Senangnya bisa selesai baca buku lagi. Membaca adalah salah satu cara saya untuk melepaskan penat dari banyaknya aktivitas. Hehe. Saya membuat goal harian baca buku minimal 15 menit dan setiap minggu mereviewnya. Tapi kayaknya belum istiqomah sih, doakan saja..
Kali ini buku berjudul Notes From Qatar 2 yang akan saya review. Kok ada 2 nya? Iya ini buku kedua. Yang pertama judulnya Notes From Qatar 1. Saya udah baca tapi nggak sempet mereview. Maafkan yah.
Buku ini ditulis oleh Muhammad Assad, seorang mahasiswa yang (pada saat itu) kuliah di Qatar. Saya pernah lihat dia loh, di TV hehe. Dia pernah jadi pembawa acara tentang hijab gitu di TVone. Hijab Story kalo ga salah (bener berarti ya? LOL).
Isi bukunya tentang apa sih? Banyak. Buku ini punya tebel 300 halaman belum termasuk Mentor's Note alias testimoni yang cukup banyak. Dari tokoh-tokoh berpengaruh pula. Sebut saja Bapak Jusuf Kalla, Ustad Yusuf Mansur, sampai Her Highness-nya Qatar alias ibu negara gitu juga. WOW.
Buku ini jenisnya motivasi hanya saja nggak spesifik tentang satu topik. Beberapa diantaranya tetang kritik, membangun networking, memaafkan, sabar sampai berhijab pun disinggung juga. Masih banyak yang lain, tentunya. Mungkin disini saya masukin salah satunya ya. Judulnya 3H's for Success yang juga menjadi tagline dari buku kedua ini.
H pertama: Honest
Apa artinya? Jujur. Wuah, jaman sekarang kejujuran langka banget ya? Nggak usah jauh-jauhlah, di kampus saya aja masih ada tuh yang nyontek waktu ujian. Dulu jaman Ujian Nasional SMA beli kunci jawaban malah keroyokan. Iuran buat beli kunci jawaban.
Padahal jujur ini tuh pentingnya buat siapa? Ya buat diri sendiri. Kalo orang jujur PASTI orang lain otomatis banyak yang mau temenan sama kita. Mereka yakin gak bakal ditipu waktu bergaul sama kita. Disini bang Assad juga ngasih tips-tips buat membiasakan jujur.
Yang paling saya inget: temenan sama orang pembohong. Lho kok bisa? Ya dengan begitu kita bakal tahu rasanya dibohongin. Akhirnya kita nggak mau deh bohong ke orang lain. Hehe.
H kedua: Humble
Saya baru tau loh humble artinya sederhana *nyengir*. Dulu-dulu taunya apa ya? Entahlah. Nah sederhana itu apa sih? Apa artinya kita nggak boleh kaya? Bukan seperti itu.
Justru sederhana itu mencukupkan diri dengan kebutuhan. Dengan harta yang ada nggak mau berfoya-foya. Tetep rendah hati juga. Trus selalu bersikap membumi. Nggak memaksakan diri buat beli brand A B C D hanya demi eksistensi pergaulan. Padahal sebenarnya nggak mampu. Itu juga termasuk sederhana.
H ketiga: Helpful
Ringan tangan. Dalam artian positif ya. Nggak segan-segan buat menolong orang yang membutuhkan. Nolongnya juga tanpa pamrih. Nggak mengharapkan balasan orang yang ditolong. Semua hanya memgharap ridho Allah.
Yang satu ini saya juga masih belajar sih, hehe. Kadang suka berpikiran "Ih dia udah pernah aku bantu tapi kok sekarang waktu aku minta bantuan malah dia gak mau?". Itu tuh kurang ikhlas dalam membantu.
Selain berbagai topik diatas, buku ini juga dilengkapi dengan Sedekah Story. Isinya cerita dari pembaca buku bang Assad tentang dahsyatnya sedekah. Bang Assad pengen nunjukin kalo sedekah itu nggak bakal bikin miskin. Yang ada malah dikembaliin sama Allah sampe berkali-kali lipat. Diceritain ada yang karena sedekah dapet beasiswa, showroom mobil, sampe rumah. Keren gak tuh?
Baca: Sedekah Membawa Berkah
Saya seneng banget sama buku ini. Karena gaya penulisannya itu dengan cerita. Gaya kayak gini yang bikin pembaca merasakan kedekatan sama penulis seolah-olah kenal akrab padahal ketemu aja belum pernah. Gaya ceritanya juga kocak. Beberapa kali saya nyengir gara-gara lawakannya.
Selain itu, buku ini juga menyertakan ayat Al-Qur'an serta Hadist loh jadi sambil menyelam minum air kan. Motivasinya dapet, belajar agamanya juga dapet. Dia nyampeinnya nggak saklek langaung nyalahin beginj bwgitu. Enaklah pokoknya. Penasaran kan? Coba aja baca :D
Post a Comment
Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!