Belakangan ini buat kalian yang ngikutin selebgram atau influencer pasti ngerti deh topik yang lagi hot. Apa itu?


Kalian tau Gitasav nggak? Plis tau ya kan saya udah beberapa kali masukin dia di postingan blog *maksa*. Singkatnya doi ini ya, influencer juga. Sekarang udah wira wiri di TV (Net.TV lebih tepatnya). Suatu hari doi nge-posting komentar dari salah satu akun instagram yang isinya nggak sopan banget. Sampe ada nyuruh jual diri dan semacamnya.

Baca: 3 Channel Youtube Wajib Tonton dan Subscribe!

Gitasav ini punya prinsip kalau komentar melecehkan nggak boleh didiamkan. Karena semakin didiamkan, akan semakin menjadi. Dia membuka lah akun itu. Sebut aja namanya T. Usut punya usut si T ini adalah akun palsu dan menggunakan VPN yang nggak bisa dilacak. Tambah lagi kan alasan buat nggak mendiamkan. Karena si T ini bukan orang "biasa" yang asal komen aja. Tapi emang akun itu sengaja dibuat untuk melakukan hal-hal nggak terpuji. Terbukti dari IP Address-nya yang nggak terlacak.

Kemudian empunya foto profil asli sebut aja H dia nggak terima endebrei dan masalah pun membesar. Ditambah lagi salah satu influencer ikut mem-blow up isu ini. Tambahlah itu panas. Menurut Gitasav si influencer D yang ikut-ikutan ini nggak berhak buat ikut campur karena, lagi. Ini masalahnya Gitasav. Dan si influencer D cuma melihat dari sisi H.

Dan sekarang saya ngga tau kelanjutannya gimana karena udah dari kemarin uninstall instagram. Hahaha ini topik lain lagi ya.
Yang ngikutin Gitasav dari dulu mungkin tau bahwa dia udah lama banget ngangkat issue per-komen-an di dunia maya. Dimana sayangnya, banyak banget komentar "nggak penting", nggak nyambung sama konten yang menjurus body shaming, dan komentar nggak senonoh.

***

Dulu yang namanya melecehkan (seringnya) dilakukan secara langsung. Entah dari cat-calling. Itu tuh "suit suit" khas abang nggak jelas. Sampe paling parah berani pegang bagian tubuh. Sekarang sexual harrassment nggak hanya terjadi di dunia nyata. Di dunia maya yang notabene nggak bertatapan langsung pun....terjadi.

"Ya itu kan resiko punya followers banyak!"
Sayangnya, nggak juga. Ada tuh temen saya yang followers-nya cuma ribuan dapet komentar senada kayak Gitasav. Padahal dia juga nggak pernah posting "mengundang". Pun dia berhijab. Gimana, hayo?

Saya nggak bisa bayangin aja dapet komentar kayak gitu. Lha dapet komentar normal dari cowok nggak dikenal aja gimana, gitu. Apalagi komentar yang melecehkan. I feel so sad. Apa sih susahnya untuk menghargai perempuan? Toh setiap individu dilahirkan oleh seorang ibu, yang PASTI perempuan kan. Apa iya tega memberikan perkataan yang buruk gitu ke ibu sendiri? Mustahil.

"Ya makanya nggak usah pake media sosial!"
Haduh apalagi ini maksudnya. Di jaman kayak gini kegunaan media sosial banyak banget. Masa iya disuruh menutup diri dari teknologi? Coy, sosial media ini bisa dipake buat berdakwah, buat mencari penghasilan, menebar kebaikan, dan masih buanyak lagi yang lainnya.

Baca: Benefit of Being Famous

"Nggak usah deh pasang foto di media sosial".
Excuse ini juga sering digunakan sama beberapa pihak. Padahal ada lho, akun yang khusus buat nyari perempuan bercadar untuk dijadikan bahan fantasi. Sedih? Iya. Marah? Iya. Sebegitu susahnya jadi perempuan ini. Apapun komentar (buruk)-nya, perempuan-nya yang disalahkan. Jarang banget laki-laki nggak sopan yang disalahkan. WHY?

***

Dear, laki-laki yang ada diluar sana. Hormatilah perempuan, siapapun itu. Sebagaimana kamu menghormati ibumu. Jika kamu ingin menasihati kami atas apa yang terlihat di media sosial, gunakanlah direct message. Atau sejenisnya yang bersifat personal. Bukan lewat komentar yang dibaca banyak orang.

Berusahalah untuk merangkai kata nggak hanya menggombal, tapi belajarlah mencari diksi yang sopan dan nggak melecehkan perempuan. 

Jika ada perempuan yang memasang foto dirinya di media sosial, pastilah sudah dipertimbangkan matang-matang. Dan menggoda lelaki itu bukan tujuannya. Bisa saja memang tuntutan peran dia yang mengharuskan untuk memperlihatkan wajah.

***

Dear, perempuan. Jagalah kehormatanmu. Pertimbangkan secara matang sebelum mengunggah ini itu di media sosial. Jaga pula pandanganmu. 

Sejujurnya saya juga pernah lihat komentar teman perempuan di salah satu akun influencer lelaki yang lumayan good looking. Iya sih kalian pasti kagum dengan dia. Tapi bisalah tulis komentar yang appropriate. Bukan komentar vulgar yang bikin nggak nyaman.

Untuk menghindari adanya sexual harrassment dibutuhkan peran antara laki-laki maupun perempuan. Cukup saling menghormati dan menghargai. Yuk, dimulai dari diri sendiri.