Tuesday, September 28, 2021

Pengalaman Mengikuti Kelas Online di Masa Pandemi

Hal mendasar yang membuatku beberapa kali mengikuti kelas online yaitu masih adanya waktu diluar jam kerja. Lalu keengganan untuk keluar rumah menambah daftar waktu yang bisa dimanfaatkan. Mungkin keadaannya berbeda dengan para ibu ataupun yang udah berkeluarga. Disini aku belum ada tanggungan. Hanya bertanggung jawab atas diriku sendiri.

Pengalaman Mengikuti Kelas Online di Masa Pandemi

Keinginan untuk melanjutkan studi masih ada. Hanya saja si penuh perhitungan ini belum menentukan pilihan. Sedangkan keinginan belajar masih tinggi. Alhasil mengambil kelas online sebagai solusinya.


Selama pandemi 2 tahun ini ada beberapa kelas online yang aku ikuti. 
1) Kelas intensif bahasa Inggris (fasilitas kantor)
2) Pengembangan kompetensi. Khusus untuk jabatan fungsional saat ini
3) Kelas Eco Family
4) Kelas Basic Finansial
..... dan sedang berprogress mengikuti kelas Wonderful Wife and Mom :))

Eh, aku pernah juga konsultasi psikologi melalui Zoom meeting. (dan sejujurnya aku mempertimbangkan untuk konsultasi lagi).

Kelas online ini banyak pilihannya ya. Bisa by Whatsapp, aplikasi, ataupun video coonference seperti Zoom Meeting. Nah menurutku aku akan membaginya menjadi 2. Kelas interaktif dan pasif (hanya menjadi penonton).

Kelas pasif


Kenapa aku menyebut pasif? Karena disini pembelajar nggak bisa berkomunikasi langsung dengan pengajar. Contohnya yaitu kelas basic finansial yang aku ikut di Udemy. Yang aku lakukan adalah menonton video, kemudian disediakan sheet untuk menghitung. Memang diberikan tools untuk membantu pemahaman. Namun apabila ada pertanyaan, nggak bisa langsung mengajukan.

Hanya tersedia kolom komentar. Itu pun aku nggak yakin juga sih menampung pertanyaan tentang materi. Yang aku liat, pertanyaannya tentang tools yang nggak bisa diunduh. Jadi jatuhnya hanya searah. 

Kelebihan kelas ini: bisa belajar kapan aja. Nggak harus terjadwal hari ini jam sekian sekian. Mau tengah malem ngga bisa tidur trus belajar pun ya hayuk aja. Lalu kurikulumnya jelas. Udah tertera tuh 1 course ada berapa pokok bahasan. Berurutan dan nggak lompat-lompat (macem kelinci aja).

Kekurangan: ngga bisa komunikasi dengan pengajar.

Kelas interaktif


Nah ini yang aku lebih suka. Zuzurlyyy! Selama pandemi kan terbatas banget yah ketemu orang. Disini tuh seakan mengobati kebutuhan akan interaksi sosial. Nggak papa deh hanya melalui video jarak jauh. Asalkan aku tetep tahu mereka "ada" pada waktu yang sama. Ecieh, sentimental amat.

Senangnya tuh bisa komunikasi dengan sosok-sosok yang selama ini hanya aku lihat postingannya di instagram. LOL. Kebahagiaan sederhana yak. 

Kelebihan: jelas ya bisa puas diskusi dengan pengajar/pemateri. Syukur-syukur kalo kelasnya ada grup Whatsapp. Kita bisa mendapatkan kenalan baru yang sesuai dengan ketertarikan saat ini. Networking tuh penting banget lho gaes. Apalagi kalo kamu nomaden nih, tahun ini tinggal di kota A. Tahun depan di kota B. Siapa tau ada orang yang kamu kenal di kota B melalui kelas ini. Rezeki, kan?

Kelas Online Eco Family
Kelas Online Eco Family

Kemudian di kelas interaktif, disediakan notulensi diskusi! Siapa nih yang nggak suka nyatet? Ada kan yah orang yang tipenya mendengarkan dengan khusyuk. Adanya notulensi di akhir acara akan "menambal" ingatan kita yang terbatas ini. 

Kekurangan: harus disiplin dengan jadwal. Yap, udah ditentukan hari dan jamnya. Bisa aja sih nonton ulang rekamannya ketika bertabrakan dengan agenda lain. Tapi yaa beda feel-nya dibanding ikutan live :)

Cari kelas online dimana?


Aku selalu dari instagram dan grup Whatsapp. Sepertinya cari di google pun sekarang gampang ya. Pilih aja sesuai kebutuhan.

Kelas berbayar atau gratis?


Nah ini disesuaikan lagi dengan kebutuhan, ya! Aku beberapa kali ikut kelas gratis dari Co Create Jenius. Daan...sempet bolos alias mangkir alias males. Karena berasa nothing to lose ya jadinya santai aja gitu, skip.

Jadi aku lebih rekomen ikut kelas berbayar sih. Agar komitmen gitu. Sayang kan dengan uang yang udah dikeluarkan, masa ga ikut? Di kelas berbayar aku pernah skip 1 atau 2 kali pertemuan. Itupun memang disebabkan ada agenda lain (alias kantor.___.)

Ga bosen apa natap layar mulu?


Yhaa ada kalanya bosen. Atur strategi aja biar ngga merasa overwhelmed. Jangan karena tuntutan "aku harus produktif" kemudian mengabaikan sinyal tubuh yang lelah. Burn out karena terlalu sering Zoom itu nyata, kok. 

***

Setelah ku analisis *ASIYAP* di era kayak gini tuh ilmu bisa didapetin dimana aja. Cari gratisan pun mau. Edukasi lewat media sosial bertebaran. Lalu mengapaa aku tetap ngikutin kelas? Jawabannya adalah: kurikulumnya jelas. Runtut. Mulai dari pemahaman konsep sampe praktikalnya seperti apa. 

Ada kan tuh meme finansial yang dana darurat dilangkahin, langsung menuju ke investasi? 

Meme Finansial
Self Reward terooossss.... (sumber: Instagram BigAlpha)

Nah itu menurutku salah satu risiko kalo belajarnya dari media sosial dan nggak dimulai dari konsep. Alhasil terjadilah salah kaprah. Dengan mengikuti kelas online, meminimalisir salah kaprah macam itu.

Seneng ya jadi kamu bisa ikut kelas ini itu. Aku sih banyak fafifu wasweswos...

Yhaa, beberapa kali mendapatkan komentar seperti itu. Selama ini aku cuma senyum aja. Begini darling, kamu nggak harus ikutan kelas online. Yah pada dasarnya nggak ada yang menyuruh kamu untuk ini itu sih. Ingatlah, your life your responsibility. Jangan jadikan orang lain sebagai tolok ukur hidupmu.

Coba deh manusia di dunia kan milyaran ya. Kamu membandingkan diri dengan manusia, kapan kelarnya? Jadi nggak fokus dong ke diri sendiri. 

Kata kak @annisast sih begini :)

That's why just because I join this and that class, you don't have to follow my choice. 

Kok malah jadi kemana-mana ya :)) padahal kan aku mau share pengalaman ikut kelas online doang :P coba cung siapa yang pernah ikut kelas online selama pandemi? 

3 comments

  1. Halo Kak Lulu, aku juga cukup banyak ikut kelas online nih selama pandemi. Aku pernah les Bahasa Perancis, ini sih sebenarnya ngelanjutin karena udah belajar agak lama dari sebelum pandemi. Terus aku juga ikut tech bootcamp. Dan aku setuju banget kalau ngeluarin uang itu memang bakal lebih berkomitmen jadinya. Les yang aku ikutin ini ada yang berjangka sampai 6 bulan tapi karena udah bayar lumayan dan memang ilmunya bermanfaat banget jadi ya aku rajin datang. Memang ada enaknya kok ikut kelas online dibandingkan offline. Ga perlu kena macet dalam perjalanan ke tempat les misalnya wkwk karena itu hambatan banget. Disiplin jadwal memang harus ya, tapi itu menurutku sama aja dengan kalau kelasnya offline juga, jadi sejauh ini aku ngerasa udah dapet banyak manfaat dari kelas online.

    ReplyDelete
  2. aku juga sering ikut kelas online mbak, biasanya kelas menggambar atau painting gitu, dan ini salah satu hal positif dari pandemi menurutku, kalau dulu sebelum pandemi kelas-kelas gini selalu offline, yang lokasinya jauh cuma bisa gigit jari gak bisa ikutan, tapi semenjak pandemi semua serba online jadi yang tinggalnya jauh-jauh tetep bisa ikut

    ReplyDelete
  3. akuuuu
    selama pandemi udah ga inget berapa kali ikutan kelas online.
    selama positif, aku iya aja. Ada yang berbayar dan free
    namanya ilmu, kalau aku bisa jadwalnya pasti ikut

    ReplyDelete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!