Sunday, October 01, 2023

Trip to Pulau Peucang Ujung Kulon (1)

Libur tlah tiba! Libur tlah tiba! Hatiku gembiraaa~~

Wait, apa itu libur? Cuti kali :P ini mah nyanyi aja. Alhamdulillah bisa merasakan liburan lagi. Rasanya sungguh hepi tiada terkira. Buat kaum pekerja tuh setiap momen libur sangat berharga.

Trip to Pulau Peucang Ujung Kulon

Untuk bisa ikut trip ke Ujung Kulon nggak berjalan dengan mulus. Awalnya temenku yang menginisiasi. Dia ngajakin ikutan open trip dengan temen sekantornya. Niatnya buat menggenapkan jumlah. Eh, ndilalaaah...dikantornya ada agenda. Untungnya temenku tim yang kekeuh. Apapun yang terjadi ketika dijadwalkan bakal cus.

Enaknya trip ini cuma ambil weekend doang. Jumat malam berangkat, balik Minggu malam. Senin pagi lanjut kerja. Bakoh syekali.

Sempat terombang-ambing, diputuskan 4 orang yang berangkat. Ciwi-ciwi semua. Yay, another trip ciwi-ciwi. Informasi open tripnya pake apa nanti aku infokan di akhir.

***

Open trip ini kasih pilihan beberapa titik temu. Paling awal di Cawang, beberapa di Jakarta, dan terakhir terdekat dengan destinasi utama di Sumur. Harga pickup point di Jakarta dan di Sumur beda (yaiyalah). Kami sepakat untuk ketemu di Cawang aja. Dari stasiun Cawangnya pun nggak jauh. Sekitar 10 menit naik gojek. Tergantung kondisi jalan juga sih, maklum Jeketi kapan sih sepinya.

Sudah rahasia umum Indonesia tuh jam karet, jangan harap berangkat tepat waktu. Tetep molor sekitar 30 menit-1 jam dari waktu yang ditentukan. Meskipun begitu aku pribadi tetep mengusahakan sampai di jam 21.00 untuk setor muka ke guidenya.

Foto di Bus

Asik deh berasa nostalgia piknik jaman sekolah (yang mana udah lama banget enggaak!). Piknik kantor pun entah kenapa ga pernah kebagian ikut. LOL. Bedanya kalo piknik kantor itu identik dengan ribut di bus, entah karaokean atau ngobrol, kami justru disuruh tidur sama guide-nya.

Kenapa? Ya karena perjalanan masih panjang. Setelah perjalanan darat masih ada perjalanan laut.

Kami melakukan perhentian pertama (dan satu-satunya) di Serang untuk makan malam dan keperluan lainnya. Cukup lama sekitar 1 jam. Kami berhenti di tempat makan dan ada minimarket deideketnya. Tapi ya sebagai kaum mager aku memutuskan tidur aja.

Sekitar jam 3 atau setengah 4 dini hari, kami sampai di Sumur. Lokasi letak dermaga penyeberangan menuju Pulau Peucang. Ternyata bus di parkir agak jauh dari dermaga. Alhasil kami kudu jalan bawa backpack sambil ngantuk-ngantuk plus kedinginan melawan angin laut yang kencengnyaaa khan maeeeen!

Dermaga Dini Hari

Aku bersyukur waktu trip ini nggak nabrak waktu sholat. Perhentiannya pas banget pas subuh. Disini cuma ada 1 saung mushola untuk bersama. Jadi sadar diri jangan stay di mushola kalo mau istirahat. 

Banyak kok bale-bale dan warung untuk sekadar meluruskan kaki. Tiduran juga boleh selama ga malu atau gengsi :P

Pas matahari terbit, kami mulai satu persatu naik kapal. Pemandangan laut di waktu matahari terbit cakepppppppppp banget! Airnya jernih. Dasar lautnya keliatan. Banyak kapal sedang bersandar. Semburat keemasannya kelihatan jelas dan surreal. Really, baru sampe sini aja udah hepi :') aku anaknya gampang hepi dengan lukisan indah ciptaan Allah. Alhamdulillah.

Matahari Terbit di Sumur

Untuk menyeberang ke Pulau Peucang, kami naik kapal motor (?) gatau namanya itu dah. Kapasitasnya lumayan, sekitar 50an orang belum krunya. Kami 1 bus keangkut semua. Kami bisa pilih mau duduk dimana. Bagian depan yang terbuka, tengah tertutup dan belakang terbuka. Berhubung kami pemula, kami pilih didepan. Dengan polosnya tanpa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. LOLLLL.

Warna Laut

Dan yang terjadi apa? BASAH. I don't know if it's normal? Basahnya tuh kecipratan air laut buanyak banget setiap ada ombak gede. Ini entah untung atau enggak, cuacanya terik. Alhasil basah kena air-kering kena sinar matahari-repeat. Bagi yang ga suka sensasi basah lengket mungkin bakal jengkel sejengkel-jengkelnya dan bad mood.

Baca di Kapal

Hamdalah kami berempat udah menyiapkan diri untuk hal ini. Gak ada tuh bete-betean. Cuma saling memandang pengertian.

Itinerary yang awalnya:
1. Sampai di Pulau Peucang check in penginapan
2. Acara santai
3. Treking ke Pohon Kiara
4. Snorkeling Ciapus

Berubah menjadi
1. Canoing di Sungai Cigenter
2. Check in penginapan
3. Snorkeling Ciapus
4. Hunting Sunset

Perubahan dilakukan sepihak tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Tiba-tiba kok udah menepi, bukannya katanya 3 jam perjalanan menyeberang? Eng ing eng. Ternyata canoing dulu.

Canoing ini menyusuri Sungai Cigenter. Kabarnya kalau beruntung bisa ketemu banteng di pinggiran sungai. Sayangnya kami kurang beruntung, alhasil hanya disambut burung-burung diatas langit. Sungainya berair hijau dan berbusa gitu.

Untuk aktivitas canoing nggak masuk paket tour. Yang berminat bisa menambah biaya Rp 50.000. Ada baiknya sih ya aktivitas terpisah begini, jadi setiap orang bisa bebas memutuskan mau ikut atau engga. Bukan karena udah bayar lantas wajib ikutan.

Canoing Sungai Cigenter

Canoing Sungai Cigenter

Agak dagdigdug juga ya lagi-lagi ngambang di air kagak dikasih life jacket. Durasi canoing sekitar 30-60 menit udah termasuk ngantri. Yang spesial disini berasa banget ketenangan alamnya. Cuma ditemenin kecipak kecipuk dayung, suara burung, dan sesekali ambil selfie.

Pemandangan saat Canoing

Yang mau dapet gambar bagus bisa duduk didepan :P yang belakang tahu diri aja.

***

Lanjut balik kapal dan check ini penginapan. Jujurrrr ini pantai terbagus yang pernah aku kunjungi. Bersih, jernih, airnya gradasi. Pasir putih. Kayak foto-foto Maldives yang beredar di medsos itu. CAKEP BANGET GAK BOONG T__________T

Pantai Pulau Peucang

Sampe sini ngapain ya? Ganti baju buat snorkeling. Dari berempat yang minat snorkeling cuma dua, termasuk aku. Ini pertama kalinya nyoba snorkeling, ga ada gambaran sama sekali kayak apa?

Untuk snorkeling aku pakai baju renang biasa. Bukan kaos yak. Kayaknya sih aman wong sama aja di air. Yang aku kaget kan yah ini snorkeling alatnya DIGIGIT ya dan aku sewa WKWKWKWK.........tulung. Udah menghela napas liat alatnya tuh udah ada bekas gigitan, ada bekas lipstik, nangis banget. Saat yang lain pemanasan dan persiapan snorkeling, kami sibuk alat snorkelingnya.

Selain itu kami dikasih pilihan mau pakai sepatu katak ngga. Aku pakai, temenku enggak. Sotoy aja sih ini pernah aja enggak. 

Snorkeling

Pas nyebur, kaget. Asli. Jarak antara titik nyebur dan titik snorkeling tuh JAUH. Arusnya kenceng. Aku agak-agak panik, malah kepikiran ini sepatu katak kalo copot gimana dah. Habis ukurannya kegedean T_T sialun banget kan. Si temenku balik yaudah aku ikut balik dengan susah payah. Dibantuin mas-mas (atau adek-adek ya?) buat pegangan dan naik kembali ke kapal.

Agak menyesal sih, lebih ke kenapa ga lebih memberanikan diri? HAHA. Tapi yaudahlah ya pengalaman pertama. Berani nyebur disaat gabisa renang aja sudah prestasi buatku *self pukpuk. Sambil nunggu yang snorkeling kami foto-foto aja di kapal. Ada juga segeng yang sengaja foto-foto aja ga ikut snorkeling. Terniat memang nggak seperti kami yang amatir ini.


Agak deg-degan ya shay kalo nyemplung. Mau ambil foto lebih bagus ga berani lepas life jacket. Ya sutralah terima aja. 

Selesai snorkeling, balik ke kapal buat ke penginapan. Dikasih waktu istirahat barangkali mau mandi dan bebersih. Nah berhubung kami ini anak mageran, kami nggak ada yang melakukan itu. Malah sibuk foto-foto lagi di pantai. 

Agenda setelahnya apa? Hunting sunset. Sambil coba liat habitat langsung Banteng: Padang Penggembalaan Cidaon. Kami nggak berekspektasi tinggi sih. Dari awal guide udah memperingatkan kemungkinan ga ketemu, karena masih musim kemarau. Rumput yang terdekat kering. Pasti para banteng ini cari yang rumputnya masih lebat.

Menyusuri Jalan Setapak

Dan bener aja dong, kami ga liat apa-apa. Hanya semacam menyusuri jalan sepetak untuk bertemu lapangan yang luas. Kami juga diingatkan untuk nggak masuk terlalu dalam ke habitat bantengnya. Takut ngeganggu kali ya. Yang kami lakukan (lagi-lagi) foto-foto dan menikmati pemandangan. Ditemani suara-suara alam yang menenangkan itu :')

Sunset di Pantai

***

Capek main di daratan dan lautan, malamnya kami bebas ngapain. Oh ya di trip ini makan udah ditanggung 3x sehari yah. Menu makannya sederhana aja. Nasi, telur, sayur, ikan asin, daaan ada bonus jagung bakar dan pisang goreng! Kami girang banget waktu tau ada pisang goreng. Pada nungguin kapan itu keluar. Pas keluar, langsung ludes.

Cucok banget shay emang di pantai yang anginnya kenceng. Capek jalan-jalan, kami tidur dengan pulas. Gak lupa mengecas handphone berhubung listrik cuma terbatas mulai dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Besoknya ngapain? Cus ke postingan selanjutnya!

Post a Comment

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!