Pernah jatuh cinta?
Pernah ditolak?
Bagaimana bila cinta itu merupakan cinta pertamamu dan kamu ditolak - setelah dia memberimu harapan -?

That's what happens on Ni'am. Ni'am Zamzami. Ketua BEM yang bisa jadi suami idamanmu karena sudah melewati masa LKMM Madya *lho hahaha. Yak Ni'am Zamzami ini kakak dari Nawaila (Luka yang Kau Tinggal Senja Tadi). Cerita Ni'am bisa dibilang jauh beda dari Nawaila, maksudnya cerita cintanya. Penuh lika-liku. Dan tidak berakhir bahagia. Well, meskipun bahagia juga belum ada ukurannya. Di sini ending yang terjadi tidak bisa dikatakan happy

Nah, tokoh disini ada Thaim (kakaknya Mufaisha - Rembulan di Pinggang Bukit), Euis a.k.a Dinar, Lathifah. Menurut saya mereka menjadi tokoh utama. Ni'am belum pernah sekali pun jatuh cinta. Sekali waktu, dia bertemu dengan Euis. Awalnya Ni'am tidak menggubris adanya Eius, bahkan cenderung mengabaikan. Hingga pada titik tertentu, apa yang Euis lakukan justru menarik perhatian Ni'am. Layaknya prajurit yang terlambat mengangkat tamengnya, Ni'am mau tidak mau justru jatuh cinta pada Euis. Padahal, Euis hanya menjadikan Ni'am pelarian dari Thaim yang akan menikah dengan Intan, adiknya sendiri.

Euis selalu merasa dunia tidak pernah berpihak padanya. 
Dunia hanya membuatnya sengsara.
Tuhan tidak pernah mengabulkan doanya.
Ia selalu teraniaya.
Orang lain selalu membuatnya celaka.
Namun ternyata dia salah besar. Dia tidak pernah tahu yang sebenarnya terjadi. Dia hanya menerima mentah-mentah informasi apa yang ia dapatkan, tanpa melakukan kroscek atau dalam Islam disebut tabayyun. Lalu bagaimana kelanjutan kisah cinta Ni'am?

Ni'am harus melepaskan Euis, cinta pertamanya.
Di saat pertama kali hatinya berdesir untuk seorang wanita.
Di saat pertama kali mengenal rasa cemburu.
Juga menjadi pertama kali sakit hati, karena crazy little thing called love.

Di cerita ini, Kak Susan mengajarkan untuk ikhlas. Untuk mencintai karena Allah. Jika biasanya wanita yang harus mengalah, di sini pria lah yang mengalah. Paling suka dengan line "Aku mencintaimu karena aku melihat Allah pada dirimu." di part berapa deh lupa pokoknya itu dalem. Iyalah mencintai karena Allah, maka orang atau barang yang dicintai tersebut hanyalah alat untuk mencapai tujuan utama yaitu Allah.

Dan sekarang saya tahu kenapa judulnya Malaikat pun Cemburu. Malaikat akan cemburu dengan manusia yang ikhlas ketika mendapat nikmat, dan ikhlas ketika mendapat musibah. Sejujurnya ini cocok sih dengan kondisi saya akhir-akhir ini. Ikhlas itu bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Bisa jadi di mulut berkata ikhlas, tapi dalam hati? Siapa yang tahu kalau benar-benar ikhlas?
Karena itulah yuk coba ikhlas, dalam apa saja yang kita lakukan. As usual, cerita ini mengandung banyak nilai Islami. Ada juga puisi yang sejujurnya saya sendiri masih belum terlalu memahaminya. Hm..judul per-part nya juga bagus. Yang saya suka Hujan di Bulan September. Apa coba maksudnya? Hujan di bulan September itu berarti dua hal. Kabar gembira setelah musim panas berkepanjangan sehingga bumi pun basah. Dan kabar buruk karena bisa saja bumi mengalami anomali, secara september kan bukan musim penghujan.

Segini aja deh reviewnya. Yang mau baca yuk cus ke sini sebelum dihapus. Hihi. Biasalah penulis berkualitas nggak cuma berkarya di wattpad aja tapi ada bentuk cetaknya juga! See ya next time!
Coba tanyakan kepada mahasiswa masa kini, tempat nongkrong mana saja yang hits saat ini. Pasti dengan mudah mereka menjawabnya. Bahkan mungkin tanpa berpikir banyak, serta lebih dari satu tempat yang dapat disebutkan. Lalu, cobalah tanya dimana masjid yang rutin mengadakan kajian keislaman? Belum tentu yang menjawab sebanyak jawaban pertanyaan pertama.
Bukankah miris? Di saat tempat-tempat dimana ilmu diberikan secara mudah dan gratis sedikit peminatnya. Justru, tempat nongkrong yang jauh dari manfaat serta menghabiskan uang lebih diminati. Sebagai seorang aktivis dakwah, apa yang dapat kita lakukan? Apakah membiarkan begitu saja, atau melarang dengan tegas? Ada kalanya kita perlu memberikan masukan-masukan. Namun, apakah cukup begitu saja?
Berdasarkan teori perilaku, seseorang tidak akan mudah berubah hanya dengan satu kali interaksi. Diperlukan interaksi terus-menerus agar sebuah informasi dapat diimplementasikan dari informan kepada receiver. Sebagai mahasiswa dengan banyak kesibukan, tentu saja untuk mengingatkan setiap hari bukanlah hal mudah. Disinilah peran mentoring dapat berjalan. Apa itu mentoring? Mentoring adalah kegiatan pendidikan dan pembinaan agama Islam dalam bentuk pengajian kelompok kecil yang diselenggarakan rutin tiap pekan dan berkelanjutan. Setiap kelompok mentoring terdiri atas 3 – 10 orang, dengan dibimbing oleh seorang pembina yang disebut pementor.
Tidak ada jaminan bahwa mengikuti mentoring akan lantas mengubah kita menjadi pribadi yang sempurna. Namun, setidaknya dalam mengikuti mentoring akan menstabilkan iman. Ada beberapa sebab berkurangnya iman. Sebab ini dibagi menjadi dua, faktor internal serta faktor internal. Kebodohan, kelalaian, perbuatan maksiat dan dosa, serta nafsu yang mengajak keburukan menjadi faktor internal yang menyebabkan berkurangnya iman seseorang. Peran pementor disini sangat besar ketika mentee, sebutan bagi anggota mentoring mulai lalai. Pementor harus segera peka dan mulai memberikan siraman kembali agar iman mentee tidak layu.
Sedangkan faktor eksternal diantaranya syeitan, dunia dan fitnah (godaann)nya, serta teman bergaul yang jelek. Karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan kita dari hal ini dalam sabda beliau,
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seorang itu berada di atas agama kekasihnya (teman dekatnya), maka hendaknya salah seorang kalian melihat siapa yang menjadi kekasihnya.”
Sebagaimana sabda Rasulullah diatas, memilih teman menjadi faktor penting dalam kestabilan iman seseorang. Sebab itu, untuk meningkatkan keimanan banyak hal dapat dilakukan. Salah satunya adalah belajar ilmu yang bermanfaat yang bersumber dari al-Qur’an dan as Sunnah. Dalam belajar, tentunya peran seorang guru diperlukan. Para proses mentoring, peran pementor juga berperan sebagai guru.

Tidak hanya itu saja, dalam lingkar mentoring rasa kekeluargaan sangat besar. Meskipun tidak ada hubungan darah namun rasa memiliki tetap ada. Dimana lagi mahasiswa bisa mendapatkan keluarga ketika jauh dari keluarga yang sesungguhnya? Mentoring lah jawabannya.
Assalamu'alaikum.
Edisi curhat tengah malem.
Baper.
Baper.
Baper.
Apa sih baper itu? Baper adalah akronim dari bawa perasaan. Lah emang manusia kan punya perasaan, ya jelas dibawa lah. Jadi kalo berdasarkan kitab gaul (iya, nama websitenya kitab gaul) definisi dari baper:
"Bawa Perasaan adalah semacam perasaan yang datang tidak disengaja dan bila dilanjutkan bisa menimbulkan komplikasi berkelanjutan."

Yak mari kita kupas tuntas baper ini dari sudut pandang saya. Ingat, dari sudut pandang saya. So there will be no right or wrong, it's just my opinion. Baper mulai terkenal sejak kuliah ini. Awalnya nggak ngerti apa sih baper. Tapi saya nggak nanya apa itu baper. Yes, I'm typical orang yang cari tau dulu baru nanya so that others won't be disturbed. Ngerti lah akhirnya bawa perasaan. Maksudnya apa? Saya pun memperhatikan kapan orang-orang menggunakan kosa kata ini.

Menurut saya, yang terjadi di kehidupan nih. Orang dibilang baper ketika:

1.Nggak bisa diajak bercanda
Saya termasuk orang yang pernah (atau mungkin sering) dikatain baper. Pernah suatu kali ada teman yang membercandai saya, dan itu pada saat yang serius. Kemudian saya pasang wajah jutek. Jutek lah coba bayangin ketika ada hal urgent dan temen kamu dengan santainya merespons dengan bercandaan. Is it polite enough? Bukannya bercanda itu nggak boleh. Tapi semua hal itu ada batasnya. Dan, lihat kondisi lah bagaimana keadaannya

2. Sensitif 
Nih kejadian lagi sama saya. Alkisah ((alkisah)) ah ya gitu lah kalo diceritain berasa buka aib kali. Intinya gampang nggak enakan alias sensitif juga rentan dibilang baper.

Apalagi ya?
Ah, akhir-akhir ini saya sering "ngomel" di grup. Yha karena saya selalu ingin orang itu setidaknya merespon apa yang saya katakan. Apa daya kenyataannya sering berkata lain. Dari situ, saya berusaha untuk tidak peduli. But what can I do? Saya bukan aktor yang baik. Ketika saya peduli dengan sesuatu, ya saya tidak bisa untuk tidak memperhatikan dan ribut mengurus ini itu. Pun ketika saya tidak peduli dengan sesuatu, mau berpura-pura peduli itu menjadi berat. That's just who am I. 

Apa tujuan tulisan ini dibuat? Curhat aja sih. Lah. Karena saya tau ketika saya curhat macem ini ke orang pun..nanti saya dibilang baper. Hahaha. Ih, ketawanya gak ikhlas. Intinya sih, saya bingung sama orang yang susah diajak kerjasama..atau mungkin saya yang nggak bisa berbaur untuk kerjasama ya? 
Apa saya terlalu egois?
Apa saya terlalu keras kepala?
Dan, kembali lagi. Apa saya terlalu baper?
Ah, memang ketika berhubungan dengan manusia, yang sering terjadi hanya kecewa. Dan kecewa hanya muncul bila berharap. So, kesimpulannya when you interact with human eak human don't expect too much. Cause that too much can hurt you so much. Ini quotes tumblr banget. Yaudalah gitu aja, anggap saja ini angin lalu. :">
Review is backkk!


Yay, ngebut nonton 2 episode terakhir demi bisa menulis (lagi). Silly, eh?. YongPal? Hm pertama kali denger bikin penasaran. Biasanya judul drama korea tuh pada bahasa Korea lalu diterjemahkan. Kok ini enggak ya? Itu yang membuat saya bertanya-tanya. Karena rasa ingin tahu *halah* maka browsing lah saya dan menemukan bahwa yang main adalah JuWon! Yuhuy! Suka banget sama actinya di Tomorrow Cantabile dan Bridal Mask. Di Good Doctor apalagi, two thumbs up won't be enough. Kalo di Tomorrow Cantabile atau Bridal Mask dia perannya macho-bad boy tapi bikin melting kalo disini cukup kalem. Yha nggak bisa dibilang kalem banget juga sih. 

Jadi Yong Pal ini semacam nickname buat orang yang jenius, entahlah apa harus jenius di bidang kedokteran ato gimana saya nggak tau. Si jenius ini hanya orang tertentu yang tahu, jadi kayak hidden pearl gitu euh bahasa apaan coba itu. Juwon disini nama aslinya Kim Tae Hyun. Dia adalah dokter yang menerima house call. 

Apa itu house call? 


Disini maknanya dia dokter bayaran yang mendatangi pasiennya. Nah yang bikin beda, pasiennya adalah gangster. Gangster kan hobi banget sama kekerasan gitu, sering juga diuber polisis. Kalo para gangster ini terluka dan dibawa ke rumah sakit, otomatis identitas mereka terungkap dan polisi jadi gampang nangkep. Biar hal ini nggak terjadi, dipanggillah Yong Pal ini buat ngobatin luka gangster tanpa harus ke rumah sakit. Keren banget laa pokoknya waktu acting operasi bedah di tempat yang nggak seharusnya. Mejanya dari meja besi biasa. Trus dilapisinya taplak. Iya, taplak sama plastik kayak buat nutupin dagangan gitu deh...

Kenapa Tae Hyun ngelakuin gitu? Karena dia dililit utang buat bayar pengobatan adeknya. Liat interaksi dia sama adiknya disini duh brother-able banget. Lalu dia ketemu sama Han Yeo Jin. Han Yeo Jin ini anak orang tajir ato bahasa koreanya chaebol. Gimana ya jelasinnya? Complicated banget. Keadaannya Yeo Jin itu "dipaksa" tidur selama 3 tahun sama kakaknya sendiri. Dan Tae Hyun lah orang yang membangunkan tidur panjangnya itu. Sngkat cerita, typical korean drama lah nggak bisa jauh-jauh dari romance, mereka jatuh cinta. 

Jalan percintaan mereka pun nggak mudah. Karena itu tadi, ada power fight antar orang kaya ((orang kaya)) pengusaha bisnis gitu. Dan pembalasan dendam yang itu nggak berhenti-berhenti. Bagus sebenernya ceritanya. Cuma 6 episode awal itu kayak agak dilama-lamain. Sedangkan 2 episode akhir itu juga. Jadi kayak apa ya? Intermezzonya kebanyakan. Nah yang bikin gak ngerti ini endingnya. Gak puas banget...kalo saya. Jadi mendekati ending genrenya malah jadi melodrama bener sih kata kdramastars.com endingnya jadi melo ngetz.

Actingnya Juwon disini ngingetin sama di Good Doctor, mungkin karena dia disini juga perannya dokter. Saya pribadi lebih suka Juwon antagonis. Kenapa? Karena ekspresinya itu kalo melas kasian banget kayak butuh pukpuk. Ohiya di drama ini entah kenapa pipinya Juwon terlihat chubby banget kayak bakpao. Apalagi lumayan banyak tuh scene yang ngeshoot mukanya Juwon penuh. Wah, makin keliatan bakpaonya. 

Kim Tae Hee...cantik. Ah beneran deh itu cantik banget kayaknya lawan maen Juwon tercantik dibanding sebelum-sebelumnya deh. Chemistry mereka berdua menurut saya kurang dapet. Entah kenapa kalo nonton mereka berasa Kim Tae Hee ini nuna-nuna sama brondongnya wkwk. Paling pas itu Juwon waktu sama Sol Nae Il di Tomorrow Cantabile. Yha kenapa jadi membandingkan gini sih...

Overall, drama ini bagus tapi bagusnya cukup oh..iya..bagus gitu doang menurut saya. Yang bikin melongo itu kamar tidurnya Han Yeo Jin di Hanshin Hospital. Gilz pengen liat langsung deh kayak gimana jadinya.. Kalo di rate, saya cukup kasih 7.5/10 walaupuuun..di Korea sana ratingnya tertinggi di antara drama yang lain. Oke deh, cukup gitu aja. Selanjutnya mungkin akan mereview Twenty Again yay! Tunggu aja ya, see you!


“If you can't walk to the throne, you can sit on the throne.” - Yong Pal