Tuesday, December 21, 2021

Pengalaman Glamping di Bobocabin Ranca Upas

This is the highlight during my trip to Bandung. Glamping. Merupakan kepanjangan dari glamorous + camping. Artinya "berkemah" dengan mevvah *ngarang dhewe. Intinya versi upgrade dari camping, gitu.

Pengalaman Glamping di Bobocabin Ranca Upas

Disclaimer: review-nya acakadut becauseee belom pernah review penginapan macam gini.

Rencana awal kami hanya camping aja. Seperti yang aku ceritakan di postingan sebelumnya. Tujuan awal kami adalah igloo camp yang berada di komplek Ranca Upas. Udah kontak narahubung tuh melalui Whatsapp. Ternyata di tanggal yang dipilih udah penuh semua. Agak heran kok bisa. Padahal kedatangan kami itu di hari kerja alias weekday.

Igloo Camp Ranca Upas

Lalu, apakah yang harus kami lakukan? Tidur di tenda? Oh tentu saja tidak mau hahaha. Sebagai sesama pemula, nggak mau ambil resiko deh. Akhirnya si partner menemukan Bobocabin.

Buat yang baru pertama dengar apa itu Bobocabin, udah pernah denger Bobobox? Beberapa waktu lalu sempat gencar dipromosikan. Konsep hotel kapsul dengan budget minimal untuk traveler. Nah ini masih 1 grup dengan Bobobox. Bedanya dari nama udah keliatan ya. Box itu kotak. Cabin itu menurut oxford dictionary lebih ke "enlarge imagea small house or shelter, usually made of wood".

Bobocabin adalah sebuah jalan keluar yang tepat dari hiruk-pikuk dan keramaian kota. Kombinasi dari ketenangan alam yang dibalut dengan sentuhan teknologi membuat pengalaman menginap anda menjadi tidak terlupakan. Dengan menyediakan aktivitas petualangan yang menarik sekaligus mendukung pemberdayaan masyarakat lokal, Bobocabin siap menjadi bagian dari gaya hidup baru anda.

Spending time in cabin is one of hygge activity menurut Meik Wiking didalam bukunya. Pas banget aku sebelum glamping baca buku ini jadi berekspektasi :P

Bobocabin udah tersedia di beberapa tempat selain Ranca Upas, yaitu Cikole dan Kaldera (daerah Danau Toba). Kalo nggak salah untuk di Ranca Upas ini baru beroperasi Desember 2020. Belum ada setahun, tergolong baru lah ya.

Untuk pesan di Bobocabin bisa melalui 2 cara. Pertama lewat Traveloka. Kedua lewat aplikasi Bobobox. Kami pesan lewat Bobobox dan mendapat cashback Rp25.000 pembayaran melalui Shopee Pay. Lumayan buat jajan :P

Harga yang dibayarkan belum termasuk parkir dan tiket masuk Ranca Upas, ya! Selengkapnya bisa cek di website ternyata informasinya cukup memadai. 

Letak Bobocabin ini berada di komplek Ranca Upas milik Perhutani. 

Ranca Upas

Warga Bandung sekitarnya udah familiar pasti dengan Ranca Upas. Terbukti, bulan ini aja beberapa temen udah update di wilayah Rancaupas Ciwidey untuk liburan. Terkenalnya dengan penangkaran rusa. Perjalanan dari kota Bandung makan waktu 1,5-2 jam tergantung cuaca dan kemacetan.

Ada 2 tipe kabin yang ditawarkan: Standar dan Deluxe. Kami ambil Standar karena...yang murah. Hahaha. Cuma pindah tempat tidur ini kan.

Kami sampai di Bobocabin sebelum jam 1 siang. Letak Bobocabin ini persis setelah pos tiket ke-3 Ranca Upas ya. Langsung keliatan begitu bayar tiketnya, di sisi kiri. Itu ada kabin resepsionis. Kami diterima oleh mas-mas resepsionis. Keliatannya memang sengaja hire kawula muda.

Resepsionis Bobocabin Ranca Upas

Jam check-in adalah 14.00 WIB. Yaudah kami muterin Ranca Upas dulu sambil nunggu ruangan dibersihkan. Sambil memperhatikan sekeliling, masih ada pembangunan beberapa kabin di sekitarnya.


Danau Sekitar Bobocabin
Kayaknya bukan danau, deh... Kabinnya dibalik pepohonan itu

Jadi konsep Bobocabin disini mengelilingi danau? Aku nggak yakin itu ditengah apa sih. Agak kurang meyakinkan, airnya hijau dan keliatan nggak terawat. Hahaha. Tersedia 2 toilet. 1 di sisi kanan dan 1 di sisi kiri.

Toilet di sisi kanan terbagi jadi toilet laki dan perempuan. Nah di bagian perempuan ada lagi 1 untuk mandi dan 1 untuk buang air aja. Sedangkan di toilet sisi kiri ada 1 untuk mandi dan 2 buang air.

Ini toilet buat mandi. Isinya shower doang

Yang ini bisa untuk buang air (kecil maupun besar)

14.00 kami masuk ke kabin. Yeayyy! Finally. Keunggulan Bobocabin ini semua diakses melalui aplikasi. Termasuk masuk ke kabin dan toilet, disediakan QR untuk scan. Tenang, nggak semua harus punya aplikasi kok. Aku dikasih screenshot QR-nya aja dan bisa tetep buka. HOHO.

Bagaimana first impression kami terhadap Bobocabin?

HUWAAAA. Mantap. Ada untungnya ga baca review dulu belum kesini. Jadi nggak kebayang macem apa. Kabin ini 2/3 nya udah dipenuhi kasur. Untuk naruh barang bisa dibawah. Ada 1 meja nakas berisi nampan kayu, 2 cangkir, pemanas air, 2 handuk dan 2 botol minum ukuran 600 ml. Ada cermin bunder desain kekinian. Tidak lupaa gantungan baju.



Di tipe Standar yang kami pesan ini jendela yang bisa dibuka ada di sisi kasur. Selain itu nggak ada sumber ventilasi lain. Untuk orang yang takut ruang sempit, menurutku masih bisa dihandle ya. Gak kayak bobobox (walaupun belom pernah coba sih).

Best part of glamping: listrik dan wifi ada. Di aplikasi selain QR, ada menu untuk blur-unblurred jendela, gonta ganti warna lampu dan nyambungin ke bluetooth speaker yang disebut dengan bobopod.

Panel ini juga tersedia didalam kabin. Gimana, udah keliatan glamorous bin luxury belom? 

Touch screen ya ini. Bisa kontrol warna lampu, connect bluetooth, dll. Bisa pake aplikasinya juga


The colokan

Kekhawatiranku disini cuma 1: toiletnya jauh bookkk! Makluk toilet bersama. Udah pesen ke partner ntar kalo tengah malem mau pipis minta anter, ya! Wkwkwkwk.

Di toilet tersedia wastafel, sabun, sampo, tissu, tempat duduk menyatu dengan tak barang, dan hair dryer. Ukuran toilet tergolong kecil. Palingan didalem cuma bisa muat 3-5 orang. Itupun udah desak-desakan. 

Lalu, apakah semua berjalan lancar?

OHOOO tentu tidak semudah itu Maemunah. First problem: QR pintu masuk ga kebaca. Solusi: direstart sistem sama masnya. Hasil: nggak bisa. Akhirnya pake kunci manual :) byebye kemevvahan.

Second problem: jendela ga bisa di unblurred. Yahhhh penonton kecewa berat. Ngapain dong nginep di bobocabin kalo ga ngerasain teknologinya? 😑

Ga mau rugi laah minta ganti kabin. Kan kami nginep 2 malam tuh. yaudah semalem tetep nempatin kabin problematik ini. 

Kasur ngga ada masalah sih. Selimut ini kuecilll untuk ukuran berdua. Positif thinking aja mungkin emang target pasarnya pasangan honeymoon jadi bisa kruntelan. Kami? Enggalah. Tidur aja saling memunggungi wkwkwk tetep rebutan selimut sih pas tidur.

Malem 1 kami pesen makan di aplikasi bobocabin: beef bulgogi dan nasi. Nah, jangan khawatir kelaparan ya. Disini disediakan menu bervariasi. Tapiii dengan resiko harganya standar tempat wisata lah. MIHIL :P

Beef bulgogi disediakan alat grillnya. Sedangkan nasi dikirim terpisah, katanya sih dari warlok yang diberdayakan. Ngono. Tapi lucu sih nasi dateng duluan, beef nya 30 menit kemudian thank you. Disuruh ngekepin nasi dulu biar kerasa kehangatannya.

Kemudian datanglah itu beef bulgoginya sebanyak 250 gram. Udah dibumbuin. Yaa...lumayan. Nggak zonk toh udah sesuai deskripsi. Kami menikmatinya didepan kabin lain. Berhubung kabin kami nggak punya lahan untuk masak-masak.

***

Paginya kami jalan-jalan dulu ke Kawah Putih. Deket aja bisa jalan kaki ternyataa. Pas jalan keluar ini kami mampir ke resepsionis minta kamar diganti. Bilangnya oke akan diusahakan, kemungkinan baru bisa siang. Apakah kami benar mendapat gantinya?

BENERAN DIGANTI. Berhubung kabin Standarnya habis, kami diganti ke kabin Deluxe. AAAAKKK. Berkah nih. 
"Mas ini nambah charge ga?" - tanyaku si konsumen curigaan
"Enggak kak, kan ini kesalahan kami. Nanti untuk pindah kabin butuh dibantu barang bawaan juga bisa" - mungkin masnya menahan kesabaran ngadepin kami wkwkwk

Lumayan juga si kabin Deluxe ini letaknya naik lagi ke ujung. KARENA APAA??? Akhirnya aku menemukan jawabannya, guys. Kabin Deluxe ini udah ada toiletnya! Ga perlu remponk deh bolak balik toilet nan jauh disana. Pantesaaan pantesan pantesan.

Toilet Bobocabin Deluxe
Begitu pintu dibuka, voila! Toilet

Oke, apa aja perbedaan kabin Deluxe dan Standar selain toilet?

1. Ukuran. Ofkors lah Deluxe ini lebih geday. Bisa dilihat dari depan, si Standar ini cuma cukup buat naruh 2 kursi lipat. Sedangkan si Deluxe ada kursi dan meja kayunya buat grill di depan kabin nggak masalah.

Pintu masuk


2. Desain. Kasur si Deluxe posisi dipannya ini lebih tinggi daripada di kabin Standar. Konsekuensinya, ruang penyimpanan yang terletak dibawah kasur lebih lega kalo nginep di Deluxe.


3. Jendela Deluxe lebih gedeee! Di bagian atap pun ada sekotak yang terbuat dari kaca? Plastik? Bening. Buat ala-ala memandang langit bisa (yha meskipun ketutupan rimbunnya pohon, sih).



Beda banget emang si Standar dan Deluxe. Kalo punya bujet lebih mending pilih si Deluxe deh. Lebih lega. Minusnya ada bau-bau dari toilet kalo ga bersih wkwk yha gimana cuma sepetak kan palingan mau ga mau ada dampak dari toiletnya.

Toiletnya ini aestetik lho cocoklah buat upload instagram. Lantainya keramik putih. Ada WC duduk, shower air panas dan dingin. Sabun dan shampoo disediakan. Ada tirai penyekat. Cermin bulat dan hair dryer. Udah ga perlu bolak balik ke toilet nan jauh disana. Lampu toiletnya jadi 1 dengan lampu kabin. Alhasil ketika di toilet, lampu diset warna putih biar keliatan. Boleh aja warna lain tapi resiko ga keliatan jelas :))

Tambahan lainnya di Deluxe: ((colokan)) lebih banyak, tersedia pengusir nyamuk elektrik. Having deluxe cabin doesn't mean problem solved. Kok ya tetep aja ga bisa buka kunci pake QR. Tetep bawa-bawa kunci manual kemanapun thank you. Yang penting jendela bisa blur-unblurred deh!

Mode Blur Bobocabin Deluxe
Mode blur

Mode un-Blur Bobocabin Deluxe
Mode un-blur. Kayak tv kaaan?

Aku cukup perhatian sama bahan dari Bobocabin ini. Mirip particle board dan ada rembesan disana sini. Kemudian ada beberapa titik berjamur putih-putih. Bisa dimaklumi karena letaknya memang di tempat bersuhu rendah. Tapi....nggak enak aja diliat ya. Mungkin bisa mempertimbangkan bahan lain yang lebih kuat terhadap kelembapan sekitar.


Daaann...ini terparah sih makan di malem ke-2. Kami pesen suki. Di bayangan kalian, suki isinya apa aja? Minimal fish ball dan semacamnya, sayur dan jamur enoki gitu ya? Ini cuma fish ball dan kawan-kawan berapa biji doang + bumbu instan WKWKWK yaAllah langsung drop selera makanku. Ini pun suki instan yang dijual di medsos lebih proper isinya monanges sungguh.

Final verdict: glamping disini cocok untuk cari experience baru. Tapi siapkan kesabaran lebih dengan hal nggak terduga, ya :))

Tips:
1. Bawa makanan sendiri 
2. Nginep di musim kemarau. Jangan musim hujan deh serius.
3. Bawa temen banyak! Makin rame glamping makin seru
4. Bawa payung dan jas hujan

Sekian, kalo ada yang mau ditanyain silakan aja ya!

15 comments

  1. Aaaiiihhh...ulasannya keren, Mbak. Aku tu seneng nge-camp. Tapi karena faktor usia yang udah gak muda lagi, males reportnya. Sepertinya camping pake kabin gini pilihan tepat untuk para Lolita yang masih suka bertualang kayak aku.😀😀😀

    ReplyDelete
  2. Salah satu rencana liburan keluarga yang belum terwujud, ya nginep kayak tempat gini, bookmark dulu ah blognya.

    ReplyDelete
  3. Bobocabin.. Keren banget. Asli pingin.yang deluxe oke banget. Nggak perlu jaoh-jaoh ke toiletnya.. Berasa kek di drama-drama. Oke.. Rencanakan trip ke sono... Soon..

    ReplyDelete
  4. Wahhh keren banget Kak Lulu. Aku juga habis staycation di Bandung awal Desember kemaren tapi di tengah kota hahaha. Sempet nginep di Bobobox juga dan emangg agak engap sih apalagi di kamar yang single. Tapi toiletnya meskipun di luar ya ngga sejauh Bobocabin sih pastii soalnya kan segedung doang.

    Aku juga penasaran bangett pingin coba Bobocabin. Pasti asik yaa rame rame tapi kayanya sekasur maksimal 2 orang ya? Dan emang harus dicatet banget sih soal selimut dan makanan. Mau beli makanan ke luar pasti repot banget ga sihh wkwk. Btw pernah iseng nyari gofood dari dalem ngga kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1 kabin maksimal 2 orang dewasa dan 1 anak kecil kaak. Duh nggak kepikiran gofood aku tuh di daerah gunung gini apa ya ada? Hahaha

      Delete
  5. Meski tempatnya sempit tapi nampak nyaman ya luu, asik sih inih kalo rame2 bareng temen nginep sinih. Apalah daya dikekepin bocah 🤣🤣

    ReplyDelete
  6. Kayaknya emang enak kalau rame2 yaa... jadi segala macam 'kekacauan' seperti ditulis ini tidak terasa hehehe... Rame2 terus bakar2 apa gitu sambil ngobrol mpe pagi seru kayaknya. :))

    ReplyDelete
  7. mupeng banget mbak. cocok banget nih buat staycation sama keluarga, kayaknya di Semarang belum ada deh bobocabin ini huhuhuhu :(

    ReplyDelete
  8. Akuuu kemarin ke Rancaupas juga lewat nih hahaha. Kalo di Igloo bisa kan liat2 sampe naik dek. Kalo bobocabin dijagain, takut mau muter2.

    Bagus banget sih dengan teknolog gitu,tapi aku jadi kepikiran yang toilet. Paling gabisa kalo kebauan :(

    ReplyDelete
  9. Kalo kamar mandinya sedikit, ngantri ga sih pas weekend gt? Pgn yg standar krn murah, tp takut pas mau ke toilet ngantri, secara kan pasti banyak tuh pengunjung. Tlg infonya kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jujurly gatau yaa karna aku ga ngepasin weekend. Bisa jadi sih ngantri, terutama pas jam2 mandi gitu..

      Delete
  10. Halo mba. Mau nanya klo kesana bisa naik gocar/grabcar gak ya dari Bandung Kota? Dan masuk ke areanya apa bayar lagi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haii. Bisa banget naik gocar. Turunnya balik ke bandung kota yg ga bisa. Palingan kalo mau janjian sm drivernya mnt jemput. Tp nembak harganya lbh mahal. Kalo mau angkutan umum ada sih cm yaa itu ngga terlalu nyaman.
      Iya masuk areanya bayar lg mas

      Delete
  11. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!