Saturday, May 24, 2025

Pengalaman Lolos Beasiswa KOICA - Yonsei 2025

Pengalaman pertama daftar beasiswa S2. Lumayan panjang perjalanannya. Biar selalu ingat betapa darderdornya menjalani proses ini.

Pengalaman Lolos Beasiswa Koica - Yonsei 2025
Cerah seperti masa depanku *AMIN*

Pertanyaan dasar: beasiswa apakah ini?

Beasiswa yang aku daftar ini didanai oleh KOICA (Korea International Cooperation Agency). Ini tuh lembaga pemerintah Korea Selatan yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan program bantuan pembangunan dan kerjasama teknis ke negara-negara berkembang ((kata Google)).

Aku tahu beasiswa ini ketika ikut bootcamp. 


Tertarik karena persyaratan awalnya bisa dibilang sederhana. Benefit yang bikin aku nyantol tuh: dapet akomodasi. Tau sendiri kan nyari rumah di luar negeri tuh nggak gampang. Beda sama di Indonesia yang masih jarang menerapkan sistem deposit. Umumnya nominal deposit itu besar untuk ukuran jelata, apalagi di-kurs-kan.

KOICA udah bekerja sama dengan beberapa universitas dan jurusan untuk menerima mahasiswa. Artinya applicant cuma bisa daftar di universitas yang disediakan. Adapun tahun ini, listnya sebagai berikut:


Beasiswa ini segmented banget, karena persyaratan utamanya adalah harus government officer (PNS). Kementerian Sekretariat Negara sebagai focal point akan blast info ini ke semua Kementerian/Lembaga. Pantengin aja awal tahun. Bisa jadi universitas dan jurusan tahun ini beda dengan tahun depan. Selengkapnya bisa main ke website KOICA (https://koica.go.kr/)

Timeline perjalanan daftar beasiswa KOICA


Berhubung aku termasuk satu dari sekian applicant yang ikut sampe tahap terakhir, aku sharing ya tahapannya.

1. Minta rekomendasi ke PPSDM K/L - akhir Desember 2024

Entah di instansi lain sebutannya apa. Intinya yang bertugas untuk mengurus pelatihan dan pendidikan lanjutan pegawai. Aku udah ajukan dari tahun 2024. Dari Setneg sudah jelas kapan batas waktu terakhir mengumpulkan. Rajin aja untuk cek dateline biar ngga kelewat.

2. Submit di website Setneg - awal Januari 2025

Setelah dapet rekomendasi, upload ke website Setneg agar Setneg bisa nerbitin endorsement yang akan dikirimkan ke KOICA (dalam hal ini lewat kedubes Korea Selatan). Dokumen yang diupload diantaranya:
a. Surat Rekomendasi dari Instansi Tempat Bekerja
b. CV Akademik (dalam bahasa Inggris)
c. Sertifikat profisiensi bahasa Inggris (bisa TOEFL/IELTS. Aku pakai IELTS)
d. Ijazah terakhir (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
e. Form pendaftaran dari KOICA
f. Scan paspor

Setelah upload aku dapet revisi ternyata.
"Terdapat ketidaksesuai antara jurusan dan penandatangan ijazah. Mohon upload ulang ijazah asli dan terjemahan bahasa inggris yang telah sesuai dengan ijazah asli."

Aku cuma upload versi bahasa Inggris. Baru awal udah ketar ketir aja nih. Mana waktu itu kepotong libur nataru. Grusa-grusu banget rasanya :)) Alhamdulillah respon Setneg tergolong cepet. Malahan emailku dibalas dini hari. Luar biasa~~

Endorsement-nya nggak dikirim ke pendaftar. Belakangan aku baru tau, yang daftar lebih dari 50 orang. 

3. Submit google form dan email ke KOICA - 7 Januari 2025

Dokumen yang diupload: KOICA Application Form, scan paspor, dan email konfirmasi endorsement Kementerian Sekretariat Negara. Aku tuh baru sadar ya kalau namaku di KTP dan di paspor beda. Ada karakter yang nggak dianggap di dunia internasional. Alhasil aku ngulang lagi ngisi application form dengan dagdigdug saking nggak bacanya :(

Pelajaran banget untuk selalu TELITI dan JANGAN BACA CEPAT perihal persyaratan. Cukup baca novel aja yang speed reader. Baca instruksi harus ditelaah.

4. First Interview - 31 Januari 2025

Empat minggu menunggu, akhirnya dapet kabar baik. Tersisa 7 orang yang lanjut untuk interview dengan KOICA. Btw grup interviewnya spesifik dengan jurusan yang dipilih. Jadi 7 orang ini memang yang daftar Yonsei.


Interviewnya CEPET BANGET. Ada 2 pertanyaan yang diajukan, semua jawab bergiliran. Pertanyaan pertama urut abjad awal. Kedua dijawab kebalik urutannya. 

Pertanyaan pertama: how the major you chose aligned with your work?
Pertanyaan kedua: can you please share project about the issue you write?

Menurutku kuncinya disini bukan jawab sepanjang dan detail mungkin. Justru se-efektif mungkin dan to the point. Nggak perlu ngalor ngidul panjang kali lebar. Bisa nyontek jawaban peserta lain? Enggak samsek buatku. Malah ga dengerin jawaban yang lain, fokus ke nenangin diri dan merumuskan jawaban di kepala.

Wawancara 7 orang, selesai hanya dalam 30 menit. Bayangkan secepat apa tuh.

Dapet rumor waktu wawancara untuk kampus SNU ada yang mengundurkan diri ditempat saking gugupnya :') 

5. Pengumuman Lolos ke University Round - 18 Februari 2025

Hamdalah tahap 1 lolos :') tahap ini tuh masih awal banget. Dokumen yang diperlukan juga masih nggak sebanyak di round 2. Dari Indonesia yang tersisa 4 orang. 2 dari kantorku dan 2 dari Kemenkes. Lemes banget rasanya sih pas nerima email Congratulations. Aku baca pas dikantor. Langsung chat temenku yang selama ini ngurus bareng eh ternyata beda nasib.

Saking senengnya aku udah syukuran duluan T_T kaya butuh didoain banyak orang gitu loh biar bisa lolos. Hiks.

 6. Submit dokumen di website Yonsei - 21 Februari s.d 4 Maret 2025

Nah di tahapan ini dokumennya lebih banyak lagi yang harus disubmit. Termasuk didalamnya apostille dokumen. Sebenarnya apostille ini murah, TAPI websitenya suka bikin dagdigdug. Akhirnya aku pake jasa ajalah. Harganya emang berkali lipat dari PNBP. Tapi yaudah anggep aja beban mental ini berkurang.

Pake jasa pun sebenernya bukan lebih cepet ya. Hanya aja aku bisa terima jadi. Nggak perlu mikir juga kudu ijin atasan buat ngambil dokumen aslinya di kantor AHU.

Selain itu buat jaga-jaga aku juga email ke pihak kampus kalau-kalau melebihi dateline. Alhamdulillah pihak kampus memaklumi. Bisa disusulkan kalau memang nantinya telat. 

Pelajaran: komunikasikan semua sejelas mungkin. Daripada menduga-duga mending konfirmasi ke pihak terkait aja.


Sampai di titik ini aku terus merasa amaze, 
"Ini beneran aku apply di website Yonsei?"
Ngisinya sambil buka google translate biar ga salah.

7. Medical Check Up - 9 April

Berlanjut ke pemeriksaan kesehatan. Di bagian ini lumayan berasa menguras kantong. Sebab parameter cek kesehatannya banyak dan ada yang pricey yaitu cek TB. Untuk rumah sakitnya pun nggak semua punya reagen cek TB.

"Puskesmas bisa?" - tanya temenku dengan polosnya. 
Of course NO. Hasil pemeriksaan kesehatannya wajib dalam bahasa Inggris dan sudah ada form isiannya. Pilihan RS yang diberikan ada 2, Siloam Semanggi atau SOS Kuningan. Diluar itu bisa aja asalkan memenuhi syarat yang ditentukan tadi. 

Nah di bagian sini ternyata cukup melelahkan.
Kenapa? Karena ada tes urine. Sedangkan saat itu aku sedang haid. Jadi nggak boleh. Posisinya itu mepet Idul Fitri dah mau mudik. Akhirnya aku jadwalkan ulang setelah cuti bersama. Artinya aku harus balik Jakarta lebih awal dari tiket yang udah kubeli. Sad? Iyalah. Mana itu waktu kumpul keluarga kan. Tapi ya gimana namanya perjuangan harus komitmen *jiaakh.

Tes urine pertama aku udah make sure selesai dan boleh pulang? Jelas terdengar petugasnya bilang boleh. Ya aku pulang dong dari Jakarta ke Bogor. Nggak taunya ditelpon kalau hasilnya ga memuaskan. Kek monanges waktu itu. WHY OH WHY.

Mumpung masih ada waktu, diputuskan untuk ambil ulang. Kali ini lebih hati-hati. Entah berapa banyak itu air minum yang kutelan. Kayak menggelonggong diri sendiri saking banyaknya. Hamdalah untuk yang kedua kalinya udah oke dan dinyatakan FIT di form isiannya. Kayak, haaahhh lega banget. 

Selain mempengaruhi hasil seleksi, kan aku juga takut kalau beneran ada penyakit tertentu. Ternyata Allah masih kasih aku nikmat sehat :') sungguh priceless.

8. Essay Test - 2 April 

Another day another test. Di ujian ini agak membingungkan, aturannya berubah-ubah. Awalnya disuruh kerjain dalam 24 jam. Lalu diganti jadi 2 jam. Deg-degan ga tuh :)) Ada gilanya juga bisa-bisanya aku ngerjain sambil hangout di kafe T_T 

Lihat siapa satu-satunya yang bawa laptop

Alhamdulillahnya justru dapet insight dari situ untuk menjawab soalnya. Lumayan susah sih buatku, pertanyaannya lebih menjurus ke sistem kesehatan nasional. Dimana aku nggak banyak bersinggungan tentang itu. Bidangku lebih ke sistem pengawasan Obat dan Makanan. 

Meski begitu tetep kuusahakan selesai dan se-to the point mungkin. Sekitar 15 menit sebelum waktu habis, aku proofread dan berhasil mengumpulkan jawaban sebelum batas waktu yang ditentukan. Fiiuhh!

Apa emang kek gini kehidupan dewasa tuh? Juggling satu hal dengan hal lain. Maunya sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Betapa beruntungnya aku tuh punya temen suportif kaya gini. Alhamdulillah...

9. Interview University Round - 9 April 2025

Last step banget! Test terakhir yaitu interview (lagi). Ini lazim digunakan juga nggak hanya universitas di Korea ya. Beberapa kayak dari New Zealand dan Australia juga memasukkan interview didalam rentetan ujiannya.

Masih dengan kultur ppali-ppali. Kami dikasih jadwal interview dan kelihatan 15 menit perorang. Kilat nggak tuh?

Dari malem aku udah latihan sama temenku untuk role play demi meyakinkan. Pertanyaannya tuh banyak ya kalau cari di Google. Mana aku juga masuk grup GKS kan, udah ada beberapa univ yang melaksanakan interview. Dapet gambaran nantinya akan ditanya apa.

Kami dikasih kesempatan masuk ruang tunggu dulu sebelum ke ruang interview sesungguhnya. Rasanya mules dan dagdigdug banget. Rencana pakai headset gagal karena malah suaranya nggak masuk. Yaudahlah pasrah ga pake.

Resikonya apa? Ya, ngga kedengeran jelas pertanyaannya :")))


Pas masuk di ruang interview udah ada 3 profesor yang menunggu. 1 laki-laki dan 2 perempuan. Yang memimpin adalah Prof H. Ramaaah banget suaranya tuh kebapakan. Tau Prof Ryu di Resident Playbook? Nah, mirip beliau tuh.

Waktu disapa, aku memberanikan diri ngomong Anyeonghaseyo.
"You can speak Korea?"
"Ne, chukkuman issoyo (bisa dikit-dikit)"

Malah ditanyain gimana apa wawancaranya lanjut pake bahasa Korea aja? I said no dengan muka melas. LOL. Hamdalah lanjut pake bahasa Inggris. Nggak nyangka sama sekali ya dulu waktu pelatihan rasanya gagap banget eh ini bisa aja casciscus. Emang kudu latihan dan dipaksa.

Pertanyaannya apa aja?
- work experience
- penelitian sebelumnya
- udah kerjasama dengan stakeholder mana aja (karena aku mention bagian Informasi Komunikasi)
- plan to contribute
- kalau kepilih diantara banyak applicant dari Indonesia, apakah akan feeling guilty?

I think I answer the last question wisely? Unexpected banget tapi ya okelah. Aku jawabnya NO because we're in a fair competition. Dengan salah satu keterima bukan berarti lebih baik dari lainnya. Masih ada juga banyak beasiswa diluar sana untuk dicoba.

To be honest ini pun setelah banyak interaksi dengan sesama scholarship hunter. Dapet insight biar terus semangat mencoba dan positif thinking tanpa harus menimbulkan rendah diri.

10. Pengumuman University Round

Paling dagdigdug sedunia. Udah melewati semuanya, saatnya menunggu (lagi). Nungguin sendiri masih mending, ini ditambah dengan berondongan orang-orang kantor dan sekeliling yang nanyain,
"Kapan pengumuman?"
"Kapan berangkat?"
Sungguh menambah pressure. Hahaha. 

Mana di wawancara terakhir nggak dikasih tau kapan pengumumannya. Nggak kepikiran juga untuk nanya saking dibatesin durasinya.

Ada desas-desus kampus SNU bakal pengumuman di 22 Mei. Ya sudah aku jadikan aja patokan itu sambil banyakin doa.

Ternyata...

Senin 19 Mei 
Kakak tingkat yang jadi ((narsum))-ku selama ini tanya gimana hasilnya. Kujawab lah belum dapet pengumuman nih. 
"Oh, mungkin hari ini"

Kutunggu...kutunggu...
Nunggu sendirian di kantor MPP yang dingin itu.
13.20 WIB dapat whatsapp.

Kaget dan bersyukur. Gemeteran. Langsung konfirmasi ke kating lagi bener ga itu nomer staf KOICA. Alhamdulillahnya bener. Nangis T_T pengen meluk orang tapi lagi sendiri banget jaga layanan. Rasanya tuh....aneh :))

Langsung ngabarin orang-orang terdekatku. Semua mendoakan dan kasih selamat. So so happy dan kayak mimpi. Like, is it real? Duh if it is a dream I don't want to wake up :")) Alhamdulillah MasyaAllah Tabarakallah. Allah Maha Baik.

Selasa 20 Mei 
Ucapan selamat juga dikirimkan lewat email oleh pihak kampus. 


Pas banget momennya dengan Hari Kebangkitan Nasional. Semangatnya tuh sangattt membara dapet email ini. Kayak spongebob pas bilang, "Aku siap! Aku siap!"

So, what's next?

Banyak hal yang harus diurus. Terutama dokumen izin tugas belajar, exit permit, paspor dinas, dan tentunya visa. Alhamdulillah dengan semangat baru, akan tetap dijalani meski kerjaan juga nggak bisa ditinggal.

I know this journey is still a looooong way. Nevertheless, I'm beyond grateful given this opportunity. During the application process, I reflected a lot. Doubting myself. Asking myself why am I even doing this while everyone stay seated at their own comfort zone (I know I kind of judging people. Sorry). 

In this post I would also like to thank: my mom for her endless support. Mantemancu yang selalu kasih doa dan penyemangat. My supervisor & office: betapa smoothnya memproses dokumen izin tugas belajar. Agak terhura :') staf dan dosen kampus Undip yang kuminta tolong untuk bikin surat rekomendasi. I owe it to you all guys <3333

To end this already long post: Bismillah, Korea I'm coming!

3 comments

  1. hai Lulu! selamat yaaa! senang bacanya

    ReplyDelete
  2. Mbak Lulu, ikut seneng dan terharu. Selamat ya, Mbak. Selamat mencari ilmu di negeri Oppa Korea. Semoga ilmunya bermanfaat. Dan kutunggu tulisan curhatmu saat belajar di Korea. Tetap jaga kesehatan dan semangat!!!

    ReplyDelete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!