Wednesday, July 14, 2021

Buku yang Selesai Dibaca di Juni 2021 + Book Mails

Kembali lagi di segmen perbukuan keenam! Wow mari berbangga masih konsisten meskipun ini satu-satunya yang jalan. Hahahaha yha daripada lumutan.

Menuliskan ini membuatku tersadar bahwa aku benar-benar nyaman membaca menggunakan e-reader. Dari daftar buku dibawah hanya 1 yang aku punya fisiknya: Nyala Semesta. Sisanya aku beli di Google Play Book dan pinjam di iPusnas.

Buku yang Selesai Dibaca di Juni 2021 + Book Mails


Ah ya, perlu diingat bahwa nggak semua format buku elektronik di Google Play Book itu epub. Ada yang pdf seperti Hijrah itu Cinta contohnya. Nggak heran aku agak malas menamatkannya. Karena format pdf itu capek kudu ngezoom-in zoom-out. Nggak pas dengan ukuran layar. Makanya lebih baik cek dulu format buku elektronik itu apa agar yakin bukunya selesai dibaca.

Oke mari kita mulai!

1. When Breath Becomes Air - Paul Kalanithi


Beberapa kali beredar di timeline instagramku dengan takarir: sedih, bikin nangis, dan sejenisnya. Apakah aku juga? Ternyata pengalaman membacaku beda. Lebih ke "ngeri" karena ini memoar dari seorang neurosurgeon. Otomatis banyak hal-hal medis yang dibahas. 

Bahasa Inggris yang digunakan agak sulit dipahami untukku. Banyak singkatan medis yang aku harus cari tahu sendiri. Pelajarannya jelas: manfaatkan hidupmu sebaik mungkin, selagi sehat, sayangi orang terdekatmu.

2. Purple Prose - Suarcani


Novel romantis bercerita tentang pelarian seorang pria karena masa lalunya. Pada suatu titik, dia justru kembali ke tempat yang paling dihindari. Ditempat ini mau nggak mau dia harus bertemu dengan orang-orang masa lalu. Tentu saja konflik pun muncul. Di saat yang sama, takdir mempertemukannya pada seorang wanita yang rendah diri. Diapun jatuh cinta.

Tapi nggak semudah itu mereka bersatu. Tanpa dinyana, wanita tersebut masih berhubungan dengan masa lalunya yang kelam. Oke novel ini agak "dark" ya kesannya. Emang bener karena berhubungan dengan kriminal meskipun nggak mendalam.

Yang membuat novel ini menarik adalah latar belakangnya di Bali. Ada beberapa adat istiadat serta kepercayaan yang ditulis disini. Jadi nambah pengetahuan tentang Bali deh selain pantainya :P

3. The Book of Joy - Dalai Lama dan Desmond Tutu


Bisa dibilang my favorite book of the month! Sebenarnya yang menuliskan ini bukan kedua tokoh tersebut. Melainkan oleh co-author: Douglas Abrams. Selama 7 hari Abrams mengikuti kegiatan Dalai Lama dan Desmond Tutu. Nah setiap harinya kedua tokoh tersebut memberikan wejangannya tentang Joy. Kebahagiaan.

Menurut buku ini, ada 8 pilar kebahagian: 
1) Perspective (perspektif; sudut pandang) 
2) Humility (kerendahan hati) 
3) Humor (humor) 
4) Acceptance (penerimaan)
5) Forgiveness (kemaafan)
6) Gratitude (rasa syukur)
7) Compassion (welas asih)
8) Generosity (kemurahan hati; kedermawanan)

Aku membayangkan kalau saja buku ini dibaca setiap orang di dunia dan dipraktekkan, apakah kekerasan masih ada? Penjajahan masih ada? Apalagi buku ini berkali-kali juga menyebut pengalaman Dalai Lama diasingkan oleh Pemerintah China.

Banyak bagian yang aku highlight dari buku ini. Bahkan aku tulis ulang di sticky notes untuk ditempel di dinding kamar :))

4. Gadis Kretek - Ratih Kumala


Termasuk barisan pembenci rokok tapi aku tetep baca ini dong. Menarik! Faktor pencarian orang dari awal bab menjadi kunciannya. Mau nggak mau harus ngikutin ini untuk menemukan orang yang dicari. Dari sini belajar waw ternyata sejarah kretek, tembakau, rokok di Indonesia cukup panjang ya. Dulu pernah dianggap "obat" asma. Pernah pula digunakan sebagai propaganda. Setting tempatnya di pulau Jawa sukses pula membuat kangen rumah :))

5. Ikan Kecil - Ossy Firstan


Buku sedih! Tentang orang tua yang dianugerahi anak autis. Awalnya sang ibu denial. Mati-matian menjauh dari anaknya. Merasa gagal. Dianggapnya kondisi anak seperti itu karena kesalahannya kurang menjaga kehamilan.

Pada akhirnya suami dan keluarganya yang menguatkan dia. Dari situ, perlahan sang ibu bisa menerima keadaan. Buku ini membuatku berpikir bahwa menikah dengan orang yang tepat itu penting, ya. Banyak hal setelah pernikahan terjadi diluar ekspektasi. Kalau nggak saling menguatkan, bagaimana caranya melanjutkan hidup?

Konfliknya dibumbui sosok Bude yang selalu komentar terhadap segala sesuatu. Semoga dijauhkan dengan Bude nyinyir macam itu, ya :))

6. A Week to Forever - Stephanie Zen


First love never die~ key point dari novel ini. Ternyata sekuat itu daya cinta pertama. Udah tunangan pun kekuatannya masih menggetarkan hati wkwk. Yak novel ini bercerita CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali) dari tokoh utamanya. Si cowok ini lebih muda dari ceweknya. Lalu apa yaa hmm cowoknya mendekati perfection seperti di drakor saja :"))

One thing I like about the maturity of the guy and how he choose life partner dengan cara "yang Tuhan suka". Bukan justru menentang-Nya.

7. Nyala Semesta - Farah Qoonita


Novel perdana dari kak Qoonit. Sekaligus buku ketiga yang aku punya dari dia. Wow sungguh pembaca loyal bukan aku ini. Oke next.

Dengan latar belakang perjuangan para mujahid di Palestina, kak Qoonit menceritakan "rasanya" hidup di Palestina. Digambarkan sebagai penjara terbesar (atau terluas ya?) di muka bumi. Pada dasarnya rakyat yang tinggal disitu sama sekali nggak merasakan kebebasan. Jelas-jelas itu tanah mereka sendiri. Kzl!

Ada beberapa bagian yang cukup eksplisit ya. Tapi itulah kenyataannya. Banyak sih yang aku suka dari novel ini. Pertama tentu referensinya cukup mendukung. Kak Qoonit juga mewawancarai orang Palestina sebagai data dukungnya. Kemudian di akhir novel kak Qoonit mencantumkan cara bagaimana membantu saudara seiman kita ini?

Cocok dibaca untuk kamu yang selalu merasa sengsara. Nyadar deh ujian kita (aku sih) belum ada apa-apanya dibanding mereka. 

8. Di Kaki Bukit Cibalak - Ahmad Tohari


Tertarik baca karena beberapa kali akun literarybase ngangkat topik ini. Memang karyanya Ahmad Tohari mantul sih. Seringkali menunjukkan ketimpangan sosial, penyelewengan yang terjadi. Yang aku salut itu masih relevan hingga sekarang. Padahal udah terbit dari bertahun-tahun lalu.

Novel ini isinya seorang pemuda yang mengundurkan diri dari pekerjaannya di balai desa karena ketidakcocokan dengan kepala desa. Kades ini cenderung korup. Si pemuda nggak bisa menerimanya. Trigger-nya adalah sosok nenek yang membutuhkan bantuan untuk berobat. Namun ditolak karena sebelumnya nenek belum juga membayar hutang kepada koperasi desa.

Si pemuda tergerak untuk mengumpulkan dana dengan mengiklankannya di koran. Dulu belum ada platform crowdfunding seperti sekarang ya. Dan itu berhasil. Nggak cuma itu sih, ada bumbu romansa juga didalamnya. Seru!

9. Sayap Besi Volume 1, 2 dan 3 (1 seri isinya 3 buku!)


Yap ini adalah novel berseri. Aku ngira dia genre romantis. Ternyata salah besar. Ini kayak cerita detektif-detektifan. Tokoh utama yang bernama Erlangga punya kemampuan lebih untuk berpikir cepat dan mendeduksi sesuatu sehingga muncullah kesimpulan. Dari situ dia mulai mengerjakan "kasus" untuk dipecahkan.

Nah setiap volumenya ada cerita berbeda namun tetap berkaitan. Jujur sih cukup amaze ternyata ada penulis novel genre ini. Aku termasuk jarang baca sih, paling pol ya novel Dan Brown aja. Cukup berkesan dengan tokoh Erlan dan kecerdasannya :D

10. Kim Ji Young, Born 1982 - Cho Nam Joo


Udah nonton filmnya duluan dan sukses nangis. Lalu memutuskan untuk baca bukunya. Ternyata feel-nya beda lho. Versi film bikin sedih versi buku bikin marah. Marah karena patriarki di masa itu kuat banget. Marah karena perempuan masih dinomor duakan. Marah karena...sampai saat ini pun masih terjadi, lho.

Number one on the roster was a boy, everything began with the boys, and that felt like the right, natural thing. Boys lined up first, boys led every procession no matter where they were headed, boys gave their presentations first, and boys had their homework checked first while the girls quietly waited their turn, bored, sometimes relieved that they weren’t going first, but never thinking this was a strange practice. Just as we never question why men’s national registry numbers begin with a ‘1’ and women’s begin with a ‘2’.

Kalimat terakhir masih berlaku di nomor pegawaiku dengan kode "2" sebagai perempuan :)) nah loh. Wajib baca deh!

11. The Midnight Library - Matt Haig


Jarang banget aku baca buku yang lagi hype. Takut aja ga sesuai gegap gempitanya. Hahaha. Ternyata cukup menarik. Buku ini menceritakan tokoh utama yang bunuh diri dan nggak langsung ke "akhirat". Melainkan transit dulu di perpustakaan tengah malam. Nah disini dia bisa mencoba berbagai kehidupan yang selama ini hanya dibayangkan "seandainya" atau "what if". Pada akhirnya tetap saja kehidupan saat ini adalah versi terbaik untuk kita.

12. Hijrah itu Cinta - Abay Aditya


Kang Abay ini sepertinya pakar cinta (halal) ya :)) menceritakan pertobatan anak geng dan selebgram cantik. Diawali dengan pertemuan karena nafsu belaka, diakhiri dengan pernikahan mulia ~~ hiya. Banyak kutipan yang quote-able juga. 

Hijrah itu Cinta Kang Abay

Hijrah itu Cinta Kang Abay

Hijrah itu Cinta Kang Abay
Mari kita amin bersama gaes :")

***

Pembelian buku bulan Juni ini yang agak mindful nomor 3 aja. Pernah diulas oleh Mas Sam (ikrib) di instagramnya. Lainnya iseng aja karena diskon :)) kebiasaan!


1. The Ghost Map (Rp 33.989)

2. Rosie Dunne (Rp 39.701)

3. Don't Sweat the Small Stuff at Work (Rp 31.889)

4. We Were Feminist Once (Rp 39.701)

Bulan ini sudah tercapai Reading Challenge yang aku ikuti dari Goodreads. Yess! Tetep semangat sih buat baca. Kamu udah baca buku apa aja bulan Juni?

2 comments

  1. 12 buku dalam sebulan! Keren banget Mbaaaaa, pengen juga mengingat tumpukan TBR gak makin menipis hahaha.
    Btw, dari seluruh buku yang Mba sebutin aku baru baca Midnight Library doang hahaha sisanya belom dan Kim Ji Young aja baru nonton doang tapi belom ada niatan buat baca bukunya sih hehehe

    ReplyDelete
  2. waaww banyak banget buku yang udah dibaca kaakk, aku jadi penasaran sama buku-bukunya, pengen aku baca jugaaa, paling menarik sih yang nomor 8 hihii, btw salam kenal yaa kak^^

    ReplyDelete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!