Saturday, January 23, 2016

Let's Talk About Love

Let’s talk about love. Let’s talk about me. Let’s talk about you. *nyanyi* yes I’m back with a topic about love. Cinta sebagaimana dideskripsikan menurut kbbi adalah suka sekali. Hem kebanyakan sih yang di kbbi ini cinta dihubungkan dengan suatu perasaan antara lelaki dan wanita. Bagaimana dengan saya?

The 19 years old me probably know nothing much about love. Masa-masa sekolah dulu, tipikal anak sekolahan yang setiap harinya direcoki sinetron dan bergaul dengan anak sekolah negeri yang pergaulannya lumayan bebas, tentu saja saya mengartikan cinta dengan hal yang sama seperti di atas. Masih sempit sekali. Setiap saya melihat lawan jenis yang gantengnya diatas rata-rata, atau perilakunya lebih dari yang lain, langsung deh insting saya mengatakan cinta. Malu sekali rasanya bila mengingat itu semua.

Karena definisi cinta yang saya tahu itu, saya juga sempat merasakan dinamika patah hati ala anak ABG. Yang kemudian mengisi hari-hari patah hati dengan menangis, mendengarkan lagu galau (+cheesy) ew I can’t even stand to told you more.

Seperti pepatah yang saya baca, “To be old and wise, one must be young and stupid first”. Seiring berjalannya waktu dengan usaha saya memperbaiki pergaulan, menambah wawasan dari hal-hal yang berguna, menghapus akun-akun galau yang kurang bermanfaat, saya mendapatkan pencerahan.

Cinta adalah suatu perasaan yang diberikan oleh Allah kepada setiap manusia. Cinta sendiri menurut saya dibagi menjadi dua, cinta kepada makhluk dan cinta kepada Sang Pencipta. Berbicara mengenai cinta yang pertama, cinta kepada makhluk. Ingat bahwa makhluk di dunia ini bukan hanya manusia. Makhluk yang Allah ciptakan selain manusia ada hewan, tumbuhan, makhluk gaib, serta mikroorganisme. Cinta kepada makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan ditunjukkan dengan menjaganya, tidak merusaknya, dan tidak memandang remeh. Artinya, sebagai manusia sudah berkewajiban menjaga keberadaan makhluk-makhluk tersebut. Cinta kepada manusia pun ada petunjuknya. Cintailah seseorang karena Allah. Bukan karena apa yang kamu inginkan dari dia.

Cinta kepada manusia ini sering disalah artikan kepada nafsu. Cinta itu menjaga, sedangkan nafsu tergesa-gesa – itu kata bunda Asma Nadia. Cinta kepada manusia hendaklah hanya disandarkan kepada Allah SWT. Dalam mencintai manusia, cintailah mereka yang ada pada dirinya membuatmu bertambah cinta kepada Allah. Itulah seindah-indahnya cinta.


Cinta kepada Sang Pencipta, Allah SWT. Menjadi hal yang..unik? Ya, cinta yang kita tidak pernah “melihat” wujudnya, namun kita bisa merasakannya. Allah SWT mencintai kita dengan nikmat, dengan ujian yang menambah iman kita. Alangkah indah orang yang cinta kepada Allah SWT kemudian menomorsatukannya. Saat mendengar Allah memanggilnya lewat suara azan, ia segera bergegas. Tidak ada yang namanya menunda. Ketika ia sedang sibuk, hatinya bahkan bibirnya senantiasa menyebut nama-Nya. Sudah sepatutnya setiap muslim memiliki cinta yang seperti ini. Karena dengan mencintai Allah, insyaAllah Allah pun akan mencintai kita lebih dari yang kita bayangkan.

Post a Comment

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!