Tuesday, December 14, 2021

Bandung Trip Day 3: Keliling Kota dengan Bandung Tour on Bus (Bandros)

Hari ketiga kami awalii dengan beberes. Saat menunggu gocar di hari sebelumnya, mata kami menangkap objek menarik mata. Bus warna pink! Dengan desain terbuka. Ohoyy langsung aja jadwalkan di hari ketiga!

Inilah the art of traveling. Apapun bisa terjadi tanpa diduga. Bus apakah itu?

Bandung Trip Day 3: Keliling Kota dengan Bandung Tour on Bus (Bandros)

Bus warna-warni ini adalah Bandros atau Bandung Tour on The Bus. Ngga mau kecele, kami mencari informasi melalui Google. Oh God I’m so lucky to live in internet things.

Bandros digagas oleh Kang Emil saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Tujuannya agar wisatawan bisa mengakses Kota Bandung dengan mudah. Awalnya, desain Bandros ini 2 tingkat kayak bus merah ikonik London itu!

Namun karena beberapa kali tersangkut kabel, akhirnya diubah desainnya menjadi bus umumnya. Hanya saja agar bisa lebih menikmati dibuat terbuka tanpa jendela.

Istilah Bandros digunakan sesuai dengan kearifan lokal. Kabarnya di Sukabumi dan Cimahi ada transportasi semacam ini yang penyebutannya menyesuaikan kekhasan daerah masing-masing. Bandros tersedia dalam beberapa warna dan tiap warna punya rute berbeda. Ada warna pink, biru, hitam, hijau, kuning, dan apalagi lupa. Hehe. Halte Bandros yang utama ada di Alun-alun Bandung. Seberang kantor walikota Bandung. Di FAQ-nya ada sih di Paskal alias dekat hotel kami menginap. Cuma waktu kami konfirmasi lewat akun resmi di instagram, hanya bisa ke alun-alun.

Bandung Tour on Bus - Biru

Oke deh. Sekitar 7.30 kami menuju alun-alun. Niatnya sekalian sarapan. Bayanganku tuh alun-alun bakal rame kapan aja seperti halnya malem minggu. Eh salah besar. Cuma ada beberapa pedagang asongan.

Lalu, sarapan apa dong?

Mata elang ini menemukan Tahu Kupat. Bener ga ya tahu kupat? Ingetnya ada kupatnya haha. Ga punya pilihan lain, ya kami pesen 2 porsi seharga Rp30.000. Harga segitu udah dapet teh anget tawar.

Sarapan Tahu Kupat

Sambil makan kami tetep ngecek, busnya udah dateng belom ya? Sekitar jam 8 lebih bus itu baru dateng. Warna apa? BIRU! Di informasi sebelumnya, rute biru itu berakhir di Cihampelas. Oke, mikirnya nanti sekalian beli oleh-oleh deh di Cihampelas. Realitanya? Baca seterusnya biar kejawab :P

Kami naik busnya setelah makan. Dikira langsung jalan. Eh harus nunggu penuh dulu. Lumayan lama tuh adalah 30-45 menit huhu wasting time :( disabar-sabarin deh, anti ngeluh traveling mah ga nikmat hahaha. Saking gabutnya kami ngitungin jumlah angkot warna merah dan biru yang lewat. Tiap menit ada. 

Harga Tiket Bandros 2021

Hampir jam 9 bus baru jalan. Untuk harga tiket Rp20.000 per orang, ya. Bayarnya langsung ditempat tanpa perlu pesen. Let’s enjoy Banduung!

Seneng banget di hati tuh ngeliat orang lain kerja eh sini pelesiran :P Bandros kami dipandu oleh seorang tour guide. Lupa ga nanya namanya, teteh-teteh lumayan berumur gitu deh.

And surprise surprise, penjelasannya menyenangkan sekali. Nggak terkesan text book dan update informasinya! Rute kami dimulai dari Alun-alun, Asia Afrika, Braga, Dago, Gasibu, Gedung Sate. Mon maap ya berdasarkan ingatan aja. 
Beberapa spot yang ditunjukkan:

1) 1 sel penjara yang dipertahankan, tempat dimana Bung Karno dihukum oleh Belanda. Kabarnya penahanan ini sampai masuk berita internasional pada masanya karena Bung Karno nggak dibekali pengacara.

Sel Bung Karno

Untuk menyelamatkan dirinya, istrinya yaitu ibu Inggit yang membawakan buku-buku hukum setiap berkunjung. Alhasil Bung Karno dapat membela dirinya. Nggak jauh dari situ juga masih ada sisa menara pandang yang….nggak keliatan sih kalo sekilas liat. Seperti bangunan nggak terawat soalnya.

2) Tugu Sister City. Jadi ada beberapa kota yang menjadi sister city dengan Bandung, salah satunya Daegu di Korea Selatan.

It’s so fun listening to her explanation. Banyak bangunan peninggalan Belanda yang cukup terawat. Termasuk restoran Perancis dan Rumah Kentang. Silakan cari tentang Rumah Kentang ini ya, mistis :P

Beberapa kali teteh tour guide menyebutkan peranan kang Emil disaat beliau menjabat sebagai wali kota. Selain pencanangan Bandros, Sister City, lalu ada Bandung 7 Fun Day. Dimana hari-hari di Bandung itu Senin-Minggu diisi kegiatan fun. Misal, hari menggunakan Bahasa Sunda dll.

Dalam hatiku saluttt. Kang Emil nggak hanya publisitas di media sosial aja yang bagus. Ternyata hasil kerjanya ada dan warganya pun merasakan dampak bagusnya. Mungkin kalo semua pemimpin di Indonesia punya kualitas minimal setara kang Emil, bisa maju yah dengan kearifan lokal masing-masing. Pertanyaannya, kapan?

Rute kami mencapai Musem Geologi. Di Museum Geologi ini, si teteh pun memberikan informasi bahwa Belanda sudah menyetujui untuk mengembalikan kembali artefak milik Indonesia yang disimpan di Universitas Leiden. Kalau aja si teteh nggak memperbarui informasinya, dia nggak akan cerita ini. Dan akupun dengar juga berita ini sehingga cukup saluttt sama tetehnya.

Bandros kami berhenti selama 15 menit di seberang museum geologi. Kesempatan ini aku manfaatin buat…..ke toilet. Hehe. Bandung dingin shay. Toilet berada di Taman Lansia.

Taman Lansia Bandung

Nah ini juga salah satu keunggulan Bandung: punya banyak taman! Ada taman lalu lintas, taman lansia, taman radio (?) dan masih banyaaak lainnya. Pemerintahnya udah paham keterbutuhan akan ruang hijau dan mau memfasilitasi. I hope other city follows too!

Tentu penjelasannya nggak cuma yang aku tulis aja ya. Ini berdasarkan ingatan aja hahaha. Aslinya cukup panjang, lha hampir 1 jam keliling itu teteh ngomong mulu :P

Perhentian akhir kami berada di titik sama dengan pemberangkatan: Alun-alun Kota Bandung. Sampai sini udah ada beberapa Bandros lain yang parkir. Sepulang keliling Bandung, kami meluncur ke Kartika Sari untuk membeli oleh-oleh.

Nggak ngeh ini deket banget sama hotel, jalan kaki aja BISA :)) hari Senin tetep rameee. Bandung hidup sekali ya pemirsa.

Pukul 11.00 kami pesen grab ke Rancaupas. YEAYYY let the glamping experience begin!

6 comments

  1. Udah lama g ke Bandung ni, trakhir tahun 2016.
    Hmmmm jd kangen, btw itu bisnya lucu bgt, warna pink pula 😭 jd pengen cobain naik

    ReplyDelete
  2. Beberapa kali ke Bandung belum pernah cobain naik Bandros, sayangnya nih lagi di Bogor nggak sempat main ke Bandung asyik juga keliling Bandung sambil didongengin kisah asal usul Kota Bandung yaa

    ReplyDelete
  3. Menarik banget ini ya, semoga kapan-kapan bisa liburan ke bandung lagi terus mencoba naik bisnya hehehe

    ReplyDelete
  4. Wah..kemarin waktu ke Bandung aku pengen juga naik Bandros ini..sayng jadwalnya gak memungkinkan, hiks.. Terima kasih sharingnya, jadi sedikit lebih tahu ttg Bandros ini..

    ReplyDelete
  5. Anak2 diajakin naik bandros bakalan seneng nih. Semoga saja suatu saat bisa kesampaian jalan2 ke Bandung.

    ReplyDelete
  6. Aku belum pernah ke Bandung nih, suka amaze kalau ada tempat wisata seru dan lucu gini.. semoga nanti habis pandemi pergi bisa bertandang ke Bnadung aamiin.. busnya lucu-lucu ya

    ReplyDelete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!