Monday, January 21, 2019

Pengalaman Mengikuti Tes CPNS Badan POM 2018 (1)

Setelah lulus sejujurnya saya nggak ada ambisi mau daftar dimana. Masih ragu bakal diijinin orang tua atau enggak. Udah sering ditolak keinginannya maka harus hati-hati menentukan pilihan. Nah di tahun 2018 ternyata ada pembukaan Seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Sampai seminggu sebelum pembukaan masih nggak ada niatan untuk daftar.


Kenapa?

1. Meskipun secara teknis udah lulus, saya belum mengantongi ijazah. Saya lulus bulan Juli, tapi wisuda dapet periode November. Otomatis Cuma punya Surat Keterangan Lulus (SKL). Dimana surat itu kurang “sakti” dibandingkan ijazah. 
2. Saya belum punya Surat Tanda Registrasi (STR). Belum dapet hidayah buat ikut Uji Kompetensi.

Baca: Pengalaman Ikut Try Out UKOM Kesmas 

Kebanyakan instansi kesehatan yang buka formasi di CPNS mensyaratkan dua itu bagi lulusan Kesehatan Masyarakat. Pudar sudah kan keinginan jadi CPNS. Selain itu juga masih pikir-pikir. ASN (Aparatur Sipil Negara-nama barunya PNS) kan ibaratnya kerja seumur hidup ya sama negara, udah siapkah?

Sampai kemudian ada yang kasih tau saya, 
“Mbak, ayo daftar BPOM”
“Hah, emang bisa?”
“Iya cuma pake SKL aja. Udah ngurus SKL kan?”
“Udah sih...”
(menggantung karena masih nggak yakin)

Baca: 19 Hari Magang di BPOM

Saya putuskan cerita ke ibu. Dan bisa ditebak sih jawaban ibu, “Selagi ada kesempatan yaudah coba aja. nggak ada salahnya kan.” Baiklah. Perkataan ibu itu bagaikan titah dalam hidup saya. LOL. Saya beranikan diri daftar SCCN BKN dan baca persyaratannya. Nggak terlalu susah sih. Hanya butuh nomor ijazah, KTP, dan beberapa persyaratan lainnya. Semua tertulis jelas di pengumumannya (lupa sebenernya apa aja hehe). Cek aja di https://sscn.bkn.go.id/

Beberapa seleksi yang dilewati yaitu: 

Seleksi administrasi 

Saat itu ada syarat untuk swafoto dengan KTP. Dan kamu tahu? Saya punya cuma surat keterangan. E-KTP nya belum jadi. Harus foto mandiri beberapa kali take. Hahaha. Yang penting keliatan muka dan data diri di surat keterangan udah cukup lah.

Di BPOM itu ada pilihan zona-nya. Zona 1 khusus BPOM Pusat (Jakarta). Zona 4 yang saya pilih meliputi Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yha, teteup disuruh pilih zona Jawa aja sama ibu. Kemudian pilih formasi umum atau terbaik. Meskipun saya punya modal IPK cumlaude, pilihnya yang umum aja.

Karena apa? Ngikutin kata temen. HAHAHA. shallow banget emang. Ngga deng. Alasannya karena formasi umum bisa lebih banyak pilihannya. Oh tentu saja ini kata teman juga. Seorang Lulu masih kurang risetnya :')

Tips 1: saat seleksi administrasi, pastikan dokumen lengkap. Semua persyaratan dirinci LENGKAP di lampiran pengumuman SCCN BKN maupun instansi pilihan. DAN JANGAN BERANI COBA-COBA. Maksudnya gini, kalau keterangannya harus udah punya ijazah ya jangan pake SKL.

Temen saya ada yang nekat daftar Dinas Kesehatan modal SKL padahal jelas-jelas syaratnya ijazah. Ya ketebak deh nggak lolos seleksi administrasi.

Kalo emang pengen keterima ya ikutin aja instruksinya. Alasan “Siapa tau dilolosin kan di instansi X ada sodara/pacar/pakde/budhe” atau “Kan aku pernah magang disitu pasti inget namaku”. Jangan kepedean, Ferguso. Ini kan secara nasional seleksinya. OK? 

Seleksi Kompetensi Dasar 

Alhamdulillah, tahap 1 lolos. Selanjutnya SKD. Pengumumannya tepat sehari sebelum wisuda. Jadi bisa ditebak wisuda itu topik pembahasannya SKD. Temen seangkatan saya BANYAK BANGET yang daftar BPOM. Karena alasan itu tadi, baru pegang SKL. Dan tahun ini sepertinya BPOM memang sedang buka formasi cukup banyak. Untuk dimasukkan ke Loka (semacam kantor perwakilan di kabupaten). Loka ini baru mulai aktif di tahun 2018 setau saya.

Saya baca pengumuman baik-baik, itu tanggal 8 November pelaksanaan SKD-nya. Tapi ternyata apa pemirsa? Saya salah! Sehari sebelum SKD temen saya ngechat dong, 
“Udah siapin surat pernyataan dll-nya belum?”
“Belum”
“Daebak. Mau kapan?”
“Besok aja deket tanggal tes”


YHA PADAHAL UDAH KEESOKAN HARINYA TULUNG. Auto panik. Berkas saya masih ngga lengkap. Ngga mungkin minta ke kampus. Ternyata si temen saya ini punya cadangannya. Saya pake punya dia. Berkas itu adalah surat akreditasi fakultas. Masih inget banget. Huhuhu. Makasih ya Inten, sungguh jasamu tidak akan terlupakan kawan!

Drama banget emang. Lokasi ujian yang tadinya tertulis di Kantor BKN berubah menjadi GOR. Alhamdulillah ngga terlalu jauh dari rumah.

Sesampainya disana, udah banyak peserta berpakaian hitam putih. Segera saya cari gerombolan teman saya. Ngga mau sendiri karena udah terlalu lama sendiri. SKD dibagi dalam beberapa sesi. Saya dapet sesi 2. Tertulis mulai pukul 10.00 tapi dateng 2 jam sebelumnya. Rajin? Iya demi tidak ketinggalan info dong.

Agak molor sih ujiannya but it’s okay. Berusaha memaklumi. Dengan jumlah peserta ribuan gitu, pasti nggak mudah untuk mengkoordinir. Disitu kami harus membawa kartu peserta dan KTP untuk bisa masuk. Alat tulis, jam, dan apapun selain kedua itu ditinggal di tas. Sebelum masuk pun masih diperiksa oleh petugas. Literally diperiksa diraba seluruh tubuh gitu, gaes.

Saya sih santai aja karena emang ngga bawa aneh-aneh. Masuk di ruangan GOR: WAAAWWWWW besar syekali. Jarak antar peserta deket banget. Rapet. Hahaha.

Apa aja sih isi SKD ini?

Ujian dilakukan selama 90 menit dengan jumlah soal 100. Di hadapan peserta udah tersedia laptop. Tinggal duduk manis dan mengerjakan saja. Cukup memasukkan NIK dan password sesi. Waktu akan berjalan dengan sendirinya. Setiap peserta waktunya sesuai saat dia mengeklik “mulai”.

Ada 3 unsur SKD.

Pertama, Tes Karakteristik Pribadi

Ini berisi tentang nilai-nilai yang dijunjung tinggi ASN. Nggak ada jawaban salah. Hanya skor mulai 1-5. Asli, soalnya tricky. Jika kedua tes sebelumnya bisa dipelajari, yang ini enggak. Beneran harus pilih jawaban yang paling mendekati nilai kayak kejujuran, kerjasama, pelayanan publik, kayak gitu. Bacaan soalnya panjang, jawabannya mirip-mirip. Harus dibaca dengan seksama.

Kedua, Tes Intelegensi Umum

Semacam Tes Potensi Akademik. Ada tentang deret, lawan kata-persamaan kata, yaa yang pernah ikut SBMPTN pasti tau ini ada.

Ketiga, Tes Wawasan Kebangsaan

Terakhir ini tentang Indonesia. Falsafah negara gitu. Belajar pancasila, Undang-Undang Dasar 1945. Pasal-pasal.

Apakah saya belajar?

Iya. Belajarnya dari buku kumpulan soal-soal CPNS gitu. Sengaja dibeliin sama ibu, saya nggak minta. Ternyata ya cukup ampuh sih. Padahal baru ngerjain sekitar 3 paket soal. Itupun sistem SKS dalam 3 hari ngerjain.

Beli di toko buku. Harganya Rp 150.000

Tahun ini passing grade TKP, TIU, dan TWK berturut-turut 143, 80 dan 75. Nilai totalnya juga ada passing grade berapa gitu lupa. Setelah selesai mengerjakan, nilainya langsung keluar dan ada layar diluar ruangan menayangkan hasilnya secara langsung. Matik gak tuh. Nilai TIU dan TKD saya sama: 105. Nilai TWK-nya? 144. Total nilai 354.

Nilai TWK itu beneran ngagetin sih. Mepet banget cuy, saya ingat sempet ganti jawaban di akhir-akhir ngerjain. Ngga ngerti deh apakah jawaban itu yang bikin mepet atau gimana.

Pengumuman SKD ke SKB cukup lama. BPOM termasuk instansi yang akhir-akhir ngumuminnya. Pokoknya saat yang lain udah pengumuman, BPOM tuh belum. Ramelah itu di twitter dan instagram. setiap ada postingan baru bisa dipastikan isinya peserta seleksi nanyain, “Kapan pengumuman, mimin?” Ingin memberikan pukpuk kepada mimin.

Dan, meskipun lolos passing grade apakah saya bisa mengikuti SKB? Baca lanjutannya disini! 

9 comments

  1. Ini serius BPOM belum pengumuman untuk SkB?? Aku kira kemenag yang paling lama,soalnya Kemenag juga selalu terakhir ngasih pengumuman. Saya ambil instansi Kemenag kaltin, skor saya kemarin juga mepet, walhasil lulus passing grade tapi nggak tembus SKB hihi. Semangat untuk kakaknya ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah udah kak, ini memang ceritanya dibagi menjadi 2 biar nggak kepanjangan. Terimakasih, tetep semangat juga buat kakaaak :)

      Delete
  2. Keterima ya Dek? ����

    Seru ya pengalaman ikut tes CPNS. Inget banget pas tahun 2017 suamiku ikut tes di hotel setos, ternyata jadwal molor dan server down sampe pada pulang tengah malam. Akhirnya yg besok2nya dipindah ke Udinus.

    ReplyDelete
  3. Aku jadi kepikiran buat bikin tulisan soal CPNS kemaren yg penuh drama juga wkwk. Makasi buat sharing nya yah

    ReplyDelete
  4. wah degdegan juga ya klo serba mendadak,,,

    ReplyDelete
  5. kak, kan waktu itu kakak mendaftar kan masih pakai SKL? kalau transkrip nilai juga diminta gak sih kak? dan pakai transkrip nilai apa? terima kasih ka

    ReplyDelete
  6. Assalamualaikum mb luluk..punya contoh soal SKB BPOM g mb..kl ada,mau dong mb..

    ReplyDelete
  7. Sore kak, mau bertanya terkait wawancara. Di syarat kan ada penyerahan sertifikat TOEFL dan wawancara bahwa. Inggris, apa itu benar? Dan minta sharing dong kak tentang wawancara bahasa Inggris nya seperti apa. Terimakasih

    ReplyDelete
  8. Sore kak, cerita nya sangat menginspirasi. Saya mau bertanya tentang penyerahan sertifikat TOEFL dan wawancara, adakah wawancara bahwa. Inggris, dan tentang apa yg di tanyakan? TerimKasih

    ReplyDelete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!