Mau nulis alasan beli e-reader kok ya cuma satu: pengen. Iya, bukan barang kebutuhan pokok memang. Sejak pandemi itu jadi punya banyak waktu lari ke sosmed. Nah di sosmed ini aku menemukan akun sesama pembaca buku. Mulai dar base, klub baca, booktuber, intinya mencari manusia sefrekuensi dalam hal membaca.
Jujur ya di lingkunganku dikit banget. Memang keluarga sama hobi baca, cuma genrenya beda. Dan kami nggak seterbuka itu membicarakan bacaan.
Baca: Book is My Family Treasure
Aku rasa sih setelah beberapa kali berbagi tentang buku yang kubaca di instagram, ada teman sesama pembaca. Tapi nggak sering berbagi insight kayak aku. Bisa jadi memang bukan passion atau baca buku ya buat diri sendiri aja. Nggak merasa orang lain perlu melakukan hal yang sama.
Berbeda denganku yang emang pengen menciptakan lingkungan suka baca buku. Banyak manfaat yang didapat dari buku. Termasuk berpikiran terbuka dan kritis. Membagikan insight di medsos berperan sebagai brain dump juga sih. Aku selalu punyakomentar opini tersendiri setelah membaca buku. Alhasil ya dituangkan ke platform yang ada.
Gawai khusus membaca buku elektronik nggak terlalu populer dibanding di Inggris, misalnya. Mengutip dari blognya mba Dewi Nur Aisyah, masyarakat disana sering terlihat membawai gawai ini saat dalam metro misalnya. Makanya saat aku share gawai ini ada pertanyaan,
Aku jelasin ya untuk yang belum tau. E-reader ini gawai yang diperuntukkan membaca buku elektronik. Perbedaan terbesarnya ada di layar. E-reader menggunakan teknologi e-ink yang diklaim lebih ramah mata. Memang sih sepanjang penggunaanku nggak mudah capek sebab cahayanya minim.
Sebagaimana smartphone dengan berbagai merk, pun begitu dengan e-reader. E-reader paling banyak digunakan adalah merk Kindle buatan Amazon. Akupun awal taunya ini. Waktu mengulik lebih jauh ternyata banyak merk lain. Sebut saja Sony, Kobo, dan Onyx Boox ini. Awalnya pun aku hanya berpaku pada Kindle. Maklum ya paling populer memang itu.
Ulasan pemakaianya tuh sejauh yang aku cari, banyak puasnya daripada enggak. Menurutku sih karena orang yang beli e-reader itu udah pasti suka baca. Udah melalui riset. Jadi udah dipastikan bakal digunakan sama pemakainya. Mirip sama mesin jahit lah yang beli sebagian besar penjahit atau minimal paham cara penggunannya. Ini permisalanku aja ya.
Lanjut, pencarian beralih haluan ke Kobo Rakuten. Dia bisa nih pake Google Play Book. Tapi….gatau keliatan ga puas aja gitu. Apalagi aplikasi baca di Indonesia ini sekarang udah beragam ya. Sebut aja iPusnas, iJakarta, Gramedia Digital, terakhir ada Rakata.
Baca: Book is My Family Treasure
Aku rasa sih setelah beberapa kali berbagi tentang buku yang kubaca di instagram, ada teman sesama pembaca. Tapi nggak sering berbagi insight kayak aku. Bisa jadi memang bukan passion atau baca buku ya buat diri sendiri aja. Nggak merasa orang lain perlu melakukan hal yang sama.
Berbeda denganku yang emang pengen menciptakan lingkungan suka baca buku. Banyak manfaat yang didapat dari buku. Termasuk berpikiran terbuka dan kritis. Membagikan insight di medsos berperan sebagai brain dump juga sih. Aku selalu punya
Gawai khusus membaca buku elektronik nggak terlalu populer dibanding di Inggris, misalnya. Mengutip dari blognya mba Dewi Nur Aisyah, masyarakat disana sering terlihat membawai gawai ini saat dalam metro misalnya. Makanya saat aku share gawai ini ada pertanyaan,
“Apakah ini tablet?” - bukan.
“Bedanya apa?”
Apa itu e-reader?
Aku jelasin ya untuk yang belum tau. E-reader ini gawai yang diperuntukkan membaca buku elektronik. Perbedaan terbesarnya ada di layar. E-reader menggunakan teknologi e-ink yang diklaim lebih ramah mata. Memang sih sepanjang penggunaanku nggak mudah capek sebab cahayanya minim.
Sebagaimana smartphone dengan berbagai merk, pun begitu dengan e-reader. E-reader paling banyak digunakan adalah merk Kindle buatan Amazon. Akupun awal taunya ini. Waktu mengulik lebih jauh ternyata banyak merk lain. Sebut saja Sony, Kobo, dan Onyx Boox ini. Awalnya pun aku hanya berpaku pada Kindle. Maklum ya paling populer memang itu.
Ulasan pemakaianya tuh sejauh yang aku cari, banyak puasnya daripada enggak. Menurutku sih karena orang yang beli e-reader itu udah pasti suka baca. Udah melalui riset. Jadi udah dipastikan bakal digunakan sama pemakainya. Mirip sama mesin jahit lah yang beli sebagian besar penjahit atau minimal paham cara penggunannya. Ini permisalanku aja ya.
Berdasarkan hasil riset ngasalku ini, eh semakin mupeng. Harganya termasuk terjangkau pun dibanding merk lain. Mulai 1jutaan udah dapet si Kindle ini. Tapi, kenapa aku pilih Onyx?
Alasan terbesar dan utamaku adalah: karena berbasis Android.
Alasan terbesar dan utamaku adalah: karena berbasis Android.
Perbedaan beberapa merk e-reader
“Loh, emang yang lain enggak?”
Sayangnya, enggak. Kindle eksklusif hanya bisa membeli buku elektronik di aplikasi Amazon Kindle. Artinya mayoritas buku adalah cetakan luar negeri. Sedangkan aku masih sangat menikmati buku dalam negeri. Proporsinya masih 70-80%an deh rasanya dari bacaanku.
Langsung kucoret dari daftar. Bisa aja sih di jailbreak atau apalah sehingga kita bisa masukin buku pdf atau dari Google Play Book. But you do you ya. Aku sih nggak mau se-effort itu. Hitungannya pun itu ngebajak. Meskipun dipakai untuk penggunaan pribadi buatku tetep big no.
Oh ya Kindle itu ada aplikasinya lho. Tersedia di platform Android maupun iOS. Jadi bisa banget tetep dapet experience bacanya tanpa membeli e-readernya.
Langsung kucoret dari daftar. Bisa aja sih di jailbreak atau apalah sehingga kita bisa masukin buku pdf atau dari Google Play Book. But you do you ya. Aku sih nggak mau se-effort itu. Hitungannya pun itu ngebajak. Meskipun dipakai untuk penggunaan pribadi buatku tetep big no.
Oh ya Kindle itu ada aplikasinya lho. Tersedia di platform Android maupun iOS. Jadi bisa banget tetep dapet experience bacanya tanpa membeli e-readernya.
Lanjut, pencarian beralih haluan ke Kobo Rakuten. Dia bisa nih pake Google Play Book. Tapi….gatau keliatan ga puas aja gitu. Apalagi aplikasi baca di Indonesia ini sekarang udah beragam ya. Sebut aja iPusnas, iJakarta, Gramedia Digital, terakhir ada Rakata.
Sayang rasanya nggak nyobain aplikasi itu. Keputusan beli Onyx diambil melalui kontemplasi panjang. Bahkan sempet oleng juga mau beli tab aja apa ya. Atau iPad mini. Gimana yah hati ini masih belum rela mengeluarkan uang "hanya" untuk baca saja.
Yang kemudian disanggah lagi, "Lah memang itu kan tujuannya? Buat baca?"
Sejujurnya aku pengen merasakan pengalaman membaca menggunakan e-reader. Racun banget tau ulasan di sosmed tuh. Sampe ada yang bilang life changing pula. Dan pandemi bukannya menyurutkan niatku, justru menambah. Alasan ngga tau hidup sampe kapan masa sih sama diri sendiri pelit dijadikan alasan. LOL.
Gongnya saat mutasi dan packing buku. Udah dikirim kerumah sekardus kok tetep banyak? Mana buku itu berat ya. 1 kilogram bisa tuh cuma 3 buku. Ukurannya beda-beda pula ngga bisa dimaksimalkan saat packing kayak pakaian kaaan.
Alhasil sesampainya di tempat pindahan aku memutuskan membeli Onyx Boox Poke 3. Ngga pake mikir lagi udah mikirnya setengah tahun cukup. Aku dapet rekomendasinya dari twitter tentu saja. Twitter is my source of information, fix no debat.
Toko ijo memang pilihan yang tepat. Ada 1 seller yang juga direkomendasikan kak Aya (Kanaya - booktuber). Aku membeli kurang lebih 3,3 jutaan. Psst, bahkan harganya lebih tinggi daripada smartphone-ku saat ini :)) memang kalo udah bucin susah. Dengan harga segini yang didapat adalah Onyx Boox Poke 3, case (bisa stand by otomatis saat dibuka) dan 1 kabel USB tipe C. Di onyx-nya sendiri hanya ada tombol on/off dan lubang USB tipe C.
![]() |
Tampilan awal sebelum dinyalakan |
Ngomongin soal Onyx, ada berbagai tipe ya. Lagi-lagi sama seperti smartphone lah. Setauku ini harga yang termurah. Yes, kamu ga salah. Yang termahal bisa sampe dua digit. Dengan layar berwarna dan tambahan stylus.
Jadi kayak tab pada umumnya ya? Iya. Maka dari itu sebelum beli tolong dipikirkan masak-masak. Jangan cuma ikut-ikutan. Toh ini bukan benda primer. Dengan smartphone yang ada kamu tetep bisa baca buku, kok :D
Pengalaman menggunakan Onyx Boox Poke 3
Pertama kali beli aku langsung set Google Play Store-nya. Meskipun menggunakan Android tapi tampilan dan settingnya beda dengan smartphone. Seller udah memberikan langkahnya di chat jadi aku tinggal mengikuti. Mudah kok. Di youtube juga banyak tutorialnya.
Setelah itu aku merasa ada yang salah dengan layarnya. Saat di scroll tampak nggak smooth. Semacam tv yang ilang sinyal (oemji sekarang masih ada ga sih TV yang kayak gitu?). Tenang, aku langsung nanya ke seller. Ternyata tinggal disetting aja kecepatannya berapa. Untuk lebih smooth bisa dinaikin kecepatan layarnya. Efeknya hanya penggunaan baterai lebih banyak aja.
Aplikasi apa aja yang udah aku coba?
1. Google Play Book
Aku urutin dari yang pertama dan ternyaman ya: Google Play Book. Yep. Aku bilang ternyaman karena bisa diatur besar kecil font. Pilih font pun bisa. Buku terbitan luar negeri maupun Indonesia cukup komplit. Harga lebih miring daripada buku cetak. Setiap hari ada deals mulai dari harga 30ribuan aja per buku.
Tapi harus diperhatikan ya format bukunya. Beberapa buku terbitan mizan seperti Dear Tomorrow-nya Maudy Ayunda berformat pdf. Nggak nyaman. Harus zoom manual, nggak langsung menyesuaikan ukuran layar.
Minus lainnya lagi: harus beli buku satuan. Maka dari itu pastikan emang bukunya berkesan atau dibaca ulang biar nggak rugi amat. HEHE.
Plusnya: bisa di-highlight, take notes. Sayang sih karena Onyx Boox Poke 3 ini tipe warna item putih jadi ga keliatan warnanya. Cuma beda di tingkat keterangan aja. Nggak mengganggu sih. Kan selera ya, ada anak yang visual banget gitu.
Ada fitur kamus. Di aku kamusnya lebih ke makna ya bukan arti dari Inggris ke Indonesia. Semacam penjelasan, definisi dari kata gitu. Konsepnya mirip KBBI hanya saja dalam bahasa Inggris. Untuk bahasa lain aku belum ngecek. Kan koleksiku disini cuma 2 bahasa: Inggris dan Indonesia.
2. Gramedia Digital
Sempet deg-degan dong bakal pas ga ya layarnya. Eh beneran lah kepotong :( udah sad duluan kan wong terlanjur bayar langganannya. Akhirnya aku lari ke channel kak Aya. Bisa! Tinggal disetting dpi-nya aja. Kembali seperti semula deh. Hehe.
Ini nih yang beneran life changing. Kalo kamu ngikutin buku bacaanku 2 bulan belakangan ini kebanyakan terbitan gramedia grup, ya karena hasil langganan. Dengan langganan artinya kamu nggak memiliki buku ini ya. Once your subscription ends, ya bukunya ga bisa diakses. Meskipun begitu ada pilihan beli kok. Sesuaikan aja dengan kebutuhan dan tentunya budget.
Membaca di aplikasi ini belum senyaman Google Play Book tapi lumayan banget nggak bikin sakit mata. Oh ya minusnya Gramedia Digital ini cuma bisa di bookmark/tandai halaman nggak per kalimat.
3. iPusnas
Enak sih gratis. Tapi experience-nya paling rendah dibanding aplikasi lain. Tidak lain dan tidak bukan karena ga bisa disetting ceunah :)) harus sabar dengan ukuran font kecil. Kalo mau digedein halamannya, dia nggak stabil. Harus nyesuaiin manual kanan kirinya. Ya namanya juga gratisan kaaan!
Dulu tuh masih banyak yang belom tau ini. Antrian tiap buku ngga terlalu panjang. Sekarang udah banyak yang tau. Alhamdulillah ya banyak yang kebantu baca ini. Hanya saat kita antri buku itu notifikasinya di aplikasi tok. Nggak muncul push notification. Alhasil harus rajin buka aplikasi agar ga kelewat giliran :))
***
Beberapa bulan pemakaian Onyx Boox Poke 3 e-Book aku PUAS. Perlu banget nih di caps lock dan bold? Iya belum nemuin minusnya kok. Palingan tergoda aja beli yang berwarna layarnya biar gak bosan. Eh selain itu sepertinya belum ada service center resmi. Mungkin kalo ada apa-apa bisa hubungi seller aja ya.
Another frequently asked questions
1. Baterenya tahan berapa lama?
Tanpa koneksi wifi bisa sampai seminggu. Oh iya ini tanpa sim card ya. Wifi only. Baterenya aku perhatiin cepet banget abis kalo terkoneksi internet
2. Ada kameranya?
Nggak ada.
3. Ukurannya seberapa?
Lumayan kecil dan enteng dibanding smartphone. Bisa masuk kantong piyamaku itu seberapa kecil ya?
4. Ngecasnya berapa lama?
Dari 20% ke 100% sekitar 1 jam. Standar sih berhubung dia nggak fast charging juga.
Segini aja ya postingan tentang e-reader. Sebenernya udah banyak yang bahas di youtube tuh. Baik booktuber dalam maupun luar negeri. Aku hanya membayar hutang ke warga instagram aja hahaha. Kalo masih ada yang mau dikepoin boleh tulis aja komentar dibawah atau colek instagram. InsyaAllah dibales.
Pesan sponsor dari aku: bukan gawainya yang penting tapi kebiasaan membacanya. Ojeh?
PS: Ini aku beli sendiri ya bukan endorse. Mau aja sih di-endorse *eh
Kembali lagi di segmen perbukuan keenam! Wow mari berbangga masih konsisten meskipun ini satu-satunya yang jalan. Hahahaha yha daripada lumutan.
Menuliskan ini membuatku tersadar bahwa aku benar-benar nyaman membaca menggunakan e-reader. Dari daftar buku dibawah hanya 1 yang aku punya fisiknya: Nyala Semesta. Sisanya aku beli di Google Play Book dan pinjam di iPusnas.
Ah ya, perlu diingat bahwa nggak semua format buku elektronik di Google Play Book itu epub. Ada yang pdf seperti Hijrah itu Cinta contohnya. Nggak heran aku agak malas menamatkannya. Karena format pdf itu capek kudu ngezoom-in zoom-out. Nggak pas dengan ukuran layar. Makanya lebih baik cek dulu format buku elektronik itu apa agar yakin bukunya selesai dibaca.
Oke mari kita mulai!
1. When Breath Becomes Air - Paul Kalanithi
Beberapa kali beredar di timeline instagramku dengan takarir: sedih, bikin nangis, dan sejenisnya. Apakah aku juga? Ternyata pengalaman membacaku beda. Lebih ke "ngeri" karena ini memoar dari seorang neurosurgeon. Otomatis banyak hal-hal medis yang dibahas.
Bahasa Inggris yang digunakan agak sulit dipahami untukku. Banyak singkatan medis yang aku harus cari tahu sendiri. Pelajarannya jelas: manfaatkan hidupmu sebaik mungkin, selagi sehat, sayangi orang terdekatmu.
2. Purple Prose - Suarcani
Novel romantis bercerita tentang pelarian seorang pria karena masa lalunya. Pada suatu titik, dia justru kembali ke tempat yang paling dihindari. Ditempat ini mau nggak mau dia harus bertemu dengan orang-orang masa lalu. Tentu saja konflik pun muncul. Di saat yang sama, takdir mempertemukannya pada seorang wanita yang rendah diri. Diapun jatuh cinta.
Tapi nggak semudah itu mereka bersatu. Tanpa dinyana, wanita tersebut masih berhubungan dengan masa lalunya yang kelam. Oke novel ini agak "dark" ya kesannya. Emang bener karena berhubungan dengan kriminal meskipun nggak mendalam.
Yang membuat novel ini menarik adalah latar belakangnya di Bali. Ada beberapa adat istiadat serta kepercayaan yang ditulis disini. Jadi nambah pengetahuan tentang Bali deh selain pantainya :P
3. The Book of Joy - Dalai Lama dan Desmond Tutu
Bisa dibilang my favorite book of the month! Sebenarnya yang menuliskan ini bukan kedua tokoh tersebut. Melainkan oleh co-author: Douglas Abrams. Selama 7 hari Abrams mengikuti kegiatan Dalai Lama dan Desmond Tutu. Nah setiap harinya kedua tokoh tersebut memberikan wejangannya tentang Joy. Kebahagiaan.
Menurut buku ini, ada 8 pilar kebahagian:
1) Perspective (perspektif; sudut pandang)
2) Humility (kerendahan hati)
3) Humor (humor)
4) Acceptance (penerimaan)
5) Forgiveness (kemaafan)
6) Gratitude (rasa syukur)
7) Compassion (welas asih)
8) Generosity (kemurahan hati; kedermawanan)
Aku membayangkan kalau saja buku ini dibaca setiap orang di dunia dan dipraktekkan, apakah kekerasan masih ada? Penjajahan masih ada? Apalagi buku ini berkali-kali juga menyebut pengalaman Dalai Lama diasingkan oleh Pemerintah China.
Banyak bagian yang aku highlight dari buku ini. Bahkan aku tulis ulang di sticky notes untuk ditempel di dinding kamar :))
4. Gadis Kretek - Ratih Kumala
Termasuk barisan pembenci rokok tapi aku tetep baca ini dong. Menarik! Faktor pencarian orang dari awal bab menjadi kunciannya. Mau nggak mau harus ngikutin ini untuk menemukan orang yang dicari. Dari sini belajar waw ternyata sejarah kretek, tembakau, rokok di Indonesia cukup panjang ya. Dulu pernah dianggap "obat" asma. Pernah pula digunakan sebagai propaganda. Setting tempatnya di pulau Jawa sukses pula membuat kangen rumah :))
5. Ikan Kecil - Ossy Firstan
Buku sedih! Tentang orang tua yang dianugerahi anak autis. Awalnya sang ibu denial. Mati-matian menjauh dari anaknya. Merasa gagal. Dianggapnya kondisi anak seperti itu karena kesalahannya kurang menjaga kehamilan.
Pada akhirnya suami dan keluarganya yang menguatkan dia. Dari situ, perlahan sang ibu bisa menerima keadaan. Buku ini membuatku berpikir bahwa menikah dengan orang yang tepat itu penting, ya. Banyak hal setelah pernikahan terjadi diluar ekspektasi. Kalau nggak saling menguatkan, bagaimana caranya melanjutkan hidup?
Konfliknya dibumbui sosok Bude yang selalu komentar terhadap segala sesuatu. Semoga dijauhkan dengan Bude nyinyir macam itu, ya :))
6. A Week to Forever - Stephanie Zen
First love never die~ key point dari novel ini. Ternyata sekuat itu daya cinta pertama. Udah tunangan pun kekuatannya masih menggetarkan hati wkwk. Yak novel ini bercerita CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali) dari tokoh utamanya. Si cowok ini lebih muda dari ceweknya. Lalu apa yaa hmm cowoknya mendekati perfection seperti di drakor saja :"))
One thing I like about the maturity of the guy and how he choose life partner dengan cara "yang Tuhan suka". Bukan justru menentang-Nya.
7. Nyala Semesta - Farah Qoonita
Novel perdana dari kak Qoonit. Sekaligus buku ketiga yang aku punya dari dia. Wow sungguh pembaca loyal bukan aku ini. Oke next.
Dengan latar belakang perjuangan para mujahid di Palestina, kak Qoonit menceritakan "rasanya" hidup di Palestina. Digambarkan sebagai penjara terbesar (atau terluas ya?) di muka bumi. Pada dasarnya rakyat yang tinggal disitu sama sekali nggak merasakan kebebasan. Jelas-jelas itu tanah mereka sendiri. Kzl!
Ada beberapa bagian yang cukup eksplisit ya. Tapi itulah kenyataannya. Banyak sih yang aku suka dari novel ini. Pertama tentu referensinya cukup mendukung. Kak Qoonit juga mewawancarai orang Palestina sebagai data dukungnya. Kemudian di akhir novel kak Qoonit mencantumkan cara bagaimana membantu saudara seiman kita ini?
Cocok dibaca untuk kamu yang selalu merasa sengsara. Nyadar deh ujian kita (aku sih) belum ada apa-apanya dibanding mereka.
8. Di Kaki Bukit Cibalak - Ahmad Tohari
Tertarik baca karena beberapa kali akun literarybase ngangkat topik ini. Memang karyanya Ahmad Tohari mantul sih. Seringkali menunjukkan ketimpangan sosial, penyelewengan yang terjadi. Yang aku salut itu masih relevan hingga sekarang. Padahal udah terbit dari bertahun-tahun lalu.
Novel ini isinya seorang pemuda yang mengundurkan diri dari pekerjaannya di balai desa karena ketidakcocokan dengan kepala desa. Kades ini cenderung korup. Si pemuda nggak bisa menerimanya. Trigger-nya adalah sosok nenek yang membutuhkan bantuan untuk berobat. Namun ditolak karena sebelumnya nenek belum juga membayar hutang kepada koperasi desa.
Si pemuda tergerak untuk mengumpulkan dana dengan mengiklankannya di koran. Dulu belum ada platform crowdfunding seperti sekarang ya. Dan itu berhasil. Nggak cuma itu sih, ada bumbu romansa juga didalamnya. Seru!
9. Sayap Besi Volume 1, 2 dan 3 (1 seri isinya 3 buku!)
Yap ini adalah novel berseri. Aku ngira dia genre romantis. Ternyata salah besar. Ini kayak cerita detektif-detektifan. Tokoh utama yang bernama Erlangga punya kemampuan lebih untuk berpikir cepat dan mendeduksi sesuatu sehingga muncullah kesimpulan. Dari situ dia mulai mengerjakan "kasus" untuk dipecahkan.
Nah setiap volumenya ada cerita berbeda namun tetap berkaitan. Jujur sih cukup amaze ternyata ada penulis novel genre ini. Aku termasuk jarang baca sih, paling pol ya novel Dan Brown aja. Cukup berkesan dengan tokoh Erlan dan kecerdasannya :D
10. Kim Ji Young, Born 1982 - Cho Nam Joo
Udah nonton filmnya duluan dan sukses nangis. Lalu memutuskan untuk baca bukunya. Ternyata feel-nya beda lho. Versi film bikin sedih versi buku bikin marah. Marah karena patriarki di masa itu kuat banget. Marah karena perempuan masih dinomor duakan. Marah karena...sampai saat ini pun masih terjadi, lho.
Number one on the roster was a boy, everything began with the boys, and that felt like the right, natural thing. Boys lined up first, boys led every procession no matter where they were headed, boys gave their presentations first, and boys had their homework checked first while the girls quietly waited their turn, bored, sometimes relieved that they weren’t going first, but never thinking this was a strange practice. Just as we never question why men’s national registry numbers begin with a ‘1’ and women’s begin with a ‘2’.
Kalimat terakhir masih berlaku di nomor pegawaiku dengan kode "2" sebagai perempuan :)) nah loh. Wajib baca deh!
11. The Midnight Library - Matt Haig
Jarang banget aku baca buku yang lagi hype. Takut aja ga sesuai gegap gempitanya. Hahaha. Ternyata cukup menarik. Buku ini menceritakan tokoh utama yang bunuh diri dan nggak langsung ke "akhirat". Melainkan transit dulu di perpustakaan tengah malam. Nah disini dia bisa mencoba berbagai kehidupan yang selama ini hanya dibayangkan "seandainya" atau "what if". Pada akhirnya tetap saja kehidupan saat ini adalah versi terbaik untuk kita.
12. Hijrah itu Cinta - Abay Aditya
Kang Abay ini sepertinya pakar cinta (halal) ya :)) menceritakan pertobatan anak geng dan selebgram cantik. Diawali dengan pertemuan karena nafsu belaka, diakhiri dengan pernikahan mulia ~~ hiya. Banyak kutipan yang quote-able juga.
![]() |
Mari kita amin bersama gaes :") |
***
Pembelian buku bulan Juni ini yang agak mindful nomor 3 aja. Pernah diulas oleh Mas Sam (ikrib) di instagramnya. Lainnya iseng aja karena diskon :)) kebiasaan!
1. The Ghost Map (Rp 33.989)
2. Rosie Dunne (Rp 39.701)
3. Don't Sweat the Small Stuff at Work (Rp 31.889)
4. We Were Feminist Once (Rp 39.701)
Bulan ini sudah tercapai Reading Challenge yang aku ikuti dari Goodreads. Yess! Tetep semangat sih buat baca. Kamu udah baca buku apa aja bulan Juni?
Imunitas kita disaat puasa harus dijaga sebaik mungkin. Memang kita hanya dianjurkan makan pada saat sahur dan buka puasa saja, namun bukan berarti kita tidak bisa makan makanan bergizi dan membuat tubuh tetap fit. Seseorang yang berpuasaakan kehilangan energi dan juga mudah kelelahan.
Untuk itu disarankan kita tetap menjaga pola tidur dan makan agar tetap sehat. Seseorang yang berpuasa harus makan dengan porsi yang sama dengan sebelum puasa. Caranya dengan makan pada waktu sahur, buka puasa dan malam hari. Sehingga asupan yang dibutuhkan oleh tubuh juga lebih terjaga, dan imun tubuh tetap kuat.
Untuk menjaga daya tahan tubuh saat puasa dengan menambah nutrisi yang kita konsumsi. Minum air putih juga tetap 8 gelas perhari. Beberapa vitamin juga perlu ditambah agar lebih sehat dan badan menjadi lebih segar. Ada beberapa makanan juga yang perlu dihindari selama puasa, agar tidak mudah haus dan menjadi obesitas.
1. Hindari makan makanan manis. Biasanya puasa identik dengan minum minuman yang sangat manis. Mulai dari soda, biang gula, es sirup, es cream, dll. Jika ingin tetap sehat saat puasa, hindari makanan dan minuman manis yang dapat membuat naik gula darah. Ketika seseorang terkena diabetes, ia iakan mudah lelah dan pencernaan menjadi terganggu.
2. Hindari makan makanan lemak jenuh dan makanan cepat saji. Memang rasanya lebih enak dan praktis jika kita makan fast food ataupun junk food. Tapi tahukah bahwa dibalik rasa yang enak tersebut, jika dimakan saat puasa akan membuat mudah haus dan tidak kenyang. Sehingga kita akan tetap merasa lapar meskipun sudah makan banyak. Apalagi di negara kita terbiasa makan nasi, pastinya jika makan burger saja tidak akan kenyang.
Beberapa hal lain yang bisa kita lakukan untuk tetap menjaga imun tubuh agar lebih sehat pada saat puasa, antara lain :
1. Mengkonsumsi banyak vitamin. Meskipun berpuasa kita tidak hanya mengenyangkan perut pakai nasi dan lauk pauk. Namun asupan buah dan sayuran juga wajib dipenuhi. Vitamin yang paling dibutuhkan tubuh saat puasa yakni, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E. Bagaimanapun juga vitamin C sangat penting untuk kesehatan. Agar bisa menjaga diri dari beberapa virus seperti pneumonia dan mempercepat kesembuhan.
Tips Jaga Imun Saat Puasa
Untuk menjaga daya tahan tubuh saat puasa dengan menambah nutrisi yang kita konsumsi. Minum air putih juga tetap 8 gelas perhari. Beberapa vitamin juga perlu ditambah agar lebih sehat dan badan menjadi lebih segar. Ada beberapa makanan juga yang perlu dihindari selama puasa, agar tidak mudah haus dan menjadi obesitas.
1. Hindari makan makanan manis. Biasanya puasa identik dengan minum minuman yang sangat manis. Mulai dari soda, biang gula, es sirup, es cream, dll. Jika ingin tetap sehat saat puasa, hindari makanan dan minuman manis yang dapat membuat naik gula darah. Ketika seseorang terkena diabetes, ia iakan mudah lelah dan pencernaan menjadi terganggu.
2. Hindari makan makanan lemak jenuh dan makanan cepat saji. Memang rasanya lebih enak dan praktis jika kita makan fast food ataupun junk food. Tapi tahukah bahwa dibalik rasa yang enak tersebut, jika dimakan saat puasa akan membuat mudah haus dan tidak kenyang. Sehingga kita akan tetap merasa lapar meskipun sudah makan banyak. Apalagi di negara kita terbiasa makan nasi, pastinya jika makan burger saja tidak akan kenyang.
Beberapa hal lain yang bisa kita lakukan untuk tetap menjaga imun tubuh agar lebih sehat pada saat puasa, antara lain :
1. Mengkonsumsi banyak vitamin. Meskipun berpuasa kita tidak hanya mengenyangkan perut pakai nasi dan lauk pauk. Namun asupan buah dan sayuran juga wajib dipenuhi. Vitamin yang paling dibutuhkan tubuh saat puasa yakni, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E. Bagaimanapun juga vitamin C sangat penting untuk kesehatan. Agar bisa menjaga diri dari beberapa virus seperti pneumonia dan mempercepat kesembuhan.
Vitamin D juga diperlukan saat puasa, karena vitamin D dapat membuat tulang menjadi lebih kuat dan tidak mudah lemah. Dan untuk vitamin E juga sangat penting, karena kulit kita saat puasa akan lebih kering. Sebab kita tidak sering minum air putih, tidak seperti hari sebelum puasa. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin E, bisa makan buah apel atau buah strawbery. Jika ingin lebih mudah lagi, bisa konsumsi rhea health tone. Karena suplemen tersebut banyak sekali kandungan vitamin untuk meningkatkan sistem imun.
2. Istirahat yang cukup. Meskipun tidur merupakan ibadah disaat puasa, kita juga diharuskan melakukan kegiatan lainnya. Istirahat pada saat malam hari dsebaiknya pada jam 8 malam, dan bangun kembali saat sahur jam 3. Jika tidur kita teratur, maka tubuh akan tetap semangat meskipun puasa.
3. Berolahraga. Tidak ada salahnya tetap olahraga saat puasa. Bisa dengan senam ringan, jalan santai, atau bersih-bersih rumah. Kita harus tetap olahraga dan membersihkan lingkungan, agar tidak ada penyakit dan kuman yang bersarang di dekat kita.
Itulah hal yang harus dilakukan untuk menjaga imun tubuh tetap sehat selama puasa. Jangan lupa tetap menjaga kebersihan diri dengan rajin cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer agar bebas dari kuman dan virus.
2. Istirahat yang cukup. Meskipun tidur merupakan ibadah disaat puasa, kita juga diharuskan melakukan kegiatan lainnya. Istirahat pada saat malam hari dsebaiknya pada jam 8 malam, dan bangun kembali saat sahur jam 3. Jika tidur kita teratur, maka tubuh akan tetap semangat meskipun puasa.
3. Berolahraga. Tidak ada salahnya tetap olahraga saat puasa. Bisa dengan senam ringan, jalan santai, atau bersih-bersih rumah. Kita harus tetap olahraga dan membersihkan lingkungan, agar tidak ada penyakit dan kuman yang bersarang di dekat kita.
Itulah hal yang harus dilakukan untuk menjaga imun tubuh tetap sehat selama puasa. Jangan lupa tetap menjaga kebersihan diri dengan rajin cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer agar bebas dari kuman dan virus.
Haaai! Udah lama nih nggak ngomongin skincare. Ternyata perjalanan skincare-ku ada perubahan dari waktu ke waktu. Faktornya sih banyak. Kebanyakan emang penasaran dengan produk baru. Terutama produk lokal. Menjamur euy bikin bangga.
Salah satu produk yang aku coba di tahun ini yaitu Secret Wish. Sebuah produk skincare keluaran Angel Lelga. Sepertinya ini pertama kali aku nyoba produk punya influencer deh. Oh iya, Secret Wish by Angel Lelga ini klaimnya mengandung lebih dari 3 bahan aktif. Beberapa udah kita kenal seperti Niacinamide, Tranexamic Acid, Vitamin E, Salicylic Acid. Selain itu juga mengandung lebih dari 7 ekstrak buah-buahan dan tumbuhan seperti Japanese Camelia, Paradise Apple, White Mulberry, Blackcurrant Seed, Sunflower Seed, Rosemary, Green Plum Extract, Tea Tree Oil, Calendula dan Chamomile. Klaim bagi penggunanya, bakal kasih efek glowing secara alami dan natural.
Aku menggunakan serangkaian Secret Wish seri Glow Infusion Skincare. 1 paket terdiri dari 5 item yaitu: Facial Wash, Facial Toner, Facial Serum, Night Cream dan Day Cream.
Penasaran sama review-nya? Aku ulas satu persatu di postingan ini, ya!
Klaim: Facial wash dengan Sunflower seed oil, Blackcurrant seed, Winter cherry dan Rosemary extract yang mampu memberikan kelembutan setelah selesai menggunakannya, ditambah kemampuan mencerahkan wajah, membersihkan wajah dari kotoran dan debu, serta mampu mengembalikan kesegaran kulit yang kusam.
Dikemas dengan botol pump yang gampang banget digunakan. Dengan tekstur kental dan warna bening, busa yang dihasilkan nggak terlalu banyak. Buatku parameter facial wash yang cocok itu setelah dibilas nggak bikin mukaku ketarik. Syukur-syukur melembapkan.
Nah facial wash secret wish ini seperti itu. Bonus setelah cuci muka ada efek cerahnya. Jadi pas ngaca keliatan bedanya sebelum dan sesudah cuci muka.
Klaim: Toner yang dilengkapi dengan Tranexamic Acid, Glucosamine dan Camellia extract yang mampu menyegarkan, melembabkan serta mengencangkan kulit wajahmu sehingga tampak lebih muda.
Favoritku! Warna bening dengan lembaran kelopak bunga didalamnya. Warna merah muda pula. Keliatan fresh. Waktu aku upload di instagram sampe ada yang kepo dari brand apa. This is it: Secret Wish!
Aku menggunakannya lebih ke face mist. Karena dia menyegarkan wajah. Saat WFH siang hari panas-panas tuh, semprot ini langsung nyesss. Yup, toner ini dikemas dalam botol spray. Semprotannya lumayan kenceng, sayang kurang menyebar. Jadi terpusat di 1 titik gitu.
Afternya agak lengket tapi ngga mengganggu. Minusnya sih kalo kena mata agak perih. Makanya waktu nyemprot sambil merem dan lap lap daerah sekitar mata.
Klaim: Serum dengan perpaduan Niacinamide, Mulberry extract dan Apel sebagai antioxidant mampu mencerahkan kulit wajah secara efektif, mengurangi flek hitam dan melembabkan kulit wajah.
Teksturnya nggak terlalu kental untuk ukuran serum. Cepet menyerap. Ngga meninggalkan rasa lengket. Aku pribadi menggunakannya di waktu malam.
Klaim: Night Cream dengan kandungan Niacinamide, Tranexamic Acid dan Hyaluronic Acid yang mampu menutrisi dan melembabkan kulit wajahmu, serta mengembalikan kesegaran kulit yang kusam pada malam hari.
Aku pake terakhir setelah layer skincare. Lumayan melembapkan dan mengunci serum yang aku pake sebelumnya. Teksturnya lumayan thick dan lebih lengket daripada pelembap pada umumnya.
Klaim: Day Cream mengandung SPF 30 dan Niacinamide yang dapat melindungi kulit dari UVA dan UVB. Membantu menyamarkan flek hitam dan kulit kusam, serta memberikan efek tone up instan pada wajah.
Meskipun ini sudah mengandung SPF, aku tetep menggunakan sunscreen setelahnya. Karena penggunaan SPF disarankan sebanyak 2 jari. Kan nggak mungkin aku pake day cream sebanyak itu, hehe.
Jujur ngga terlalu cocok dengan day creamnya. Agak susah diratain dan kerasa "berat" di muka. Sedangkan pagi hari aku selalu pilih skincare yang ringan. Heavy cukup malemnya aja.
Aku menggunakan ini selama 2-3 mingguan. Ada plus minusnya sih namanya juga rangkaian skincare. Bukan hanya 1 produk. Untuk plusnya aku sih merasa cerah dan lebih rata warna kulitku. Minusnya ada produk yang ngga cocok nih di kulitku sehingga menimbulkan jerawat yaitu day cream. Sedangkan yang lain cocok-cocok aja.
Malah tonernya udah kupake hampir setengah botol. Yak, sesuka ituu. Ini hasil dari pemakaiannya.
Salah satu produk yang aku coba di tahun ini yaitu Secret Wish. Sebuah produk skincare keluaran Angel Lelga. Sepertinya ini pertama kali aku nyoba produk punya influencer deh. Oh iya, Secret Wish by Angel Lelga ini klaimnya mengandung lebih dari 3 bahan aktif. Beberapa udah kita kenal seperti Niacinamide, Tranexamic Acid, Vitamin E, Salicylic Acid. Selain itu juga mengandung lebih dari 7 ekstrak buah-buahan dan tumbuhan seperti Japanese Camelia, Paradise Apple, White Mulberry, Blackcurrant Seed, Sunflower Seed, Rosemary, Green Plum Extract, Tea Tree Oil, Calendula dan Chamomile. Klaim bagi penggunanya, bakal kasih efek glowing secara alami dan natural.
Aku menggunakan serangkaian Secret Wish seri Glow Infusion Skincare. 1 paket terdiri dari 5 item yaitu: Facial Wash, Facial Toner, Facial Serum, Night Cream dan Day Cream.
Penasaran sama review-nya? Aku ulas satu persatu di postingan ini, ya!
Facial Wash
POM NA18211203553
Klaim: Facial wash dengan Sunflower seed oil, Blackcurrant seed, Winter cherry dan Rosemary extract yang mampu memberikan kelembutan setelah selesai menggunakannya, ditambah kemampuan mencerahkan wajah, membersihkan wajah dari kotoran dan debu, serta mampu mengembalikan kesegaran kulit yang kusam.
Dikemas dengan botol pump yang gampang banget digunakan. Dengan tekstur kental dan warna bening, busa yang dihasilkan nggak terlalu banyak. Buatku parameter facial wash yang cocok itu setelah dibilas nggak bikin mukaku ketarik. Syukur-syukur melembapkan.
Nah facial wash secret wish ini seperti itu. Bonus setelah cuci muka ada efek cerahnya. Jadi pas ngaca keliatan bedanya sebelum dan sesudah cuci muka.
Facial Toner
POM NA18211203554
Klaim: Toner yang dilengkapi dengan Tranexamic Acid, Glucosamine dan Camellia extract yang mampu menyegarkan, melembabkan serta mengencangkan kulit wajahmu sehingga tampak lebih muda.
Favoritku! Warna bening dengan lembaran kelopak bunga didalamnya. Warna merah muda pula. Keliatan fresh. Waktu aku upload di instagram sampe ada yang kepo dari brand apa. This is it: Secret Wish!
Aku menggunakannya lebih ke face mist. Karena dia menyegarkan wajah. Saat WFH siang hari panas-panas tuh, semprot ini langsung nyesss. Yup, toner ini dikemas dalam botol spray. Semprotannya lumayan kenceng, sayang kurang menyebar. Jadi terpusat di 1 titik gitu.
Afternya agak lengket tapi ngga mengganggu. Minusnya sih kalo kena mata agak perih. Makanya waktu nyemprot sambil merem dan lap lap daerah sekitar mata.
Facial Serum
POM NA18211900856
Klaim: Serum dengan perpaduan Niacinamide, Mulberry extract dan Apel sebagai antioxidant mampu mencerahkan kulit wajah secara efektif, mengurangi flek hitam dan melembabkan kulit wajah.
Teksturnya nggak terlalu kental untuk ukuran serum. Cepet menyerap. Ngga meninggalkan rasa lengket. Aku pribadi menggunakannya di waktu malam.
Night Cream
POM NA18210103046
Klaim: Night Cream dengan kandungan Niacinamide, Tranexamic Acid dan Hyaluronic Acid yang mampu menutrisi dan melembabkan kulit wajahmu, serta mengembalikan kesegaran kulit yang kusam pada malam hari.
Aku pake terakhir setelah layer skincare. Lumayan melembapkan dan mengunci serum yang aku pake sebelumnya. Teksturnya lumayan thick dan lebih lengket daripada pelembap pada umumnya.
Day Cream
POM NA18210103045
Klaim: Day Cream mengandung SPF 30 dan Niacinamide yang dapat melindungi kulit dari UVA dan UVB. Membantu menyamarkan flek hitam dan kulit kusam, serta memberikan efek tone up instan pada wajah.
Meskipun ini sudah mengandung SPF, aku tetep menggunakan sunscreen setelahnya. Karena penggunaan SPF disarankan sebanyak 2 jari. Kan nggak mungkin aku pake day cream sebanyak itu, hehe.
Jujur ngga terlalu cocok dengan day creamnya. Agak susah diratain dan kerasa "berat" di muka. Sedangkan pagi hari aku selalu pilih skincare yang ringan. Heavy cukup malemnya aja.
***
Aku menggunakan ini selama 2-3 mingguan. Ada plus minusnya sih namanya juga rangkaian skincare. Bukan hanya 1 produk. Untuk plusnya aku sih merasa cerah dan lebih rata warna kulitku. Minusnya ada produk yang ngga cocok nih di kulitku sehingga menimbulkan jerawat yaitu day cream. Sedangkan yang lain cocok-cocok aja.
Malah tonernya udah kupake hampir setengah botol. Yak, sesuka ituu. Ini hasil dari pemakaiannya.
Paling keliatan itu bekas jerawat di tulang hidung memudar. Yeay! Ini keduanya no filter no make up ya. Perbedaan warna karena beda waktu pengambilan fotonya.
Fyi semua produk dalam rangkaian Secret Wish Glow Infusion Skincare ini punya aroma wangi yang lumayan. Awalnya kerasa banget sih, lama-lama biasa aja. Bagi kamu yang sensitif dengan fragrance bisa dijadikan pertimbangan.
Nih aku bocorin ya.
5 in 1 free pouch with serum: Rp285.000
Day cream: Rp66.000
Night cream: Rp69.000
Serum: Rp56.000
Facial wash: Rp69.000
Toner: Rp78.000
Kalo kamu tertarik bisa cek di instagram https://www.instagram.com/Secretwishofficial.id/ ya!
Fyi semua produk dalam rangkaian Secret Wish Glow Infusion Skincare ini punya aroma wangi yang lumayan. Awalnya kerasa banget sih, lama-lama biasa aja. Bagi kamu yang sensitif dengan fragrance bisa dijadikan pertimbangan.
Harganya berapaan kak?
Nih aku bocorin ya.
5 in 1 free pouch with serum: Rp285.000
Day cream: Rp66.000
Night cream: Rp69.000
Serum: Rp56.000
Facial wash: Rp69.000
Toner: Rp78.000
Kalo kamu tertarik bisa cek di instagram https://www.instagram.com/Secretwishofficial.id/ ya!
Subscribe to:
Posts (Atom)