Thursday, September 21, 2017

When I (or You) Get A Chance To Be Parents

Percaya nggak kalo apa yang kita tonton dan kita baca itu mempengaruhi pola pikir kita? Saya percaya, banget. Salah satu yang akhir-akhir ini kepikiran tentang mengasuh anak.

www.soompi.com

Ini semua akibat dari akumulasi nonton The Return of Superman. Saya merhatiin gimana orang tua berinteraksi dengan anaknya, pola mendidik anak. Acara ini nggak cuma menghibur. Sisi edukasinya dapet. Setiap ada perlakuan tertentu diberi keterangan tips yang menjelaskan kenapa begini begitu. Ditambah beberapa kali juga mengundang ahli psikologi anak yang udah diakui disana.
Drama korea pun juga pengaruh. School 2017 contohnya. Dimana si anak ini yang usianya remaja melakukan kenakalan. Buat apa? Mancing perhatian ayahnya. Dia pengen ayahnya ngasih perhatian layaknya orang tua lain. Nggak cuma melindungi dengan mengajari anak lempar batu sembunyi tangan.
Terilhami ((ilham)) dari itu semua saya memutuskan untum ikut mengadopsinya. Berdoa aja semoga dapet kesempatan jadi orang tua kan, Amin.

When I get a chance to be parents, I will ask "why" instead of scolding


Namanya anak pasti polahnya banyak banget. Dari kecil sampe dewasa pun ada aja yang dilakukan itu bikin geleng-geleng kepala. Ada juga kayak yang di drama saya sebutin itu, menciptakan kenakalan di sekolah. Saya pengen saat anak saya nanti mulai keluar jalur, saya utamakan bertanya.

"Kenapa kamu berbuat seperti itu?"
"Apa yang pengen kamu dapetin dari berbuat itu?"

Mencari akar masalah lebih baik daripada langsung menyalahkan anak. Lebih bagus lagi kalo bisa menemukan solusinya. Biar nggak ada kesalahpahaman yang bikin hubungan orang tua-anak renggang. Ini hal yang amat sangat harus dihindari. Sekali renggang, biasanya jadi awkward. Alhasil keluarga nggak harmonis. Anak nggak merasa nyaman dirumah. And then.. We don't know what will happen next.

Saya sendiri melihat dari sudut pandang anak (karena saya masih jadi anak posisinya ya), I REALLY HATE BEING SCOLDED. Karena apapun itu. Meskipun itu kesalahan saya. Sounds selfish? Iyaya. Padahal anak itu cuma mau dimengerti. Sama siapa lagi, kalau bukan orang tuanya? Orang yang 24 jam hidup dengan dia?

Never ask children in front of her siblings


Ada sebuah hadist yang intinya jika kamu ingin menasihati saudaramu, lakukanlah secara diam-diam. Maksudnya langsung ke orangnya tanpa harus koar-koar. Jika kamu menasihatinya di depan umum maka itu bukan menasihati melainkan menjatuhkan harga dirinya.

Song Appa (ayahnya Song Triplets: Daehan Minguk Manse) menerapkan ini di keluarganya. Pernah sekali Daehan dan Minguk berantem. Appa memisahkan mereka, Daehan dibawa ke dapur dan dinasihati. Kata Song Appa cara ini ditujukan agar si anak nggak malu. Nggak merasa rendah diri karena ditegur. Meskipun itu dengan saudara sendiri loh, kembar bahkan. Song Appa bilang kalau dia menasihati di hadapan sodaranya yang lain bakal bikin si anak ini minder. Kepercayaan dirinya bisa turun.

Dari sudut pandang anak, saya juga nggak suka dinasihatin di depan saudara kandung saya lainnya. Pernah saya dinasihatin di posisi lagi banyak orang. Yang saya lakukan? Ngeloyor pergi. I know it sounds rude but I can't stand it. Mau ditaruh dimana muka saya? Seakan-akan di jidat ditempel, "INI ANAK UDAH MELAKUKAN KESALAHAN NGGAK BOLEH DICONTOH". Haduh. Ku tak tahan.

Beberapa kali orang tua saya juga menasihati adik atau kakak saya, saya dengan sadar diri menempatkan diri ke ruang lain. Yang sekiranya saya nggak mendengarnya. Saya pun nggak tertarik tuh buat menguping. I respect them. Kalaupun saya penasaran saya bisa nanya langsung ke orang tua. That will be better.

***

Well, sebenernya bukan tempat saya buat ngomongin peran orang tua. Lah saya sendiri aja belum pernah ngerasain. Kata orang, kita nggak akan pernah ngerasain gimana susahnya jadi orang tua sebelum kita sendiri yang melakukan. It's just like a note to myself. Reminder di masa depan *asiklah*. Nggak ada salahnya juga mempersiapkan diri dari sekarang. 

Bisa juga diterapin untuk kakak yang punya adik-adik kecil just lyke me. Setuju?

4 comments

  1. setuju lu :)
    bener eps nya song triplet bikin belajar banyak ya
    aku cuma nonton song triplet sm beberapa eps sungjae aja sih hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya emang yang dua bocah itu lebih berfaedah sih kontennya kayaknya daripada tokoh lain. Hehe

      Delete
  2. Menarik mba bacanya. Jadi mba nya belum jadi emak ya, tak kira sudah loh, maaf 🙈 masih mahasiswa ternyata. Salut ah masih sempet nulis

    Teori parenting itu sangat mudah diresapi kalo kita dapat contoh nyatanya, ga hanya baca dan sekedar paham belaka tapi ga terbayang aplikasinya, krn kalo cuma sekedar paham pas pelaksanaannya justru hilang semuaa itu teori2. Beda kalo dulu kita dapat perlakuan dari orang tua, membekass ya mba, insyaa Alloh aplikasinya juga lebih mudah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Begitulah mba berawal dari keresahan, apa aja bisa ditulis. Ini bahkan nulis saat nungguin praktikum. Hehee salam kenal, makasih udah berkunjung :)

      Delete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!