Wednesday, February 01, 2017

Novel Review: The Time Keeper by Mitch Albom

Review The Time Keeper by Mitch Albom



Pernahkah kamu menghitung berapa kali dalam sehari kamu melirik jam? 
Berkali-kali bertanya dalam hati sudah jam berapa ini?

Pernahkah terbersit siapa yang pertama kali menemukan kata "waktu" dan untuk apa dia ditemukan?


Dor adalah seorang lelaki yang hidup pada zaman purba. Di zamannya, belum ditemukan adanya jam tangan. Dor pemuda yang cerdas dan berbeda dari yang lain. Disaat lelaki lain bekerja keras menghidupi keluarganya, dia asyik dengan alat-alatnya. Menghitung jarak bayangan. Menghitung kapan matahari terbit dan kapan matahari terbenam.

Victor, seorang pengusaha sukses dari Perancis yang kini tinggal di Amerika Serikat. Tidak ada yang meragukan kemampuannya dalam berbisnis. Hidupnya bergelimpangan harta. Namun, vonis kematian membuat fokus kehidupannya berubah.

Sarah Lemon. Gadis cerdas berusia 17 tahun yang tidak populer. Dia gendut dan tak punya teman. Suatu hari, saat sedang melakukan kegiatan pengabdian dia bertemu Ethan. Cowok yang kemudian membuat hidupnya jungkir balik.

***

Cerita berlanjut dengan kehidupan 3 tokoh di atas.

Dor, karena kesalahannya "melupakan" keluarganya dan justru asyik dengan penelitiannya tentang waktu, mendapatkan hukuman. Dia dihukum menjadi The Time Keeper - Penjaga Waktu. Mulanya dia tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Namun satu suara gaib memerintahkannya untuk mendengar suara-suara yang ada di bumi. Dan, Dor pun kembali ditempatkan di bumi. Masalahnya, bumi sudah berubah dari apa yang dia ketahui. Bagaimana cara Dor bertahan hidup, dan apa yang sebenarnya harus ia lakukan?

Victor memutuskan untuk melawan. Dia tidak ingin mati meninggalkan dunia begitu saja. Setelah apa yang ia usahakan selama bertahun-tahun? Keputusannya membawa pada hal yang tak pernah terpikirkan sebelumnya: immortalitas. Dia pun mulai mencari penelitian tentang immortalitas. Hingga suatu hari ia menemukan penelitian yang menarik perhatiannya. Penelitian macam apakah itu? Dan, apa yang akan dilakukan Victor?

Sarah memutuskan untuk menyatakan perasaannya kepada Ethan. Sebuah hadiah spesial - jam tangan - yang dia beli dengan uang tabungannya. Jam tangan bergravir nama Ethan itu akan dia berikan pada Natal. Tekad Sarah sudah bulat. Ia akan segera menyatakannya. 

***

Mitch Albom. Udah pernah denger nama dia sebelumnya? Saya pertama kali tahu dari novel. Yang disebutkan karyanya berjudul Tuesdays With Morrie. Saya belum selesai baca. Hehe. Waktu cari-cari karya dia yang lainnya, ketemu ini.

Novel ini genre-nya fantasi. Albom udah terkenal dengan novelnya yang katanya selalu membawa nilai-nilai kehidupan. Benar saja, begitu baca novel ini saya udah langsung dibuat berpikir tentang waktu. Beberapa kutipan dari Albom tentang waktu.


Kutipan ini didapat ketika menanggapi Victor yang menginginkan mortalitas. 



Dari novel ini saya pun bertanya-tanya. Apa yang sudah saya lakukan dengan waktu saya? Sudahkah saya menghabiskan waktu dengan benar? Hem sepertinya benar salah itu relatif ya. Novel ini juga membuat kita untuk lebih menghargai waktu itu sendiri. Memang ya, waktu kan merupakan satu-satunya hal yang nggak bisa kembali lagi. Selain kematian.

"Begitu kita mulai menghitung waktu, kita kehilangan kemampuan untuk merasa puas. Selalu ada pencarian untuk mendapatkan lebih banyak menit, lebih banyak jam, kemajuan lebih cepat untuk menghasilkan lebih banyak setiap harinya. Kebahagiaan sederhana dalam menjalani hidup antara dua matahari terbit tidak lagi dirasakan.

Saya lagi suka baca novel-novel yang punya value, jadi cocok deh sama bacaan ini. Ada yang sudah baca novel ini juga? 

9 comments

  1. baca buku tapi belom sempet review, nonton film tapi belom di review -___- hmmm PR nulis banyak amat yak

    ReplyDelete
  2. Demi waktu.. ya Allah, rasane gimana gitu ya Mbak

    ReplyDelete
  3. Terikatan pasa benda, akan membuat hari tersiksa karena takut kehilangan. Yang berakhir dengan kesedihan, Aku belum pernah baca.

    ReplyDelete
  4. Bukunya keliatan seruuu... Mau aah ntr nyari di gramed. Thanks review nya mba

    ReplyDelete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!