Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata "skripsi"? Yang ada di pikiran saya adalah penelitian, olah data, dikejar-kejar, bimbingan, stress. Kenapa ya harus ada kata stress ujung-ujungnya? Saya merhatiin orang-orang yang ngerjain skripsi kayak dikejar-kejar. Like it was something forceful yang butuh banyak perhatian, energi. Entahlah, sampai saat ini belum nemu aja orang yang ketika bilang skripsi itu mukanya sumringah. Mungkin orang itu bakalan saya. Ehek.

"Abi, aku ganti cat kamar ya."
"Iya. Nanti kalau sempat ya."

Percakapan ini terjadi kurang lebih satu tahun yang lalu. Beberapa bulan lamanya saya menunggu, tidak ada tanda-tanda ayah saya akan membeli cat baru untuk kamar saya. Saya yang tidak sabaran mulai gerah. Daripada menunggu lebih lama, lebih baik saya mengambil tindakan. Mengecat kamar sendiri! Hah, serius? Iya serius. 


Tahu nggak sih dulu saya itu penggemar berat drama Korea? Tipe-tipe yang tiap hari nonton, drama apa aja diikutin. Dari stasiun SBS, KBS, sampe tv kabel macam TVN saya ikuti semua. Apa aja di download. Tanyalah pada saya drama apa yang lagi hits, genre apa, siapa yang maen, ratingnya berapa, bisa dijawab di luar kepala. LOL.


Judulnya so last year ya. Hahaha. Okay saya akan mereview buku bertitel #88lovelife yang ditulis oleh Diana Rikasari. Belum tahu siapa itu Diana? Pernah denger UP wedges? Nah dia ini owner-nya. Sebenarnya awal dia dikenal karena perannya sebagai fashion blogger. Sekarang pun masih. Dan meskipun udah famous, Diana somehow tetap mempertahankan blognya dengan .blogspot.com tanpa beli domain.


Obrolan di chat grup pun bisa jadi ide buat nulis. Ada satu grup yang membahas tentang gerakan radikalisme di kampus. Nggak bisa mengatakan radikalisme juga sih, baru indikasi. Malah berita ini sampe juga di detik.com.

Bahas kayak gitu eh nyasar kemana-mana juga. Salah satunya ngomongin peran organisasi di kehidupan mahasiswa masa kini. Eak. Apalagi momennya pas banget saat ini mahasiswa jalur SNMPTN sedang verifikasi sedangkan yang SBMPTN baru aja selesai. Saya nggak mau ketinggalan sharing life guide *apaan* agar nggak menjadi mahasiswa yang "tersesat".

Halo! Sedih banget rasanya ninggalin blog lebih dari seminggu huhu saya belum bisa berkomitmen untuk rutin nulis gengs :(

Jadi hari ini saya diundang oleh Kominfo untuk mengikuti forum diskusi. Undangannya ditujukan bukan sebagai blogger sih, lebih tepatnya sebagai pers mahasiswa. Bela-belain bolos kuliah dong buat ikutan ini. Nggak papa, manfaatkanlah jatah bolos 3x semaksimal mungkin dan se-berfaedah mungkin.

"Seseorang yang merasa sudah melakukan pencapaian dalam hidupnya, biasanya akan terus bersemangat untuk melakukan pencapaian lainnya. Tularkan energimu... Energi besar yang kamu miliki. Hidupkan impian orang lain, bangunkan dari mati suri... Jangan biarkan dia mati!"

Pernah nggak sih temen-temen merasa, why did my hear feel so empty? Apakah benar jalan hidup yang sekarang dijalani sudah mendefinisikan bahagia versi kita?

Terhitung bulan Mei ini berarti udah masuk bulan ke-empat semester 6 alias di peminatan. Which is..makin terasa ya aura mahasiswa tingkat akhirnya. Hehe. Gimana sih rasanya kuliah di peminatan? Saya bisa bilang: WOW. Wow untuk ilmunya, wow untuk capeknya, wow untuk tantangannya. 

http://www.ragamseni.com/sejarah-r-a-kartini-yang-menjunjung-tinggi-emansipasi-wanita/
Hari Kartini sudah terlewatkan beberapa saat yang lalu. Berbagai kegiatan diselenggarakan untuk memeringati hari yang dianggap sebagai kebangkitan bagi perempuan Indonesia. Perempuan, yang awalnya hanya dianggap pelengkap bagi kaum lelaki, kini sudah tidak terjadi lagi.

Agak telat ya ini postingnya. Niatnya mau posting saat hari H eh ada aja kendalanya (baca: malez hahaha). Teman-teman pasti sudah tahu bahwa setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional atau biasa disingkat menjadi Hardiknas. Tanggal ini dipilih dari tanggal lahir Ki Hadjar Dewantara yang menjadi pelopor dunia pendidikan di Indonesia.


Baru kali ini ikut nyelamatin kakak-kakak yang wisuda bikin capek. Mungkin karena emang pertama kalinya niat ikutan wisuda dan nggak ada arak-arakan macam anak teknik gitu ya. Jadi muterin gedung tempat wisudanya aja capek.

Tahun kemarin ikut juga wisuda dua kali. Pertama di kampus sendiri, buat ikut kasih selamat ke keluarga biru (Re: Publica Health) dan sekali ikut wisuda kakak pertama. Rasanya biasa aja. Nggak ada tuh kepikiran, 
"Aku kapan wisuda ya?"