Enaknya punya blog ber-niche lifestyle slash personal adalah saya bisa baca ulang apa aja yang udah dilalui selama setahun. Seneng loh rasanya mengingat kembali. Kayak ada perasaan, "Oh, aku ternyata bisa ngelakuin ini!" dan terkejut dengan hal-hal yang diluar rencana.


Walaupun sejujurnya saat baca postingan apa aja yang mau dicapai di 2017..idih malu sendiri. Mana pencapaiannya mana?!?! Dari apa yang tertulis disitu kayaknya nggak ada 70% tercapai. Sigh.

Let's see what have I done di tahun ini.

Pertama adalah YAYNESS di 2017 ini dikasih kesempatan melakukan pertama kali. Apa itu? Naik pesawat. Kedengarannya sepele banget ya lol but trust me ini beneran nggak terlupakan. Sepanjang naik pesawat itu saya nggak bisa tenang barang sedetik pun saking tegangnya. Eya. Bersyukur juga setelah tahu ada temen yang ternyata naik kereta pun belum pernah. Nikmat mana yang kamu dustakan, coba?

Pertanyaan "Ngapain sih magang jauh-jauh ke Kalimantan?" entah berapa kali terlempar dari mulut orang-orang sekitar. Ku hanya bisa menjawab seperlunya karena..they don't need to know the truth *halah*. Percaya deh 1,5 bulan di pulau seberang membawa banyak perubahan dalam diri saya. Terutama mindset. 


Selain Kalimantan dikasih juga kesempatan ke Solo buat study tour. Perjalanan-perjalanan kayak gini selalu saya syukuri. Sebagai anak rumahan yang susah banget buat ijin kemana-mana, saya bersyukur ngotot pengen ikut kesana-kemari. Nggak menyesal sama sekali. Saya tahu banget kesempatan nggak bakal dateng dua kali. 

Ditambah setelah namatin buku traveling-nya Trinity Traveler yang judulnya The Naked Traveler Series ituh, keinginan untuk traveling semakin menggebu-gebu. I have to travel a lot and learn a lot! Uang bisa dicari, tapi pengalaman nggak bisa diganti.

Selanjutnya bicara tentang organisasi yang saya ikuti sampai tahun ketiga. YaAllah Gusti rasanya emang campur aduk banget ya. Saat kamu berada di puncak dari pimpinan, sudut pandang kamu dalam melihat masalah sangat berbeda. Pertimbangannya udah nggak diri sendiri lagi, tapi gimana nanti buat organisasi? Mikirnya udah enggak capek ngerjain tugasnya. Lebih capeknya ke urusan dengan banyak orang. Again, saya belajar untuk menempatkan diri sebagai pimpinan itu seperti apa. Mengambil kebijakan yang nggak merugikan banyak orang. Terima kasih ya, buat para sesepuh khususnya Nisa sekred yang penyabar, Aam si PU, Raysha, Inggrid, Inten. Thanks for being there! *peluk satu-satu*

Ciwi-ciwi setrong

Sesepuh minus banyak


Also I get a chance to stand on stage. Nggak sebagai pembicara sih, baru jadi moderator aja. Tapi ya itu tadi saya bersyukur banget. Melihat kondisi saya yang cenderung nggak berani ngomong di depan hahaha. Drama banget lagi sehari sebelumnya pake sakit. Sampe ditanyain mau diganti apa enggak and I said NOOO! Kapan lagi kesempatan ini datang. Hehe.

Jadi moderator euyy
Alhamdulillah, semoga ada pengabdian selama 3 tahun di organisasi ini ada manfaatnya. I love you keluarga biru.

Akademik gimana? Alhamdulillah IP dan IPK lancar jaya dalam artian masih bisa terkontrol. Plus tahun ini memberanikan diri jadi asisten praktikum. Yeyy! Kuliah pun tinggal 3 mata kuliah aja nih. Pengalaman Belajar Lapangan, Kuliah Kerja Nyata, dan Skripsi yang masing-masing punya 3 SKS. Soon KKN di bulan Januari, setelah itu skripsi! Doakan saya bisa lulus di pertengahan 2018 ya. Amin!


Soal blog, nah ini nih. Masing angot-angotan banget. Apa ya bahasa kerennya? Moody? Belum merasa profesional sebagai blogger. Sejak gabung komunitas blogger ngerasa bagai butiran jasjus di pinggir gelas. Belum ada apa-apanya cuy saya inih :')

Yang menyenangkan sih masih banyak dedek-dedek emez nge-DM di instagram maupun kirim e-mail buat nanya-nanya tentang FKM. Berhubung saya baik hati tentu saya jawab HAHAHA. Kadang ngerasa kasihan juga sih gimana ya kan saya masuk tahun 2014 which is 3 tahun lalu. Pastinya udah banyak yang berubah apalagi soal SNMPTN/SBMPTN. Sampe-sampe ada bapak yang nge-email buat anaknya nanti. Duh kasih sayang seorang bapak yang besar banget, ku sungguh iri... *elap air mata*

Hal buruknya adalah...saya menyadari bahwa pengaturan keuangan, waktu, dan kesehatan masih nol besar. Huhu. Lagi-lagi soal self-management. Banyak kebiasaan nggak sehat yang saya lakukan di tahun ini. Makan sembarangan literally apa aja dimakan. Terutama waktu PBL udah isinya micin-micin aja itu. Melewatkan sarapan. Haduuh mana nih yang menunjukkan anak kesehatannya? Malu euy sama diri sendiri.

Geng PBL + Lurah Kedungmundu + Camat Tembalang
Yang saya sadari ternyata saya nggak suka makan sendirian *penting*. Jadi di keluarga saya nggak pernah makan yang duduk bareng di meja makan. Makannya sendiri-sendiri. Nah gara-gara PBL ini saya tertohok dengan perasaan, "Ternyata enak ya makan bareng..". Nggak heran saya jor-joran banget buat makan selama PBL. Karena ada yang nemenin. Makannya jadi lebih banyak nggak kayak dirumah. Ironi ya padahal di rumah makan gratis malah nggak ada mood. Zzzz...

Intinya di tahun 2017 ini banyak banget nget hal baru yang didapetin. Terutama yang berkaitan dengan terjun langsung di masyarakat dan orang banyak. Dan evaluasinya saya harus bisa menjaga semangat biar nggak kenceng di awal kendor di akhir. Prinsipnya hidup itu jangan lari sprint yah, marathon aja biar energinya bisa tetep stabil di akhir.

Semoga masih diberi kesempatan untuk jadi pribadi yang lebih baik lagi di 2018! Gimana dengan 2017 kalian?

(PS: TERIMA KASIH JUGA UNTUK WANNA ONE YANG TELAH MEWARNAI HARI-HARI SAYA *FANGIRL MODE*)
Top 3 Korean Drama in 2017 - Sadarkah kalian bahwa tahun ini saya nggak terlalu banyak ngereview drama Korea? Yhaa maafkan.


Karena frekuensi saya nonton drama Korea juga udah berkurang jauh banget. Seinget saya sepanjang tahun ini nonton cuma pas jaman magang. Itu emang sengaja nyetok setelah tau bakal berpisah dari wifi lol. Terus sama dramanya Lee Jong Suk yang nggak boleh nggak nonton laah! Haha.


Berhubung ini akhir tahun saya memutuskan nulis top 3 korean drama alias drama korea terbaek versi saya, tentu. Warning dulu sebelumnya ini bener-bener versi saya, genre yang saya suka, dan beneran saya nonton dengan khusyuk. Halah. Cuma 3 aja berhubung ya itu tadi cuma nonton dikit. 

Poin yang saya masukkan saat rekomendasi drama korea adalah: 1) Plot ceritanya, 2) Akting pemainnya, 3) Endingnya, dan 4) Genrenya. Jadi nggak ada tuh ceritanya saya rekomendasiin drama HANYA karena aktornya ganteng. 

Daripada penasaran, yuk cuss!

1| Circle
Source: Dramafever
Periode tayang: Mei - Juni 2017
Jumlah episode:12
Stasiun TV: TVN
Genre: Sci-Fi, Misteri

This is probably my favorite K-drama this year! Dua jempol tangan ditambah dua jempol lagi di kaki kayaknya nggak cukup buat apresiasi.

Drama ini dibagi menjadi dua bagian waktu. Pertama di tahun 2017. Kedua di tahun 2037. Awal mulanya di tahun 2007. Cerita dimulai dari sepasang kembar laki-laki yang main di hutan pada malam hari. Kim Woo Jin (Yeo Jin Goo) dan Kim Bum Gyun (An Woo Yeon) namanya. Saat menuju jalan pulang mereka dikejutkan dengan kehadiran yang mereka sebut alien. Alien ini berwujud perempuan rambut panjang dan irit bicara. Sang ayah yang menjemputnya kemudian ikut membawa serta alien ini.

Sejak ada alien kehidupan mereka berubah total. Ibu mereka pergi dari rumah. Ayahnya pun bertambah sibuk. Baru kemudian cerita menuju ke tahun 2017.

Di tahun ini Woo Jin udah jadi mahasiswa. Sedangkan Bum Gyun masuk penjara karena obsesinya cari alien yang dia anggap udah merusak keluarga mereka. Pencarian ini ternyata membawa bencana bagi mereka. Mereka ketemu dengan sesuatu yang bernama "Bluebird". Bum Gyun diculik, Woo Jin yang berusaha membebaskan justru menjadi tawanan.

Source: Hancinema
And then..
Maju ke tahun 2037. Di tahun ini dunia udah maju banget. Kesan futuristik ditonjolkan disini. Handphone yang tembus pandang, telepon jadi VR berasa ngomong didepannya, komputer yang bisa dibawa kemana-mana cuma pake cube mini. Dan yang paling revolusioner adalah adanya "Smart City" dimana warganya semua diwajibkan memakai chip.

Chip ini ditanam di leher manusia. Fungsinya adalah mengendalikan emosi seseorang. Jadi saat orang itu udah mulai naik darah a.k.a emosi, baik itu marah maupun sedih, chip akan berwarna merah dan berusaha mengontrolnya. Dengan emotion-control ini semua orang nggak ada yang bersikap berlebihan. That's why Smart City called as zero criminal city.

Padahal di balik itu semua ada hal yang nggak diketahui warganya. Apa itu? Ternyata chip yang ditanam berfungsi pula sebagai pengendali ingatan. Jadi ingatan orang ada bentuknya dalam video. Operator yang disebut super-computer ini bisa memilih ingatan mana yang di blok biar nggak ada dalam benak manusia lagi. Dan mana yang dipertahankan.

Gosh, rasanya pengen ngereview bikin satu post sendiri masa. Hahaha! Drama ini bikin merinding sendiri dengan percobaan-percobaannya yang langsung menggunakan manusia sebagai objeknya. Trus bikin mikir kayaknya bisa aja suatu saat ini terjadi....atau malah udah dikembangin? Kan, kan, jadi berteori sendiri.

Selain itu saya juga sempet nangis nonton ini karena bromance si kembar yang kuat banget. Huhu. Siblings goal lah pokoknya. Yang belum nonton bisa banget ditonton. Dijamin seru dan nggak membosankan! Oh ya ada idol yang maen loh disini coba tebak siapa?

2| Voice 
Source: Soompi
Periode tayang: Januari - Maret
Jumlah episode: 16+2 Spesial
Stasiun TV: OCN
Genre: Thriller, Procedural

Drama ini didedikasikan untuk mereka yang seneng detektif-detektifan yah. Buat yang mencari jejak-jejak romance disini jangan harap. Nggak bakal ada. Darah berceceran dimana-mana, kesadisan pun, sampe rate viewers-nya dinaikin dari 15+ sampe 19+. Yang lumayan bikin seger mata ada Yesung Super Junior HAHA ku pun baru tau waktu udah nonton. Bagus aja aktingnya jadi orang kalem.

Nah ceritanya ada polwan yang punya kemampuan lebih. Dia bisa dengerin suara orang detail sampe pattern-nya. Pendengarannya diatas rata-rata lah ya. Nah tujuan perempuan bernama Kang Kwon Joo (Lee Ha Na) masuk kepolisian guna menyelidiki siapa pembunuh ayahnya. Unfortunately satu-satunya clue yang dia punya adalah rekaman suara pelaku. 

Source: Soompi
Di sisi lain detektif Moo Jin Hyuk (Jang Hyuk) kehilangan istrinya yang dibunuh secara sadis. Mukanya hancur sampai nggak berbentuk. Dilatarbelakangi sakit hatinya ini dia berusaha sekeras tenaga mencari pelakunya. Bersama dengan Kwon Joo mereka menginvestigasi kasus demi kasus lewat Golden Time Team.

Ada 8 kasus yang ditampilkan di drama ini. Nggak semuanya berhubungan, tapi ada juga yang ternyata masih ada kaitannya dengan pelaku pembunuhan baik ayah Kwon Joo maupun istrinya Jin Hyuk. Mereka juga didukung oleh tim yang terdiri dari Park Eun Soo (So Eun Soo) yang bertugas di 112 Report Center dan Oh Hyun Ho (Yesung) sebagai ahli IT.

Poin plus dari drama ini adalah kedetailan-nya dalam meruntutkan kasus demi kasus. Soundtrack-nya pun mendukung banget di tiap adegan kekerasannya. Kerasa horor dan misterius. Memacu adrenalin banget. Saking populernya di Korea sana, rencananya bakal ada Voice season 2 di pertengahan tahun 2018 nanti.

Saya termasuk yang nggak sabar buat nunggunya. Hehe.

3| Because It's My First Life
Source: Destri
Periode tayang: Oktober - November 2017
Jumlah episode: 16
Stasiun TV: TVN
Genre: Romantic Comedy

Satu-satunya genre romance yang saya rekomendasiin! Hehe. Awalnya tau dari temen saya. Dua orang semangat banget nyuruh nonton. Kan akhirnya saya tertarik.

Cerita tentang cowok kaku Nam Sae Hee (Lee Min Ki) menikah dengan Yoon Ji Ho (Jeong So Min). Alasan pernikahan mereka bukan karena cinta. Tapi karena Sae Hee butuh uang untuk bayar cicilan rumah. Ji Ho butuh kamar untuk berteduh. Akhirnya mereka menikah dengan kontrak 2 tahun dimana Ji Ho tetap membayar sewa ke Sae Hee tiap bulannya.

Source: Castko
It sounds crazy rite? But probably this actually happen somewhere out there. Mereka nggak mikirin bahwa pernikahan itu bukan cuma dua orang yang bersatu. Tapi juga dua keluarga. Disinilah serunya, penonton dibawa untuk "mikir" bahwa menikah itu nggak maen-maen loh. Menikah itu nggak semudah itu loh. Ini nih lika-liku menikah. Kayak gitu.

Ji Ho punya 2 sahabat kental. Woo So Ji (Esom) cewek kantoran yang nggak kepikiran buat nikah. Dan Yang Ho Rang (Kim Ga Eun) yang cita-cita hidupnya menikah karena pengen jadi ibu rumah tangga yang baik untuk suami dan anaknya kelak. 

Bumbu-bumbu percintaan mereka berdua juga menjadi poin penting di drama ini. Bagaimana So Ji yang kelihatannya paling sukses ternyata tersiksa. Keinginannya punya perusahaan sendiri belum terwujud, malah menjadi karyawan. Ditambah lagi pergaulan antar karyawan yang masih suka merendahkan posisi perempuan. It's so sad because it's so real. Perempuan di tempat kerja masih dipandang sebelah mata dan dijadikan objek permainan.

Ho Rang yang udah pacaran bertahun-tahun justru si pacar saat ditagih kapan mau nikah mengaku nggak siap. Ugh, siapa nih yang kayak gini? Hahaha. 

Drama ini juga ratingnya tinggi loh di Korea sana. Gegaranya isu yang diangkat beneran realistis dimana beneran terjadi di masyarakat. Walaupun genre romance tapi tetep ada value yang didapetin sih menurut saya. Nggak yang murni lovey dovey gitu kan so cringe yah.

***

Itu dia top 3 korean drama in 2017 versi saya. Baru sadar ih ternyata channel-nya tv kabel semua bukan tv public gitu hahaha. Btw, ada drama favorit kamu juga nggak disini? Atau malah ada rekomendasi lain? Boleh banget share disini! :)

Lagi, entah keberapa kalinya denger kabar seleb yang bunuh diri. Tahun kapan gitu personil Linkin Park. Saat itu respon saya nggak gimana-gimana. Habisnya jujur aja emang nggak terlalu ngerti itu siapa. Nah yang ini pun juga nggak tau banget gitu. Cuma, saya ngerti dikit-dikitlah tentang reputasi boyband-nya di Korea sana. Yup, pasti udah tahu ya siapa yang saya maksud. Personil dari Shinee, boyband yang cukup legend. Terlahir dari SM Entertainment which is one of Big 3 agency di Korea. Bukan agensi baru, dan bukan juga agensi yang terhitung kecil.

Baca: Idol Korea dan Body Goals

Dari kacamata orang biasa yang hanya memperhitungkan materi, dia nggak ada kekurangan apapun jua.
Ganteng ✔
Tajir ✔
Terkenal ✔
Jarang kena skandal ✔
Secara nalar, kurang apalagi coba?

Berita ini bikin saya mikir, mikir, dan mikir lagi. Kenapa ya, orang bisa memutuskan untuk bunuh diri? 

Dari situ, seng-iseng saya bikin polling kecil-kecilan di instagram. Sederhana aja pertanyaannya. Pertama, kalian pernah nggak sih merasa depresi? Dari 56 vote yang masuk, cuma 7 yang jawab nggak pernah. Respect buat kalian, sungguh! 


Pertanyaan kedua yang saya lempar, pernah ada pikiran mengakhiri hidup dengan bunuh diri? Dan...dari 50 orang yang vote, 10 diantaranya menjawab PERNAH. Oh wow! Dari survei abal-abal semacam ini aja 1/5 pernah ada pikiran untuk bunuh diri. I was quite...surprised.

Gimana dengan saya sendiri? Jawaban dari pertanyaan pertama: of course pernah. Dan jawaban dari pertanyaan kedua pun juga sama: pernah. Nggak bohong. Saya pertama kali mendeteksi bahwa saya depresi dari kelas berapa dan alasannya apa sampe sekarang masih teringat betul. Pikiran untuk bunuh diri? Kok bisa? Well, I also had my reason for that.

***

Tapi kok sekarang masih bisa "bertahan"? Selain emang alasan bunuh diri itu bukan hal yang bisa diterima di sisi agama, sebenernya ada loh beberapa cara untuk mencegah benar-benar melakukan bunuh diri. Sekedar pikiran untuk kesana pun. Semoga aja kalian yang mungkin pernah kepikiran bisa merasa tercerahkan dengan apa yang saya tulis.

Pertama banget, you have to understand yourself. Yes, kamu harus benar-benar memahami identitasmu. Bukan sekedar siapa kamu, dimana kamu dilahirkan, oleh keluarga yang seperti apa. Nggak cuma kayak gitu. Buatlah poin kekurangan dan kelebihan baik physically and mentally. Percayalah, untuk memahami siapa kamu sebenarnya nggak semudah membalik telapak tangan.  Butuh waktu, tentu. Sabar aja dan jangan bosan-bosan buat explore. Banyak hal yang bisa dikulik dari dirimu sendiri.

Kenapa sih, kita harus tau tentang diri sendiri? Dengan mengerti, memahami diri sendiri kita nggak bakal gampang untuk merasa insecure. Nggak gampang "kena" omongan orang. Nggak gampang merasa down apabila ada hal-hal diluar sana yang "lebih" daripada apa yang kita punya. Because we already accepted who we are. Kita tahu siapa kita sebenarnya. Orang lain nggak perlu tahu, cukuplah kita.

Kedua, tahu tujuan hidup. Nah ini kayak berat banget gitu ya? Hidup itu ibarat sebuah perjalanan. A journey that will come to an end, someday. Di perjalanan kita nggak bisa nih asal jalan aja. Kemana kita akan berhenti kalau kita nggak ngerti destinasi akhir kita sebenarnya dimana?
Adanya tujuan hidup juga bisa membuat kita kuat untuk bertahan di jalan yang udah kita pilih. Nggak peduli orang nyalahin kamu. Nggak peduli kanan kirinya ada hambatan. Nggak peduli untuk ngelewatinya harus dengan berdarah-darah. Cuy, ini tujuan hidup kamu yang diberikan sama Allah. Yang menjalani adalah kamu, bukan orang lain. Yang nantinya dimintai pertanggung jawaban pun dirimu sendiri, bukan orang lain. Find your destination. Tentuin dari sekarang. Biar nggak hidup kayak buih yang gampang diombang-ambingkan.

Ketiga, have beliefs. Ini saya ngutip dari buku Rules of Life-nya Richard Templar. Sebagai manusia kita wajib punya suatu kepercayaan yang dipegang teguh. Karena saya muslim, saya bakal mengatakan dengan beragama kita bisa memperkuat batin kita. Ada Tuhan yang bisa kita percayai keberadaannya. Yang bisa menjadi tempat kembali untuk kita.

Akan ada saatnya kamu merasa bahwa hidup ini terlalu rumit. Dan kamu butuh sandaran yang bisa dipercaya. Hal-hal kayak gini, jujur aja nggak bisa didapatkan dari sekedar percaya sama manusia. We need "someone" that we know much higher than us. Tempat kita berlabuh di kala beban berat menerpa.

Baca: Be Calm, Be Strong, Be Grateful

And have your own peace. Maksudnya disini kamu harus tau suasana macam apa sih yang bisa buat kamu berpikir jernih. Saya ambil contoh setelah baca buku Teman Tapi Menikah-nya Ayudia. Buat dia kedamaian bisa didapatkan di Bali. Maka dia melahirkan pun bela-belain di Bali.

Ada juga Nadya Hutagalung yang sepanjang saya tahu dia selalu menyempatkan diri untuk ke Nepal. Nggak lain dan nggak bukan karena dia merasa ambience disana itu tenang.

Bukan berarti saya menyarankan untuk harus ke tempat yang jauh. Kadang cukup menyendiri di bangku taman sambil mengamati orang lalu-lalang pun cukup bikin tenang. Tiap orang punya cara sendiri, dan tugasmu lah untuk mencari atau justru menciptakannya.

***
So that's all I can say. Life is indeed hard. But, never give up! There's always a reason to live. Fighting!