Let’s
talk about love. Let’s talk about me. Let’s talk about you. *nyanyi* yes I’m
back with a topic about love. Cinta sebagaimana dideskripsikan menurut kbbi
adalah suka sekali. Hem kebanyakan sih yang di kbbi ini cinta dihubungkan
dengan suatu perasaan antara lelaki dan wanita. Bagaimana dengan saya?
The
19 years old me probably know nothing much about love. Masa-masa sekolah dulu,
tipikal anak sekolahan yang setiap harinya direcoki sinetron dan bergaul dengan
anak sekolah negeri yang pergaulannya lumayan bebas, tentu saja saya
mengartikan cinta dengan hal yang sama seperti di atas. Masih sempit sekali.
Setiap saya melihat lawan jenis yang gantengnya diatas rata-rata, atau
perilakunya lebih dari yang lain, langsung deh insting saya mengatakan cinta.
Malu sekali rasanya bila mengingat itu semua.
Karena
definisi cinta yang saya tahu itu, saya juga sempat merasakan dinamika patah
hati ala anak ABG. Yang kemudian mengisi hari-hari patah hati dengan menangis,
mendengarkan lagu galau (+cheesy) ew I can’t even stand to told you more.
Seperti
pepatah yang saya baca, “To be old and wise, one must be young and stupid
first”. Seiring berjalannya waktu dengan usaha saya memperbaiki pergaulan,
menambah wawasan dari hal-hal yang berguna, menghapus akun-akun galau yang
kurang bermanfaat, saya mendapatkan pencerahan.
Cinta
adalah suatu perasaan yang diberikan oleh Allah kepada setiap manusia. Cinta
sendiri menurut saya dibagi menjadi dua, cinta kepada makhluk dan cinta kepada
Sang Pencipta. Berbicara mengenai cinta yang pertama, cinta kepada makhluk.
Ingat bahwa makhluk di dunia ini bukan hanya manusia. Makhluk yang Allah
ciptakan selain manusia ada hewan, tumbuhan, makhluk gaib, serta mikroorganisme.
Cinta kepada makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan ditunjukkan dengan
menjaganya, tidak merusaknya, dan tidak memandang remeh. Artinya, sebagai
manusia sudah berkewajiban menjaga keberadaan makhluk-makhluk tersebut. Cinta
kepada manusia pun ada petunjuknya. Cintailah seseorang karena Allah. Bukan karena
apa yang kamu inginkan dari dia.
Cinta
kepada manusia ini sering disalah artikan kepada nafsu. Cinta itu menjaga,
sedangkan nafsu tergesa-gesa – itu kata bunda Asma Nadia. Cinta kepada manusia
hendaklah hanya disandarkan kepada Allah SWT. Dalam mencintai manusia,
cintailah mereka yang ada pada dirinya membuatmu bertambah cinta kepada Allah. Itulah
seindah-indahnya cinta.
Cinta
kepada Sang Pencipta, Allah SWT. Menjadi hal yang..unik? Ya, cinta yang kita
tidak pernah “melihat” wujudnya, namun kita bisa merasakannya. Allah SWT
mencintai kita dengan nikmat, dengan ujian yang menambah iman kita. Alangkah indah
orang yang cinta kepada Allah SWT kemudian menomorsatukannya. Saat mendengar
Allah memanggilnya lewat suara azan, ia segera bergegas. Tidak ada yang namanya
menunda. Ketika ia sedang sibuk, hatinya bahkan bibirnya senantiasa menyebut
nama-Nya. Sudah sepatutnya setiap muslim memiliki cinta yang seperti ini. Karena
dengan mencintai Allah, insyaAllah Allah pun akan mencintai kita lebih dari
yang kita bayangkan.
Post a Comment
Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!