Sumber: Pribadi
Saya suka sekali mengeksplorasi Google Play Store. Yup, saya merupakan satu dari jutaan pengguna Android. Tentunya harus memanfaatkan secara maksimal dong tidak hanya sebatas Instagram, Line, dan beragam jenis media sosial lainnya. Penasaran aplikasi apa yang sering saya gunakan? 

1. Pocketbook
Sumber: Google Play Store
Ada cerita dibalik alasan mengapa saya mengunduh aplikasi ini. Berawal dari pertemuan (ea) saya dengan akun Line@ "Books for Life", Akun ini sering membagikan buku-buku gratis tentang banyak hal. Terakhir saya mendapat kiriman buku elektronik "Diary of The Wimpy Kids Series" lengkap dari edisi 1 sampai....berapa, lupa. Nah kiriman buku mereka tidak selalu berformat PDF yang dapat dibuka dengan aplikasi bawaan. Setelah membaca komentar di akun Line tersebut, saya memutuskan untuk mengunduhnya.

Aplikasi ini bisa membuka buku elektronik yang memiliki format PDF (Adobe DRM), EPUB (Adobe DRM), DjVu, MOBI, PDB, TXT, FB2, FB2.zip, CHM, html(basic), CBZ, CBR, СBT, RTF. Cukup banyak bukan? Kelebihan dari aplikasi ini bisa memberikan highlight pada beberapa kalimat, nyaman dibaca dengan pengaturan kecerahan dan ukuran. Saya sudah membandingkan dengan aplikasi Moon Reader dan saya memilih ini. Jadi nyaman deh baca buku maupun novel yang dikirimkan oleh "Books for Life" hihi.

Sumber: Google Play Store
Nah, ini salah satu aplikasi terlama yang saya kenal. Bahkan sebelum saya memiliki smartphone. Aplikasi berlambang huruf W berwarna oranye ini adalah suatu wadah dimana pengguna bisa mengunggah tulisan (biasanya fiksi) maupun membaca hasil karya orang lain dengan gratis. Tis. Tis. Seneng kan kalo denger gratisan? 

Pengguna bisa memilih preferensi bahasa apa yang ingin dibaca tulisannya, karena mempengaruhi dalam rekomendasi yang diberikan wattpad nantinya. Jangan skeptis dulu karena ini gratis, lalu tulisan para penulis disini tidak bermutu. Salah besar! Sudah baca review saya tentang "Rembulan di Pinggang Bukit"? Nah itu salah satu penulis yang berkualitas. Bahkan, sudah tidak terhitung banyaknya penulis yang novelnya dilirik oleh penerbit untuk dijual secara komersil. Disini banyak genre yang disediakan mulai dari Romantis, Chicklit, Teen Fiction, Mystery, bahkan sampai Fan Fiction pun ada. Saran saya untuk menggunakan aplikasi ini dengan bijak karena banyak sekali penulis saat ini yang memberi rate novelnya untuk 18+ yang tentunya untuk membaca harus disertai pemikiran yang telah matang. Untuk membaca tulisan yang ada di wattpad, cukup dengan menambahkan tulisan yang dipilih kemudian pengguna bisa membaca dengan mode offline tanpa harus terkoneksi ke jaringan internet.

Tidak hanya itu saja, banyak kelebihan lain yang ditawarkan oleh wattpad. Yang menarik, aplikasi ini memiliki versi website yang bisa diakses di www.watpad.com dan aplikasi ini juga yang paling sering meluncurkan pembaruan, jadi semakin cinta kan? :3 

3. Memrise
Sumber: Google Play Store
Berbeda dengan dua aplikasi sebelumnya yang difokuskan untuk membaca, aplikasi ini berguna untuk belajar. Belajar? Yup, belajar bahasa lebih tepatnya. Memrise menyediakan banyak bahasa yang bisa dipelajari, mulai dari Inggris, Prancis, K
Untuk tiap bahasa pun banyak pilihannya. Contoh seperti saya sedang mengikuti course Intermediate TOEFL Words dan SAT Comprehensive. Cara belajar aplikasi ini sendiri ada beberapa tahapan, 1) Learn new words 2) Speed review 3) Classic review 4) Difficult word 5) Listening skill. Untuk 2 tahapan yang saya sebutkan terakhir sendiri berbayar. Bukan masalah sih, kalau menurut saya. Karena dengan 3 tahapan yang bisa dilakukan secara gratis cukup membantu :))
(Update 27/09: oke sebenarnya ini udah lama ya. Fitur belajar offline nya ditiadakan. Jadi untuk mengikuti course harus secara online. Akhirnya males make ini lagi karena apalah aku cuma mengandalkan wi-fi. Sayang bet huh :/)

Sumber: Google Play Store
Dari judulnya sudah cukup jelas ya, ini aplikasi apa? Yup, sebuah kamus. Pernah lihat KBBI versi cetak? Amat sangat tebal dan tidak nyaman untuk ditenteng kemana pun. Padahal, saya adalah seorang jurnalis kampus dimana perbendaharaan kata saya harus banyak. Juga harus mengecek kalimat yang salah pilih apakah kalimat baku atau bukan. Tidak hanya itu, terkadang saya juga harus membukanya ketika dosen memberi kuliah. Karena ada juga dosen yang sering menggunakan kalimat yang tidak digunakan dalam sehari-hari dan masih terdengar baru. Aplikasi ini sangat membantu sejak saya pertama kali mengunduhnya. Dan asyiknya lagi, aplikasi ini juga cukup rajin memperbarui kosakata maupun tampilan yang dibuat senyaman mungkin.

5. Kamusku Indonesia-Inggris
Sumber: Google Play Store
Another kamus! Hehe jelas kalau ini kamus Indonesia-Inggris dan sebaliknya. Pengembang aplikasi ini sama dengan KBBI yang telah disebutkan diatas, jadi kelebihannya sama seperti diatas.

6. Kamus Kesehatan
Sumber: Google Play Store
Nah kalau ini terkhusus untuk mereka yang memiliki pekerjaan ataupun memang tertarik dengan dunia kesehatan. Saya sebagai mahasiswa Fakultas Kesehatan masyarakat (sudah jelas kan ada nama kesehatan didalamnya? :p) sudah pasti sangat terbantu dengan aplikasi ini. Bisa digunakan ketika membaca literatur dan belum tahu artinya, bisa juga digunakan saat dosen memberikan materi. Apalagi materi di semester-semester awal yang sudah sedikit lupa, hehe.

7. IJakarta
Sumber: Google Play Store
Aplikasi ini merupakan buatan Pemprov DKI Jakarta berupa perpustakaan online. Gratis dan legal! Banyak buku yang bisa dipilih, dan sistemnya juga seperti perpustakaan konvensional yaitu memiliki batas waktu peminjaman. Bahkan untuk beberapa judul buku yang laris, bisa masuk dalam antrian. Nggak tanggung-tanggung, antriannya bisa mencapai ratusan untuk satu judul buku populer. Novel milik Tere Liye, misalnya. Kekurangannya, karena aplikasi ini terhitung baru, masih sering crash mendadak. Tapi itu semua bisalah diatasi seiring dengan berjalannya waktu.

8. Ejaan yang Disempurnakan
Sumber: Google Play Store
Ini seperti "buku wajib" disamping KBBI untuk seorang jurnalis. Isinya lengkap seperti buku EYD versi cetak. Mulai dari kata penghubung, singkatan, huruf kapital, dan sebagainya.

Nah 8 aplikasi diatas adalah rekomendasi saya untuk aplikasi bertipe news and book. Masih banyak lagi aplikasi yang ada di smartphone saya. Hihihi. Prinsip saya adalah memanfaatkan apa yang saya miliki semaksimal mungkin. Kalau kamu, punya aplikasi favorit apa? :D
Left to Right: Billy Boen-Yan Hendry-Riana Bismarak
Sebagai salah satu pemegang akun official line LPM Publica Health, saya seringkali menjadi nomor satu yang tahu bila ada pihak luar yang ingin mengajak kerjasama. One fine day, someone ask us if we would like to be their media partner. Because I has no authority, I ask mbak Ai first. And the rest decided to both of them while discussed. Few days later, mbak Ai asked "Guys do any of you want to come to their event?" and I without giving any second thought answered rightaway that I want it. Bam! Finally I get freepass for that event.

So, what's the event that I'm so eagerly to write about it? It's called #ImpactSemarang. An event by Young on Top community. Awalnya nggak terlalu ngerti ini acara apa. Saya kurang tertarik sama acara kalo 1) Pembicaranya saya belum tahu, 2) Berbayar. WKWK. Yah ini mental mahasiswa banget sih, tapi setidaknya kalau pembicaranya saya tahu, saya mau kok berinvestasi sedikit. Seperti ketika saya ikut PJTD yang pembicaranya Prabu Revolusi. Back to topic. Pembicara dari #ImpactSemarang ini ada 3, Billy Boen, Yan Hendry, dan Riana Bismarak. One thing you should know is that I coincidentally know Riana Bismarak. How come? You must know I like watching Running Man, right? I watched Dubai episode. Just like I always do, I easily get curious. I browsed about Dubai then, Skydiving Dubai especially. And then I found www.reesays.com. I never give any special attention when I browsed here and there. I read some of her articles and I thought they're well writing. AND WHO KNOWS THAT I FINALLY MEET THE WRITER IN THE REAL LIFE?

Hahaha. Kadang masih suka berpikir, kok bisa ya? Mungkin lebih sering-sering random browsing aja kali ya biar ketemu orang-orang itu di dunia nyata. Duh, baru pembukaan aja udah panjang lebar. Nah di hari-H, saya datang berdua dengan Ade. She took some video for our PH TV project while I'm writing for article. Sebelum seminar dimulai, diadakan konferensi pers. Resmi banget kan ya kesannya? Karena ada yang bilang diliput KompasTV gitu deh. Tralala ketiga pembicara pun hadir. Disitu selain memperkenalkan diri, moderator mempersilahkan rekan media untuk bertanya. Saya, yang belum nyiapin pertanyaan apapun juga mendadak cling! Ga mau kelewatan kesempatan, saya pun bertanya. "Apa definisi sukses menurut ketiga pembicara, dan apakah kalian sudah merasa sukses?" that was my question. 

Saya bikin pertanyaan saat itu juga. Rangkuman dari ketiganya, sukses itu: 1) Berkontribusi untuk manfaat orang banyak tidak hanya semasa hidup dirasakan orang lain namun sampai meninggalkan dunia 2) Sukses bisa dikatakan juga bila hal-hal kecil kita bisa melakukan sesuai rencana. I like how they answer it. And guess what? That was the one and only question for press conference because the main event going to start soon. Dan saya berpikir saya bangga dengan diri saya HAHAHA maaf lebay. Saya lihat rekan media lain sudah menyiapkan pertanyaan panjang lebar di notes mereka yet I who created question a few second before got the chance :))

Begitulah pembukaan dari posting ini. Next post I'll write more details. Stay tune!

Source
Nggak salah memang, ketika ada hadist yang mengatakan bahwa Rasulullah menyuruh untuk berbakti kepada ibunda sampai-sampai disebutkan tiga kali baru setelah itu ayah. This is a real story that happened few days ago. Ceritanya, kakak pertama saya alhamdulillah sudah lulus dan tinggal wisuda. Just like other people, he's looking for job. I don't know how many application he submitted but I believe it's more than 1 hehe. And now I know how hard it is to face the real world. Singkatnya, si kakak ini dapet panggilan wawancara di perusahaan X sebut saja begitu yang berlokasi di Jakarta.
Dari Semarang tempat saya tinggal pastilah butuh transportasi ke Jakarta. Maybe it's typical boy, they don't prepare ahead. Si kakak ini belum beli tiket ke Jakarta. Saat itu posisi udah malem, hujan (cukup) deras, dingin menusuk tulang, cari-cari tiket. Karena sibuk mempersiapkan berkas, kakak saya melupakan sejenak perihal tiket. Saya, yang sedang asyik-asyiknya menonton Page Turner diajak oleh ibu saya keluar.

"Nok, ayo cari tiket."
Sebagai anak yang nggak mau dicap durhaka (EHE) saya pun menuruti ibu saya. Begitu melangkahkan kaki keluar dari rumah, BRRRrrr dingin! Sasaran pertama adalah minimarket sebut saja Indomaret WKWK sebut merek gapapalah buat nyari tiket. Pokoknya dari Semarang ke semua stasiun di Jakarta yang bisa berangkat sepagi mungkin lah. Nihil. Ke Alfamart 1, ga ada. Ke Alfamart 2, ga ada. Ke Indomaret 2, ga ada juga. Hebatnya, ibu saya semangat banget nyari tiket. Malah sampe nanya "Kalo tiket pesawat ada ga mas?" 

Just fyi, as average Indonesian people, buying ticket for a fligh is quite pricey for us. Meskipun begitu, ibu saya mau-mau saja membelinya. Stop to this. Buat saya ini adalah sebuah pelajaran, how much a mom loves her child. I almost tear up thinking about what have I done for my mom.
Yea by writing this I hope I can always remember my mom when I get old someday. And I will surely try just as hard as my mom done for her child. I love you, mom.