Wednesday, April 19, 2017

3 Novel Anti Mainstream yang Harus Kamu Baca


To be honest udah beberapa minggu ini saya nggak menyelesaikan satu buku pun. Baca sih baca, tapi nggak sampe selesai. Sampe di tengah jalan semangatnya kayak menguap entah kemana. Saya nggak mau alasan apapun sih toh nggak ada alasan yang salah LOL.

Rasanya hampa aja blog ini tanpa nulis tentang buku #heaakk. Apalagi setelah jarang nulis tentang per-drakor-an hahaha.

Saya rekomendasiin aja ini 3 novel yang bener-bener meninggalkan bekas buat saya. Ceritanya nggak mainstream. Salah satunya saya suruh temen buat baca juga dan dia suka. Rasanya tuh nggak bisa diungkapkan waktu kita kasih rekomen ke temen kita dan dia seneng. Ya nggak sih? Saya sih gitu.

Let's check it out!

1| Di Tanah Lada - Ziggy 
Namanya Salva. Panggilannya Ava. Namun papanya memanggil dia Saliva atau ludah karena menganggapnya tidak berguna. Ava sekeluarga pindah ke Rusun Nero setelah Kakek Kia meninggal. Kakek Kia, ayahnya Papa, pernah memberi Ava kamus sebagai hadiah ulang tahun yang ketiga. Sejak itu Ava menjadi anak yang pintar berbahasa Indonesia. Sayangnya, kebanyakan orang dewasa lebih menganggap penting anak yang pintar berbahasa Inggris. Setelah pindah ke Rusun Nero, Ava bertemu dengan anak laki-laki bernama P. Iya, namanya hanya terdiri dari satu huruf P. Dari pertemuan itulah, petualangan Ava dan P bermula hingga sampai pada akhir yang mengejutkan.

Ditulis dengan alur yang penuh kejutan dan gaya bercerita yang unik, sudah selayaknya para juri sayembara memilih novel Di Tanah Lada sebagai salah satu juaranya. (Goodreads review)

My review:
Awalnya saya ngira novel ini ditujukan untuk anak-anak. Ternyata salah besar! Novel ini untuk para dewasa dengan tulisan yang menggambarkan sudut pandang anak-anak.

Ceritanya tentang petualangan Ava, anak dari keluarga broken home. Ayahnya suka memukul dia, ibunya nggak bisa apa-apa buat belain dia. Satu-satunya temen Ava cuma buku kamus bahasa Indonesia yang dibawa kemana-mana. Berkat kamus itu juga Ava bisa berkomunikasi dengan orang yang lebih dewasa daripada dia.

Novel ini isinya ironi sih, kayak nunjukin ini loh ada anak-anak yang terlantar karena orang tua-nya nggak bisa mendidik. Membesarkan mereka dengan baik. Ini loh gambaran dari gimana orang-orang sekarang nggak mau ikut campur. Bahkan sekedar memberi sedikit perhatian ke tetangga mereka pun enggak.

Jalan ceritanya bener-bener nggak bisa ditebak. Suka!

2| Pulang - Leila S. Chudori


Paris, Mei 1968.

Ketika revolusi mahasiswa berkecamuk di Paris, Dimas Suryo seorang eksil politik Indonesia bertemu Vivienne Deveraux, seorang mahasiswa Prancis yang ikut demonstrasi melawan pemerintah Prancis. Pada saat yang sama, Dimas menerima kabar dari Jakarta: Hananto Prawiro, sahabatnya, ditangkap tentara dan dinyatakan tewas. Dimas merasa cemas dan gamang. Bersama puluhan wartawan dan seniman lain, dia tak bisa kembali ke Jakarta karena paspornya dicabut oleh pemerintah Indonesia. Sejak itu mereka mengelana tanpa status yang jelas dari Santiago ke Havana, ke Peking dan akhirnya mendarat di tanah Eropa untuk mendapatkan suaka dan menetap di sana.

Di tengah kesibukan mengelola Restoran Tanah Air di Paris bersama tiga kawannya: Nug, Tjai, dan Risjaf—mereka berempat disebut Empat Pilar Tanah Air—Dimas, terus-menerus dikejar rasa bersalah karena kawan-kawannya di Indonesia satu persatu tumbang, dikejar, ditembak, atau menghilang begitu saja dalam perburuan Peristiwa 30 September. Apalagi dia tak bisa melupakan Surti Anandari—isteri Hananto—yang bersama ketiga anaknya berbulan-bulan diinterogasi tentara. (Goodreads review)

My review:
Ini novel sejarah pertama yang saya baca. Dari cover emang nggak menarik ya. Pun ceritanya pas awal-awal baca kayak, apa sih ini? Untungnya nggak mau mengalah dengan rasa males, tetep jalan dibaca.

Baca ini tuh kayak...gimana ya, mikir ulang gitu. Sebenernya apa yang terjadi sama PKI? Dan keluarganya sampe sekarang? Apa bener PKI itu sejahat yang digaung-gaungkan? Entahlah.

Disini juga pembacanya ngerasain kerinduan akan kata "Indonesia". Beneran deh mungkin selama ini kita nganggap Indonesia ah yaudah tempat tinggal. Tempat nyari duit. Tempat kelahiran. Tapi disini tuh enggak. Pemeran utamanya merindukan Indonesia seperti seseorang merindukan kekasihnya dan itu bikin terenyuh.

Novel ini benar-benar mengajak kita terlempar kembali ke tahun-tahun kelam saat era Soeharto digulingkan. Peran pers. Peran mahasiswa. Nggak menyesal deh bacanya!

3| L - Kristy Nelwan


Ava Torino, twentysomethinggirl, yang bekerja sebagai produser di sebuah stasiun televisi lokal di Bandung, agak berbeda dengan perempuan pada umumnya. Ava not really into romantic or love things. Ia menganggap pacaran adalah sesuatu yang seharusnya fun. Dan, biar semakin fun, ia nekad meneruskan ide gilanya semasa kuliah dulu: berganti-ganti pacar, sampai ke 26 alfabet tergenapi sebagai huruf awal nama-nama sang pacar.

Dengan ke-adventurous-annya, tidak sulit bagi Ava untuk memenuhi rencana gilanya itu. Namun, tanpa disangka, cowok yang paling sulit ditemukan justru yang namanya berawal huruf L. Maka, cara berpikirnya yang logis memutuskan, siapa pun dia, si L akan menjadi the Last Love nya. Sayang, Ava tidak menyadari betapa rahasia semesta ini terlalu besar untuk ditaklukkan oleh logika pikirannya.... hingga terjadilah peristiwa itu.... (Goodreads review)

My review:
Novel yang ini bercerita tentang kisah cinta. Tentang bagaimana seorang wanita mengencani laki-laki dengan cara yang unik, seperti yang telah disebutkan diatas. Setelah bertemu dengan huruf L, alfabet terakhir yang ia yakini sebagai last love, justru "permainan" ini dimulai.

Ada orang lain yang menimbulkan "spark" dihatinya. Ini hal teraneh yang pernah dirasakan Ava. Well, she's known dating a guy for fun! Tapi ya gitu, gengsi mengalahkan rasa jujur. Dia cuma bisa mendem aja.

Selain kisah romantisnya yang enak buat diikutin, ada sisi lain dari Ava yang bikin pembaca nggak terlalu kesel sama dia. Hahaha. Cerita tentang persahabatannya dan seberapa kuat dia menjaga para sahabat-sahabatnya. Ini patut diacungi jempol.

Ada juga kisah bagaimana memaknai hidup, perbedaan agama tanpa harus bergesekan. Berbobotlah isi novelnya. Nggak hanya menawarkan romansa belaka. A must read :')

***

So far itu sih novel yang nggak terlupakan di tahun ini. Padahal itu novel terbitannya juga lama ya, hehehe. 

Saya lagi cari-cari novel yang bagus dan nggak "sayang" nih buat dibaca menghabiskan waktu. Ada rekomendasinya nggak? Boleh share disini yaa :D

6 comments

  1. Semuanya belum kubaca uhukss... jadi penasaran Mbak Lulu. AKU sedang baca gadjah mada aseri 3 nggak kelar2 :)

    ReplyDelete
  2. pingin banget baca2 novel mbak...novel2nya bagus2 ya

    ReplyDelete
  3. aku belum baca mba Lulu :-D
    tapi jadi penasaran, hunting ah penasaran yang pertama

    ReplyDelete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!