Saturday, July 07, 2018

#MenujuSKM: I'm (Un)Officially SKM

Alhamdulillah. Sebulan lamanya nggak posting di blog ini. Akhirnya posting dengan membawa kabar gembira: SAYA UNOFFCIALLY SKM gaess.


Bukan susu kental manis ya. Sarjana Kesayangan Mertua Kesehatan Masyarakat! Masih unofficially karena baru aja menyelesaikan 3/3 alias ujian skripsi. Wisudanya masih beberapa bulan lagi. Belum dapet wisuda periode Agustus. Tidak apa-apa. Kalem.

Baca: 4 Ide Kado Wisuda selain Bunga

Dengan menyelesaikan ujian skripsi (biasanya disebut sidang aja sih) bukan berarti saya udah lepas total dari ujian hidup bernama skripsi. Masih ada revisi sebelum akhirnya disahkan dan disetujui oleh penguji + pembimbing. Ribet? Iya. Urusan dengan akademik resikonya harus mau ribet. Well, not only academic. Semua yang bersinggungan dengan formalitas dan produk hukum sepertinya memang ribet.

Postingan seri #MenujuSKM saya udah cerita masa-masa seminar proposal dan melakukan penelitian. Terhitung dari seminar proposal, saya menghabiskan kurang lebih 3 bulan untuk menyelesaikan skripsi. Rinciannya seminar proposal 29 Maret, seminar hasil 28 Juni, dan ujian skripsi 4 Juli. Jauuuh sangat meleset dari target wisuda April HAHA yaudah memang belum saatnya.

Baca: #MenujuSKM: Akhirnya Seminar Proposal

Ngomong-ngomong soal seminar hasil dulu nih. Saya menyelesaikan penelitian dalam waktu nggak lama juga sebenarnya. Hanya memang kendalanya ada di waktu itu saya belum memahami statistik dengan baik dan benar (udah macam EYD aja shay). Jadilah yang seharusnya gampil dibikin susah. Ya karena konsep statistiknya aja ora mudheng gaes. 

Saat mau maju untuk seminar hasil posisinya seminggu sebelum libur lebaran. Di masa kritis itu banyak banget literally banyak yang mengejar dosen untuk hal yang sama. Entah itu seminar hasil maupun ujian skripsi alias sidang. Dan masalahnya adalah dosen pembimbing saya nggak cuma membimbing anak S1 aja. Ada juga mahasiswa S2 bahkan S3. Saingan saya untuk mendapatkan waktu beliau bertambah. Akhirnya diputuskan lah untuk seminar hasil setelah Lebaran. Sedih nggak? Ho'oh waktu itu sedih banget. Gloomy muka dan auranya. LOL.

Seminar hasil aja nekad banget. Cuma bimbingan sekali di masing-masing pembimbing. Karena di mindset saya tuh entar juga direvisi. Mending sekalian aja waktu seminar hasil. Toh ngga ada penilaiannya juga. Daripada saya bolak balik revisi nggak jelas juntrungnya. Janjian untuk bimbingan aja susah shay. Akhirnya seminar hasil. Sepi. Ngga ngabarin siapa-siapa hahaha ngabarin deng tapi emang buat circle temen deket aja.


Seminar Hasil kilat shay
Setelah itu langsung gas untuk sidang. Disinilah saya sebagai seorang hamba kembali diberikan ujian *sigh*. Lagi-lagi ujiannya berkaitan seputar dosen dan waktu. Dosen penguji saya sudah ditetapkan. Saat saya hubungi dan ngomong ini itu ternyata jadwalnya nggak cocok dengan dosen pembimbing. Nggak tanggung-tanggung loh, sampai 2 minggu ke depan. Hampir setengah bulan sendiri! Masa iya saya revisian se-lama itu? Ogah lah. Udah angkat tangan aja rasanya :')

Akhirnya muncul solusi untuk mengganti penguji. Dan Alhamdulillahnya dimudahkan huhuhuhu. Penguji kedua ini langsung mengiyakan tanpa nanya ribet-ribet. Akhirnya sidang juga!

Sisters andalan selama mengerjakan skripsi. Laff
Percaya nggak percaya, saya nervous banget sebelum sidang. Malam sebelumnya nggak bisa tidur. Paginya mules sampe ke kamar mandi berkali-kali. Hahaha. Gara-garanya saya nggak ada gambaran bapak penguji bakal memberikan pertanyaan kaya gimana. Temen saya seangkatan di peminatan belum ada yang sidang dengan pengujinya beliau. Mau nanya ke kating kok kayaknya receh banget. Ngga tau pula siapa yang pengujinya beliau. Saya putuskan untuk let it flow sajalah.

Hari H nya drama masih berlanjut. Hampir aja ngga bisa sidang karena belum menyelesaikan urusan administrasi! Hahaha. Nanti saya ceritakan di postingan tips mempersiapkan ujian skripsi aja ya! Udah ada yang request di instagram. LOL

Baca: Benefit of Being Famous

Sampe saat ini masih ngga percaya udah sidang aja. Jadi gini rasanya.... :) *emang gimana atuh rasanya*. Lucunya, saya kan emang nggak nge-share foto sidang dan semhas di instagram nih. Ada percakapan lucu. Sebut saja si A dateng ke sidang temen saya juga, si B. 

A: Lulu kapan nih?
L: Kapan apa? Sidang?
A: Iya
L: Udah kok hehe
A: Lah iya? Kok ngga tau? Di instagram nggak ada ngeposting apa-apa?

Hahaha saya senyumin aja. Alasannya simpel kok. Bukan karena saya nggak mau berbagi kebahagiaan (?) tapi saya menempatkan diri di posisi temen yang belum sampai tahap ini. Rasanya tuh teriris *halah* ngelihat postingan sidang bertebaran di instagram. Sementara sendirinya belum sampai tahap itu. Bisa aja jadi motivasi. Tapi buat saya rasanya lebih ke....iri? Capek hati? Haha. Apalagi kalau faktor yang memperlama itu bukan dari diri sendiri. Mau gimana lagi? Salah siapa? Ya gak ada. Emang udah takdirnya. Jikalau memang sudah berusaha dan berdoa semaksimal mungkin loh ya~

Makanya saya update di Whatsapp yang notabene isinya keluarga dan temen deket aja. Well, terimakasih buat temen-temen yang udah memberikan doa ya baik secara langsung maupun lewat medsos. Ada beberapa yang ngucapin karena liat postingan temen yang dateng langsung. Hehe. Semoga dengan selesainya masa studi ini, ilmu yang saya dapetin berguna untuk terus berkarya. Amiiin :)

Baca series #MenujuSKM sebelumnya:

4 comments

  1. Oalah Miss kirain tentang susu kental manis yang lagi booming. Ternyata jadi sarjana. Selamat ya SKM (Seluruh usaha, Keteguhan, teKad akhirnya Menjadi sarjana)

    ReplyDelete
  2. Perjuangan jadi sarjana tidaklah gampang. Selamat dan maju terus mengwujudkan impian selanjutnya

    ReplyDelete
  3. Wow wow selamat ya Lulu cantiiik, Sukses di next journey aamiin..

    ReplyDelete
  4. Saya juga terbentur di pengolahan statistiknya mba, hiks.

    Saya kagum dan terinspirasi dengan paragraf ketujuh. Nekad bener mba! #savage Mantul! Ide bagus. Selamat ya mba! Semoga ilmunya bermanfaat

    ReplyDelete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!