Tuesday, December 08, 2015

Soal Pilihan

Kenapa ada huruf C diantara B dan D?

B adalah birth. D adalah death. Kenapa C ada ditengah? Karena setelah dilahirkan dan sebelum meninggal, atau dalam fase hidup adalah fase choice. Pilihan. Memilih. Dipilih.

Memasuki November, iklim memilih sangat terasa. Memilih disini lebih kepada memilih pemimpin. Pilkada serentak, yang kota Semarang turut serta akan dilaksanakan 9 Desember. Ada 3 calon yang bersaing disana. Pemira Undip, pemilihan ketua BEM Undip periode 2016-2017 tinggal menghitung hari dengan 2 calon yang siap berhadapan head to head. Pemiltas FKM dimana memilih ketua BEM FKM Undip pun juga turut serta. 3 pasang calon memperebutkan kursi FKM 1.

Choice. Pilihan.
Sesuatu dikatakan pilihan ketika ada lebih dari 1 variabel. Siapa yang akan kau pilih menjadi pemimpin? Memutar waktu dimana saya sangat naif dan polos. Setiap kali mendengar kata pemilihan pemimpin, yang ada di benak saya adalah “Bagaimana mungkin mereka ingin menjadi pemimpin begitu menggebu-gebu padahal tanggung jawab seorang pemimpin sangat besar di hadapan Allah kelak?”. Ya. Saya dilahirkan dari keluarga yang bisa dikatakan taat dalam beragama.

Hari demi hari berganti, begitu pula pemikiran saya. Melalui mata kuliah kebijakan kesehatan, saya mengerti “keuntungan” apa yang didapatkan dari menjadi pemimpin. Saya mengerti alasan mengapa orang “mengajukan diri”nya untuk menjadi pemimpin. Namun lebih dari itu, pemimpin adalah refleksi dari yang dipimpin. Buat saya, kriteria pemimpin ideal itu...

Jujur: berkata apa adanya; tidak dilebih-lebihkan. Contoh jujur yang paling sulit menurut saya ketika pemimpin dihadapkan pada hal yang tidak diinginkan, namun di satu sisi harus mengedepankan kejujuran. Maka pemimpin tersebut tidak akan menutupi kebenaran hanya untuk membuat tenang masyarakatnya. Sebaliknya, dia akan memilih kata yang tepat; membangun; memotivasi; agar masyarakat tidak antipati terhadapnya dan tetap mendukungnya dalam keadaan apapun. Simple, huh?

Amanah: seorang pemimpin harus menomorsatukan kepercayaan dari masyarakatnya. Siapa yang akan dia pimpin ketika kepercayaan masyarakat luntur?

Berani: berani membuat gebrakan untuk perubahan yang lebih baik; meskipun banyak yang menentang. Baik menurut siapa? Baik itu relatif. Maka hendaknya mendefinisikan baik tidak secara sempit, harus dengan pengamatan menyeluruh.

Eh, saya ngomong apa sih?
Intinya.. yuk kita memilih dengan cerdas. Bukan karena teman. Bukan karena iming-iming uang. Bukan karena apa pun itu, tapi karena kita sudah mengerti rekam jejak, mengerti kelebihan dan kekurangan, mengerti potensinya, dan yang pasti...karena dia memang pantas untuk dipilih.


Post a Comment

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!