Tuesday, July 19, 2016

Novel Review: Serendipity

Sumber: https://metamines.wordpress.com
Deskripsi
Judul: Serendipity
Bahasa: Bahasa Indonesia
Penulis: Merry Maeta Sari dkk
Tebal halaman: 448
Tahun terbit: 2014

Sinopsis
"Kalau ada orang yang merebut tunangan kamu, gimana?"
"Aku bunuh."
"Kalau ternyata yang ngerebut orang yang penting buat kamu?"
"Orang penting buat aku cuma kalian."
"Kalau Ela? No, wait. Desta?"
Saya kembali tercekat. Juno...
"Aku bunuh diri!"
Bagus! Lebih baik bunuh saya saja, Kanaya!

Komentar
Another review! Yeyeye hahaha. Kerjaannya ya, liburan baca novel terus. Kalo gak baca novel ya nonton drama korea. By the way pilihan rate saya hapus ya. Soalnya nggak ngerti gimana nge-rate yang subjektif. Hahaha. Kalo googling terus lihat orang-orang ngerate suka kadang berubah-ubah pikirannya. Ababil -_-

Novel ini salah satu dari sekian banyak cerita dari wattpad yang diterbitkan. Pertama kali baca juga dari wattpad. Lucu banget. Trus di tahun 2014 saya inget banget bertiga ngado sahabat saya, Dika. Harganya juga masih inget LOL. Pengen minjem tapi nggak sempat-sempat. Terlalu fokus sama Ujian Nasional kayaknya waktu itu. Alhamdulillah yah, liburan ini dapet kesempatan buat baca. Free!! Dan legal. Pake aplikasi I-Jak dong yah (Baca: 8 Rekomendasi Aplikasi Android (News and Book) dengan antrian beberapa bulan. Iseng-iseng lihat kolom antrian eh ternyata udah bisa dipinjam. Langsung deh baca.

Novel ini bercerita tentang persahabatan empat serangkai. Ela, Aya, Desta, dan Juno.
Ela: sarjana ekonomi yang memilih jadi guru TK karena kecintaannya kepada anak-anak. Asalnya dari Jogja, jadi cara bicaranya medok dan banyak sisipan bahasa jawanya waktu dia bicara disini. Konslet tingkat tinggi. Ngebet nikah.
Desta: dosen. Satu-satunya yang berkerudung. Agak lebih alim daripada yang lain. Suka nyeramahin. Partner konsletnya Ela. Supel. Ngebet nikah, banget.
Aya: pemimpin redaksi majalah fashion. Workaholic. Moody parah. Diam-diam rapuh di dalam karena keluarganya hancur. Ratu tegaan. Kalo ngomong nggak dipikir, seringnya bikin yang denger sakit hati.
Juno: satu-satunya cowok di geng ini. Fotografer. Nggak ngondek, kok. Playboy. Padahal ada alasannya dibalik ke-playboy-annya itu...

Novel ini pake keempat tokoh point of view. Cuma bagian POV-nya Juno dikit banget, di paling akhir. Ceritanya ringan, gampang buat diikutin. Tentang gimana Desta sama Ela amat sangat kebelet nikah. Eh, malah Aya yang duluan dilamar bikin mereka berdua blingsatan. Geng ini bestfriend goal banget. Juno yang rela ninggalin pacarnya cuma gara-gara ditelfon Ela yang katanya SOS. Di bagian awal-awal konfliknya masih belum terasa. Mulai di pertengahan sampe akhir kerasa banget bagaimana persahabatan mereka diuji.

Ternyata, sahabatan lama nggak menjamin buat nggak sakit hati.
Ternyata, ada yang pura-pura bahagia buat menutupi sakit hatinya.
Ternyata, pengorbanan itu membutuhkan banyak air mata.
Ketika persahabatan mereka dilanda badai, bagaimana mereka bisa merekatkan hubungan kembali? Atau malah hancur berkeping-keping?

Buat saya, cerita ini cukup menghibur. Banyak lawaknya sih, terutama kalo ada Ela sama Desta. Duo lawak itu mah. Trus ada nilai Islami nya dikit di bagian Desta, atas pengaruh dari kakaknya yang alim. Udah pernah baca di wattpad, trus baca novelnya jadi bertanya-tanya: bedanya apa antaranya keduanya? Entahlah, kok saya nggak menemukan hal baru yang menjadi perbedaannya ya. Apa saya yang kurang peka? :/

Hikmah dari cerita ini adalah serendipity: nggak perlulah ngejar sesuatu itu begitu ambisiusnya. Karena justru terkadang, beberapa hal baik akan datang dengan sendirinya. Sudah diatur jalannya.

Selamat membaca!

Post a Comment

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!