Wednesday, April 04, 2018

K-Drama Review: Mother

Review Mother - My very first finished drama I watch in 2018. Tiga bulan lamanya nggak ngubek-ngubek drama Korea terbaru. Akhirnya pilihan saya jatuh ke drama ini. 

http://kdramabuzz.com
Sebuah drama adaptasi dari Jepang berjudul sama yang ditulis oleh Yuji Sakamoto. Drama ini ditayangin di Jepang pada tahun 2010 dan memenangkan beberapa award. Perlu kalian tahu ternyata versi Koreanya masuk nominasi Cannes International Series Festival 2018! Two thumbs up.

Alasan utama saya nonton ini karena pemeran utamanya Lee Bo Young. Doi istrinya Jisung yang main Kill Me Heal Me. Berkali-kali saya bilang, saya tipe orang yang sebelum nonton lihat dulu siapa yang maen. Hehe. Lee Bo Young ini udah terbukti bagus actingnya di I Hear Your Voice bareng Lee Jong Suk dan God's Gift-14 Days. Dua drama yang ditayangkan di SBS itu favorit saya banget. Actingnya menjanjikan. That's why I picked this drama.

Cerita dari drama ini dimulai oleh Kang Soo Jin (Lee Bo Young), seorang ornitologi berusia 38 tahun. Udah 20 tahun Soo Jin mengelana untuk mempelajari tentang burung. Sosok Soo Jin digambarkan sebagai orang yang egois, keras kepala, dan kurang punya perasaan. But somehow dia jadi temporary homeroom teacher di sebuah sekolah dasar. Di situlah dia ketemu Kim Hye Na (He Yool). 

Hye Na sendiri anak outcast di kelasnya. Sering dibully karena dianggap aneh dan nggak terurus. Batinnya Soo Jin terusik. Dia pun memberikan perhatian lebih ke Hye Na. Dia bilang ke Hye Na, bahwa Hye Na harus bisa mengurus dirinya sendiri. Seorang anak yang keliatan nggak keurus bakal gampang untuk dibully. Kenapa? Karena pelaku bully-nya tau dia nggak bakal bisa mengadu ke siapa-siapa.

http://kdramabuzz.com
Ternyata di rumah Hye Na mengalami kekerasan. Dia sering dipukul oleh ibunya (Go Sung Hee) dan pacar dari ibunya yang tinggal serumah (Son Seok Koo). Bekas-bekas luka keliatan jelas di tubuh Hye Na. Tapi setiap gurunya menanyai apa yang sebenarnya terjadi, Hye Na selalu menutup-nutupi. Dia cuma ngaku jatuh dari tangga atau nggak sengaja kena lemparan bola anak yang sedang main.

Kang Soo Jin merasa ada yang aneh sama Hye Na. Akhirnya dia berkunjung ke rumah Hye Na, dan menemukan Hye Na diikat di trash bag depan rumahnya dalam kondisi menggigil. Scene ini bakal bikin hati teriris banget. Secara impulsif, Kang Soo Jin mengajak Hye Na untuk melarikan diri.

Kisah Soo Jin melarikan Hye Na inilah yang jadi suguhan utama drama Mother. Soo Jin meminta Hye Na untuk memanggilnya dengan sebutan "Eomma/ibu". Sementara Hye Na mengganti namanya menjadi Kim Yoon Bok. Tujuan pelarian mereka: Iceland.

Perjalanan melarikan diri ini nggak bisa mulus karena detektif Chang Geun (Jo Han Cheul) yang mencurigai Hye Na nggak meninggal. Soo Jin mengajak Yoon Bok dari satu tempat ke tempat lainnya. Mulai panti asuhan tempat dulu dia tinggal, tempat cukur yang ternyata milik ibu kandung Soo Jin, sampai rumah Cha Yeong Shin, ibu yang mengadopsi Soo Jin.

***

Basically, drama ini menceritakan sebuah hubungan rumit antara ibu dan anak. Kalo saya break down jadi gini:
Hye Na dan ibu kandungnya
Soo Jin dan ibu kandungnya
Soo Jin dan ibu yang mengadopsinya
Cha Yeong Shin dan ketiga anak adopsinya.
Terlalu ribet untuk dijelaskan. Setiap episode selalu punya plot twist yang menjelaskan benang merah dari masing-masing karakter.

Drama ini mengangkat isu kekerasan pada anak yang terjadi di sekeliling kita. Ternyata masih banyak anak yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban kekerasan. Lebih parahnya lagi, pelaku kekerasan itu orang terdekatnya. 

Ada pula cerita tentang mengadopsi anak. I don't know about adoption because I have never found a case. Pengetahuan saya tentang adopsi nol besar. Tapi disini diceritakan bahwa mengadopsi anak itu nggak sekedar menghidupi anak lalu bisa dianggap menjadi orang tua. NO! Anak yang diadopsi pada akhirnya nanti akan bertanya-tanya siapa orang tua kandungnya seperti halnya Soo Jin. Meskipun dia menyangkal bahwa dia nggak merindukan ibu kandungnya. Bahwa dia membenci ibu kandungnya, deep in her heart she's been missing her mother so much. 

Dari drama ini pula penulisnya ingin menyampaian bahwa jadi seorang ibu itu nggak gampang. Ada masa-masa up and down. Terutama di awal seorang anak itu lahir. Terlebih kalo ibu dari anak ini nggak punya seseorang untuk rely on. Dalam hal ini suaminya. Makanya saat single mother ketemu dengan laki-laki yang memberikan perhatian lebih, dia jadi merasa diberikan segalanya seperti ibunya Hye Na. Dia merasa bahagia walaupun si laki-laki sering berbuat kasar sama Hye Na. It's so sad :(

Acting dari pemainnya pun nggak mengecewakan. Aktis cilik yang memerankan Hye Na, saya akui bisa memunculkan emotions yang tepat. Kesan polos sekaligus pintar bisa kelihatan dari cara dia ngomong, ekspresi mukanya, sorot matanya. Jempolan! Nggak heran dia bisa lolos dari 400 orang yang ikut casting jadi pemeran Hye Na. Pemeran pendukung lainnya juga nggak kalah oke. Bisa mengimbangi acting pemeran utamanya. Nggak keliatan ada gap. Semua bisa melengkapi satu sama lain

Saya bener-bener tersentuh nonton drama ini. It makes me want to hug my mom right away. Hehe. Satu hal yang saya nggak setuju dari drama ini, pernyataan bahwa nggak cuma orang tua yang bisa pilih anaknya (means dengan adopsi) tapi juga anak pun bisa memilih orang tuanya. Padahal prinsip yang saya anut, seorang anak mau kayak gimana pun orang tuanya nggak boleh memutus hubungan.

Overall, emang dramanya bikin mewek sih, tapi worth to watch kok. Ada yang udah nonton juga?

4 comments

  1. Belum nonton, tapi emang udah lihat covernya :) Makasih dah diulas disini jadi punya gambaran mengenai dramanya :D Btw bulan ini aku malah pgn lihat drama jadul The Winters The Wind Blows. Pernah main di Indosiar cuma saat itu gak sempet nonton cuma sekilas2 dan tertarik, jadinya kemarin2 beruntung bisa copi seluruh episodenya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuih, itu drama jadul banget. Saya juga belum nonton. Happy watching aja deh 😁

      Delete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!