Saturday, June 01, 2019

Pengalaman Mengikuti Latsar CPNS 2019 (2)

Hola, udah baca bagian pertama cerita Latsar CPNS? Yang udah lanjuut ke agenda kedua kuy. Yang belum ya baca dulu dong disini.


Agenda dua, apakah itu? Disebut dengan ANEKA. A = Akuntabilitas. N = Nasionalisme. E = Etika Publik. K = Komitmen Mutu. A = Antikorupsi.

Yes, nilai ANEKA adalah nilai wajib yang harus dipegang oleh PNS. Karena jelas PNS bukan pejabat yang harus dihormati. Sebaliknya, PNS justru berkewajiban memberikan pelayanan publik terbaik. Yang memuaskan. Memberikan solusi bagi masyarakat.

Kelima nilai diatas harus diterapkan demi terpenuhinya syarat Smart ASN. Yup. Kadang masih suka gemes sih. Ada orang ngegampangin jadi PNS. Oh well, ngga PNS aja sih. Jadi blogger pun ada juga yang nyinyirin. Intinya emang di setiap lini kehidupan, orang nyinyir bakal selalu ada. Eeeh kok kemana-mana lagi.

Oke bhaik lanjut. Untuk mempelajari nilai ANEKA, para CPNS diberi modul. Dimana modul tersebut lebih tebel daripada bantal dirumah. Kami selama Latsar punya yang namanya coach. Mereka adalah hmm apa ya, pengendali kegiatan kami iya, motivator iya.

Kata-kata yang sangat sering diucapkan adalah,
"Modulnya udah dibaca?"
"Jangan lupa baca modul"
"Yaa minimal baca modul 3x lah"

Kenapa, sih? Why harus baca? Bikozzz ada ujian akademiknya (di akhir masa on campus)! Nah ini nanti saya ceritakan di akhir ya. Kan harus kronologis. LOL.

Agenda ketiga alias terakhir adalah Whole of Governement dan Manajemen ASN. Di WoG ini intinya kami harus bisa bersinergi antar instansi pemerintahan. Instansi pemerintah itu banyak jenisnya. Ada yang bergerak di bidang kesehatan kayak BPOM. Yang notabenenya bukan kementerian. Sementara itu ada Dinas Kesehatan dengan Kementerian Kesehatan sebagai induknya. Kami harus bisa sebaik mungkin melakukan kolaborasi. Ngga boleh ada yang namanya siloisme.

Baca: Cari Tahu Program Unggulan Dinas Kesehatan Kota Semarang di Media Gathering

Apaan lagi tuh? Siloisme itu semacam ego instansi. Misalkan nih BPOM lembaga non kementerian, Dinkes itu dibawahi oleh Kemenkes. Ngga boleh ada yang superior satu sama lain. Kan kita ini sejajar. Sama-sama visinya ke pembangunan Indonesia biar lebih baik. That's why harus berpegang tangan erat, bukan malah saling nabok.

Meskipun pada kenyataannya masih ada sih oknum dari instansi tertentu yang sulit untuk diajak kerjasama. Makanya diajarin lah WoG agar ngga terjadi gesekan antar instansi.

Tuh kan gaes klean terharu gak para calon abdi negara ini pembekalannya panjang? HEHEHE.

***
Tiga agenda di materi on class itu bukan klimaksnya, gaes. Klimaksnya justru ada pada kenyataan bahwa di penghujung Latsar bakal ada ujian akademik. Ujiannya kayak waktu ujian CPNS itu. Computer-based alias online. Isi materinya apa? SEMUA. Yess, literally semua yang dipelajari di 3 agenda.

Mari kita bayangkan. Setiap hari Senin - Sabtu aktivitas padat. Jika hari biasa dimulai jam 4 pagi sampe 9 malem, di bulan Ramadhan harus menyesuaikan. Mulainya jam 3 pagi untuk makan sahur bersama, dan jam 9 tetep sama setelah dipotong tarawih. Belajarnya kapan?

Sambil tidur. Merem melek. Hahaha. Iya, seriusan. Kami sekamar awalnya belajar mandiri. Kemudian menjelang hari H ujian, kami belajar bareng. Apalagi saya anaknya sukanya ngomong biar ngga kelupaan. Kami pun belajar sampe tengah malem. Padahal jam 3 pagi udah harus bangun.

Kebayang kan perjuangannya? *halah*. Ngga sampe skip tidur sih bcz I can't live without sleep! Hehe.

Alhamdulillahnya sebelum ujian ada try out gitu. Tapiiii try out jaringan internetnya ajah! Bukan pake soal yang mirip sama ujian *sigh. Di dalam ruangan udah ada instruktur langsung dari PPSDM-nya Kemenkes. Kami duduk di komputer sesuai dengan nomor urut. Nah disitu bakal dicek jaringan komputer nomor 20 misalnya gimana. Apa ada kendala? Dll.

Disini lah kesetiakawanan terbangun *ahzek. Ruang ujiannya dingin banget! Kami yang 18 hari non stop berada di ruang ber-AC udah lambaikan bendera putih deh. Entah takdir bagaimana saya kok dapetnya pas di bawah AC. Pendingin yang digunakan ini sentral. Bentuknya kotak di tengah ruangan gaes. Bukan AC yang nempel di kanan kiri.

Pas banget ((sentoran)) hembusan anginnya kenceng. Gak gak gak kuadhhh. Disaranin pake jaket. Yhaa ngga mempan lah. Saya bawa jaket cuma 1 doang jaket jeans ala Dilan itu. Akhirnya instruktur melemparkan pertanyaan maut, "Ada yang mau pindah dengan nomor 20?"

Dan....ada dong! Tidak lain dan tidak bukan yaitu ketua kelas kami. Iya, kami punya ketua kelas. Seorang bapak yang merelakan istrinya melahirkan sendirian demi latsar :(( terharu gak sih. Anak pertamanya si mas ini lahir, blionya lagi latsar. Respect!

Alhamdulillah banget bisa dapet ketua kelas bertanggung jawab kek gini. Makasih kakaaaak! (tolong ingetin saya buat kasih tanda terima kasih). Aslilah saya bersyukur banget ngga kena itu hembusan angin maut (?). 

Ujian ini menguji mental juga sih. Pas banget bertepatan ada konflik hubungan lololol apaan sih. To the point pengen nangis tapi gengsi. Akhirnya cuma bisa update twitter.

....dan kembali berusaha menata hati dan mental *hilih*

***

Alhamdulillah wa syukurillah ujian akademiknya lulus. Diatas batas minimal 70,01. Huhuhu se-happy itu gaes. Saya ngga kuadh lagi disuruh belajar soalnya. Hahaha.

Setelah ujian, jeng jenggg. Masih ada tantangan lagi, Ferguso. Yang justru inti dari rangkaian Latsar ini. Apakah itu? Mempresentasikan proposal aktualisasi kami. 


Gini, gini...
Di Latsar kami seperti halnya membuat skripsi jaman kuliah gitu. Kami belajar memetakan masalah yang terjadi di organisasi. Lingkupnya di penempatan kerja. Setelah itu dianalisis penyebabnya apa, dan memberikan solusi. Persis banget dengan PBL yang pernah saya lakukan.

Baca: Tentang FKM Undip: PBL

Ada teknik fish bone, swot, dll untuk pemecahan masalah. Nah solusi yang diberikan berupa kegiatan yang WAJIB dilakukan saat off campus. Ingat, Latsar ada masa on campus dan off campus. Di off campus inilah melakukan kegiatan yang digadang sebagai solusi. Plus menjalankan nilai ANEKA.

Yup, kegiatannya berlandaskan nilai ANEKA yang udah diajarin. Harapannya kegiatan itu bisa dilakukan secara berulang sehingga disebut habituasi. Begicuuu...


Tentang berapa jumlah kegiatan yang harus dilakukan, detailnya gimana, skoring dll udah diatur jelas oleh LAN. Oh ya, Lembaga Administrasi Negara itu hmm semacam pengelolaan SDM-nya PNS. Semua pelatihan dasar yang ngatur LAN. Sedangkan BKN yang twitnya suka diretweet banyak orang itu lebih ke penjaringan (?) bukan pembinaannya.

Banyak kan ternyata lembaga pemerintahan itu. Semuanya bersinergi agar masyarakat Indonesia mendapatkan pelayan publik yang berkualitas. Uhuk, asik daahhh..

Sekarang ini saya masih dalam masa off campus. Doakan yaa please semoga semua kegiatan saya bisa berjalan dengan lancar dan TEPAT WAKTU! Huhu degdegan banget. Ada kegiatan yang bikin mikir, "Kenapa aku mengusulkan kegiatan ini???" but my mantra is Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah. Pasti semua bisa dilakukan. Mangaaats!

Demikiaan cerita ngalor ngidul tentang Latsar. Yhaa semoga ada gambaran sedikit. Niat saya sih pengen sharing aja. Bahwa untuk menjadi PNS yang sering diremehkan banyak orang itu, langkahnya panjang. Nggak cukup dengan lolos tes CPNS aja :)

Baca: Pengalaman Mengikut Tes CPNS bagian 1 dan bagian 2

Jika ada oknum PNS yang kinerjanya ngga memuaskan, tegur. Kasih tau salahnya dimana. Siapa tau khilaf kan. 

3 comments

  1. Hai Mba, salam kenal :)

    Btw saya lagi nunggu jadwal latsar nih, jadi iseng baca - baca pengalaman orang biar ada bayangan.

    Kebetulan aku masih belum paham yg bagian aktualisasi. Apa saja yang harus dilakukan saat off campus hingga akhirnya bisa dipresentasikan.

    Ditunggu part selanjutnya ya, Mba. Semoga lancar latsarnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halooo, terima kasih sudah berkunjung. Postingan selanjutnya udah ada, bisa dibaca :D

      Delete
  2. Saya lagi nunggu jadi mentor latsar nih :)

    ReplyDelete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!