Saturday, June 01, 2024

Melek Huruf: Hidden Gem Estetik Dekat Candi Borobudur

Yayyy kembali lagi dengan konten perbukuan! Meski baru sekali berkunjung, tanpa ragu aku nobatkan sebagai BEST BOOK CAFE I EVER VISIT! Emang sebagus itu? Yap. 

Melek Huruf Hidden Gem Estetik Dekat Candi Borobudur

Liburan sama bestie tahun ini kami memilih Borobudur. Ada museum yang katanya estetik buat dikontenin (LOL). Dekat dengan Semarang, homebase kami. Ya udah cuss aja. Sebagai geng selow kami nggak terlalu ambis ke banyak tempat. 

Sebagai si paling bebukuan dan ga mau rugi, aku cari dong ada destinasi apa sih di Magelang. Ketemu sama Melek Huruf. Lagi-lagi dari twitter. I luv yu twitter (ga mau sebut X :p). Letaknya di Desa Candirejo, sekitar 5 kilometer dari Candi Borobudur.

Untuk akses kesini bisa pakai ojek online. Cuma baliknya kurang tau sih bakal bisa nyangkut apa engga. Kami bawa kendaraan pribadi. Lokasinya tuh beneran di desa. Kayak wah tetiba ada kafe ditengah pemukiman warga. Samping kanannya kebon, kirinya ada yang punya ternak kayanya. Habis beberapa kali denger suaranya. Ada warga yang lalu lalang juga bawa rumput :)

Jadi Melek Huruf mengklaim sebagai ruang baca. Bukan kafe buku. Siapa aja boleh mampir buat baca buku. Dari pintu depan yaampuuuun udah estetik banget. Kata "Melek Huruf"-nya ditulis dengan huruf Arab. Kami datang sekitar pukul 9 atau 10 gitu. Masih sepi, baru siap-siap buka.

Fun fact: Melek Huruf menyatu dengan rumah pribadi pemiliknya. Lucu ya? Pas bosen dirumah bisa ngibrit aja kedepan buat baca buku. Yha~

Kami disambut oleh pustakawan 2: Mba Nina (katanya nyebutnya pustakawan gitu!). Dia menjelaskan tentang koleksi yang ada di Melek Huruf. Rapi bener! Ada denahnya sendiri. Ada tema tiap bulannya. Karena kami berkunjung di bulan Mei, temanya adalah pendidikan.

Koleksi di Melek Huruf

Koleksi di Melek Huruf

Aku dengan pede dong bilang emang suka berkunjung ke destinasi bebukuan.
Mba Nina: "Udah ke buku akik dong?"
Aku: "Huhu belum mba. Udah masuk wish list tapi belum sempet berkunjung"

PR buatku sendiri agar segera mengagendakan tur bebukuan di Jogja.


Dari beberapa tempat bebukuan (gratis) yang aku kunjungi, koleksinya nggak familiar di aku. Tapi ini beda. Banyaakkkk banget yang menarik dan familiar. Ada Serat Centhini (ini tau karena berhubungan dengan kerjaan, LOL), seri Crazy Rich Asian-nya Kevin Kwan, Na Willa-nya Reda, novelnya Andrea Hirata, Gadis Kretek, daan masih banyak lagi lainnya.

Ada juga satu bagian khusus yang didedikasikan untuk buku-buku bertema Magelang. Sejarahnya. Peta Magelang. Komik jadul Indonesia. Ampuuun! Mupeng deh sama koleksinya. Betah banget berlama-lama disini!

Bagian indoor di Melek Huruf

Bagian indoor di Melek Huruf

Di sisi luar ada meja kursi dan halaman berpayungkan pohon. Bisa juga untuk tempat baca beralas tiker. Baik banget loh pustakawan 1-nya, Mas Chris. Sempet nawarin, "Mau digelarkan sekalian tikernya?". Small gesture means so much.


Ada pula bagian mezzanine yang nyamaaan pol. Bisa liat pemandangan di kejauhan. Kearah belakang dikit, masih ada meja kursi dan toilet. Semua bagiannya estetik dan bersih. Di toilet pun kelihatan tertata rapi. Pajangannya kece pula. Dengan nuansa warm, gabungan antara gelapnya abu-abu, warna kayu dan hijau. Wuah, paduan yang pas!

Kami memilih untuk di mezzanine. Rapi banget loh disini. Keliatan seniat apa bikin tempat ini untuk nyaman. Ada lampu stage beneran di bagian atapnya. Kebayang malemnya sebagus apa cahaya yang warm menerangi Melek Huruf.


Makanannya gimana?

Nah, dari awal Melek Huruf kan ngga menyebut diri book cafe ya. Variasi makanannya sedikit. Ada cemilan, teh, kopi, smoothie bowl, wafel dan nasi katsu. Berhubung kami datang menjelang makan siang, kami pesen katsu dan wafel. Untuk harganya ada di range 50ribuan. Bisa bayar cash ataupun cashless menggunakan QRIS. 

Menjelang makan siang, banyak pengunjung yang datang. Entah untuk baca, ngobrol maupun ambil gambar. Emang semenyenangkan itu sih. Kami memilih untuk baca buku sambil nunggu makanannya dateng.

Sejujurnya nungguin makanannya cukup lama :)) tapi lagi-lagi dimaklumi. Keliatannya belum ada karyawan gitu loh, cuma berdua. Kepoin instagramnya sih Melek Huruf ini semacam perwujudan mimpi masa kecil mas Chris. Yaampun, pengen banget punya tempat kaya gini juga!


Lanjut ke makanannya. Saat minumannya datang, mas Chris jelasin es teh pesanan kami. Di bagian bawah gelas ada es batunya. Bukan sembarang es batu, tapi teh yang dibekukan. Alhasil ketika mulai mencair, dia ngga mengurangi rasa keseluruhan es tehnya. Kami ngga nanya loh tapi dijelasin. Haha, senengggg. Es tehnya ada hint rempah yang subtle. Enak!


Makanannya meskipun keliatannya dikit ya, ini enak juga. Katsunya enak. Wafflenya enak. Paduannya pas. Ga ada yang fail. Temenku bahkan bilang ini katsu terenak yang dia coba :))

Lucunya mas Chris waktu menyajikan minta maaf lap makannya habis karena udah beberapa hari hujan, ga kering-kering. TMI. 

***

Untuk menghidupkan komunitas buku, Melek Huruf juga ada banyak kegiatan. Yang sempet aku kepoin ada Pekan Buku Magelang. Lalu ada juga bike tournya. Haduuh. Andaikan deket dari Bogor atuh bisa sering-sering berkunjung.

Sempet aku posting di medsos banyak yang nanya looh itu dimana? Pada ngira masih di Jabodetabek LOL. Pas kujawab di Magelang sepertinya kejauhan. Suka banget lah kesini. Dabes!

Ehiya ada minusnya 1: ngga ada mushola. Tenang, aku sudah bertanya sebelum datang. Bisa ke mushola yang letaknya sekitar 100 meter dari Melek Huruf. Jalan kaki bisa, pinjam sepeda bisa. Berhubung kami mau sekalian pulang jadinya ngga masalah.

Apakah akan balik lagi kesini? PASTI kalo ada waktu <3



5 comments

  1. Ternyata ada tema tiap bulan, ya. Jadi bisa diagendakan tiap bulan ke sini, dong

    ReplyDelete
  2. Waah.. bener2 menarik nih. Asli pengen nyobain juga, baca2 sambil makmin dan ngobrol menikmati suasana. Langsung dicatet ah... Oya, maksudnya tema yg bergantian itu tema utk display buku nya kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mba jadi ada bagian yg dedicated untuk temanya

      Delete
  3. Wah keren ... tempatnya nyaman banget buat baca buku, majmin nya juga lumayan. Kalau kita berkunjung kesana, waktunya dibatasin ngg mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setauku enggak mbaa, paling etika aja sih kalo lama ya pesen makan atau minum meski sebiji hihi

      Delete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!