Deskripsi
Judul: Bumi 
Bahasa: Indonesia
Penulis: Tere Liye
Tebal halaman: 440
Tahun terbit: 2014

Sinopsis
Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.

Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan. 

Namaku, Raib. Dan aku bisa menghilang.

Review
Raib/ra·ib/ v hilang; gaib. Ya, ini kisah seorang gadis yang bernama Raib. Namanya unik banget kan? Cerita dengan POV orang pertama Raib menyebut dirinya aku ini berlatar di Jakarta. Alur cerita mengalir dengan perlahan, tapi pasti. Tidak membosankan. Diawali dengan perkenalan dengan Raib si tokoh utama secara kronologis waktu hingga di titik saat ini kelas X SMA. Raib memiliki "kekuatan super" berupa menghilang. Dia bisa menghilangkan dirinya sendiri hanya dengan menutupi mukanya dengan kedua telapak tangan. 15 tahun usahanya menyimpan rahasia kekuatannya sendiri akhirnya terbongkar secara tidak terduga. Ali, si biang kerok secara tak sengaja melihatnya muncul secara tiba-tiba. Sejak saat itu, Ali selalu menguntitnya bahkan memata-matai dengan alat buatannya.

Kemudian ada Miss Keriting a.k.a Miss Selena a.k.a Guru Matematika. Nggak ada hujan nggak ada angin, guru killer ini mendatangi rumah Raib saat ia sedang menanti Seli - sahabatnya - untuk belajar kelompok. Kehadiran Miss Keriting ternyata "hanya" untuk menyerahkan buku PR matematika Raib. Sebelum pergi berpamitan, Miss Keriting menyampaikan pesan.
Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang. Kamu akan memperoleh jawaban dari tempat-tempat yang hilang. Masa lalu, hari ini, juga masa depan.” 
Perlahan, keanehan-keanehan mulai terjadi. Hilangnya si Hitam, kucing kesayangan Raib sampai hadirnya sosok kurus tinggi dari balik cermin. Sosok itu secara misterius memaksa Raib untuk mencoba kekuatannya lebih jauh. Dan, Raib berhasil! Barang-barangnya secara ajaib bisa menghilang sekejap. Sampai hari itu tiba. Gardu listrik di sekolah roboh, hendak menimpa dirinya dan Seli. Karena panik, Seli memegang kabel listrik dengan tangan kosong. Dan dia tidak tersetrum! Sedangkan Raib berteriak "Hilanglah!" pada tiang gardu listrik. Dan tiang itu...menghilang.

Untuk menghindari masalah besar diinterogasi warga sekitar maupun sekolah, Ali yang melihat kejadian itu langsung menuntun mereka berdua ke aula. Ternyata, di aula sosok kurus tinggi dari balik cermin itu muncul...

Pas sampe bagian ini seru banget banget banget. Mereka bertiga - Raib, Seli, Ali - ngelawan sosok kurus tinggi yang namanya Tamus. Meskipun bingung karena belum dijelasin sebenarnya Tamus itu siapa???? Saat terdesak, Miss Keriting datang. Dia ternyata juga punya kekuatan super! Hampir-hampir menandingi Tamus. Yang terjadi selanjutnya Raib Seli Ali menyelamatkan diri dengan masuk ke lorong waktu. Menembus dunia lain yang bedaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa banget dari bumi yang mereka tinggali.

Nah, ternyata disini mereka dapet jawabannya. Keren banget Tere Liye ini nyeritain bagian di "dunia lain". Dunianya tuh jauh lebih canggih dari bumi. Jadi ternyata di bumi ini ada 4 klan kehidupan yang berjalan bersamaan. Klan Bumi, Klan Bulan, Klan Bintang, dan Klan Matahari. Raib baru tahu kalo dia itu Klan Bulan yang "nyasar" di bumi. Seli? Dia dari Klan Matahari. Makanya nggak nyetrum waktu megang kabel listrik. Cuma Ali yang meskipun genius ternyata dia murni Makhluk Tanah.

Dunia lain ini tempat Klan Bulan tinggal. Disini udah amat sangat canggih. Mandi nggak usah pake air biar efisien. Pakenya udara :"") Kursinya terbang. TAPI ada penjelasan ilmiahnya kenapa bisa terbang ngambang gitu. Tumbuhan sama hewannya super gede. Masa kucing sebesar serigala, trus serigalanya sebesar apa coba? WKWK.

Menurut saya novel ini aman dibaca dari anak-anak. Malahan bagus deh. Seru. Bikin imajinasi anak berkembang gitu. Ada juga beberapa bagian yang bikin ngakak. Soalnya kan percakapannya ala-ala anak remaja gitu lho. Saya juga baru tahu kalo Tere Liye nulis genre fantasi. Biasanya kan berat berat gitu ya novelnya. Kalo ini ringan buat dibaca. Konfliknya teratur. Sayangnya....novel ini serial. Jadi di ending ceritanya nggantung dilanjut ke novel kedua: Bulan. Yang masih jadi pertanyaan di benak saya: ini kan novel tentang Raib dari Klan Bulan. Tapi kok judulnya Bumi ya? Mungkin bisa ada yang jawab? Wkwkwk #superpenting. Bonus quote dari beberapa halaman (lupa nggak nyatet halaman berapa. HEHE).

Urusan jerawat selalu begitu, semakin berusaha dilupakan, semakin sering aku mengingatnya.” 

Seperrtinya anak cowok selalu begitu, tidak peduli dengan hal baik dari anak cewek, sukanya memperhatikan yang buruknya saja.” 

Nak, camkan baik-baik. Sumber kekuatan terbaik bagi manusia adalah yang kalian sering sebut dengan tekad, kehendak. Jutaan tahun usia bumi. Ribuan tahun kehidupan tiba di dunia ini. Semua mencoba bertahan hidup. Kehendak besar mereka bahkan lebih kuat dibandingkan kekuatan itu sendiri.

Selamat membaca!
Sumber: www.dailymail.co.uk
Deskripsi
Judul: Angels and Demons
Bahasa: Inggris
Penulis: Dan Brown
Tebal halaman: 619
Tahun terbit: 2000

Sinopsis
When a world renowned scientist is found brutally murdered, a Harvard professor, Robert Langdon, is summoned to indentify the mysterious symbol seared onto the dead man's chest. His conclusion: it is the work of the Illuminati, a secret brotherhood presumed extinct for nearly four hundred years - now rebown to continue their bitter vendetta against their sworn enemy, the Catholic church.

In Rome, the college of cardinals assembles to elect a new pope. Yet somewhere within the walls of the Vatican, an unstoppable bomb of terrifying power relentlessly counts down to oblivion. While the minutes tick away, Langdon join forces with Vittoria Vetra, a beautiful and mysterious Italian scientisct, to decipher the labyrinthine trail of ancient symbols that snakes across Rome to the long-forgotten Illuminati lair - a secret refuge wherein lies the only hope for the Vatican.

But, with each revelation comes another twist, another turn in the plot, which leaves Langon and Vetra reeling and at the mercy of seemingly invincible enemy. . .

Komentar
AKHIRNYA. FINALLY.
Selesai juga baca ini novel. Sempet mau berhenti aja di tengah jalan. Eh tapi habis itu mikir: kok sayang ya? Yaudah, dilanjut~ Wehe. Ini novel ketiga dari Dan Brown yang saya baca.



Di novel ketiga ini semakin ngerti ciri khas tulisannya Dan Brown. Ada kasus tertentu, kemudian si tokoh utama mencari solusi dan dalang dibalik kasus tersebut. Pelakunya juga ciri-cirinya: orang terdekat yang seringkali "kelihatan" baik. Nah, pelajaran hidupnya: belum tentu orang yang kelihatan baik itu emang aslinya bener-bener baik.

Berbeda dari dua novel sebelumnya yang sudah saya baca yang lebih cenderung ke teknologi, novel ini genrenya tetep thriller, ada sedikit teknologinya, kebanyakan tentang religi dan mitos. Ceritanya ada seorang profesor dari Harvard bernama Robert Langdon. Dia seorang ahli simbologi, sejarah kuno gitu. Suatu hari, dia ditelpon sama orang. Orang itu minta dia buat dateng secepatnya karena ada kasus pembunuhan. Awalnya Robert Langdon mikir lah ngapain juga dateng orang dia bukan polisi kan? Si penelepon ngirim faks. Isinya gambar mayatnya dimana di bagian dada mayat itu tercetak suatu lambang: ILLUMINATI. Langdon langsung tertarik. Kenapa? Karena illuminati berdasarkan apa yang udah dia baca, udah hilang sejak 400 tahun lalu.

Pada tahu illuminati? Atau pernah denger? Itu tuh suatu organisasi yang "katanya" menyembah setan. Satanic. Lambangnya segitiga sama mata satu kayak gini.


Saya sendiri dulu pernah denger dan baca. Jamannya Lady Gaga yang diberitain kalo di hotel minta buat disediain bath tub buat mandi darah. Trus ada akun kaskus gitu yang panjaaaang lebar banget jelasin bukti-bukti illuminati pada artis-artis Hollywood. Mulai dari Rihanna sampe Taylor Swift yang katanya kelihatan banget illuminatinya waktu ajang penganugerahan musik apa gitu, lupa.

Back to Langdon. Yang nelpon dia ini ternyata Direktur dari CERN, sebuah laboratorium riset rahasia yang bertempat di Swiss. Sesampainya disana, Langdon lihat sendiri mayatnya. Ngeri euy. Sampe matanya dicongkel satu. Buat apa? Buat masuk ke lab pribadinya terbunuh ini, namanya Leonardo Vetra. Labnya pake retina scan gitu. Agak ragu juga sih, emang masih bisa kebaca kalo cuma dari sebuah bola mata gitu discan? Hiii ngeri gak bisa bayangin T__T

Tokoh selanjutnya, Vittoria Vetra anak dari Leonardo Vetra. Nantinya dia sama Langdon yang jadi tokoh utama. Vittoria ngecek apakah ada yang dicuri dari lab ayahnya. Dan ternyata...ADA. Special research on top of that. Riset ini udah ada hasilnya berupa antimatter. Antimatter ini intinya sesuatu yang baru, yang membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Cuma, antimatter juga punya bahaya. Dia kalo mengalami pemecahan bakal menyebabkan ledakan lebih parah dari nuklir. Masalah muncul ketika: antimatter dalam jumlah banyak tersebut dicuri. DICURI. Padahal antimatter sebanyak itu bisa meluluhlantakkan satu kota.

Dari sini kemudian Vittoria dan Langdon terbang ke Vatikan karena antimatter itu ternyata ditemukan disitu. Hanya saja lokasinya di bagian mananya Vatikan, mereka berdua harus cari tahu. Nah maka dari itu Dan Brown menyertakan peta Vatikan dan Roma di awal novel ini. Harus paham banget letaknya St. Peter dkk kalo enggak, ya kayak saya. Mumet. Hehe. Sesampainya di Vatikan, masalahnya nggak cuma antimatter TAPI di Vatikan lagi ada conclave: ritual pemilihan Paus yang baru. Otomatis, ratusan kardinal dari seluruh dunia berkumpul disini. Dan, empat kardinal yang menjadi nominator kuat diculik buat dibunuh. Untuk nyari lokasi pembunuhannya, Langdon dan Vittoria pun berkelana.

Novel ini banyak bercerita tentang agama, tuhan, pertentangan antara ilmu pengetahuan dan tuhan, illuminati. Entah kenapa saya baca novel ini, it feels like illuminati thing that they talked about is REAL. Masih ada nggak sih illuminati sekarang? Hayolo. Hayolo. Two thumbs up buat risetnya Dan Brown tentang illuminati, sejarah gereja-gereja di Vatikan, artis senimannya kayak Bernini dan teman-temannya.

Secara keseluruhan, novel ini bakal bikin adrenalin naik turun. Bikin tercengang mikir hebatnya para anggota Illuminati ini. Ada satu quotes yang saya suka dari Angels and Demons. Sampe saya tulis di status facebook wehehe.
“Terrorism is not an expression of rage. Terrorism is a political weapon. Remove a government's facade of infallibility, and you remove it's people's faith.” ― Dan Brown, Angels & Demons
Saya merasa ini relevan banget dengan segala bentuk teror yang saat ini banyak terjadi. Hm :/ Cukup sekian deh review kali ini.
Selamat membaca!
Posternya W. Sumber: http://asianwiki.com/
Semalem seperti biasa saya “cek rutin” website yang menyediakan drama korea terbaru. Nggak mengharap apa-apa sih, soalnya sejauh ini juga drama yang saya tonton nggak terlalu ngebet. Nah pas lihat di paling atas recent update itu ada “W”! OMG OMG OMG. Iya, judulnya cuma satu huruf W gitu. Saya sudah menanti drama ini lama sejak berita tentang comeback nya Lee Jong Suk santer diberitakan. Ditambah doi pernah update juga  waktu syuting dramanya. Gemaz! Jadi nggak sabar juga.

Nggak seperti biasanya, Lee Jong Suk main di MBC. Dua tahun belakangan dia mainnya di SBS terus. Apa tiga tahun ya? Mulai dari I Hear Your Voice, Doctor Stranger, sampe Pinocchio yang dia main sama Park Shin Hye trus dikabarin dating itu. Hu, sebhal! Hahaha. FYI aja ini bukan tawaran drama pertamanya dia. Sempet baca di asianwiki.com kalo Lee Jong Suk was offered as main role in drama titled "Beautiful Mind". But he rejected the offering. Let's see if his decision is right.

Sambil download sambil bacain komentar yang dibawahnya. Biar ada gambaran dikit lah ceritanya kayak gimana. Satu komentar yang paling saya ingat “Dramanya antara dunia nyata dan dunia maya”. Waah. Jadi makin nggak sabar. Setelah downloadnya selesai, langsung saya tonton!

Lee Jong Suk perannya sebagai Kang Chul, kelahiran 1987. Di scene awal dia perannya jadi atlet tembak yang main di Olimpiade. Disitu dia menang secara dramatis. Langsung deh kemenangannya ini bikin dia bak artis idola. Kenapa? Because he's only 17 at that time. Plus, it was his first time competing in international level. Suatu hari ini scenenya keluarganya dia ya lagi nonton pertandingan sepak bola bareng di TV. Orang tua sama kedua adiknya. Kang Chul entah kemana. Tiba-tiba bel rumahnya bunyi. Ibunya yang bukain, dikira Kang Chul. But, what's happen? Her eyes widened as if she saw ghost. Dan dia mati. Ibunya mati. Ayahnya mati. Kedua adiknya juga. Dengan luka tembak di kening. Udah bisa ketebak, Kang Chul jadi tersangka utama because he has no solid alibi. Ditambah lagi di tong sampah sejauh 500 meter dari rumahnya ditemukan pistol yang pernah dia pake waktu Olimpiade ada bekas darah sama sidik jarinya dia.

Then...another world play. Kali ini Oh Yeon Joo yang diperanin sama Han Hyo Joo. Dia anaknya webtoon artist gitu. Nggak disangka, atasannya suka sama webtoon buatan ayahnya. Atasan dia itu minta spoiler buat endingnya. Penting banget yha -_- Si Yeon Joo ini mau-mau aja. Dia pergi ke rumah ayahnya. Apa yang terjadi? Kata staff-nya ayahnya ngilang. Pas Yeon Joo masuk ke ruang kerja ayahnya, something strange happened! Dia "ketarik" masuk ke dunia webtoon yang digambar sama ayahnya. Webtoon itu ceritanya adalah..... Kang Chul.

So, yup! Kang Chul lives in webtoon world and Yeon Joo lives in real world. Baguz banget ceritanya bikin deg-degan sama penasaran!!! Mereka berdua ketemu di dunia webtoon. I think Jong Suk decision to reject "Beautiful Mind" offering was so damnnnn right! He's doing great in this drama. Han Hyo Joo nya juga. Sebelumnya cuma pernah nonton doi di Brilliant Legacy itu pun cuma beberapa episode karena...malaz nontonnya. Hahaha. 

Ini jalan ceritanya baru buat saya. Biasanya medical drama dicampur romance, udah gitu aja kan. My prediction is this is going to be fantasy, medical, and of course romance.

"Drama korea itu nggak bisa jauh-jauh dari romance" - Kakak kedua. 

Hahaha. True. Buat yang belum nonton, buruan deh nonton. Saya malah nggak sabar pengennya nonton langsung tamat aja semuanya LOL. Tapi apa daya saya nggak kuat menahan buat nggak nonton Lee Jong Suk. Masih ada 1 episode lah sebelum nunggu seminggu lagi. Eheh. Ehehehe. I hope this drama would get highest rating in Korea. Drama ini bersaing sama Uncontrollably Fond-nya Suzy & Kim Woo Bin. Bagusan mana? I would pick this one HAHA yha kan ada Lee Jong Suk. Ea

Kalo buat pemerannya jelaslah jaminan mutu azek. Coba drama Lee Jong Suk yang ratingnya jelek apa? Nggak ada. Han Hyo Joo drama terakhirnya Dong Yi. Ratingnya juga tinggi, tenar banget dia. Aktingnya Han Hyo Joo juga natural nggak dibuat-buat. Yang penting make up nya Lee Jong Suk nggak menor! LOL. Menor tuh kayak make up nya Lee Dong Wook di Bubble Gum. Iyuh banget masa pink di bibirnya tuh keliatan cewek banget T___T entahlah apa itu efek kamera.

Btw ini pendapat pribadi aja sih. Di tahun ini kayaknya kok SBS dramanya nggak terlalu bagus ya. Paling Doctors aja. Nih saya nonton drama SBS Beautiful Gong Shim. Pas awalnya lucu. Akhirannya ga tau gimana pas episode 16 udah mulai males jalan ceritanya kelamaan. Apalagi Entertainers. Kalo lihat drama itu masih keinget sama Kill Me Heal Me pas lihat Ji Sung. Pas lihat Hyeri ingetnya Reply 1988. Huft -__- Malah tahun ini kelihatannya juaranya TVN, KBS, sama MBC menurut saya. Liat deh review an saya ternyata cuma dari TVN doang tahun ini LOL. 



KBS menang sama Descendants of The Sun-nya. MBC Lucky Romance nya kece. Semoga drama ini bisa sesukses Descendants of The Sun ya! Sampe dimana-mana muka Song Joong Ki muncul :""). Kalo mau nonton gratis bisa pake aplikasi Viki. Buat download, biasanya saya download di smallencode.com paling cepet updatenya. Mau nonton online? Di newasiantv.to aja. Yang belum nonton dan mau nanya-nanya dulu boleh komen. Yang udah nonton boleh komentar juga lho gimana first impressionnya disini :D
Sumber: https://metamines.wordpress.com
Deskripsi
Judul: Serendipity
Bahasa: Bahasa Indonesia
Penulis: Merry Maeta Sari dkk
Tebal halaman: 448
Tahun terbit: 2014

Sinopsis
"Kalau ada orang yang merebut tunangan kamu, gimana?"
"Aku bunuh."
"Kalau ternyata yang ngerebut orang yang penting buat kamu?"
"Orang penting buat aku cuma kalian."
"Kalau Ela? No, wait. Desta?"
Saya kembali tercekat. Juno...
"Aku bunuh diri!"
Bagus! Lebih baik bunuh saya saja, Kanaya!

Komentar
Another review! Yeyeye hahaha. Kerjaannya ya, liburan baca novel terus. Kalo gak baca novel ya nonton drama korea. By the way pilihan rate saya hapus ya. Soalnya nggak ngerti gimana nge-rate yang subjektif. Hahaha. Kalo googling terus lihat orang-orang ngerate suka kadang berubah-ubah pikirannya. Ababil -_-

Novel ini salah satu dari sekian banyak cerita dari wattpad yang diterbitkan. Pertama kali baca juga dari wattpad. Lucu banget. Trus di tahun 2014 saya inget banget bertiga ngado sahabat saya, Dika. Harganya juga masih inget LOL. Pengen minjem tapi nggak sempat-sempat. Terlalu fokus sama Ujian Nasional kayaknya waktu itu. Alhamdulillah yah, liburan ini dapet kesempatan buat baca. Free!! Dan legal. Pake aplikasi I-Jak dong yah (Baca: 8 Rekomendasi Aplikasi Android (News and Book) dengan antrian beberapa bulan. Iseng-iseng lihat kolom antrian eh ternyata udah bisa dipinjam. Langsung deh baca.

Novel ini bercerita tentang persahabatan empat serangkai. Ela, Aya, Desta, dan Juno.
Ela: sarjana ekonomi yang memilih jadi guru TK karena kecintaannya kepada anak-anak. Asalnya dari Jogja, jadi cara bicaranya medok dan banyak sisipan bahasa jawanya waktu dia bicara disini. Konslet tingkat tinggi. Ngebet nikah.
Desta: dosen. Satu-satunya yang berkerudung. Agak lebih alim daripada yang lain. Suka nyeramahin. Partner konsletnya Ela. Supel. Ngebet nikah, banget.
Aya: pemimpin redaksi majalah fashion. Workaholic. Moody parah. Diam-diam rapuh di dalam karena keluarganya hancur. Ratu tegaan. Kalo ngomong nggak dipikir, seringnya bikin yang denger sakit hati.
Juno: satu-satunya cowok di geng ini. Fotografer. Nggak ngondek, kok. Playboy. Padahal ada alasannya dibalik ke-playboy-annya itu...

Novel ini pake keempat tokoh point of view. Cuma bagian POV-nya Juno dikit banget, di paling akhir. Ceritanya ringan, gampang buat diikutin. Tentang gimana Desta sama Ela amat sangat kebelet nikah. Eh, malah Aya yang duluan dilamar bikin mereka berdua blingsatan. Geng ini bestfriend goal banget. Juno yang rela ninggalin pacarnya cuma gara-gara ditelfon Ela yang katanya SOS. Di bagian awal-awal konfliknya masih belum terasa. Mulai di pertengahan sampe akhir kerasa banget bagaimana persahabatan mereka diuji.

Ternyata, sahabatan lama nggak menjamin buat nggak sakit hati.
Ternyata, ada yang pura-pura bahagia buat menutupi sakit hatinya.
Ternyata, pengorbanan itu membutuhkan banyak air mata.
Ketika persahabatan mereka dilanda badai, bagaimana mereka bisa merekatkan hubungan kembali? Atau malah hancur berkeping-keping?

Buat saya, cerita ini cukup menghibur. Banyak lawaknya sih, terutama kalo ada Ela sama Desta. Duo lawak itu mah. Trus ada nilai Islami nya dikit di bagian Desta, atas pengaruh dari kakaknya yang alim. Udah pernah baca di wattpad, trus baca novelnya jadi bertanya-tanya: bedanya apa antaranya keduanya? Entahlah, kok saya nggak menemukan hal baru yang menjadi perbedaannya ya. Apa saya yang kurang peka? :/

Hikmah dari cerita ini adalah serendipity: nggak perlulah ngejar sesuatu itu begitu ambisiusnya. Karena justru terkadang, beberapa hal baik akan datang dengan sendirinya. Sudah diatur jalannya.

Selamat membaca!
Sumber: sugarandsnark.co.za. Punya saya yang covernya paling kiri btw.

Deskripsi
Judul: Digital Fortress
Genre: Techo-Thriller
Bahasa: Inggris
Penulis: Dan Brown
Tebal halaman: 510
Tahun terbit: 2004 (aslinya 1998)

Sinopsis
When the National Security Agency's invincible code-breakingmachine encounters a mysterious code it cannot break, the agency calls in its head cyrptographer, Susan Fletcher, a brilliant, beautiful mathematician. What she uncovers sends schock waves through the corridors of power. The NSA is being held hostage - not by guns or bombs, but by a code so complex that if released would cripple U.S. intelligence.

Caught in an accelerating tempest of secrecy and lies, Fletcher battles to save the agency she believes in. Bertrayed on all sides, she finds herself fighting not only for her country but for her life, and in the end, for the life of the man she loves. . .

Rate
4/5

Thought on
Ensei Tankado
Susan Fletcher
David Becker
Strathmore
Greg Hale
Jabba
Midge
Fountain

You name it. Banyak banget gila ini tokohnya. Kedua kalinya baca novel dari Dan Brown (Baca Review: Deception Point) jadi sedikit "kenal" gayanya doi nulis. Novel yang keduanya ini ada prolog berisi scene dimana Ensei Tankado, seorang jenius komputer terutama perkodean dari Jepang yang memiliki abrnormalitas tubuh karena ibunya salah satu korban bom nuklir Hiroshima. Tips buat mahamin novel ini adalah perhatiin prolognya baek-baek. Karena ini jadi inti dari ceritanya. Udah kan di prolog gitu doang tentang Ensei Tankado.

Di chapter selanjutnya, Tankado justru nggak banyak muncul dialognya. Bahkan nyaris nggak ada. Dia tuh inti dari cerita yang nggak menampakkan wujudnya. Hahaha. Peran utamanya disini Susan sama David. Susan itu salah satu cryptographer di NSA (National Security Agency). Kerjaannya NSA ini mengumpulkan informasi-informasi tingkat atas top secret gitu buat lembaga pemerintahan lain kayak White House, FBI, dsb. Cara ngumpulin informasinya dengan menyadap mulai dari telepon sampe email dengan suatu alat bernama TRANSLTR. Alat ini bertujuan untuk memecahkan sandi berupa kode rahasia. 

Jadi, kalo pengguna email macam teroris atau bandar narkoba gitu nggak akan saling berkomunikasi dengan santainya pake bahasa percakapan. Mereka punya kode tertentu yang harus dipecahkan dulu. Kode ini macem-macem. Kayak password akun sosial media gitu lah. Bisa terdiri dari huruf, bisa juga gabungan dari huruf dan angka. Semakin bervariasi kombinasi kodenya, semakin sulit untuk dipecahkan. Contoh kode sederhana yang ditulis Brown disini misal J MPWF ZPV itu bacanya apa? Silahkan ganti setiap huruf dengan satu huruf sebelumnya. Itu secara sederhana. Nah Susan kerjaannya kayak gitu. Tiap hari. Kode sederhana tadi ditulis Brown waktu Susan ngajarin David Becker, pacarnya.

Masalah muncul ketika Susan tiba-tiba ditelpon sama atasannya, Strathmore. Padahal waktu itu hari Sabtu. Jarang banget Susan disuruh berangkat pas Sabtu. Eh David juga. Usut punya usut ternyata Strathmore ini punya masalah sama TRANSLTR. Mesin ini biasanya buat memecahkan kode cuma beberapa menit aja, paling lama 3 jam. Nah ini sampe belasan jam. Like, what? Is this code even unbreakable? Strathmore cerita kalo kode ini namanya Digital Fortress, buatan Tankado yang tadi disebutin di prolog. Ribet deh ceritanya. 

Susan disuruh membantu mecahin kode, si Becker ternyata juga yang ngirim dia buat kerja di hari Sabtu itu Strathmore buat nyari password nya langsung ke Tankado. Trus gimana dong? Susan bisa mecahin kodenya? Atau Becker duluan yang dapet passwordnya? Untuk tahu jawabannya saya harus melewati 128 chapter yang cukup melelahkan. Wkwkwk. Alur ceritanya juga mirip-mirip Deception Point. Tiap chapter ada aja hal yang bikin mikir "Lah, ternyata si ini kayak gini..". Banyak udang dibalik batunya lah istilahnya.

Saya baca ini seminggu kemaren waktu mudik, khatam. Huehe. Seru banget cuma chapternya kepanjangan jadi agak ngebosenin kalo dihabisin langsung. Kayak saya dong bacanya sehari berapa chapter, dilanjut lagi besoknya. Besoknya sampe selesai. Novel ini saya dapetin H+1 Lebaran iseng-iseng ke Gramedia Pandanaran Semarang. Bekas sih, tapi masih lumayan mahal kalo buat ukuran bekas hahaha. Satu novelnya dibanderol 30ribu. Lumayan buat ngisi liburan sampe Agustus ke depan. Ada 1 lagi nih Angels and Demons. InsyaAllah kalo udah selesai saya bikin juga reviewnya. Ehe.

Selamat membaca!
Bukber.
Buka bersama.
Hal yang hampir selalu dilakukan di bulan Ramadhan. Feed instagram pun berisi update bukber yang bertempat mulai dari hotel hingga rumah teman. Dan, kenyataannya saya juga tidak bisa terlepas dari kegiatan yang namanya bukber. Inti dari bukber sebenarnya bukan di "makan bareng" buat batalin puasa. Lebih ke kumpul bareng temen-temen.

Ramadhan tahun ini, ada empat undangan bukber yang saya terima. Pertama bukber PH. Status nggak dateng. Bukber SLASH, kelas X jaman SMA. Nggak dateng juga. Ketiga bukber GHOST, kelas dua tahun XI dan XII jaman SMA nggak dateng juga. Terakhir undangan bukber yang satu-satunya saya dateng: bukber MI (Madrasah Ibtidaiyyah). Setingkat SD gitulah. Yap, saya #AnakMadrasah. Huehe.

Ada beberapa alasan kenapa saya nggak dateng bukber:
1. BOKEK. 
HAHA lah gimana dong selama bulan puasa cuma dikasih uang bensin aja, nggak dapet uang jajan. Duh, I need to earn some money by doing something right? Nggak enak sebenernya kalo minta uang buat bukber padahal di rumah banyak makanan.
2. Nggak teraweh
Ini nih yang paling parah, jarang banget bukber itu teraweh. Seinget saya satu-satunya bukber yang teraweh jaman dulu sama GHOST di rumah Atin bakar-bakaran. Itu juga saya lupa, mereka teraweh apa isya'an aja? Dulu pas nggak solat sih. Sayang banget kalo ngelewatin teraweh tuh. Saya juga paling nggak bisa teraweh sendiri. Banyak setannya. Bikin sholatnya malah cepet-cepet gitu T__________T astaghfirullah.
3, Mager
Males gerak. Bukber kan malem ya. Yaiyalah masa jam 12 siang emang anak TK apa :/ saya bukan anak malem jadi kalo keluar malem ada rasa risih di hati nggak tenang rasanya takut dicariin, gimana kalo gerbang rumah ditutup, nanti pulang sama siapa. Ribet jadi gak menikmati bukbernya dah.

Lah terus kenapa saya dateng ke bukber MI? Cuma 1 alasannya: lama gak ketemu. Kalo dihitung SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, kuliah masuk 2 tahun berarti udah 8 tahun nggak berjumpa kan? It's been a long time. Saya penasaran abis perubahan mukanya kayak gimana. Kesibukan mereka apa. Akhirnya memutuskan untuk datang dengan membawa serta kakak saya seperti biasa.

Malem sebelum bukber saya niat banget maskeran dulu HAHA biar syantik dong masa 8 tahun nggak ketemu eh mukanya buluk :( Bukbernya ambil tempat di aula sekolah MI dulu, jadi sekalian nostalgia kayak gimana sekolah itu sekarang. Terakhir kesitu SMP kalo gak salah. Mukanya masih kayak gini nih:

Yang manakah saya?
Gak kuat lihatnya. Gak kuat.
Sampe disana sorean jam setengah 5 ternyata masih sepi masih pada beberes. And it's so....awkward because I don't recognize them at all. Like: who are you? What class are you from? Dulu waktu terakhir kelas 6 ada tiga kelas soalnya, A, B, sama C. Saya di kelas B. Jadi kalo anak kelas A atau C lupa-lupa inget. Banyak lupanya daripada ingetnya. Hehe. Ada satu juga ustadnya Ustad Solikin. Beliau inget saya loh HAHA terharu nggak? Ya terharulah~ 

Seperti biasa jam karet orang Indonesia juga berlaku disini. Pas hampir azan magrib baru pada dateng. Yaudah makan dulu. Seneng deh, bisa ngobrol sama temen-temen lagi. Bisa dibilang, teman saya yang paling komplit disini. Ada yang masih kuliah kayak saya, ada yang daftar bintara Polri, ada yang udah nikah :"") malah ada yang lagi hamil juga, yang udah kerja? Banyak. We are between 19 and 20 years old but already has our own life. Bersyukur banget rasanya, masih dikasih kesempatan buat menuntut ilmu. Buat memantaskan diri *eaaaaaaaa.

Pertanyaan yang biasa muncul setelah saya menjawab FKM sebagai jurusan kuliah adalah:
Kenapa gak kedokteran sekalian?
Bedanya FKM sama Kedokteran apa?
Lelah hayati ditanyain gitu mulu. The answer why I didn't choose to be medical student is: I'm not confident enough to study there. It looks tough. Then I won't be a burden for my parents by forcing them paying high tuition. Udah jadi rahasia umum kan kalo biaya kuliah kedokteran itu mahal?:) Kalo jawaban pertanyaan kedua just click my post about FKM.

Komentar temen-temen waktu ketemu saya (aslinya bahasa Jawa pakenya saya terjemahin aja ya ke bahasa Indonesia)
"Lulu mukanya ga berubah. Cuma...jerawatan aja."
How dare you T____T wkwk emang bener sih syedih kan.
"Kalo liat lulu jadi inget matematika"
HAHA don't you know I got A for Statistik Inferensial? :")
"Kok tambah tinggi sih."
"Masih pinter nih pasti IP nya 4."
AMIN for next remaining semester.
"Suaramu kok berubah??"
Gak tau, tolong saya gak operasi buat ganti suara.
Banyak lagi lainnya tapi....lupa deh. Huehehehe.

Mukanya tuh banyak banget yang berubah gitu hahaha jadi nanya itu siapa? Kalo itu siapa? Malah sempet kenalan lagi LOL. Yang hadir banyakan cowok daripada cewek. Udah biasa kayaknya ya kalo cowok itu gampang ngumpul, kalo cewek ribet. Harus nanya dulu siapa yang ikut. Kalo sohib se-geng gak ikut ya nanti gak ikut juga. Trus apa ya? Sejujurnya agak garing gitu sih bukbernya cuma foto sama makan doang. Kurang kekonsep acaranya :( Terhibur pas mau foto di banner nya astaghfirullah cewek tu ya rempong abis nggak selesa-selesai bikin make up luntur (padahal gak pake make up). Udah take banyak, 90% pun ngeblur. LOL kasihan. Mungkin ini foto paling normal dan gak ngeblur.



Dari kira-kira 60an angkatan 2008 yang dateng gak sampe 30. But tha's okay. I really really happy guys to meet you all again. It's such a rare moment. And I can't believe we already living our own life. Meskipun pasti jalan kita beda, kita tetep temen. Dimanapun kalian berada, I wish you always blessed. See you next time!


Sebelum membaca postingan ini, pastikan kamu punya waktu yang cukup ya. Karena postingan ini agak lebih panjang dari postingan saya yang biasanya, LOL. Yup, kali ini saya akan bercerita mengenai pengalaman menggunakan handphone berkamera yang bisa dibilang sudah cukup lama.

Pertama kali punya handphone berkamera
Saya merupakan generasi yang termasuk terlambat dalam mengadopsi handphone berkamera. Seingat saya, saya baru memiliki handphone berkamera saat kelas 8 MP. Kira-kira sekitar 8 tahun yang lalu (entah kenapa saat menuliskan ini saya merasa tua...). Handphone waktu itu sederhana sekali. Kualitas kameranya belum ada berapa megapixel seperti saat ini. Hanya VGA dan koneksinya pun masih 2G. Parahnya lagi, disaat yang lain sudah memiliki handphone berteknologi bluetooth, handphone satu ini cuma punya inframerah. Iya, inframerah. Jadi kalau ingin mengirim foto atau data apapun handphonenya itu harus didekatkan bersisian di bagian yang ada inframerahnya :))

Handphone lungsuran dari Ibu saya ini saya gunakan sampai akhirnya di bangku SMA kelas 12 rusak. Rusak. Rusak. Harus diulang 3x biar dramatis. Iya, rusak :(( Mau nggak mau saya pegang hp yang cuma bisa buat telfon dan sms untuk sekedar mengabari ke orang tua dan menanyakan tugas.

Handphone itu pun berganti menjadi smartphone
Di tahun 2014, saya berhasil menjadi mahasiswa Undip melalui jalur SNMPTN. Itu tuh, jalur undangan yang tanpa tes #sombong. Sebagai hadiahnya, orang tua saya pun membelikan smartphone yay! Dengan kamera belakang 5 megapixel dan kamera depan VGA, sudah cukup menyenangkan hati saya. Saya menggunakan kamera itu untuk mengabadikan momen *eaa*. Momennya itu kadang disimpen buat diri sendiri sebagai bukti nyata (halah) pernah melewatinya atau pun disebarluaskan. Kok bisa? Nah lebih jelasnya contoh momen yang buat diri sendiri kayak gini nih:

Selfie & wefie
Jelas lah ya, kalo ini, ihiy. Apalagi pertama kali punya smartphone timingnya passs banget waktu jaman mahasiswa baru (maba). Banyak ketemu temen-temen baru yang pastinya seneng diajakin narsis bareng. Ditambah jaman maba masih pake banyak pritilan yang unyu-unyu hahaha.

Maba banget yah aksesorisnya :")
Selain itu, dengan foto selfie seperti ini juga berguna untuk memberi tahu teman yang lain saya berkuliah dimana. Nggak sedikit lho, temen-temen yang baru pada tahu kuliah dimana. Ada yang karena gengsi jadi nggak mau nyeritain kuliah dimana, dan alasan lainnya.

Kelompok ospek jaman maba. Yang cowok pake baju item ganteng gak? Haha

Mengabadikan sunset dan sunrise
Sudah puas lihat betapa unyunya saya jaman maba? Hahaha. Nah selanjutnya saya sukaaaaa banget mengabadikan momen matahari terbit dan matahari terbenam. Momen ini tuh spesial banget. Meskipun setiap hari terjadi, tapi nggak pernah sekalipun gradasi warna yang diciptakan itu sama.



Coba tebak mana yang sunrise dan mana yang sunset??

Momen yang paliiiiiiiiiiiiing paling paling nggak terlupakan saat saya berhasil memotret salah satu orang penting di Jawa Tengah. Siapa itu? Yak! Pak Ganjar Pranowo! Gubernur Jawa Tengah! :D

Lebih ganteng aslinya:))
Pokoknya tuh sejak pake smartphone ini apa-apa difoto. Jogging sore, difoto dulu jalannya. Nugas buat ospek, difoto tugasnya LOL every moment deserve to be capture lah pokoknya. Kamera ini udah kayak jadi separuh hidup saya, udah disayang-sayang banget. Bhak!

Sekian lama saya menggunakan kamera "hanya" untuk keababilan saya, sampai di titik ini saya merasakan betapa berharganya kamera smartphone. Kok bisa? Di semester dua, mahasiswa baru mulai mendaftar organisasi yang diminati. Saya pun tidak ketinggalan. Pilihan saya jatuh pada Lembaga Pers Mahasisa Publica Health FKM Undip. Sebuah lembaga kerjunalistikan yang menurut saya sangat cocok dengan passion saya yaitu menulis dan mengabadikan momen. Singkat cerita, saya berhasil bergabung menjadi staf Cyber. Tugas saya adalah meliput berbagai berita maupun kegiatan yang ada di fakultas hingga universitas. Tidak hanya kemampuan menulis saja yang dibutuhkan, guna mendukung tulisan saya, foto sangat dibutuhkan. Siapa sih, yang betah membaca berita tanpa foto? Menurut saya pribadi, itu sangat membosankan. Foto juga bisa menjadi sebuah bukti kalau suatu peristiwa itu benar-benar terjadi. Betul, nggak?

Nah, dengan adanya kamera smartphone ini amat sangat menunjang kegiatan saya waktu peliputan. Dibanding kamera saku atau DSLR, smartphone ini jauh lebih baik dalam segi keringkasan. Karena nggak setiap saat kan, bisa megang DSLR? (alibi padahal nggak punya SLR sih, hahaha). Kamera smartphone ini pula yang membawa saya menjadi Crew of The Month dari LPM Publica Health. Senengggg banget rasanya karena bisa berguna nggak buat diri sendiri aja :)

Kebahagiaan itu musnah karena.....jamur
Hari demi hari berganti, sampai suatu ketika kebahagiaan saya dengan kamera dirusak karena.....negara api menyerang. Hahaha. Nggak deng. Perusak kebahagiaan itu bernama jamur! Iya, kamera smartphone saya berjamur! Huhuhu sedih banget nggak sih? :(

Pertama kali sadar kok ada apaan nih bintik hitam bulat gitu satu. Trus saya coba bersihin pakai cairan pembersih kacamata. Nggak hilang juga. Akhirnya saya biarkan karena waktu itu nggak terlalu mengganggu. Lama kelamaan, jamurnya tambah banyak! Sampai kayak gini hampir satu frame penuh jamur:



Sedih, stress, campur aduk banget rasanya! Dari yang awalnya lagi ngapain aja selalu ambil gambar, sekarang jadi berkurang. Mending lah kalo Cuma selfie-selfie gitu berkurang gapapa kan saya bukan artis yang harus update instagram tiap hari. HEHE. Masalahnya gimana dengan tugas negara jurnalistik saya? Rempong cyin. Gara-gara kamera berjamur itu saya harus melakukan dua hal kalo liputan. Pertama: bawa temen. Kedua: pastiin temen saya hapenya berkamera dan masih ada batre.

Huft. Kalo liputan jadinya harus nyari temen dulu. Pernah waktu itu nggak ada temen emang pada ada agenda sendiri. Jadi saya berangkat sendiri. Lalu waktu saya nulis liputannya bingung, ini fotonya cari dimana???? Gara-gara nyari foto nggak dapet-dapet, liputan yang harusnya terbit maksimal 24 jam dari peliputan, jadi molor. Saya merasa terhina *waks* dan nggak profesional, walaupun nggak ada yang negur atau nyemooh juga. Teteup, rasanya nggak enak aja.

Di lain waktu, saya harus bikin live report buat Line@. Bingung lagi, ini gimana dapetin gambar yang bagusnya??? Melipir deh deket temen yang bawa hape. Dengan muka tebel minta fotoin buat dikirimin ke saya. YaAllaaaaah kapan ini semua akan berakhir? *zoom in* *zoom out*

Coba deh kalo saya punya tuh ASUS Zenfone 2Laser ZE550KL pasti nggak bakal gini jadinya. Tenang aja lah kalo mau liputan sendirian, aman. Gimana nggak aman, kalo kameranya udah 13 mega pixel, 13! *megap-megap*. Ditambah lagi apertur lensanya f/2.0 bisa ambil resolusi tinggi tanpa ngelag. Juaraaaa banget kalo buat liputan tuh, apalagi kalo liputan aksi (baca: demo) mahasiswa. Waah pasti nggak bakal ketinggalan banyak momen penting. Misal: waktu mahasiswa mulai anarkis *lha. Nggak bakal back light juga kalo pas panas-panasnya. Mau liputan malem juga nggak masalah, nggak perlu takut burem atau gelap. Kan udah ada laser nya, yang bikin gambar tetep jernih walaupun dikit pencahayaannya. 



Idaman banget yah, pasti nggak gampang berjamur :”) *mupeng*. Trus gimana dong cara dapetinnya? BELI LAH. Hahahahaha iya kalo THR udah keluar gampang aja beli. Kalo mahasiswa kayak saya? Ikut laah Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com. Kapan lagi coba bisa dapet smartphone sekeren ini dengan modal nulis? Ah, saya sih mau. Biar dapet smartphone kece ini. Biar kalo liputan gambarnya tajem. Biar dapet titel Crew of The Month lagi *eaaa.

Jadi gimana, udah dramatis belum cerita saya? Atau masih kurang? Coba dong ceritain juga punya kamyu! Ihiy :D

Sumber informasi dan gambar: https://www.asus.com/id/Phone/ZenFone-2-Laser-ZE550KL/

Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com

Deskripsi
Judul: Past, Present, and Repeat
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pengarang: Aqessa Aninda (@fairywoodpaperink)
Jumlah bab: 16 chapter
Genre: Romance, Fantasy

Prolog
"It's Funny How Music Could Be A Time Machine"

Setiap orang pasti punya keinginan untuk merubah keputusannya agar punya masa depan yang lebih baik. Bagi Lasha, mungkin belajar lebih giat untuk masuk sekolah yang diincarnya, lebih banyak romantic experience agar tidak stuck di satu orang, dan... Tidak bertemu dengan Angga. Once she got the chance, Lasha ingin memperbaiki jalan hidupnya. But sometimes The Universe already make our destiny before we begin to plan.

Dalam rangka perbaikan jalan hidup, pertandingan futsal, klub perkusi, drama keluarga, social media, gig-gig band indie di malam Minggu, Lasha melihat Angga dari jauh, jalan hidupnya pun berubah tanpa Lasha.

Rate
5/5

Thought on

As I said before, I currently reading the second book of this trilogi. (Baca: Review Trilogi yang ketiga). Dan akhirnya saya berhasil menyelesaikannya, yayyy! Maju, mundur, maju. Jalan alur ceritanya begitu. Cerita ini memiliki dua tokoh utama sebagai pasangan, Lasha dan Raeshangga. Di alur maju, Lasha ceritanya galau maksimal habis putus sama Raeshangga setelah 6 tahun pacaran. 6 tahun loh! Bukan waktu yang singkat untuk menjalin hubungan. Pantes sih Lasha galau gitu. Pas galau-galaunya, Raeshangga yang emang otaknya rada-rada ini ga tau kenapa tiap sore jam pulang kantor bisa berdiri diem menatap Lasha di halte. Gituuuu....terus setiap hari. Lasha bingung kan ini orang kenapa coba? Diem aja gak nyapa sama sekali. One day, si Rae nyapa dengan sapaan yang bikin malu banget. "Larashati Shanaz mantan pacarku...." kemudian apa lupa, wkwkwk. Lasha malu banget lah, pura-pura ga kenal.

Alur mundurnya dimulai waktu Lasha naik mobil dan berniat buat dengerin lagu dari iPodnya. Mendadak dia ngelihat playlist lagu jaman dulu pacaran sama Rae. Padahal seingetnya itu nggak pernah ada playlistnya. Makanya di judul babnya Strange Playlist. Karena terlalu konsentrasi di playlist itu, dia ketabrak mobil. Di dunia nyata, Lasha koma. Waktu koma, Lasha alur mundurnya mulai berjalan. Lasha ketemu sama kucingnya yang udah mati dalam bentuk manusia. Bingung dia, ini nyata apa enggak? Si kucing yang namanya Peperina bilang ini nyata. Sekarang waktunya Lasha SMP sesuai dengan playlist yang dimainin. Dia kayak ngulang masa lalu tapi gak berurutan. Akan ada time jump sesuai dengan playlist nya.

Lasha nggak percaya. Berarti dia bisa ngulang dong biar nggak ketemu Rae? Peperina jawab iya. The next is obvious. Lasha milih buat ngulang masa remajanya biar nggak ketemu Rae, biar di masa depan dia nggak patah hati karena Rae. But, is it really works? Actually, no. Meskipun di jaman sekolah dia nggak ketemu dan kenal Rae, di jaman kuliah dia ketemu. Well, memang kita nggak pernah tahu apa yang direncanakan semesta.

Peperina si kucing jadi-jadian ini tuh kayak penasihat cinta gitu buat Lasha. Dia kasih wejangan-wejangan waktu Lasha bingung dan galau. Sementara Lasha berusaha memutar waktu di komanya, di dunia nyata Raeshangga nungguin Lasha setiap hari. Deu, kurang sosweet apa coba? Padahal pacar bukan, istri apalagi. Cuma mantan, cuy :)) Mantan yang diharapkan balikan tapi, hahaha. Di akhir perjalanan memutar waktunya Lasha, doi dikasih 2 pilihan. Mau ngerubah masa lalunya dengan yang baru aja dia bikin lagi atau stay yang sama. Apa pilihan Lasha????? BACA AJA SENDIRI HEHEHEHEHE.

Lagi-lagi, novel ini bicara juga soal menikah. Bhak. Bhak. Bhak. Diceritain lengkap banget gimana "galau"nya perempuan kalo dilamar. Padahal ya dilamar sama orang udah dikenal, lama. Teteup ada rasa was-was ini itu. Jadi kepikiran deh saya, bakal kayak gitu nggak ya? HAHAHAHA lah calonnya aja belum ada #okesip

Cerita ini juga menghibur koplaknya Raeshangga sama galaknya si Lasha. Yang paling berkesan mereka itu pacaran kemana tebak? Ke Musem PKI yang ada Lubang Buaya itu! Kurang anti mainstream apa coba? :)) Nggak cuma menghibur, seriusnya juga dapet. Apalagi waktu ngomongin tentang nikah gitu kayak asdfghjkl ternyata nikah itu banyak yang harus dipikirin, gak cuma asal suka aja LOLOLOL. Gara-gara ini juga sih saya jadi banyak baca tentang nikah-nikah gitu di blognya mbak ast (yah nyebut-nyebut nama orang. Orangnya aja ga tau kalo disebut HAHA).

Alur maju lagi nanti terjadi waktu Lasha bangun. I won't tell you this because you better read it yourself hihihi :)


Kalo mau baca, siap-siap baper ya. Xixixixi.
Selamat membaca!