Saturday, May 14, 2016

A Trip To: Curug Sewu Kabupaten Kendal

Berawal dari
"Mbak, mohon maaf sekali kalau ingin survey hari ini tidak bisa. Saya tidak bisa mendampingi panjenengan karena ada tugas lain. Kalau ingin survey saya bisa mendampingi saat hari aktif."
Kalimat ajaib dari petugas puskesmas yang kalau di permainan catur diumpamakan skak mat. Gimana caranya padahal hari Senin udah bikin laporan? Stress lah kami (bertujuh). Mobil sudah disewa seharian, masa hanya dipakai sampai setengah hari? Kan rugi. Mahasiswa mana mau rugi.

Akhirnya kami memutuskan ke Curug Sewu. Curug Sewu ini merupakan air terjun yang terdiri dari 4 mata air. Terletak di Kabupaten Kendal, tepatnya Kecamatan Plantungan. Perjalanan saya dari Undip Tembalang, Semarang ke objek wisata ini menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam melalui perjalanan darat. HEHE iyalah, cuma beda kota juga. Kami menggunakan kendaraan pribadi, dengan petunjuk GPS Waze. Waze ini bisa didownload di Play Store. Kenapa pilih Waze? Karena lebih akurat daripada Google Maps. Jalan yang dilalui berkelok-kelok, naik turun, dan cukup curam. Di beberapa titik terdapat perbaikan jalan yang cukup memakan waktu. Oh ya, Kecamatan Plantungan ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Temanggung.




Sedangkan petunjuknya sendiri bila sudah memasuki wilayah Plantungan cukup mudah ditemukan dengan penunjuk arah yang cukup jelas sepanjang jalan.

Gerbang masuk Curug Sewu. Abaikan wajah yang terfoto.
Sesampainya di tempat, objek wisata ini menjadi satu dengan taman bermain dan hutan wisata. Ada juga banner yang menunjukkan berbagai permainan seperti flying fox, contohnya. Tiket masuk per orang dipatok Rp 5.200. Jangan tanya kenapa ada 200 rupiah disitu, ya :))

Begitu masuk objek ini, kami langsung dihadapkan pada kolam (nggak ngerti kolam apa) berbentuk lingkaran dan monumen vespa. Monumen? Iya, karena emang besar, bukan miniatur. Setelah berkunjung sejenak ke toilet, kami beranjak mencari lokasi air terjun. Ternyata, untuk menuju air terjun ini diharuskan membayar Rp 4.000 per orang seperti yang tertera di papan pengumuman. Anehnya, ketika kami membayar, hanya ditarik Rp 20.000 dan hanya diberi 3 tiket. Padahal kami bertujuh. Lebih aneh lagi, di tiket tertera Rp 3.000. Hayo, uangnya lari kemana? *mikir*

Biasanya ketika berkunjung ke air terjun, saya melihat dari bawah ke atas. Kalau Curug Sewu ini, kita berada di atasnya. Jarak antara jalan setapak dengan air terjun pun cukup jauh dan dibatasi oleh pagar bambu. Jadi disana kami hanya melihat dan merasakan tetes-tetes air yang cukup deras seperti hujan lokal.

Harus melewati jalan setapak seperti ini kurang lebih 200 meter
Jalannya cukup curam dengan kondisi tanah yang becek serta pegangan bambu yang kotor jadi nggak berani pegang. Akhirnya berjalan pelan-pelan saja untuk menikmati air terjunnya.

Penampakan Curug Sewu.
Air yang mengalir sangat deras sampai-sampai kerudung kami basah padahal jaraknya lumayan jauh mungkin 5-10 meter dari curug. Handphone pun juga ikut basah.

Masih banyak pepohonan 
Ada yang mau gelantungan ala-ala Tarzan? :))
Adem ~
Satu hal yang disayangkan adalah kami nggak bisa nyebur-nyebur cantik! Hahaha padahal seru banget kan. Tapi ya sudahlah mendengar gemericik air terjun serta merasakan air di wajah kami pun sudah cukup bahagia. Maklum, mahasiswa semester 4 #IYKWIM

Setelah puas lihat-lihat dan foto-foto narsis kami pun kembali ke atas dengan energi yang terkuras habis. Beneran habis saking curamnya jalan yang harus dilalui. Kami juga nggak sempat lihat hutan wisatanya. Cuma sempat main di area bermainnya saja. Sepertinya di bagian atas masih ada gardu pandang dan beberapa tempat yang bisa digunakan untuk melihat perbukitan dari kejauhan. Yup, daerah ini masih berupa perbukitan dan pohon-pohon yang dijamin menyegarkan mata. Alhamdulillah, masih diberi kesempatan untuk mengagumi ciptaan Allah. Oh ya ada beberapa plus minus objek wisata ini serta saran kalau mau kesana.

+
Pemandangannya super cantik dan hijau!
Mudah dijangkau
Banyak yang jual makanan, jadi ga takut kelaparan

-
Harga tiket masih belum jelas
Toiletnya bikin merinding! KOTOR :(

Saran:
1. Gunakan sepatu kets yang tidak licin dan celana, ya
2. Jangan berkunjung saat musim hujan atau sehari sebelumnya hujan, karena becek, licin dan berbahaya!
3. Gunakan pelindung kamera atau handphone karena berisiko terkena cipratan air yang cukup deras
4. Kalau membawa anak-anak, genggam tangannya jangan sampai terlepas karena cukup berbahaya tanpa pagar yang kokoh di kanan kiri jalan

Nah untuk warga Semarang dan sekitarnya boleh banget berkunjung kesini untuk santai bersama keluarga atau teman-teman. Jangan lupa, komen disini untuk berbagi pengalamannya. Hihi. Happy travelling!

Kredit foto oleh Desy Hafidhotul
Diambil menggunakan Samsung Galaxy J1

2 comments

  1. uangnya lari kemana mbak? Haha. Keren juga ya mbak kalau ke curug sewu, ngelihat air terjunnya dari atas. Trip yang menyenangkan, jadi kepengen ke curug sewu. Makasih sharenya ya mbak :D

    ReplyDelete

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!