Baca: Dari Solo ke Bogor: Mutasi!
Siapa yang sangka bakal pindahan ditengah pandemi? Ke suatu daerah yang benar-benar baru. Nggak kenal seorang pun. Kultur berbeda. Apakah ini jawaban atas pertanyaanku tentang nyaman yang meresahkan?
Baca: Nyaman nan Gelisah
Respons atas keluar dari zona nyaman: MLYT. HAHAH. Di 3 bulan awal tuh entah berapa kali nangis dan meratapi nasib. Merasa nggak adil, terbuang, dll. Adaptasi di lingkungan baru pun nggak mudah. Di tempat kos lumayan bisa berbaur. Di tempat kerja? Duh sampai tahun berganti pun rasanya kayak meniti tali rafia :') saking hati-hatinya. I feel totally different energy here. Like, everything I did will be monitored.
Even so, I got manyyyyyyyyyyyyyy new experience which humbles me. Ketemu semakin banyak orang, mendapat banyak ilmu, semakin sadar cuma butiran debu yang akan kembali ke tanah.
Bismillah 2022 penempatan Semarang |
Momen liburan dadakan |
Silaturahmi satu instansi sesama generasi muda ayeye |
Dalam perjalanan yang nggak mudah itu masih ditambah berpisah dengan teman baik. Udah mulai keliatan renggangnya hubungan kami. Tapi balik lagi yang namanya hidup. Nothing lasts forever. Ada baiknya tetep berusaha menjaga hubungan, namun mengikhlaskan jika memang takdirnya harus terpisahkan *ACIYAT.
Sekarang sih udah bisa dengan mudah mengingat momen yang bikin seneng. Pas ngejalaninnya macem tekanan batin hebat. Hahaha.
Best moment(s) of 2021 aja deh biar teringat bahwa Allah nggak pernah meninggalkan aku.
1) Mendapat buddy read
Such a blessing! Ketemunya dari internet pula. Typical me, eh? Jadi berbagi bacaan dan sudut pandang. Seru! Apalagi di tahun ini bisa menuntaskan 100+ buku untuk dibaca. Sungguhhhh pencapaianku.
2) Traveling with bestie
Nggak akan terlupakan. Seseneng itu mampu buat mengatur perjalanan liburan sama temen sendiri. Lancar tanpa ada rasa mangkel di hati. Puas karena udah mengatur ekspektasi. Nggak saling memaksakan mau kemana.
Sampe bisa bikin beberapa postingan :P dan terpenting nggak ngutang. Malah ketagihan pengen traveling lagi. Akhirnya bisa paham experience is the best teacher ceunah.
3) Ngajak jalan-jalan keluarga
Halo Kebun Raya Bogor |
Akhir tahun ini emak dan adik-adik ke Depok. Emang sih bukan ke Bogor. Awalnya mau mampir kos tapi kularang. Remponkk shay. Ada kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bisa ngebayarin cost kesana kemari. Semacam menunjukkan bahwa aku berhasil mandiri nih. Meski terperangkap dirumah 20+ alias menjadi anak rumahan.
Dari sini aku sadar bahwa momen kumpul keluarga tuh berharga banget, ya. Goal kalo dikasih kesempatan buat berkeluarga, punya bonding yang kuat dibandingkan kondisi keluargaku saat ini :')
4) Boght some gadget(s)
Alhamdulillah, lagi. Hasil dari nggak boros amat dan kenaikan penghasilan ternyata bisa berujung beli gadget pake uang kerja lembur bagai kuda. Gadget pertama yang kubeli adalah e-reader. Best buy this year tidak akan pernah kusesali. Kecuali keinginan update ke e-reader berwarna. LOL. Jelas keinginan cenah bukan kebutuhan.
Gadget kedua yang kubeli diluar perencanaan: iPhone 12! HAHA :)) niatnya emang buat ngonten sih. Doakan yaa insyaAllah mau ngonten yang bermanfaat dengan support gadget baru ini. Selalu mengingatkan diri sendiri harta akan dihisab jadi digunakan sebaik mungkin.
5) Memulai booktuber
Nah ini ada kaitannya dengan pembelian gadget. Sudah ada 3 video tentang buku yang aku unggah di kanal Youtube. Bangga bisa ngerjain semuanya sendiri meskipun ngos-ngosan juga. Membuat video youtube udah aku pikirkan masak-masak. Nggak mau menghamburkan waktu orang yang nonton dengan percuma dong. Harus tetep ada benefit bagi penonton.
***
But the biggest blessing tentunya tetep hidup dan sehat. Beberapa kali berinteraksi dengan mereka yang positif Covid-19. Dari temen kos sampai temen kerja. Kirain pergantian tahun bisa agak bernafas lega. Ternyata masih ada varian baru. Ya sudahlah, belajar legowo lagi kan.
2022 mau apa? Nanti ya di postingan selanjutnya :D intinya dari tahun 2021 ini banyak belajar untuk menjadi pribadi yang lebih nerima dengan takdir. Fokus ke pengembangan diri dan nggak perlu membandingkan dengan orang lain. Apalagi ya di era medsos apa-apa dikontenin. Wah, kalo nggak punya tameng yang baik mungkin auto merasa manusia paling gagal.
Di tahun 2022 ada beberapa perencanaan. I still think planning is better than let it flow. Nggak papa ada belokan sana sini. Yang penting tau kemana arahnya. Lagi pula dengan berencana, bisa berdoa ke Allah supaya dikabulkan. Ada bensin juga untuk berikhtiar mendapatkannya.
So, how's your 2021?
Mantep betul ampe baca 100 buku, Lu. Gimana cara ngabisinnya? Wow :D
ReplyDeleteBtw, kalo buddy read itu nemenin baca aja, apa gimana teknisnya? Aku masih ga paham. hehe
Mba maapin baru kebaca wkwkwk, aku kebanyakan baca novel aja mba jadi cepat. Buddy read itu ya baca bareng aja trus mengomentari isi bukunya :D
Delete