Sunday, September 13, 2020

Day 3: A Memory #30DaysWritingChallenge

Memory/kenangan/ingatan menjadi salah satu nikmat yang jarang kita sadari. Yah, memang banyak sih sebenarnya things that we take it for granted. Pernah nggak, membayangkan apa jadinya bila ingatan kita tidak berfungsi? Pasti frustasi. Sederhananya aja deh, kesel kan saat kita lupa naruh barang? Atau lupa password sosmed? Gimana kalau seluruh ingatan tersebut dicabut? Yakin deh saya sendiri pasti sedih. Dan linglung.


Kenangan juga yang membuat kita bertahan hidup. Kenangan akan masa kecil penuh kasih sayang. Kenangan menghabiskan liburan bersama teman. Kenangan akan momen tertentu yang nggak bisa terulang kembali, dan masih banyak lagi.

Memang, nggak semua kenangan yang kita miliki itu menyenangkan. Hidup selalu seimbang bukan? Dengan menghadirkan kenangan indah dan buruk.

Untuk beberapa orang, kenangan buruk justru membuat dia jalan di tempat. Skenario terburuk bahkan bisa membuat kemunduran alias terpuruk. Hidupnya saat ini selalu dihantui kenangan buruk. Ingin lari pun rasanya nggak mampu.

Begitupun saya. I also have both good and bad memories stored in my brain. Sometimes when I had hard times, the bad ones pop up. Am I terrified? Yes. I did think why do I have such memories?

Tapi mau gimana lagi ya kan. Saya pikir yang bisa saya lakukan adalah menerima. They are part of me, too. I cannot correct anything.

Saat saya bisa menerima, kadang saya memikirkan dan menguraikan kenapa suatu kejadian bisa menjadi kenangan buruk? By doing that I hope I can have control my own emotions toward bad memories.

***

Ngomong-ngomong soal kenangan, what’s your best memory? For me it was the time I spent with my mom. As you know, my mom is a working mom. Waktu yang beliau punya terbagi untuk banyak hal. Kerjaan, masak, ngurusin adek saya yang jumlahnya 3 biji itu. 

So when my mom do something for me, I remember it vividly. Bentar, siapa yang naruh bawang disini? Hahaha.

Saya ingat ketika kami liburan bersama di akhir tahun. 

Saya ingat ketika dengan bangga umi memeluk dan mencium saya karena pengumuman diterima CPNS.

Baca: Pengalaman Mengikuti Tes CPNS 

Saya masih ingat ketika umi mengambil cuti saat saya bilang sakit. Saat itu juga beliau naik bus untuk ke kos. Malam-malam. Bahkan sampai kos pun tengah malam. I was 23 years old and my mom still loves me a lot.

The one and only person remained in my memories is sure my mom. She did anything for me. For us. I know she’s not perfect. There’s memories of she scolded me. When we decided not to talk each other. But then, I knew my mom is precious.

Duh ini ngomongin kenangan apa ngomongin emak gueee? Hahaha. Berhubung temanya a memory, that’s it. My favorite memories are all linked into my mom.

Would you tell me yours?

1 comment

  1. Tak apa, itu menjadi kenangan berharga bukan ??? hehehe ,,,,,dari hal tekecil saja kalau itu berarti pasti jadi kenangan indah ya mbak :)

    ReplyDelete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!