuh caranya bertahan hidup dengan pemasukan yang terpotong? Atau malah hilang? That is, my friend. The urgency of: Emergency Fund. Dana darurat. Akhirnya karena kondisi ini, banyak orang sadar kudu evaluasi cash flow mereka.
Baca: Tips Mengatur Gaji Biar Kantong Nggak Jebol
***
I also reflected a lot after Ramadan. Di bulan suci tersebut pengeluaranku untuk makan menurun tajam. Tenang, aku tetap makan kok. Order ojek online pula bukan yang masak sendiri. Yet I can still have some money left. Jadi kalo masak sendiri bisa hemat berapa banyak, ya? :)) perlahan deh ngumpulin niat.
Baca: Pertama Kalinya: Lebaran Sendiri di Perantauan
So I’ve been evaluating my money. Momennya tuh pas banget di akhir semester I. anaknya ngitung waktu banget emang. Seperti kata Teh Dini, ada dimanakah aku sekarang? This is how I locate my position:
1. What is your basic spending?
Hal apa aja yang kudu ada untuk bisa bertahan hidup? Buatku ada makan, bayar kosan, kuota internet, keperluan rumah tangga macem toiletries, kirim ke emak dan sedekah.What about jajan baju, skinker, makeup? Jujur nih sejak dirumah aja aku cuma pake baju yang nyaman. PR banget kan ternyata kalo mau beli karakteristik utamanya nyaman. Baru kemudian multiguna. Artinya harus bin wajib bisa dipake either nyantai dirumah or jalan. Skinker selama ada staple skincare bisa. Yang Alhamdulillah udah nemu yang harganya terjangkau kantong.
Baca: Skincare Rutin Kulit Berminyak dan Mudah Berjerawat
Dari basic spending diatas aku total dan dikalikan 12 untuk memenuhi Dana Darurat. Why 12? you’re still single! Well, ini jumlah yang buat aku merasa “secure”. tiap orang beda, ya. Biarlah ini ukuran “ketenangan”-ku.
2. Evaluate cash flow and asset(s)
Belum terlaksana lol baru memetakan saja jenis-jenis pengeluaran. Sebuah usaha untuk tau dimana letak kebocoran? Apakah bisa ditambah? *halah. Kuncinya ngga boleh denial ya. Harus ada solusi biar nggak terus-terusan bocor.Perlu juga menghitung aset biar tau apakah aset tersebut menguntungkan? Atau malah banyak rugi gegara rutin ngeluarin biaya perawatannya?
3. Tentukan tujuan
Ini bagian tersulit gaes! Menentukan prioritas. Sampai disini aku stuck. Pilih mana dulu ya? Dana pensiun? Beli rumah? Bantu biaya pendidikan adek? Atau nikah?Baca: After Graduation Story: Bicara Tentang Pernikahan
Kadang aku merasa belom siap menjadi orang dewasa yang apa-apa harus dipikir matang. Tapi ya gimana dong siklus hidup. Masa iya mau menolak dan tetap bergantung pada orang lain? NO. Ayok gaes semangat menjadi dewasa ~~
***
Instagram story makin lama makin seru yah. Banyak topik yang dibahas. Udah macem utas-nya twitter aja. Instagram story favorit saya selain Jouska adalah kak @annisast. Pembahasannya kerasa realistis dan dekat dengan kondisi ((rakyat)) jelata kek saya.
![]() |
JADILAH HORANG KAYAH AGAR BISA MEMBELI JET PRIBADI. THX |
Mungkin, bisa jadi ya karena pertama kalinya pegang uang banyak langsung overwhelmed. Pengennya dibelanjaiiin aja. Ngga kuat liat uang "nganggur" di rekening. Bisa juga sebagai ajang balas dendam. Dulunya waktu sekolah dan kuliah harus nabung setengah mati eh sekarang mau apa-apa ya tinggal pake gaji aja.
Baca: Kuliah itu Kayak Gimana Sih, Kak? - Ini Jawabannya!
Dari situ saya yang waw Alhamdulillah ngga ada di posisi itu. Emang dari dulu hidup penuh perjuangan kali ya. Bukan kekurangan. Cukup aja. Beli ini cukup. Itu cukup. Seringnya sih dicukup-cukupin.
Baca: Kenyamanan VS Uang
Dan sekarang, ya. Saya ngerasain punya gaji lumayan. Seenggaknya memenuhi UMR domisili saya saat ini: Surakarta.
Pernah saya nanya sesama cpns gimana buat ngatur keuangan dia. Di pikiran saya dia dalam kehidupan kan lebih senior *halah. Udah berkeluarga, punya anak 1. I judge her pengelolaan keuangan dia lebih bagus. Eh jawabannya apa? “Aku aja masih sering dibantu orang tua”. Wadidaw. Kaget dong. Salah nanya orang kali...
Saya kira selama ini termasuk golongan boros. Ternyata nggak begitu. (Apa itu nggak begitu????) I mean saya masih punya tabungan, udah nyicil buat dana darurat, udah nyicil invest juga. Alhamdulillah, kan?
Makanya biar pun saya bukan orang keuangan nih, dan ngga pernah belajar secara khusus. Saya coba bagi tips mengatur keuangan fresh graduate ala saya. Seorang amatir. Ngga pernah belajar keuangan secara khusus. Ngga punya basic finance. Dan ngga pernah diedukasi orang tua tentang keuangan.
Posisi disini saya ngekos, udah ngga terima uang dari orang tua sama sekali, makan sendiri, dan ngga punya kendaraan. Berangkat – pulang kerja jalan kaki. Syukur-syukur ada yang nawarin buat ditebeng (YHA)
***
Pertama: pastikan gaji bersih kamu dalam sebulan. Artinya setelah dipotong pajak, asuransi, cicilan dll ya. Yang beneran diterima di tangan, bukan yang ghoib.
Kedua: buat pos uang gaji bakal dikemanain aja. Bebas. Jelas kan kebutuhan tiap orang beda. Saya butuh makan 3x sehari. Bisa jadi kamu butuh cuma 2x aja, tapi ngopi tiap hari. Ya, bebas.
Ini pos gaji versi saya: makan harian, kos, transport, dana darurat, nabung, investasi, skincare, pulsa, kirim ke orang tua, dan sedekah. Semakin detail semakin baik sih menurut saya. Biar jelas kemana uang itu “akan” dibelanjakan.
Ketiga: buat prioritas. Nah ini berguna saat kamu terima gaji, yang harus dikeluarkan pertama ya yang berada di posisi atas. Ngga boleh bawahnya dulu. Karena kalo ngga urut dan ngikutin hawa nafsu justru bikin jebol. LOL.
Prioritas saya:
1. Dana darurat. Udah tau tentang ini? Seenggaknya untuk single 6 x biaya hidup sebulan. Atau untuk yang udah menikah 12 x biaya hidup. Fleksibel sih. Dikira-kira aja bisa nggak buat ngehidupin 3-6 bulan TANPA gaji? Saya sendiri kayaknya bakal nyoba 12 x biaya hidup bulanan.
2. Makan 3x sehari. Yea kerja salah satunya untuk makan bukan?
3. Sedekah. Wajib banget gengs. insyaAllah sedekah tuh ngga ngurangin nilai yang kita keluarin kok. Justru bertambah, keberkahannya. Heu.
4. Nabung. Ngga harus banyak yang penting RUTIN.
5. Investasi. Bebas mau bentuk apa. Prinsip saya yang penting HALAL dan udah terdaftar OJK. Untuk saat ini sih saya ngincer ST (Sukuk Tabungan).
6. Bayar kosan. Yha ngga usah ditanya.
7. Kirim uang ke ortu. Masuk ke nomer bawah soalnya Alhamdulillah kedua orang tua saya masih kerja. Bisa menghidupi diri sendiri tanpa dibantu. Kirim buat ortu ini sekadar kasih uang jajan sih. Siapa tau ibu saya pengen beli baju baru kaaan.
8. Pulsa. Cannot live without internet connection :)
9. Skincare. Ngga tiap bulan habis. Cuma ya harus tetep menganggarkan toh.
Baca: Skincare Rutin Kulit Berminyak dan Mudah Berjerawat
Keempat: masing-masing prioritas itu buat NOMINAL yang jelas. Ada yang menyarankan pake persentase 50% biaya hidup, 20% nabung, dll. Buat saya ngga cocok. Malahan bingung. Makanya saya bikin nominal langsung di ke-9 pos sebelumnya. Kecuali untuk sedekah, khusus saya persentasekan sebesar 10%. Karena gaji utuh yang saya terima tiap bulan nggak sama. Kalo bulan ini dikasih lebih, ya otomatis memberi lebih juga dong. Setuju?
Cara perhitungannya gimana? Dikira-kira aja. Misal nih saya biaya hidup ya. Makan disini Rp 10.000 sekali udah dapet banget. Sarapan soto + teh anget + mendoan 1 aja Rp 7.000. Of course tiap daerah berbeda ya. Sesuaikan dengan dimana kalian tinggal.
Maka saya menganggarkan makan 3 x Rp 10.000 = Rp 900.000 hanya untuk makan. Tapi saya genepin ke Rp 1.000.000. buat apa? Beli galon. Beli sabun dll siapa tau abis. Hehehe. Begicu.
Skincare nih saya kelas bawah lah. Sebulan Rp 250.000 aja cukup. Intinya langsung ada NOMINAL-nya yaa!
Kelima: catat pengeluaran TIAP HARI. Fungsinya biar keliatan, apakah uang yang kamu keluarkan sesuai dengan budget yang udah ditentukan? Bisa liat juga dimana kebocorannya jikalaauuu terjadi.
Saya hanya melakukan ini 3 bulan. Ngga kuat habis itu hahaha. Kuncinya apa? Strict sama budget. Dan dalam waktu nyatetin 3 bulan itu kita tau ritme pengeluaran.
Misal hari ini kok makan lebih dari Rp 30.000? nah berarti hari besoknya ada jatah makan dikurangi. Misal makan siang cukup Rp 5.000 aja. Bisa? Bisa!
Atau justru kebalikannya. Makan siang hari ini dapet ditraktir. Ada lebih kan tuh Rp 10.000. berarti besok makan siang lebih dari Rp 10.000 boleh dooong. Gituuu..
Buat nyatetin ini ada aplikasinya kok. Saya pake namanya “Money Manager”. Disitu kita bisa mengelompokkan budget pengeluaran dan pemasukan. Keterangan keluar uang buat apa, pemasukan dari mana, jelas.
***
Tips ini berlaku untuk kamu yang emang niat mau mengatur keuangan. Beda dengan yang berprinsip “money must be spent not save” atau YOLO yaa ngapain diatur kan. Saya cuma pengen kasih tau, selama nggak ada jaminan kamu keturunan konglomerat tujuh turunan, salah satu cara biar ngga menjadi sobat misqueen ya dengan pengaturan uang yang baik.
Kalo kamu punya tips tambahan lainnya boleh banget lho share di kolom komentar. Ciao.
Keempat: masing-masing prioritas itu buat NOMINAL yang jelas. Ada yang menyarankan pake persentase 50% biaya hidup, 20% nabung, dll. Buat saya ngga cocok. Malahan bingung. Makanya saya bikin nominal langsung di ke-9 pos sebelumnya. Kecuali untuk sedekah, khusus saya persentasekan sebesar 10%. Karena gaji utuh yang saya terima tiap bulan nggak sama. Kalo bulan ini dikasih lebih, ya otomatis memberi lebih juga dong. Setuju?
Cara perhitungannya gimana? Dikira-kira aja. Misal nih saya biaya hidup ya. Makan disini Rp 10.000 sekali udah dapet banget. Sarapan soto + teh anget + mendoan 1 aja Rp 7.000. Of course tiap daerah berbeda ya. Sesuaikan dengan dimana kalian tinggal.
Maka saya menganggarkan makan 3 x Rp 10.000 = Rp 900.000 hanya untuk makan. Tapi saya genepin ke Rp 1.000.000. buat apa? Beli galon. Beli sabun dll siapa tau abis. Hehehe. Begicu.
Skincare nih saya kelas bawah lah. Sebulan Rp 250.000 aja cukup. Intinya langsung ada NOMINAL-nya yaa!
Kelima: catat pengeluaran TIAP HARI. Fungsinya biar keliatan, apakah uang yang kamu keluarkan sesuai dengan budget yang udah ditentukan? Bisa liat juga dimana kebocorannya jikalaauuu terjadi.
Saya hanya melakukan ini 3 bulan. Ngga kuat habis itu hahaha. Kuncinya apa? Strict sama budget. Dan dalam waktu nyatetin 3 bulan itu kita tau ritme pengeluaran.
Misal hari ini kok makan lebih dari Rp 30.000? nah berarti hari besoknya ada jatah makan dikurangi. Misal makan siang cukup Rp 5.000 aja. Bisa? Bisa!
Atau justru kebalikannya. Makan siang hari ini dapet ditraktir. Ada lebih kan tuh Rp 10.000. berarti besok makan siang lebih dari Rp 10.000 boleh dooong. Gituuu..
Buat nyatetin ini ada aplikasinya kok. Saya pake namanya “Money Manager”. Disitu kita bisa mengelompokkan budget pengeluaran dan pemasukan. Keterangan keluar uang buat apa, pemasukan dari mana, jelas.
***
Tips ini berlaku untuk kamu yang emang niat mau mengatur keuangan. Beda dengan yang berprinsip “money must be spent not save” atau YOLO yaa ngapain diatur kan. Saya cuma pengen kasih tau, selama nggak ada jaminan kamu keturunan konglomerat tujuh turunan, salah satu cara biar ngga menjadi sobat misqueen ya dengan pengaturan uang yang baik.
Kalo kamu punya tips tambahan lainnya boleh banget lho share di kolom komentar. Ciao.
lulukhodijah
Saat ini, salah satu sektor pekerjaan yang paling diminati adalah startup atau wirausaha. Akan tetapi, startup tidak bisa berjalan tanpa adanya modal yang cukup untuk menunjang segala jenis prasarana yang dibutuhkan. Maka karena itu, munculah beragam financial service dalam bentuk layanan pendanaan untuk memenuhi modal tersebut. Tapi, jangan sembarang memilih layanan pendanaan untuk memodali startup kamu. Pilihlah layanan pendanaan yang memiliki beragam kelebihan mumpuni seperti Pracico.
Berbagai Kelebihan Layanan Pendanaan Pracico sebagai Financial Service
Ada 7 (tujuh) kelebihan yang dimiliki Pracico sebagai layanan pendanaan. Kelebihan-kelebihan ini adalah pertimbangan kamu untuk meminjam modal guna membangun startup yang kamu impi-impikan. Kelebihan tersebut dirangkum dan disebut dengan slogan ‘PERFECT’ yaitu Persistence, Excellence, Reliable, Fair & Fast, Enthusiasm, Caring, dan Truthful. Apa sajakah penjelasan kelebihan Financial Service dari Pracico tersebut?
1. Persistence atau ketekunan
Bersifat gigih dan tekun dalam upaya membangun dan meningkatkan kualitas atau kemampuan diri adalah kelebihan pertama dari layanan pendanaan ini. Pracico meyakini, keteguhan meningkatkan kualitas diri akan mengantarkan klien yang bekerjasama menuju arah yang menguntungkan bagi setiap sisi.
2. Excellence atau sistem kerja brilian
Meningkatkan dan menjalin kerjasama yang baik dengan setiap mitra kerja adalah kelebihan berikutnya. Tidak hanya kerjasama saja yang ditingkatkan, namun juga tingkat pelayanan yang baik dan konsisten. Sebab, pelayanan menjadi dasar dari kepercayaan mitra kerja terhadap sebuah layanan pendanaan.
3. Reliable atau dapat diandalkan
Komitmen dan kedisiplinan merupakan tolak ukur pertama bagi sebuah perusahaan terutama Financial Service, untuk dapat diandalkan oleh mitra kerjanya. Maka karena itu, Pracico senantiasa menunjukan perilaku perusahaan yang jujur dan disiplin terhadap komitmennya bersama setiap mitra kerja yang dimiliki.
4. Fair & Fast atau adil dan cekatan
Bekerja dengan cekatan dan cepat merupakan prinsip dan kelebihan Pracico sebagai layanan pendanaan. Siapapun tentu ingin bekerja sama dengan layanan pendanaan yang cekatan dalam pekerjaannya. Tidak hanya cekatan, sebuah layanan pendanaan yang selalu bersifat adil di antara para mitra kerjanya merupakan salah satu kelebihan yang wajib dimiliki.
5. Enthusiasm atau antusiasme
Semangat kerja dan energi positif dapat memacu segala faktor positif lainnya pendukung produktivitas kerja. Maka, kelebihan berikutnya dari Financial Service ini adalah senantiasa menumbuhkan semangat kerja bagi setiap anggota dan mitra kerjanya, baik secara internal maupun eksternal. Salah satu hal lain yang senantiasa ditumbuhkan ialah antusiasme dalam bekerjasama.
6. Caring atau peduli sesama
Salah satu hal yang memupuk keberhasilan adalah kebersamaan dan kerjasama yang baik. Apalagi bila kebersamaan dan kerjasama tersebut didasari atas kepentingan bersama. Pracico pun selalu berupaya untuk menumbuhkan karakter yang peduli dengan sesamanya dan mengutamakan kepentingan bersama daripada pribadi.
7. Truthful atau jujur
Kelebihan yang terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah Pracico merupakan layanan pendanaan yang senantiasa menempatkan pribadi diri menjadi lebih jujur, ikhlas, serta tulus dalam menangani setiap mitra kerjanya. Tidak hanya itu, selalu berupaya memberikan manfaat bagi orang lain pun menjadi kelebihan dari layanan pendanaan satu ini.
Itulah beragam kelebihan dari Pracico, layanan pendanaan yang dapat kamu andalkan untuk menjadi Financial Service dalam membangun startup atau wirausaha yang diimpikan. Bila kamu berminat menjadi anggota dari layanan pendanaan ini, maka jangan ragu untuk membuka website resmi Pracico di pracico.com.
Berbagai Kelebihan Layanan Pendanaan Pracico sebagai Financial Service
Ada 7 (tujuh) kelebihan yang dimiliki Pracico sebagai layanan pendanaan. Kelebihan-kelebihan ini adalah pertimbangan kamu untuk meminjam modal guna membangun startup yang kamu impi-impikan. Kelebihan tersebut dirangkum dan disebut dengan slogan ‘PERFECT’ yaitu Persistence, Excellence, Reliable, Fair & Fast, Enthusiasm, Caring, dan Truthful. Apa sajakah penjelasan kelebihan Financial Service dari Pracico tersebut?
1. Persistence atau ketekunan
Bersifat gigih dan tekun dalam upaya membangun dan meningkatkan kualitas atau kemampuan diri adalah kelebihan pertama dari layanan pendanaan ini. Pracico meyakini, keteguhan meningkatkan kualitas diri akan mengantarkan klien yang bekerjasama menuju arah yang menguntungkan bagi setiap sisi.
2. Excellence atau sistem kerja brilian
Meningkatkan dan menjalin kerjasama yang baik dengan setiap mitra kerja adalah kelebihan berikutnya. Tidak hanya kerjasama saja yang ditingkatkan, namun juga tingkat pelayanan yang baik dan konsisten. Sebab, pelayanan menjadi dasar dari kepercayaan mitra kerja terhadap sebuah layanan pendanaan.
3. Reliable atau dapat diandalkan
Komitmen dan kedisiplinan merupakan tolak ukur pertama bagi sebuah perusahaan terutama Financial Service, untuk dapat diandalkan oleh mitra kerjanya. Maka karena itu, Pracico senantiasa menunjukan perilaku perusahaan yang jujur dan disiplin terhadap komitmennya bersama setiap mitra kerja yang dimiliki.
4. Fair & Fast atau adil dan cekatan
Bekerja dengan cekatan dan cepat merupakan prinsip dan kelebihan Pracico sebagai layanan pendanaan. Siapapun tentu ingin bekerja sama dengan layanan pendanaan yang cekatan dalam pekerjaannya. Tidak hanya cekatan, sebuah layanan pendanaan yang selalu bersifat adil di antara para mitra kerjanya merupakan salah satu kelebihan yang wajib dimiliki.
5. Enthusiasm atau antusiasme
Semangat kerja dan energi positif dapat memacu segala faktor positif lainnya pendukung produktivitas kerja. Maka, kelebihan berikutnya dari Financial Service ini adalah senantiasa menumbuhkan semangat kerja bagi setiap anggota dan mitra kerjanya, baik secara internal maupun eksternal. Salah satu hal lain yang senantiasa ditumbuhkan ialah antusiasme dalam bekerjasama.
6. Caring atau peduli sesama
Salah satu hal yang memupuk keberhasilan adalah kebersamaan dan kerjasama yang baik. Apalagi bila kebersamaan dan kerjasama tersebut didasari atas kepentingan bersama. Pracico pun selalu berupaya untuk menumbuhkan karakter yang peduli dengan sesamanya dan mengutamakan kepentingan bersama daripada pribadi.
7. Truthful atau jujur
Kelebihan yang terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah Pracico merupakan layanan pendanaan yang senantiasa menempatkan pribadi diri menjadi lebih jujur, ikhlas, serta tulus dalam menangani setiap mitra kerjanya. Tidak hanya itu, selalu berupaya memberikan manfaat bagi orang lain pun menjadi kelebihan dari layanan pendanaan satu ini.
Itulah beragam kelebihan dari Pracico, layanan pendanaan yang dapat kamu andalkan untuk menjadi Financial Service dalam membangun startup atau wirausaha yang diimpikan. Bila kamu berminat menjadi anggota dari layanan pendanaan ini, maka jangan ragu untuk membuka website resmi Pracico di pracico.com.
Subscribe to:
Posts (Atom)